P-ISSN : 2549-7413
E-ISSN : 2620-3847
ABSTRAK
Salah satu jamur patogen yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yaitu Candida
albicans. Untuk menghambat pertumbuhan jamur dapat memanfaatkan bahan aktif dari tanaman
yakni minyak atsiri daun cengkeh sebagai bahan antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antijamur dan daya hambat minyak atsiri daun cengkeh terhadap jamur
Candida albicans dan konsentrasi terendah minyak atsiri daun cengkeh yang mampu
menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstraksi minyak atsiri daun cengkeh
dilakukan dengan metode destilasi uap, menghasilkan rendemen sebesar 1,525%. Uji aktivitas
antijamur dilakukan menggunakan metode sumur difusi dengan media Potato Dextrose Agar
(PDA) menghasilkan diameter zona hambat sebesar 15 mm, menunjukkan minyak atsiri daun
cengkeh memiliki daya hambat kuat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Uji daya
hambat minyak atsiri daun cengkeh terhadap jamur Candida albicans menunjukkan perbedaan
nyata pada konsentrasi 0,5% sampai 10%, dan konsentrasi terendah minyak atsiri daun cengkeh
dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans adalah pada konsentrasi 0,5% (v/v)
dengan diameter zona hambat sebesar 5,67 mm.
Kata kunci : minyak atsiri, daun cengkeh, Candida albicans, antijamur
ABSTRACT
One of the pathogenic fungi that can cause various health problems is Candida albicans.
To inhibit the growth of fungi by use the active compound of the plants which is clove essential
oil that have antifungi activity. This research aims to determine the antifungal activity,
inhibitory power of clove leaf essential oil and lowest concentration of clove leaf essential oil
that can inhibit the growth of Candida albicans. The clove leaf essential oil extraction was done
by steam distillation method, the rendement is 1,525%. The antifungal activity test was
performed using diffusion well method with Potato Dextrose Agar (PDA) medium yielding 15
mm inhibition zone diameter, showing clove leaf essential oil having strong inhibition effect on
Candida albicans fungus growth. Clove oil essential oil inhibition test to Candida albicans
fungi showed significant difference at 0.5% to 10% concentration, and the lowest concentration
of clove leaf essential oil could inhibit the growth of Candida albicans fungus at 0.5% (v / v)
concentration with inhibition’s zone of 5.67 mm.
Key words: Essential oil,Clove leaf, Candida albicans, antifungi
54
Mbatu, R. S. T., I P. B. Kenanda, I G. Y. Suharta dan W. S. Rita / Media Sains 2 (1) (2018)
Infeksi yang terjadi karena Candida albicans diuji. Minyak cengkeh secara signifikan
dapat menyebabkan berbagai masalah mampu menekan pertumbuhan mikroba. Hal
kesehatan misalnya pada wanita dapat inilah yang menjadi alasan digunakannya
menyebabkan rasa gatal, terbakar dan minyak atsiri daun cengkeh sebagai bahan
keputihan pada alat kelamin wanita (vagina). antijamur.
Infeksi di mulut menyebabkan lidah memiliki Melihat peranan dari minyak atsiri daun
lapisan berwarna putih yang dapat cengkeh, penelitian ini bertujuan untuk
menyebabkan mual, sulit menelan, sakit mengetahui aktivitas antijamur dan daya
tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan. hambat minyak atsiri daun cengkeh terhadap
Oleh sebab itu, diperlukan suatu upaya untuk jamur Candida albicans, dan konsentrasi
dapat menanggulangi atau mencegah terendah minyak atsiri daun cengkeh yang
pertumbuhan jamur. mampu menghambat pertumbuhan jamur
Salah satu cara yang dapat dilakukan Candida albicans.
