Anda di halaman 1dari 6

J. Akad. Kim.

4(3): 123-128, August 2015


ISSN 2302-6030
UJI AKTIVITAS ANTI JAMUR EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum
burmanii Blume) TERHADAP JAMUR Candida albicans

Anti-Fungal Aktivity Test of Cinnamon (Cinnamomum Burmanii Blume) Extract to


Candida Albicans Fungi
* Siti Nuryanti, Minarni R. Jura dan Nursucianti
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 08 June 2015, Revised 10 July 2015, Accepted 07 August 2015

Abstract
Cinnamon contains essential oils those can act as anti-fungal. This study aims to determine the
inhibition of fungal growth of cinnamon extract against Candida albicans. The study was conducted using
a sample of cinnamon extract in some solvents those were distilled water, ethanol, and hexane, and the
suspension of the fungus Candida albicans which has been synchronized with the MC.Farlandstandard
solution, and performed with pitting method. The results showed that the inhibition of cinnamon extract
in hexaneagainst Candida albicans fungus was greater than in distilled water and ethanol.Hexane is the
most dominant solvent to extract oil contained in cinnamon and some seeds, and also easy to evaporate
and separate to produce more essential oils. Based on the observations obtained the percentage offungal
inhibition of cinnamon extracts indistilled water, ethanol, and hexane solvents were, 3.19%, 0% and
100%, respectively.
Keywords: Candida albicans,fungal inhibition, Cinnamon Extract, Anti Fungal
Pendahuluan
Mikroorganisme dapat berdampak baik jamur yang oportunistik yaitu jamur yang
dan buruk bagi manusia. Setelah diketahui pada mulanya tidak patogen namun bila ada
adanya hubungan antara mikroorganisme dan faktor predisposisi jamur itu menjadi patogen
penyakit, sebagian ahli biologi berfokus pada (Wijaya, 2010)
pencarian substansi yang dapat menghancurkan Seiring dengan semboyan back to nature,
mikroorganisme patogen tanpa merusak minat masyarakat menggunakan bahan-bahan
binatang dan manusia yang terinfeksi(Angelica, alami semakin meningkat. Hal ini terbukti
2012). Infeksi merupakan penyakit yang dengan hadirnya industri- industri, baik
mudah ditemukan di daerah tropis seperti industri kecil maupun besar yang menggunakan
Indonesia. Penyebab penyakit infeksi yang tumbuh-tumbuhan dari Indonesia sebagai
sering ditemukan diantaranya adalah infeksi bahan obat. Saat ini pemerintah Indonesia
karena jamur. Jamur yang paling banyak sedang menggalakkan pemakaian bahan-bahan
menyebabkan infeksi adalah jamur Candida. tradisional sebagai bahan alternatif pengobatan
Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida karena Indonesia kaya akan tanaman
dikenal dengan Candidiasis (Setyowati, dkk., berkhasiat obat. Salah satunya yang banyak
2013). dibudidayakan dan dimanfaatkan masyarakat
Candidiasis merupakan mikosis yang adalah kayu manis (Araar, 2009). Jenis tanaman
disebabkan oleh beberapa spesies dari genus kayu manis yang banyak dikembangkan di
candida. Candida adalah anggota flora normal Indonesiadiantaranya adalah Cinnamomum
tubuh yang komensalis pada kulit, membran burmanii atau dikenal dengan nama Cassiavera
mukosa, saluran pernafasan, saluran pencernaan (Wulandari, dkk., 2012).
dan vagina. Candida albicans merupakan Kayu manis merupakan tanaman yang
*Korespondensi: telah digunakan sejak dulu sebagai bumbu
Sitti Nuryanti masak serta ramuan obat herbal tradisional
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan (Walangitan, dkk., 2014). Kayu manis
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: sitinoer_untad@yahoo.com digunakan dalam industri makanan, minuman,
© 2015 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako farmasi, kosmetika, dan rokok. Bahkan baru-
123
Volume 4, No. 3, 2015: 123-128 Jurnal Akademika Kimia

