1 2
I Putu Parwata , Made Vivi Oviantari
1*
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
2
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
email : iputuparwata@gmail.com
Abstrak
Lipase adalah enzim yang secara luas digunakan sebagai biokatalis dalam berbagai
industri. Enzim murni kurang ekonomis digunakan sebagai biokatalis karena harganya
sangat mahal, untuk itu penggunaan bakteri penghasil enzim yang diamobilisasi pada
bahan pendukung lebih menguntungkan. Pada penelitian ini, bakteri penghasil lipase
Acinetobacter baumannii yang diisolasi dari tanah terkontaminasi minyak di Pasar Anyar
Singaraja Bali diamobilisasi pada adsorben serbuk gergaji kayu. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui karakter bakteri teramobil dilihat dari aktivitas lipase yang dihasilkan.
Adsorben diaktivasi menggunakan larutan CaCl2 dengan variasi konsentrasi (0-12,5% b/v).
Bakteri ditumbuhkan pada media produksi lipase dengan komposisi (% b/v): pepton (0,5),
ekstrak ragi (0,5), NaCl (0,1), CaCl2 (0,05), kemudian diamobilisasi pada adsorben.
Amobilisasi dilakukan dengan memvariasikan umur kultur (8-24 jam). Bakteri teramobil
kemudian diuji aktivitas lipasenya dan dikarakterisasi berdasarkan parameter-parameter:
pH, temperatur, stabilitas katalitik dan stabilitas dalam pelarut etanol dan metanol. Hasil
penelitian menunjukkan serbuk gergaji kayu yang diaktivasi dengan larutan CaCl 2 2,5%
memberikan hasil amobilisasi bakteri terbaik. Hasil amobilisasi optimal tercapai pada
penggunaan kultur dengan umur 20 jam. Bakteri teramobil menunjukkan aktivitas lipase
optimum pada pH 8 dan temperatur 45 °C dengan nilai sebesar 0,136 Unit/g. Bakteri
teramobil memiliki stabilitas yang baik, mampu mempertahankan aktivitasnya hingga 44,5%
setelah sepuluh kali pemakaian. Stabilitas bakteri teramobil lebih baik dalam pelarut metanol
dibandingkan etanol, sehingga sangat baik digunakan sebagai biokatalis dalam produksi
biodiesel.
Abstract
Lipase is an enzyme that is widely used as biocatalysts in various industries. The use of
pure enzyme as biocatalyst less economical because the price is very expensive, therefor
the use of enzyme-producing bacteria immobilized on a support material more profitable. In
this study, lipase-producing bacteria of Acinetobacter baumannii isolated from oil
contaminated soil in Pasar Anyar Singaraja Bali was immobilized on adsorbent of wood
sawdust. The research objective was to determine the character of immobilized bacteria
based on lipase activity produced. The adsorbent was activated by CaCl2 solution with
various concentrations (0 to 12.5% w/v). The bacteria were grown in lipase production media
with the composition of (% w/v): peptone (0.5), yeast extract (0.5), NaCl (0.1), CaCl 2 (0.05),
and then immobilized on the adsorbent. Immobilization is done by varying the culture age (8-
24 hours). Immobilized bacteria then tested its lipase activity and characterized by
parameters of: pH, temperature, catalysis stability and stability in ethanol and methanol. The
results showed wood sawdust activated with 2.5% CaCl 2 solution gives best results of
bacterial immobilization. Optimal immobilization achieved at the age of 20-hour culture.
Immobilized bacteria showed optimum lipase activity at pH 8 and temperature of 45 °C with
a value of 0.136 units/g. Immobilized bacteria has good stability, is able to maintain its
activity up to 44.5% after ten times of usage. Stability of immobilized bacteria is better in
methanol than ethanol, so it is best used as a biocatalyst in the production of biodiesel.
496
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
makanan, tekstil, serta aplikasi bioteknologi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
(Eltaweel et al., 2005). ini meliputi:Erlenmeyer, cawan petri,
Lipase dihasilkan oleh mikroorganisme autoclave(Hirayama HVE-50), oven (Carbolite
seperti bakteri, fungi dan jamur. Lipase dari R38), water bath(Memmert), pH Meter
mikroba banyak dimanfaatkan dalam industri (Thermo Orion model 710 A+),
karena stabilitas, selektifitas dan spesifisitas Spektrofotometer (Genesys 20), Inkubator
substratnya yang luas(Dutra dkk., 2008; bergoyang (New Brunswick Scientific Edison
Griebeler dkk., 2009). Diantara mikroba, C25KC), alat sentrifugasi (Thermo scientific
bakteri merupakan penghasil lipase ekstrasel SL 16R), neraca analitik (Mettler Toledo AG
terbaik. Beberapa spesies bakteri penghasil 204, USA).
lipase yang umum seperti: Bacillus subtilis, B. Bahan-bahan yang digunakan dalam
pumilus, B. licheniformis dan B. alcalophilus penelitian ini meliputi: ekstrak ragi, pepton,
(Ephraim dkk., 2014). Bakteri dari genus tripton, NaCl, CaCl2, bacto agar,buffer fosfat
Acinetobacter, seperti: A. baumannii, A. baylyi, (pH 6,0–8,0), buffer glisin-NaOH (pH 8,5-
dan A. junii juga dilaporkan mampu 10,0), metanol, etanol, p-nitrofenil palmitat, p-
menghasilkan lipase ekstrasel (Park dkk., nitrofenol.
