Anda di halaman 1dari 12

Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

ISOLASI DAN UJI DAYA ANTIMIKROBA BATANG DAN


DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.)
Nanik Wijayati1)*, Solikhah, Samuel Budi Wardana Kusuma
1)
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024) 8508112 Semarang 50229
*e-mail: nanikanang@gmail.com

Abstrak

Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman yang mengandung


minyak atsiri yang memiliki aktivitas antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kadar minyak atsiri pada daun dan batang kemangi, serta
mengetahui daya antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Minyak atsiri diperoleh dengan metode ekstraksi pelarut
menguap dan aktivitas antimikroba diuji dengan metode difusi agar teknik
sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak astiri pada daun
lebih tinggi dibandingkan minyak atsiri pada batang. Aktivitas antibakteri minyak
atsiri pada daun dengan konsentrasi 100% memberikan zona bening terbesar
yang mana daya hambat bakteri S.aureus lebih tinggi dibandingkanE.coli,
sedangkan batang tidak menunjukkan aktivitas penghambatan sama sekali.
Analisis senyawa aktif minyak astiri dilakukan dengan spektrofotometri FTIR dan
GC-MS. Senyawa yang diduga berperan sebagai antibakteri adalah tetrametil–
okta-5,7-dien-3–on, 2,6-oktadiena-1,8-diol,ekso metil kamfenilol, kamfor, fitol,
linalool oksida, cis geranioldan cis karveol.
Kata kunci: Minyak Atsiri, Ocimum basilicum L., aktivitas antibakteri

Abstract

Basil (Ocimum basilicum L.) is a plant that contain essential oil and antibacterial
activities. The research is to know the amount of essential oil from leaves and
stems of basil and the capacities of antimicrobial toward Escherichia coli and
Staphylococcus aureus. Essential oil was extracted by solvent extraction and were
tested with well technic diffusion method.Theresults of research showed that the
amount of essential oil of leaves ih higher than the essential oil of stem. The
antmicrobial activities of essential oil on leaves by 100 % of the concentration
give the biggest clear zone where the blocked capasities s.aureus is higher than
e.coli and on stem did not showed the blocked activities.The activated compound
of essential oil had analysze using FTIR and GC-MS. The compoundthat assumed
as antimicrobial aretetramethyl – octa 5,7 dien- 3 –one, 2,6 octadiene 1,8 diol,
exo methyl champenilol, camphor, phytol, linalool oxide, cis geraniol and cis
carveol.
Keywords: Essential oils, Ocimum basilicum L, antibacterialactivity

770
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Pendahuluan linalool, sineol, eugenol, metil


Tanaman kemangi (Ocimum sinnamat, isokariofllen dan kubeben.
basilicum L.) merupakan salah satu Kardinanet al., (2007) juga
tanaman obat tradisional yang melakukan penyulingan daun
memiliki banyak manfaat. kemangi guna mengetahui pengaruh
Kandungan metabolit sekunder di ekstrak kemangi terhadap
dalam tanaman kemangi salah perkembangan lalat rumah
satunya adalah minyak atsiri.Minyak (Muscadomestica L.).Selainitu,
atsiri terdapat pada setiap bagian Gunardi (2008) juga melakukan
tumbuhan yaitu daun, bunga, biji, pemisahan minyak atsiri daun
batang, kulit,dan akar (Ketaren, kemangi secara kromatografi lapis
1985).Minyak atsiri merupakan tipis dan aktivitasnya terhadap
senyawa aktif yang dapat digunakan Mallassezia furfur in vitro.
sebagai aktivitas antibakteri dan Penelitian lain yaitu menguji
dapat menghambat beberapa jenis aktivitas antibakteri minyak atsiri
bakteri merugikan seperti daun kemangi dengan metode dilusi
Escherichia coli dan Staphylococcus padat yang mana nilai Konsentrasi
aureus. Bunuh Minimal (KBM) S.aureus
Beberapa penelitian yang lebih besar dibandingkan nilai KBM
telah dilakukan mengenai E.coli(Rahayu et al., 2007). Atikah
penyulingan dan uji daya anti (2013) juga melakukan penelitian
mikroba dari kemangi antara lain Lee tentang uji aktivitas antimikroba
et al., (2005) yang melakukan ekstrak daun kemangi fase n-
penyulingan minyak atsiri dari daun heksana, fase etil asetat dan fase
kemangi dengan destilasi uap dan etanol 70% serta ekstrak etanol 70%
komponen minyak atsiri yang yang menunjukkan aktivitas
diperoleh adalah linalool, estragol, antimikroba terhadap S.aureus dan
metil sinnamat, eugenoldan 1,8 Candida albicans.
sineol. Ismail (2006) juga melakukan Berdasarkan beberapa
penyulingan minyak atsiri dari daun penelitian tersebut dapat disimpulkan
kemangi dengan destilasi air dimana bahwa bagian tanaman kemangi yang
komponen yang diperoleh adalah sering diambil minyak atsiri dan uji