untuk menekan pertumbuhan jamur yaitu
dengan memanfaatkan bahan aktif dari METODE
tanaman yakni minyak atsiri daun cengkeh. Bahan dan Alat Penelitian
Minyak atsiri merupakan cairan hidrofobik Bahan-bahan yang digunakan yaitu
pekat yang diperoleh dari berbagai bagian minyak atsiri daun cengkeh, jamur Candida
tanaman seperti bunga, tunas, biji, daun, albicans, aquades, Na2SO4 anhidrat, NaCl,
ranting, kulit kayu, kayu, buah dan akar yang etanol 70%, metanol p.a, kentang, dextrosa,
memiliki sifat mudah menguap (volatil), agar, aquades.
karena memiliki titik didih yang rendah. Alat-alat yang digunakan yaitu
Dipilihnya minyak atsiri karena minyak atsiri Laminar flow cabinet, tabung reaksi, botol
merupakan suatu substansi alami yang vial, neraca, gelas ukur, batang pengaduk,
diketahui memiliki aktivitas sebagai antifungi mikro pipet, tip mikro pipet, corong pemisah,
dan antibakteri. Beberapa penelitian telah klem dan statif, pisau, aluminium foil,
dipublikasikan untuk mengkonfirmasikan efek penangas air, pisau, autoklaf, cork borer,
minyak atsiri dan senyawa utamanya pada cawan petri, gelas beker, corong gelas.
jamur patogen. Kurita et al. (1981) menguji
40 senyawa tanaman terhadap tujuh spesies Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Cengkeh
jamur dan menemukan bahwa beberapa Sebanyak 1 kg daun cengkeh
metabolit tanaman sangat efektif melawan dipotong kecil-kecil, lalu diekstraksi
jamur patogen. Penelitian sebelumnya secara menggunakan metode destilasi uap. Destilat
in vitro dan in vivo menyatakan bahwa yang diperoleh terdiri dari lapisan minyak dan
minyak atsiri dapat digunakan sebagai agen lapisan air, yang kemudian dipisahkan
antijamur yang efektif (Adam et al., 1998). menggunakan corong pisah. Minyak atsiri
Cengkeh telah dilaporkan memiliki senyawa yang diperoleh ditampung didalam botol vial,
antijamur (Pinto et al., 2009), antikanker lalu ditambahkan natrium sulfat (Na2SO4)
(Aisha et al., 2012), antibakteri (Kuntamalla anhidrat untuk menghilangkan sisa-sisa air
and Akula, 2015) dan antioksidan (Ivanovica, sehingga diperoleh minyak atsiri daun
2013). Daun cengkeh mengandung minyak cengkeh.
atsiri yang memiliki aktivitas biologis seperti
antibakteri, antijamur, insektisida, Uji Aktivitas Antijamur
antioksidan, dan digunakan sebagai sumber Pengujian aktivitas antijamur minyak
aroma dan bahan antimikroba dalam makanan atsiri daun cengkeh dilakukan dengan
(Huang, 2002; Velluti et al, 2003). Aktivitas mengukur diameter zona hambat terhadap
antijamur dari minyak atsiri cengkeh dan pertumbuhan jamur Candida albicans yang
komponen utamanya eugenol (Eugenia et al., ditunjukkan dengan terbentuknya zona
2009) telah diuji terhadap Candida, bening. Sebanyak 10 mL media Potato
Aspergillus, dermatofit, dan koloni mikroba Dextrose Agar (PDA) dituang ke cawan petri
American Type Culture Collection (Azzouz dan ditambahkan 200 L suspensi jamur, lalu
and Bullerman, 1982) menunjukkan aktivitas dibiarkan memadat. Setelah itu, dibuat sumur
penghambatan terhadap semua mikroba yang difusi dengan menggunakan cork borer.
55
Mbatu, R. S. T., I P. B. Kenanda, I G. Y. Suharta dan W. S. Rita / Media Sains 2 (1) (2018)
56
Mbatu, R. S. T., I P. B. Kenanda, I G. Y. Suharta dan W. S. Rita / Media Sains 2 (1) (2018)
REFERENSI
Adam K., Sivropoulu A., Kokkini S., Lanaras
T., and Arsenakis M. (1998).