2009 ; Uttatree dkk., 2010 ; Anbu dkk., 2011).
Untuk keperluan industri, dibutuhkan 2.2 Isolasi dan IdentifikasiBakteri dari
lipase yang stabil dan dapat digunakan secara Koloni dengan Potensi Lipolitik
berulang. Amobilisasi lipase pada media Penelitian sebelumnya menemukan
pendukung dapat meningkatkan stabilitas dan sembilan koloni bakteri penghasil lipase dari
durabilitas enzim. Namun proses pemisahan sampel tanah terkontaminasi minyak di Pasar
dan pemurnian yang komplek dan mahal dari Anyar Singaraja, Bali (Parwata dan Sukarta,
enzim yang akan diamobilisasi menjadikan 2013). Pada penelitian ini, satu koloni diisolasi
teknik ini kurang efisien (Zeng et al., 2006). mengikuti teknik yang dikemukakan oleh
Untuk itu, amobilisasi sel mikroba penghasil Prescott (2002). Koloni diisolasi menggunakan
enzim pada material pendukung lebih menarik teknik gores (streak) menggunakan media
dari aspek ekonomi. Dengan teknik ini, biaya Luria Bertani (LB) minimum dengan komposisi
yang diperlukan untuk isolasi, pemurnian dan (% b/v): tripton (0,1), ekstrak ragi (0,1), NaCl
amobilisasi enzim dapat dihilangkan (Fukuda (0,1) dan bacto agar (2). Teknik ini diulangi
et al., 2009; Xiao et al., 2009). beberapa kali hingga diperoleh koloni yang
Amobilisasi sel mikroba dapat seragam (isolat tunggal).Isolat tunggal yang
memudahkan dalam proses produksi enzim diperoleh diidentifikasi menggunakan sistem
serta dapat mempertahankan aktivitas API (Analytical Profil Index) 20E.
katalisisnya dalam waktu yang lama
(Indumathi dan Paul Raj, 2013).Amobilisasi sel 2.3 Aktivasi Serbuk Gergaji Kayu
mikroba memberikan beberapa keuntungan, Serbuk gergaji kayu diaktivasi
antara lain banyak biomassa yang dihasilkan, menggunakan larutan CaCl2 pada variasi
aktivitas metabolik sel yang tinggi, serta konsentrasi (% b/v: 0 ; 2,5 ; 5 ; 7,5 ; 10 ; dan
ketahanan sel terhadap berbagai bahan toksik 12,5). Serbuk gergaji kayu direndam dalam
(Cai et al., 2011; Liu et al., 2012). larutan CaCl2 dengan perbandingan 1:15 (v/v),
Ada beberapa teknik yang dapat diinkubasi dalam inkubator bergoyang pada
dilakukan untuk mengamobilisasi sel mikroba, temperatur 37 °C dengan kecepatan 150 rpm
yaitu adsorbsi, ikatan kovalen/ikatan silang, selama 20 jam. Serbuk kemudian disaring dan
penjebakandan enkapsulasi (Mallick, 2002). dicuci dengan akuadest untuk menghilangkan
Setiap teknik memiliki kelebihan dan sisa CaCl2, kemudian dikeringkan dan
kekurangan masing-masing. Namun, untuk disterilkan.
tujuan efisiensi dan efektifitas perlu
diupayakan teknik imobilisasi sel mikroba yang 2.4 Amobilisasi Sel Bakteri pada Serbuk
murah dan efektif. Gergaji Kayu Teraktivasi
Pada penelitian ini, Acinetobacter Bakteri ditumbuhkan dalam media
baumanni yang diisolasi dari sampel tanah produksi lipase dengan komposisi (% b/v):
terkontaminasi minyak di Pasar Anyar pepton (0,5), ekstrak ragi (0,5), CaCl2 (0,05),
Singaraja Bali diamobilisasi pada serbuk dan NaCl (0,1). Inokulum diinkubasi dalam
gergaji kayu meranti. Bakteri diamobilisasi inkubator bergoyang pada temperatur 37 °C
dengan teknik adsorpsi. Bakteri teramobil dan kecepatan 150 rpm pada waktu bervariasi
yang diperoleh memiliki stabilitas katalitik yang (8, 12, 16, 20, dan 24 jam).