baru ini, ekstrak tanaman Cinnamonum autoklaf, tabung reaksi, inkubator, jarum ose,
dikembangkan dan diusulkan untuk anti cawan petri, vortex, blender, penangas listrik,
mikroba dan anti jamur karena pada penelitian pipet ukur, plastik tahan panas, penyaring, alat
sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa zat- penggiling, magnetik stirer, pinset, spatula, dan
zat yang dikandung oleh beberapa tumbuhan jangka sorong. Bahan yang digunakan etanol
termasuk kayu manis memiliki efek anti fungi 70 %, aquades, heksana, aluminium foil, kertas
(Abdel-Maksoudi, dkk., 2014). Beberapa label, jamur Candida albicans, media NA
publikasitelah menunjukkan pula bahwa kayu (Natrium Agar), media NB (Natrium Broth),
manis memilikiaktivitas anti bakteri atau larutan standar MC. Farland, kertas saring, dan
jamur karena sebagian besar senyawa yang kulit batang kayu manis yang berasal dari Pasar
terkandung dalam kulit batang tumbuhan kayu Inpres Palu.
manis adalah minyak atsiri yang dilaporkan
memiliki khasiat anti bakteri(Magetsari, 2013). Preparasi sampel
Kulit batang kayu manis dicuci dengan
Minyak atsiri kayu manis sangat efektif dalam bersih dan dikeringkan dengan cara diangin-
menghambat pertumbuhan beberapa jamur dan anginkan. Kulit batang kayu manis yang telah
bakteri antara lain B. cereus, S. aureus, E. coli, kering kemudian dipotong-potong kecil ± 1 cm
P. aeruginosa dan Klebsiella sp. Penghambatan lalu diblender serta digiling sehingga menjadi
bakteri dengan minyak atsiri kayu manis serbuk dan disimpan didalam wadah yang
ini disebabkan oleh senyawa aktif seperti tertutup rapat dan kering.
sinamaldehida dan asam sinnamat. Penelitian
tersebut memperlihatkan bahwa minyak atsiri Pembuatan Ekstrak Dengan Metode maserasi
dan oleoresin kayu manis mempunyai efek Serbuk kulit batang kayu manis sebanyak
antibakteri (Gupta, dkk., 2008). Penelitian 300 gram dibagi kedalam tiga erlemeyer yang
Sukandar, dkk., (1999) menyatakan pula bahwa masing-masing erlenmeyer berisi 100 gram.
minyak atsiri kayu manis memiliki aktiivitas Aquades panas sebanyak 300 mL ditambahkan
anti fungi optimal terhadap candida dengan pada erlenmeyer I, etanol sebanyak 300 mL
konsentrasi hambat minimum (KHM) 1%. pada erlenmeyer II, dan heksana sebanyak 300
Pemilihan obat komplementer anti fungi mL pada erlenmeyer III. Ketiga erlenmeyer
dari herbal minyak atsiri kayu manis dilakukan yang berisi campuran tersebut dishaker
karena beberapa alasan diantaranya aman dan selama 24 jam dan kemudian disaring dengan
diyakini kurang memberikan efek samping menggunakan pompa penyaring untuk
jika dibandingkan obat-obat farmasetik. Jika memisahkan antara residu dan filtrat. Filtrat
ada efek samping munculnya lambat, selain itu yang diperoleh kemudian disentrifuge untuk
dapat pula mengatasi jamur yang telah resisten memisahkan minyak atsiri dari ekstrak.
terhadap beberapa obat farmasetik (Wijaya,
2010). Sterilisasi alat
Namun, pada penelitian anti bakteri Alat-alat yang akan digunakan disterilisasi
Dwijayanti (2011) menyatakanbahwa dengan menggunakan autoklaf selama 20
walaupun banyak studi dan penelitian yang menit pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm.
sudah memperkenalkan sinamaldehidasebagai
Pembuatan Media NA dan NB
anti bakteri ataupun anti fungi, sampai Media NA dibuat dengan menigambilmedia
saat ini mekanisme anti bakteri dari NA sebanyak 15 gram dan ditambahkan
sinamaldehidabelum diketahui secara pasti. aquades sebanyak 300 mL lalu dipanaskan
Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuktian sambil diaduk sampai media NA larut secara
lebih lanjut untuk memberdayakan tanaman sempurna sehingga media menjadi bening.
penghasil minyak atsiri seperti kayu manis Media dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama
yang berasal dari Pasar Inpres Palu melalui uji 60 mL dan bagian kedua 240 mL. Selanjutnya,
aktivitas anti jamur dari ekstrak kayu manis media bagian pertama dituang kedalam 6 cawan
tersebut terhadap jamur Candida albicans. petri yang masing-masing cawan petri berisi
10 mL sebagai layer bawah sedangkan bagian
Metode kedua tetap dalam erlenmeyer.Kedua bagian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini media tersebut dibungkus dengan plastik tahan
yaitu neraca digital, erlenmeyer 1000 mL, panas lalu disterilisasi dengan menggunakan
gelas ukur 1000 mL dan 100 mL, shaker, autoklaf selama 15 menit pada suhu 121oC
gelas kimia 500 mL, pipet tetes, sentrifuge, dan tekanan 1 atm sehingga menghasilkan
124
Nursucianti Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Kayu Manis ................