771
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

daya anti mikroba adalah bagian Bahan-bahan yang digunakan


daun kemangi, padahal menurut dalam penelitian ini
Gupta & Prakash (2005) tidak hanya adalahdaundanbatangkemangi
daun kemangi saja yang mengandung dengan panjang 20 cm dari pucuk
minyak atsiri, tetapi bagian tanaman tanaman, etanol teknis 96 % (l),
kemangi lain seperti batang juga aluminium foil, kertas saring, HCl p.a
mengandung minyak atsiri. Sejauh 37% (l), reagen Dragendorf (l),
ini belum pernah ditemukan laporan serbuk Mg (s), FeCl3 (l), CHCl3 (l),
penelitian yang menyatakan tentang asam asetat anhidrat (l), H2SO4 4 N
isolasi dan uji daya antimikroba (l), aquades, media agar (NA) dan
minyak atsiri pada batang kemangi. amoksilin. Bakteri uji yang
Adapun tujuan dari penelitian ini digunakan Escherichia coli dan
adalah mengetahui kadar minyak Staphylococcus aureus.
atsiri batang dan daun kemangi serta Penelitian ini diawali dengan
mengetahui daya antimikroba isolasi minyak atsiri dari batang dan
terhadap bakteri E.coli dan S.aureus. daun kemangi dengan metode
Metode Penelitian ekstraksipelarutorganikmeliputi
Alat yang digunakan dalam beberapa tahapan yaitu preparasi
penelitian meliputi: neracadigital, sampel, proses ekstraksi dan proses
seperangkat alat gelas,rotary pemurnian minyak atsiri pada batang
evaporator, dan daun kemangidengan rotary
batangpengadukmagnetik, blender evaporator pada suhu 45oC dan
(kirin), labu alas datar 250 mL tekanan 350 mmHg. Hasil evaporasi
(duran), hot plate dan magnetic kemudian dianalisa meliputi indeks
stirrer(SM22 termoline), bias, rendemen, pengujian golongan
refraktometer, inkubator, pelubang senyawa aktif yaitu uji alkaloid,
agar (cork borrer), botol gelap, flavonoid, tanin, saponin,
Frontier FTIR Perkin Elmer triterpenoid dan steroid, kemudian
Spectrum 100 dan Gas diidentifikasi menggunakan Frontier
Cromatography - mass spectro FTIR Perkin Elmer Spectrum 100
fotometer (GC-MS)Agilent 6820. dan Gas Cromatography – mass

772
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

spectrophotometer(GC-MS)Agilent uji golongan senyawa aktif diketahui


6820. bahwa minyak atsiri pada batang
Pengujian aktivitas antimikroba kemangi memiliki kandungan
menggunakan metode difusi agar senyawa metabolit sekunder yaitu
dengan sumur. Sebanyak 0,1 mL alkaloid, flavonoid dan steroid.
suspensi bakteri ditambahkan ke Sedangkan minyak atsiri pada daun
dalam cawan petri steril yang telah kemangi menunjukkan hasil positif
diisi oleh Nutrient Agar (NA)
alkaloid, flavonoid, saponin dan
kemudian diputar, didinginkan dan
steroid. Minyak atsiri pada daun dan
dibiarkan hingga memadat. Sumur
batang kemudian diuji dengan FT-IR
dibuat dengan cara media NA yang
dan GC-MS. Pembacaan Spektra FT-
telah memadat dilubangi dengan
IR dilakukan pada bilangan
menggunakan cork borrer (diameter
10 mm). Sumur ditetesi dengan gelombang 4000-620 cm-1. Spektra