baik. Bakteri dalam kultur kemudian dipisahkan
2. Metode dari cairan media dengan sentrifugasi pada
2.1 Alat dan Bahan Penelitian temperatur 4 °C dan kecepatan 10.000 x g
497
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
498
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
0.120
0.040
0.020
0.000
0 2,5 5 7,5 10 12,5
Konsentrasi CaCl2 (% b/v)
499
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
0,099
0.100 0.08
0,091
0,081 0,082
0.06
0.080 0,069 0,068
0,062 0,063
0,057 0.04
0.060
0.02
0.040
0.00
0.020 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10
pH
0.000
8 12 16 20 24
Umur Kultur (Jam) Gambar 4. Aktivitas Lipase dari Bakteri Teramobil pada
Berbagai pH
Gambar 3. Berat Bakteri Teradsorpsi ( ) dan Aktivitas Beberapa hasil penelitian lipase dari
Lipase ( ) dari Bakteri Teramobil pada Variasi
umur kultur
bakteri genus Acinetobakter menunjukkan
aktivitas optimum pada pH basa. Park dkk.
Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas (2009) melaporkan hasil kloning dan ekspresi
lipase bakteri teramobil tidak hanya gen lipase dari Acinetobacter baumanni BD5
dipengaruhi oleh banyaknya sel bakteri yang pada E. coli BL21 menunjukkan aktivitas
teradsorpsi pada adsorben, namun yang lebih optimal pada pH 8,3. Lipase yang diperoleh
menentukan adalah keadaan fisiologi sel memiliki stabilitas pH dengan rentang yang
bakteri yang teradsorpsi. Pada umur kultur 20 sangat sempit, di atas dan di bawah pH
jam, bakteri berada pada keadaan fisiologi optimum aktivitas lipase langsung turun
yang optimum untuk menghasilkan lipase. secara signifikan. Pada penelitian ini, lipase
Secara umum lipase ekstraseluler dihasilkan dari Acinetobacter baumanni yang diperoleh
secara maksimal ketika pertumbuhan sel-sel dari sampel tanah terkontaminasi minyak di
bakteri mencapai akhir fase logaritma (Jaeger Pasar Anyar Singaraja memiliki stabilitas pH
dkk., 1994). Hal ini didukung oleh hasil dengan rentang yang lebih lebar (7,5–10),
penentuan kurva pertumbuhan Acinetobacter sehingga lebih baik digunakan sebagai
baumannii yang menunjukkan bakteri telah biokatalis.
melewati fase logaritma pada waktu inkubasi Hasil penelitian lainnya, Uttatree dkk.
12 jam (data tidak ditunjukkan). (2010) memperoleh lipase dari Acinetobacter
baylyi yang diisolasi dari lumpur laut di
3.4 Karakter Lipase yang Dihasilkan Oleh Angsila, Thailand. Lipase tersebut memiliki
Bakteri Teramobil aktivitas optimal pada pH 8,0 dan stabil pada
3.4.1 Pengaruh pH Terhadap Aktivitas rentang pH 6-9. Hasil penelitian Wang, dkk.
Lipase Bakteri Teramobil (2011) menunjukkan lipase dari Acenitobacter
Aktivitas spesifik lipase dari Acinetobacter johnsonii strain LP28 menunjukkan aktivitas
baumannii teramobil pada berbagai pH baik pada rentang pH 8-11 dengan nilai
ditunjukkan pada Gambar 4. Lipase dari optimum pada pH 9. Lipase-lipase tersebut
bakteri teramobil menunjukkan aktivitas yang memiliki karakter pH yang mirip dengan lipase
baik pada rentang pH basa (7,5-10), dan yang diperoleh dari Acinetobacter baumannii
mencapai nilai optimal pada pH 8 dengan nilai pada penelitian ini.
sebesar 0,097 unit/g. Aktivitas lipase turun
secara drastis pada lingkungan netral (pH 7,0) 3.4.2 Pengaruh Temperatur Terhadap
dan menjadi tidak aktif pada keadaan asam Aktivitas Lipase Bakteri Teramobil
(pH< 7). Berdasarkan karakter tersebut, lipase Gambar 5 menunjukkan aktivitas spesifik
yang dihasilkan oleh Acinetobacter baumannii lipase dari Acinetobacter baumannii teramobil
teramobil ini sangat baik dikembangkan untuk pada berbagai temperatur. Lipase yang
industri detergent. Lipase yang digunakan dihasilkan oleh bakteri teramobil menunjukkan
dalam detergen harus memiliki stabilitas yang aktivitas optimum pada temperatur 45 °C
baik dalam kondisi pencucian yang ekstrim dengan nilai sebesar 0,136 unit/g. Lipase
seperti pH 8-11, dan suhu 20-50 °C (Kasana, stabil pada rentang temperatur 30-50 °C. Pada
dkk., 2008). temperatur 55 °C, lipase dari bakteri teramobil
masih mampu mempertahankan aktivitasnya
hingga 49,8% dari nilai optimal, namun pada
500
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
temperatur lebih tinggi (60 °C) aktivitas lipase bakteri teramobil turun secara signifikan,
turun secara drastis hingga 73,3% dari namun masih menunjukkan aktivitas sebesar
aktivitas optimum. 45% setelah sepuluh kali katalisis.