Antifungal activities of Origanum
A
I F vulgare subsp. hirtum, Mentha
spicata, Lavandula angustifolia and
H G Salvia fruticosa essential oils against
human pathogenic fungi. J Agric
Food Chem 46 : 1739–1745.
Aisha A.F., Abu-Salah K.M., Alrokayan S.A.,
Siddiqui M.J., Ismail Z., Majid A.M.
(2012). Syzygium aromaticum extracts
as good source of betulinic acid and
Gambar 1. Hasil uji daya hambat uji
potential anti- breast cancer. Braz J
minyak atsiri daun cengkeh terhadap Candida
albicans Pharmacogn 22 (2) : 335-343.
Keterangan: Arendrup, M. C., Fuursted, K., Gahrn-
A = Minyak atsiri daun cengkeh 0,0% Hansen, B., Jensen, I. M., Knudsen, J.
B = Minyak atsiri daun cengkeh 10% D., Lundgren, B.,
C = Minyak atsiri daun cengkeh 8% Schønheyder, H. C., and Tvede, M.
D = Minyak atsiri daun cengkeh 6% (2005). Seminational surveillance
E = Minyak atsiri daun cengkeh 4% of fungemia in Denmark: notably high
F = Minyak atsiri daun cengkeh 3% rates of fungemia and numbers of
G = Minyak atsiri daun cengkeh 2% isolates with reduced azole
H = Minyak atsiri daun cengkeh 1% susceptibility. J Clin Microbiol 43 :
I = Minyak atsiri daun cengkeh 0,5% 4434–4440.
57
Mbatu, R. S. T., I P. B. Kenanda, I G. Y. Suharta dan W. S. Rita / Media Sains 2 (1) (2018)
Azzouz M.A. and Bullerman L.B. (1982). Ivanovica J., Dimitrijevic-Brankovic S., Misic
Comparative antimycotic effects of D., Ristic M., Zizovic I.
selected herbs, spices, plant (2013).Evaluation and improvement
components and commercial of antioxidant and antibacterial
antifungal agents. J Food Protect activities of supercritical extracts
45:1298–1301. from clove buds. J Funct Foods,
Chee, H. Y. and Lee, M. H. (2007). 5 (1) : 416- 423.
Antifungal Activity of Clove Kurita N., Miyaji M., Kurane R., Takahara Y.,
Essential Oil and its Volatile Ichimura K .(1981). Antifungal
Vapour Against Dermatophytic activity of omponents of essential
Fungi. Mycobiology 35 (4) : 241- oils. Agriculture and Biological
243. Chemistry 45 : 945–952.
Eugenia P, Vale-Silva L, Cavaleiro C and Pfaller, M., Djekema, j., Procop, G.,
Salgueiro L. (2009). Antifungal Rinaldi, M. (2007). Multicenter
activity of the clove essential oil comparison of the VITEK 2
antifungal susceptibility test with
from Syzygium aromaticum on
the CLSI broth microdilution
Candida, Aspergillus and reference method for testing
dermatophyte species. J Med amphotericin B, flucytosine, and
Microbiol 58(11) : 1454- 1462. voriconazole against Candida spp. J
Huang, Y. (2002). Insecticidal properties of Clin Microbiol 45 : 3522– 3528.
eugenol, isoeugenol and Pinto E., Silva L.V., Cavaleiro C., Salgueiro
methyleugenol and their effects on L. (2009). Antifungal activity of the
nutrition of Sitophilus zeamais clove essential oil from
Motsch. (Coleoptera : Curculionidae) Syzygium aromaticum on Candida,
and Tribolium castaneum (Herbst) Aspergillus and dermatophyte species. J
(Coleoptera : Tenebrionidae). Med Microbiol, 58 (11): 1454-
Journal of Stored Product Research 38 : 1462.
403–412.
58