minyak atsiri kemangi pada FT-IRminyak atsiri disajikan pada


konsentrasi yang telah ditentukan Gambar 1.
(100%, 50% dan 25%) kemudian
diinkubasi selama 24 jam pada suhu
37oC dan diamati zona bening yang
terbentuk disekitar sumur.
Hasil dan Pembahasan
Ekstraksi pada batang dan daun
kemangi (Ocimum basilicum L.)
meliputi beberapa tahapan yaitu
preparasi sampel, proses ekstraksi
dan proses pemurnian minyak atsiri
pada batang dan daun
kemangi.Rendemen minyak atsiri
pada daun kemangi menunjukkan
hasil lebih besar yaitu 2,81% dari
pada batang yaitu 2,50% berupa
cairan kental yang berwarna hijau
kecoklatan dengan aroma khas. Hasil

773
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Gambar 1. Spektra FT-IR Minyak Atsiri Kemangi


Keterangan :
a. Daun kemangi
b. Batang kemangi
Spektra FT-IR pada Gambar 1 adalah untuk daun adanya serapan
menunjukkan adanya serapan pada pada bilangan gelombang 1047,98
bilangan gelombang 3386,14 cm-1 cm-1 menunjukkan adanya gugus –C-
dan 3393,69 cm-1 yang menunjukkan O (aromatik dam alkohol sekunder)
adanya gugus OH dari ikatan dan untuk batang adanya serapan
hidrogen, sedangkan bilangan pada bilangan gelombang 1735,07
gelombang 1637,22 cm-1 dan cm-1 menunjukkan adanya gugus
1637,37 cm-1 menunjukkan adanya C=O (karbonil).
gugus C=C (alkena) dan serapan Kromatogram GC-MS minyak
pada bilangan gelombang 1399,47 atsiri pada batang diperoleh 13
cm-1 dan 1355,14 cm-1 menunjukkan puncak utama dan kromatogram
adanya gugus –CH3 dan serapan daun menunjukkan 23 puncak utama.
pada bilangan gelombang 1217,41 Komponen senyawa kimia utama
cm-1 dan 1217,22 cm-1 menunjukkan pada minyak atsiri daun dan batang
adanya gugus C-O. Spektra FT-IR kemangi (Ocimum basilicum L.)
yang membedakan daun dan batang disajikan pada Tabel 1.

774
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Tabel 1. Komponen Senyawa Kimia Utama pada Minyak Atsiri Kemangi

Waktu Nama Senyawa Kandungan Relatif (%)


No
Retensi Batang Daun
1 6.237 Dodekana 2,25 1,26
2 6.448 Limonen 1,02 -
3 14.384 Kamfor 4,02 2,46
4 16.235 Heksadekana 1,71 1,96
5 17.027 Heksilen glikol 43,02 15,00
6 20.796 Oktadekana 1,78 1,91
7 23.401 Butil hidroksitoluen 3,69 2,56
8 24.960 Eikosana 2,04 1,86
9 27.700 2,4-Dimetil-1-heptan-4 ol - 2,43
10 27.701 Linalool oksida 1,01 1,57
11 27.751 9-metil bisiklo-non-2 en-9-ol - 2,58
12 28.770 Dokosan 1,23 1,24
13 29.936 Tetrametil–okta-5,7-dien-3–on - 6,40
14 30.157 cis Geraniol - 1,56
15 33.906 3-Dodesin - 1,25
16 36.068 Eksa metil kamfenilol - 3,33
17 36.068 ciskarveol - 1,07
18 37.504 2,6-Oktadiena-1,8 diol - 3,97
19 37.772 3,5-dimetilsikloheksena-4- - 3,65
karboksaldehid
20 37.863 4-etenil- 3,8 dioksitrisiklo oktana 1,53 -
21 38.478 Fitol 1,06 1,63
22 39.082 8-hidroksi geraniol - 3,62
23 86.76 Benzen-1,2-dikarboksilat 10,90 7,32