media yang steril. Sedangkan media NB dibuat Tabel 1. Data Daya Hambat Pertumbuhan Jamur
dengan mengambil media NB sebanyak 3,25 Candida Albicans dengan menggunakan Ekstrak
gram dan ditambahkan aquades sebanyak 250 Kulit Batang Kayu Manis
mL kemudian media tersebut diaduk sampai
media NB larut secara sempurna sehingga
media menjadi bening.Media sebanyak 30
mL ditambahkan beberapa osejamur serta
disetarakan dengan kekeruhan larutan standar
MC. Farland. Selanjutnya, campuran media
dikocok dan jamur kemudian divortex agar
menjadi homogen serta dihentikan setelah
kekeruhan media setara dengan kekeruhan
larutan standar MC. Farland danakhirnya
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC
sehingga menghasilkan media yang agak
bening. Penelitian mengenai daya hambat
pertumbuhan jamur dilakukan dengan
Uji Daya Anti Jamur Ekstrak Kulit Batang menggunakan sampel kulit batang kayu manis
Kayu Manis yang diperoleh dari Pasar Inpres Palu dan
Media NA yang telah disterilisasi sebanyak jamur Candida albicans yang diperoleh dari
150 mL ditambahkan dengan media NB yang Laboratorium Kesehatan. Proses pembuatan
telah disetarakan dengan larutan standar MC. ekstrak kulit batang kayu manis ini dilakukan
Farland sebanyak 30 mL. Kedua campuran dengan menggunakan beberapa pelarut yakni
media tersebut dikocok sehingga homogen aquades, etanol dan heksana. Pelarut ini
dan dituangkan kedalam 6 cawan petri dipilih dengan harapan dapat mengekstrak
yang telah berisi media NA sebagai layer suatu sampel untuk menghasilkan zat aktif
atas dan masing-masing cawan berisi 30 mL yang dapat menghambat pertumbuhan
lalu didiamkan sampai memadat. Setelah
memadat, dibuat lubang sumuran pada jamur, digunakannya pelarut tersebut karena
tengah cawan dengan cara membuat batasan sifatnya yakni titik didih rendah, aman
lingkarang dengan menggunakan mulut gelas dan harganya murah (Susanti, dkk., 2013).
ukur 100 mL dan diangkat bagian tengahnya Minyak atsiri merupakan suatu komponen
dengan menggunakan pinset/spatula sehingga kimia yang terdapat dalam kayu manis yang
terbentuk sumuran sebagai tempat ekstrak dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
kulit batang kayu manis.Ekstrak kulit batang minyak atsiri kebanyakan merupakan senyawa
kayu manis sebanyak 1 mL dimasukkan non polar sehingga kemungkinan besar akan
kedalam sumuran yang telah dibuat kemudian terekstrak dalam pelarut heksana (Masyhuri,
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 OC. dkk., 2014).
Diameter daya hambat pertumbuhan jamur Pembuatan ekstrak dilakukan dengan
dari ekstrak kayu manis diukur dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi.
menggunakan jangka sorong.Persentasi daya Pembuatan ekstrak ini memilih metode
hambat pertumbuhan jamurdiukur dengan ekstraksi maserasi karena prosedur dan
persamaan berikut: peralatan yang digunakan cukup sederhana
serta tidak membutuhkan proses pemanasan
Luas yang tidak di tumbuhi jamur sehingga bahan alam yang diekstrak tidak dapat
% daya hambat jamur= x100%
Luas media terurai atau tidak rusak (Istiqomah, 2013).
(Dwijayanti, 2011).
Selanjutnya, sterilisasi alat dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC dan
pembuatan media natrium agar (NA) dan
Hasil dan Pembahasan natrium broth (NB) serta suspensi jamur uji.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat Media natrium agar (NA) berfungsi sebagai
daya hambat pertumbuhan jamur dengan tempat pertumbuhan jamur sedangkan
menggunakan sampel kulit batang kayu manis natrium broth (NB) berfungsi untuk
yang diperoleh dari Pasar Inpres Palu Sulawesi membantu pertumbuhan dan perkembangan
dengan metode sumuran.Data yang diperoleh jamur. Setelah itu, melakukan uji daya hambat
disajikan dalam Tabel 1. pertumbuhan jamur dari ekstrak kayu manis

