ABSTRAK
Penelitian awal ini diharapkan dapat mengetahui aktivitas antibakteri minyak pliek u
dan pliek u. Minyak pliek u terdiri atas minyeuk simplah (MS) dan minyeuk brok (MB). Pliek u
terdiri atas jenis ampas berdasarkan produksinya yaitu pliek u basah(Ap1) dan pliek u
kering(Ap2). Pliek u diekstrak dengan metanol pada konsentrasi 10% (berat/volume). Aktivitas
antibakteri minyak pliek u dan ekstrak metanol dari pliek u diuji terhadap Bacillus subtilis dan
empat strain Enteropatogenik Escherichia coli (EPEC) yang membentuk zona hambatan dengan
menggunakan metode difusi agar kertas cakram. Minyeuk simplah tidak memperlihatkan
aktivitas antibakteri. Minyeuk brok memperlihatkan aktivitas antibakteri sangat kecil yaitu 1-2
mm terhadap bakteri uji. Aktivitas antibakteri terbesar diperlihatkan oleh ekstrak metanol dari
pliek u kering dibandingkan pliek u basah berturut-turut yaitu 6,67-10,33 mm dan 6,00-7,33 mm.
ABSTRACT
This initial research was intended to detect antibacterial activity of pliek u oil and pliek u. Pliek u
oil consist of minyeuk simplah (MS) and minyeuk brok (MB), Pliek u consist of two kinds of solid waste
namely wet pliek u (Ap1) and dry pliek u (Ap2). Pliek u was methanol extracted at concentration 10%
(w/v). Pliek u oil and methanol extract of pliek u were evaluated for their antibacterial activity, against
Bacillus subtilis and four strains of Enterophatogenic Escherichia coli (EPEC) employing agar disc
diffusion method. No antibacterial activity was shown by MS. The MB exhibited a little effect 1-2 mm
against bacterial tests. The results demonstrated that the higher antibacterial activity was shown by dry
pliek u compare with wet pliek u with the inhibition zones from 6.67-10.33 mm and 6.00-7.33 mm
respectively.
151
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
152
Nurliana, dkk
153
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
154
Nurliana, dkk
bahwa minyak tidak langsung menyebab- antimikroba dari ekstrak yang didapat.
kan aktivitasnya terhadap bakteri uji, Perbedaan aktivitas antibakteri dari ekstrak
artinya minyak pliek u belum terlalu ampas pliek u juga dipengaruhi oleh jenis
mengalami perubahan kimiawi yang bisa mikroba, yaitu sensitifitas dari masing-
berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri. masing mikroba uji tersebut.
Menurut pendapat sebagian masyarakat Pengamatan terhadap pertumbuhan
Aceh, kedua jenis minyak tersebut mem- bakteri uji memperlihatkan bahwa EPEC
punyai khasiat yang berbeda sebagai obat, 12A lebih sensitif dibanding strain EPEC
mereka menyebutkan bahwa minyeuk brok lainnya. Sensitifitas bakteri tidak hanya
lebih berkhasiat, namun ada juga yang dipengaruhi oleh keberadaan membran
menyebut minyeuk simplah lebih berkhasiat. terluar bakteri, tetapi strain yang berbeda
Berdasarkan pengujian menunjuk- dalam satu spesies juga memperlihatkan
kan bahwa ekstrak metanol pliek u (Ap1) sensitifitas yang berbeda. Menurut Entani et
mempunyai aktivitas lebih kecil terhadap B. al. (1998) ternyata EPEC lebih sensitif di-
subtilis dan empat strain EPEC dibanding- bandingkan enterohemoragik E. coli (EHEC),
kan Ap2 (Tabel 2), rata-rata diameter zona walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu
hambatan pertumbuhan terhadap B. subtilis besar. Adanya perbedaan tingkat inaktivasi
yang disebabkan oleh kedua jenis pliek u oleh senyawa antimikroba dapat disebab-
Ap1 dan Ap2 yaitu masing-masing kan oleh fase pertumbuhan mikroba,
6,00±0,00 dan 6,67±0,47. Pengujian aktivitas dimana pertumbuhan sel-sel pada fase log
ekstrak metanol pliek u terhadap empat lebih sensitif dan lebih mudah dibunuh
strain EPEC (EPEC 12 A, EPEC 006.5, EPEC dibandingkan pada fase stasioner.
D11.2, dan EPEC Rb 1.2), menunjukkan Strain-strain enteropatogenik E. coli
bahwa hambatan terbesar juga disebabkan yang digunakan sebagai mikroba uji
oleh ekstrak pliek u Ap2, namun terlihat memiliki sensitifitas yang berbeda terhadap
perbedaan zona hambatan di antara strain- beberapa antibiotik. Waturangi (1995) dan
strain tersebut, yaitu masing-masing Sudirman (2005) menyebutkan EPEC 006.5
10,33±0,94; 9,67±1,25; 9,67±1,89; dan dan Rb 1.2 sensitif terhadap kloramfenikol
8,33±1,25. Adanya perbedaan aktivitas namun resisten terhadap ampisilin dan
antibakteri dapat disebabkan oleh per- tetrasiklin, sedangkan EPEC E12.A sensitif
bedaan jenis pliek u (lama penjemuran dan terhadap ampisilin dan kloramfenikol,
adanya pemerasan), jenis pelarut, dan jenis namun resisten terhadap tetrasiklin,
mikroba uji. Menurut Cowan (1999) jenis selanjutnya EPEC D11.2 sensitif terhadap
pelarut yang digunakan dalam proses ketiga antibiotik tersebut.
ekstraksi akan mempengaruhi aktivitas
155
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
156
Nurliana, dkk
157
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
Prabuseenivasan, S., M. Jayakumar, and S. Wang, L.L. and E.A. Johnson. 1992.
Ignacimuthu. 2006. In vitro Inhibition of Listeria monocytogenes
antibacterial activity of some plant by fatty acids and monoglycerides.
essential oils. BMC Comple-mentary App. Environ. Microbiol. 2:624-629.
and Alternative Medicine.
http://www.bimedcentral.com/1472- Wang, L.L., B.K. Yang, K.L. Parkin, and E.A.
6882/6/39. Johnson. 1993. Inhibition of Listeria
monocytogenes by monoacyl-
Quattara, B., R.E. Simard, R.A. Holley, G.J.- glycerols synthesized from coconut
P. Piette, and A. Bégin. 1997. oil and milkfat by lipase-catalized
Antibacterial activity of selected glycerolysis. J. Agric. Food Chem.
fatty acids and essential oils against 41:1000-1005.
six meat spoilage organism. Int. J.
Food Microbiol. 37:155-162. Waturangi, D.E. 1995. Resistensi mikroba
terhadap antibiotik dan profil
Sudirman, L.I. 2005. Antimicrobial plasmid dari galur-galur Escherichia
compounds from tropical mush- coli enteropatogenik. Skripsi.
rooms. International Seminar on Fakultas Matematika dan Ilmu
Microbial Biotechnology and Pengetahuan Alam, Institut
Bioprospecting. Dec 3 , Jakarta.
rd
Pertanian Bogor. Bogor.
158