Berdasarkan Tabel 1 diketahui al., (2004) dan Ismail (2006) bahwa


bahwa senyawa utama dengan senyawa yang terkandung pada
persentase tertinggi baik pada daun kemangiadalah linalool dan dari hasil
atau batang adalah senyawa heksilen penelitian yang telah dilakukan
glikol dan senyawa benzen -1,2- linalool hanya menunjukkan
dikarboksilat. Hasil analisis ini konsentrasi sebesar 1,01 % dan
sesuai dengan Rahman et al., (2011) 1,57%. Hal ini kemungkinan terjadi
bahwa senyawa utama pada kemangi karena adanya perbedaan tempat
adalah benzen1,2 dikarboksilat tumbuh, curah hujan serta nutrisi
dengakn konsentrasi. Senyawa utama yang terkandung di dalam tanah yang
yang didapat berbeda dengan Lee et berpengaruh dalam metabolisme

775
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

tanaman. Sehingga dapat aktivitas antimikroba minyak atsiri


mempengaruhi komponen senyawa pada batang dengan konsentrasi
yang terkandung di dalam minyak 25%, 50% dan 100% tidak
atsiri kemangi (Ocimum basilicum menunjukkan aktivitas terhadap
L.). bakteri E.coli dan S.aureus, hal ini
Pengujian aktivitas diketahui dengan tidak adanya
antibakteriminyak atsiri kemangi diameter daerah hambat yang terlihat
dilakukan dua bakteri uji yaitu E.coli disekeliling sumuran.
dan S.aureus dengan metode difusi Hal ini sesuai dengan penelitian
agar dengan teknik sumuran. Kontrol Khumaisah et al., (2011) yang
yang digunakan pada metode ini menyatakan bahwa kemangi kurang
adalah kontrol negatif (etanol 96%) rentan terhadap bakteri E.coli dan
dan kontrol positif (amoksilin).Hasil Shigella sonnei, tetapi efektif
pengujian diperoleh bahwa minyak menghambat bakteri Salmonella
atsiri daun kemangi pada konsentrasi sonnei. Hal ini disebabkan bakteri
100%, 50% dan 25% menunjukkan Salmonella sonnei diduga memiliki
terbentuknya zona bening disekitar aktivitas metabolisme yang lebih
sumuran. Diameter daerah hambat rendah sehingga ribosom lambat
pada daun mengalami kenaikan untuk mensistesis protein sehingga
artinya semakin tinggi konsentrasi zat antibakteri dapat leluasa masuk
maka semakin besar kadar bahan dan aktivitas dapat menjadi
aktif yang berfungsi sebagai terhambat. Data aktivitas
antibakteri, sehingga kemampuannya penghambatan dengan cara
dalam menghambat pertumbuhan mengukur diameter daerah hambat
bakteri E.coli dan S.aureus juga (DDH) disajikanpada Tabel 2 dan
semakin besar. Sedangkanpengujian Gambar 2.

776
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Tabel 2. Diameter Daerah Hambat (mm) Minyak atsiri pada Batang dan
Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus
Diameter (mm)
Sampel Escherichia coli Staphylococcus aureus
100% 50% 25% 100% 50% 25%
Daun
D1 15,500 13,250 12,500 17,000 15,000 13,000
D2 15,000 13,250 12,000 17,250 15,000 13,500
D3 14,330 12,167 11,330 16,000 14,330 12,670
Rata-rata 14,943 12,889 11,943 16,750 14,777 13,057
Batang
D1 0 0 0 0 0 0
D2 0 0 0 0 0 0
D3 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0 0 0 0 0 0
Kontrol(+)
D1 35,167 35,167 35,167 51,330 51,330 51,330
D2 35,500 35,500 35,500 51,000 51,000 51,000
D3 35,330 35,330 35,330 52,000 52,000 52,000
Rata-rata 35,332 35,332 35,332 51,443 51,443 51,443
Kontrol (-) 0 0 0 0 0 0