125
Volume 4, No. 3, 2015: 123-128 Jurnal Akademika Kimia

terhadap jamur Candida albicans yang Namun, dengan hasil yang diperoleh tersebut
dilakukan dengan metode sumuran. menandakan bahwa kulit batang kayu manis
Penanaman jamur Candida albicans pada dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk
media didapatkan hasil yang merupakan ciri mengobati penyakit-penyakit pada saluran
khas dari jamur Candida albicans yaitu koloni pencernaan dan saluran pernapasan yang
yang berwarna putih, pekat, dan beraroma disebabkan oleh jamur Candida albicas yang
ragi (Rachma, 2012). Hasil pengamatan dan salah satu diantaranya adalah sariawan.
pengukuran yang telah dilakukan dipreroleh Sebelumnya juga pernah terungkap bahwa
masing-masing persentasi daya hambat ekstrak kayu manis ini memiliki aktivitas anti
pertumbuhan jamur pada ekstrak kayu manis jamur karena kayu manis memiliki beberapa
dengan beberapa pelarut yakni aquades, etanol, zat yang berperan sebagai anti jamur. Secara
dan heksana secara berturut-turut yaitu 3,19 umum, komponen terbesar dari kayu manis,
%, 0%, dan 100 %. serta yang paling dominan berperan sebagai
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada agen fungitoksik adalah sinamaldehida dan
ekstrak kulit batang kayu manis dengan eugenol. Sinamaldehida termasuk golongan
menggunakan pelarut heksana memperoleh aldehid aromatik yang merupakan komponen
persentasi daya hambat pertumbuhan utama dalam kayu manis dan memiliki efek
jamurCandida albicans lebih besar bila antifungi dan anti bakteri yang paling kuat
dibandingkan dengan pelarut aquades dan dibanding komponen lain (Dama, dkk., 2012).
etanol.Hal ini terbukti bahwa media ekstrak Tampieri, dkk., (2005) menyatakan
kayu manis dengan pelarut heksana tidak bahwa aktivitas fungistatik tergantung
ditumbuhi jamur sedangkan pada bagian pada lingkar aromatik atau fungsi aldehid
pinggiran media ekstrak kayu manis dengan di luar lingkar aromatik tersebut. Selain
pelarut aquades ditumbuhi jamur dan terlebih itu kemampuan sinamaldehida dalam
lagi pada media ekstrak kayu manis dengan menghambat pertumbuhan koloni Candida
pelarut etanol ini tidak hanya pada bagian albicans juga disebabkan oleh gugus bebas
pinggiran media tetapi pada sumuranpun yaitu 3-phenyl yang dapat mengikat enzim
ditumbuhi jamur. Hal ini terjadi karena yang ada pada dinding sel dan juga mengikat
pelarut heksana merupakan pelarut yang paling oksigen yang dibutuhkan Candida albicans
dominan untuk mengekstrak minyak yang untuk metabolisme sel. Di samping itu,
terkandung dalam kayu manis dan beberapa sinamaldehida juga mampu mengadakan
jenis biji-bijian serta mudah menguap dan denaturasi protein dan menurunkan tegangan
mudah dipisahkansehingga dapat menghasilkan permukaan sehingga permeabilitas sel bakteri
minyak atsiri lebih banyaksertadapat pula dan jamur meningkat sehingga mengakibatkan
mengekstrak sinamaldehida dan eugenol yang kematian mikroba.
berperan sebagai anti jamur. Pelarut aquades Sinamaldehida termasuk dalam flavonoid.
memiliki kemampuan yang sangat kecil dalam Sebagai antifungi, flavonoid dapat menghambat
mengekstrak eugenol sehingga persentasi daya pertumbuhan jamur secara in-vitro. Flavonoid
hambat yang diperoleh juga kecil sedangkan menunjukkan toksisitas rendah pada mamalia,
pelarut etanol dapat mengekstrak eugenol sehingga beberapa flavonoid digunakan
dengan baik (Aziz, dkk., 2010). sebagai obat bagi manusia. Sinamaldehida
Menurut Jayahudin (2009), penggunaan yang berperan sebagai antifungi merupakan
etanol sebagai pelarut menghasilkan rendemen flavonoid yang mekanisme kerjanya
dan kadar sinamaldehida dalam minyak mengganggu proses difusi (penyebaran)
kayu manis lebih besar bila dibandingkan makanan ke dalam sel,yaitu menghambat
dengan pelarut heksana yang bersifat non sintesis dinding sel atau menghambat biosintesis
polar, dan metanol serta air. Berdasarkan enzim. Interaksi sinamaldehida dengan dinding
hal tersebut menunjukkan bahwa hasil yang sel menyebabkan gangguan yang cukup berarti
diperoleh kurang baik karena dipengaruhi oleh pada pergerakan ion proton yang dimulai karena
kurangnya ketajaman alat yang digunakan adanya kebocoran beberapa ion tanpa adanya
untuk membuat sumuran pada saat melakukan kerusakan yang luas pada komponen sel. Selain
penelitian sehingga ada kemungkinan terbentuk itu, sinamaldehida juga menghambat transport
pecahan pada media dan menyebabkan glukosa sehingga menghambat proses glikolisis
ekstrak menyebar pada media bagian bawah pada sel bakteri sehingga pertumbuhan jamur
sehingga memperoleh hasil yang kurang baik. terhenti atau sampai jamur tersebut mati.
126
Nursucianti Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Kayu Manis ................