Hasil penelitian menunjukkan gram positif cenderung lebih sensitif


bahwa daya hambat minyak atsiri terhadap antibakteri karena struktur
pada daun lebih tinggi terhadap dinding sel bakteri gram positif lebih
bakteri S.aureus (bakteri gram sederhana dibandingkan struktur
positif) dibandingkan dengan bakteri dinding sel bakteri gram negatif,
E.coli (bakteri gram negatif) sehingga memudahkan senyawa
ditunjukkan dengan nilai diameter antibakteri untuk masuk ke dalam sel
daerah hambat.Hal ini dikarenakan bakteri gram struktur dinding sel
perbedaan sensitivitas bakteri bakteri gram positif (Pramuningtyas,
terhadap antibakteri dipengaruhi oleh 2009).
struktur dinding del bakteri. Bakteri

777
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

1 2

3 4
Gambar 2 Diameter Daerah Hambat (DDH) Minyak Atsiri Batang Kemangi
terhadap S.aureus dan E.coli (1 & 2) dan Minyak Atsiri Daun terhadap
S.aureusdan E.coli ( 3 & 4)
Keterangan :
A) 100 %
B) 50%
C) 25%
D) Kontrol Negatif(pelarut etanol)
Senyawa yang diduga mampu Setzer et al., (2014) mengatakan
menghambat pertumbuhan bakteri bahwa cis karveol dan linalol
pada daun kemangi adalah merupakan salah satu komponen
tetrametil–okta 5,7 dien-3–on, 2,6 senyawa dari minyak atsiri
oktadiena 1,8 diol, ekso metil L.royleana yang mampu
kamfenilol, kamfor, fitol, linalool menghambat bakteri S.aureus,
oksida, cis geraniol dan cis karveol. B.subtilis, K.pneumonia dan

778
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

P.aeruginosa. Baser et al., (2012) terbesar dimana daya hambatbakteri


juga mengatakan bahwa senyawa S.aureus lebih tinggi dibandingkan
utama minyak atsiri pada batang dan E.coli sedangkanpada batang tidak
bunga T.chiliophyllumadalah menunjukkan
kamforpada konsentrasi17,3% sudah aktivitaspenghambatansama sekali.
menunjukkan aktivitas Senyawa aktif pada minyak atsiri
penghambatan bakteri E.coli, daun yang diduga berperan sebagai
S.aureus, P.aeruginosa,E.aerogenes, antibakteri adalahtetrametil–okta-
P.vulgaris, S.typhimurium, 5,7-dien-3–on, 2,6-oktadiena-1,8
S.epidermis, B.cereus, B.subtilis, diol,ekso metil kamfenilol, kamfor,
danMeticillin. Sedangkan fitol, linalool oksida, cis geranioldan
Radhakrishnan et al., (2012) cis karveol.
mengatakan bahwa senyawa fitol
Daftar Pustaka
pada ekstrak E.odoratumselain Atikah, N. 2013. Uji Aktivitas
sebagai antibakteri juga dapat Antimikroba Ekstrak Herba
Kemangi (Ocimum
sebagai antikanker, antiinflamasi, americanum L) terhadap
antidiuretik, immunostimulatori dan Staphylococcus aureus dan
Candida albicans. Skripsi.
antidiabetes. Geraniol juga senyawa UIN Syarif Hidayatullah
yang memiliki aktivitas antibakteri Jakarta.
yang kuat, hal ini dibuktikan oleh Baser, K. H. C., K. Polatoglu, F.
Chaturvedi et al., (2012) yang Demirci, B. Demirci & N.
Goren. 2012. Essential oil
mampu menghambat beberapa Composition and Antimikroba
bakteri seperti E.focalis, Activities of Tanacetum
chilopyllum (Fish. & Mey.)
M.smegmatis, P. aeruginosa, Schultz Bip. var.
S.epidermis dan S.aureus. Monocephalum Grierson from
Turkey. Research of Natural
products. 6:2. 184-188.
Simpulan Chaturvedi, P., D. Singh, T. R.
minyak astiri daun kemangi Kumar & V. K. Gupta. 2012.
lebih besar dibandingkan pada Antimicrobial Activity of
Some promising plants Oil,
batang. Aktivitas antibakteri minyak Molecules and Formulations.
atsiri pada daun dengan konsentrasi Indian Journal of
Experimental Biology. Vol.
100% memberikan zona bening 50. ISSN 714-717.