Komponen aktif lainnya dari minyak atsiri manis (cinnamomum burmannii (Nees
kayu manis yang berperan sebagai anti jamur & Th. Nees)) terhadap escherichia coli
yaitu eugenol yang merupakan golongan fenol dan staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah
dengan rumus kimia C10H12O2. Satu gugus OH Farmasi, 2(2), 1-8.
fenolik bebas pada lingkar aromatiknya dan
satu gugus OH termetilasi berperan penting Araar, H. (2009). Cinnamon plant extracts: a
dalam aktivitas eugenol dalam menghambat comprehensive physico-chemical and biological
koloni Candida albicans. Aktivitas antifungi study for its potential use as a biopesticide.
oleh golongan fenol juga tergantung pada These of Science In Mediterranean Organic
besar gugusan alkil yang ditambahkan, yaitu Agriculture: Diterbitkan
semakin besar gugusan alkil tersebut maka
aktivitas antifunginyapun semakin besar. Di Aziz, T., Yuanita,&Susanti. (2010).Ekstraksi
samping itu, sistem kerja dari eugenol dalam eugenol dari daun salam india (laurus
agen antifungi yaitu menghambat kolonisasi nobilis lauraceae). Jurnal Teknik Kimia,
Candida albicans dalam proses pembelahan sel 3(17), 17-28.
(Dama, dkk., 2012).
Dama, C., Soelioangan, S., & Tumewu,
E. (2012). Pengaruh perendaman plat
Kesimpulan resin akrilik dalam ekstrak kayu manis
Ekstrak kulit batang kayu manis memiliki (cinnamomum burmanii) terhadap jumlah
dayahambat jamur terhadap pertumbuhan blastospora candida albicans. Jurnal
Candida albicans. Hal ini dapat dilihat dari hasil Kedokteran, 1(4), 42-54.
yang diperolehyakni persentasi daya hambat
jamur pada ekstrak kayu manis dengan pelarut Dwijayanti, K. R. (2011). Daya anti bakteri
aquades, etanol, dan heksanasecara berturut- minyak atsiri kulit batang kayu manis
turut yaitu 3,19 %, 0 %, dan 100 %. Ekstrak (cinnamomum burmannii Bl.) terhadap
kayu manis dengan pelarut heksana, 100 % streptococcus mutans penyebab karies gigi.
dapat menghambat karena pelarut heksana Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata
merupakan pelarut yang paling dominan Dharma.
untuk mengekstrak minyak yang terkandung
dalam kayu manis dan beberapa jenis biji- Gupta, C., Garg, A.P., Uniyal R.C., & Kumari
bijian sifatnya mudah menguap dan mudah A. (2008). Antimicrobial activity of some
dipisahkansehingga dapat menghasilkan herbal oil againts commond foodborne
minyak atsiri lebih banyak sertadapat pula pathogens. African Journal of Microbiology
mengekstrak sinamaldehida dan eugenol yang 2(2), 258-261.
berperan sebagai anti jamur.
Istiqomah. (2013). Perbandingan metode
Ucapan Terima Kasih ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kadar piperin buah cabe jawa (piperis
kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi retrofracti fructus). Skripsi Jakarta: UIN
Sulawesi Tengah, kepala Laboratorium Biologi Syarif Hidayatullah.
FKIP UNTAD dan kepala Laboratorium
Agroteknologi Pertanian UNTAD yang telah Jayahudin, R. Pujinia. O., & Shofiah. (2009).
membantu menyelesaikan penelitian. Ekstraksi kulit kayu manis menjadi
oleoresin menggunakan pelarut etanol.
Referensi Jurnal Farmasi, 2(5), 327-334.
Abdel-Maksoudi, G., EL-Amin, A.-R., &
Afifi, F. (2014). Insecticidal activity of Magetsari. (2013). Effectiveness of cinnamon
cinnamomum cassia extraction againts the oil coating on K-wire as an antimicrobial
common egyptian mummies’ insect pest agent against staphylococcus epidermidis.
dermestes maculatus. International Journal Malaysian Orthopaedic Journal, 7(4), 10-14
of Conservation Science, 5(3), 355-368.
Masyhuri. M., Murwani. S., & Winarso. D.
Angelica, N. (2012). Aktivitas anti bakteri (2014). Imunostimulator ekstrak etanol
ekstrak etanol daun dan kulit batang kayu kayu manis (cinnamomum burmanii)
127
Volume 4, No. 3, 2015: 123-128 Jurnal Akademika Kimia

terhadap penngkatan jumlah sel B220 dan IFNγ dan aktifitas fagositosis makrofag.
sel B220imunoglobulin G pada mencit Jurnal Kedokteran, 5(5), 1-9.
balb/c yang diinfeksi salmonella enteritidis.
Jurnal Kedokteran Hewan, 3(5), 1-10 Tampieri. M. P., Galuppi. R., & Macchioni. F.,
(2005). The inhibition of candida albicans
Rachma, L. N. (2012). Daya anti fungal dekok by selected essential oils and their major
kayu manis (cinnamomum burmanii) components. Journal Mycopathologia, 4(5),
terhadap candida albicans secara in vitro. 159-239.
Jurnal El-Hayah, 3(1), 29-34.
Walangitan, J., Loho, L., & Durry, M. (2014).
Setyowati, H., Hanifah, H. Z., & Nugraheni, Efek pemberian kayu manis (cinnamomum
R. P. (2013). Krim kulit buah durian burmanii) terhadap gambaran histopatologi
(durio zibethinus L.) sebagai obat herbal lambung tikus wistar yang diberi aspirin.
pengobatan infeksi jamur candida albicans. Jurnal e-Biodemik (eBM), 2(2), 489-495.
Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi, 4(5),
1-7. Wijaya, C. A. W. (2010). Perbedaan efek anti
fungi minyak atsiri kayu manis (cinnamomum
Sukandar. E., Y., Suganda. A., G., & Muslikhati. burmanii), lengkuas (alpinia galangal L.)
(1999). Efek minyak atsiri kulit kayu dan dan kombinasinya terhadap candida albicans
daun cinnamomum burmanii terhadap secara in vitro. Skripsi. Surakarta: Universitas
bakteri dan fungi. Jurnal Farmasi Indonesia, Sebelas Maret.
10(1), 269-273.
Wulandari, F., Rostiny, & Soekobagiono.
Susanti, P. A., Trisunuwati, P., & Murwani, (2012). Pengaruh lama perendaman resin
S. (2013). Pengaruh ekstrak etanol kayu akrilik heat cured dalam eugenol minyak
manis (cinnamomum burmanii) terhadap kayu manis terhadap kekuatan transversa.
peningkatan GR-1 yang mengekspresikan Journal of Prosthodontics, 3(1), 1-5.

128

Anda mungkin juga menyukai