779
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Gunardi, D. 2010. Pemisahan Lee, K. G., Shibamoto, T & Lee, S.


Minyak Atsiri Daun Kemangi J. 2005. Identification of
(Ocimum basilicum Linn ) Volatile Components in basil
Secara Kromatografi Lapis (Ocimumbasilicum L) and
Tipis dan Aktivitasnya thyme leaves (Thymus
terhadap Malassezia Furur. vulgaris L.) and their
Media MedikaMuda; 4: 63-68. antioxidant properties. Food
Chemistry. 91. 131-137.
Gupta, N&Prakash, P . 2005.
Therapeutic Uses of Ocimum Pramuningtyas, R & Rahadiyan W.
sanctumLinn (Tulsi) with A B. 2009. Uji Aktivitas
Note On Eugenol and its Antimikroba Ekstrak Etanol
Pharmacological Actions : Daun Cocor Bebek (Kalanche
Short Review. Indian Journal pinnata) terhadap Bakteri
PhysiolPharmacol; 49 (2) : Staphylococcus aureus dan
125-131. Escherichia coli secara In
vitro. Biomedika 1 (2) : 43-50.
Ismail, M. 2006. Central Properties
and Chemical Composition of Radhakrishnan, T. M., V. Raman,
OcimumbasilicumEsential Samuel, P. Saradhi, N. Rao, V.
Oil.Pharmaceutical V. Krishna & M. Sudhakar.
Biology.Vol. 44, No.8. pp. 2012. Antibacterial,
619-626. Antioxidant Activity and GC-
MS Analysis of Eupatorium
Kardinan, A., Gunandini, D. J & odoratum. Asian Journal of
Iffah, D. pharmaceutical and Clinical
2007.PengaruhEkstrakKeman Research. Vol. 5. ISSN
gi (Ocimumbasilicum forma 00974-2411.
citratum)
terhadapPerkembanganLalatR Rahayu, T., Fauzia, R. S & Maryati.
umah (Muscadomestica) Uji Aktivitas Antibakteri
(L.).J. Entomol. Indon.Vol.5. Minyak Atsiri Daun Kemangi
No.1.36-44. (Ocimum basilicum L)
terhadap Staphylococcus
Ketaren, S. 1985. aureus dan Escherichia coli.
PengantarTeknologiMInyakAt Jurnal Penelitian Sains dan
siri. Jakarta :Erlangga. Teknologi, Vol. 8, No. 1 : 30 –
38.
Khumaisah, L. L., Asep K., Gebi D
& Yuni A. 2011. Komposisi Rahman, S. M. M., N. Dev, A. K.
Kimia dan Uji Aktivitas Das & M. A. Hossain. 2011.
Antibakteri Minyak Kemangi Chemical Composition of
(Ocimum americanum L.) Different Extracts of Ocimum
terhadap bakteri Eschericia basilicum Leaves. J.Sci. Res. 3
coli, Shigella sonnei dan (1), 197-206.
Salmonella enteridis. Berk
penel Hayati : 16 (101-110) Setzer, W. N., J. S. Rad, S. M. H.
Alfatemi & M. S. Rad. 2014.
Chemical Composition,

780
Media Farmasi Indonesia Vol 9 No 2

Antifungal and Antibacterial (Benth in wall). Benth.


Activities of Essential Oil Journal of Food Safety. ISSN
from Lallemantia royleana 1754 - 4565

781

Anda mungkin juga menyukai