Berdasarkan hasil uji tersebut, disarankan
bakteri teramobil digunakan untuk tujuh kali
0.16
proses katalisis.
Aktivitas Spesifik Lipase (Unit/g)
0.14
0.12 120
0.08 77
80 72
66 63
0.06
60 47 46 45
0.04
40
0.02
20
0.00
30 35 40 45 50 55 60 0
Temperatur (oC) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Proses Katalisis ke-
Gambar 5. Aktivitas Lipase dari Bakteri Teramobil pada
Berbagai Temperatur Gambar 6. Aktivitas Residu Lipase dari Bakteri Teramobil
Setelah Proses Katalisis Berulang
501
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
sedangkan dalam pelarut etanol aktivitasnya teramobil memiliki stabilitas katalitik dan
turun drastis dan hanya tersisa 13% dari stabilitas dalam pelarut metanol yang baik,
aktivitas awal. Pada konsentrasi alkohol 60% sehingga dapat dikembangkan sebagai
(v/v), aktivitas lipase dari bakteri teramobil biokatalis dalam produksi biodiesel.
turun drastis setelah inkubasi baik pada
pelarut etanol maupun metanol, namun pada 5. Ucapan Terima Kasih
pelarut metanol aktivitas lipasenya lebih tinggi Ucapan terima kasih disampaikan kepada
dibandingkan pada pelarut etanol. Universitas Pendidikan Ganesha yang telah
memberikan bantuan dana untuk
penyelesaian penelitian ini.
120
Aktivitas Residu Lipase (%)
100 100
100 93 6. Daftar Pustaka
80
58
Anbu, P., Noh, M.J., Kim,, D-H., Seo, J-S., Hur, B-
55
60 K., dan Min, K.H. (2011). Screening and
optimization of extracellular lipases by
40
26 Acinetobacter species isolated from oil-
20 13 12 contaminated soil in South Korea. African
Journal of Biotechnology, 10(20): 4147-4156
0
0 20 40 60
Bisht, D., Yadav, S.K., Darmwal, N.S. (2013).
Kadar Alkohol (% v/v)
Optimization of immobilization conditions by
conventional and statistical strategies for
Gambar 6. Aktivitas Residu Lipase dari Bakteri Teramobil
alkaline lipase production by Pseudomonas
Setelah Diinkubasi dalam Etanol ( ) dan
Metanol ( ) pada Berbagai Konsentrasi. aeruginosa mutant cells: scale-up at bench-
scale bioreactor level. Turkish Journal of
Biology, 37: 392-404
Toksisitas pelarut organik terhadap
bakteri tergantung pada kadar pelarut yang Cai T, Chen L, Ren Q, Cai S, Zhang J. (2011). The
masuk ke dalam membrane sel bakteri. Hal ini biodegradation pathway of triethylamine and
dipengaruhi oleh kelarutannya dalam air dan its biodegradation by immobilized Arthrobacter
kemampuan partisinya ke dalam membrane protophormiae cells. J. Hazard Mater, 186:59-
sel yang bersifat hidrofobik (de Bont, 1998). 66
Pelarut yang lebih polar (hidrofilik) umumnya
akan lebih sulit masuk dalam lingkungan non Chandorkar, V., Gomashe, A. V., dan Parlewar, S.
(2014). Production of lipase by Immobilized
polar (hidrofobik). Metanol lebih polar
Cells of Aspergillus niger. International Journal
dibandingkan etanol, sehingga lebih sulit untuk of Current Microbiology and Applied Sciences,
masuk ke dalam membran sel bakteri yang 3(8): 703-707
bersifat non polar. Hal ini menyebabkan
bakteri lebih tahan terhadap metanol de Bont, J.A. (1998). Solvent-tolerant bacteria in
dibandingkan etanol, sehingga mampu biocatalysis.Trends Biotechnology, 16: 493–
menghasilkan lipase lebih banyak. 499
Berdasarkan stabilitas alkohol yang
dimiliki, Acinetobacter baumannii teramobil Dutra, J. C. V., Terzi, S. C., Bevilaqua, J. V.,
yang diperoleh dalam penelitian ini potensial Damaso, M. C. T., Couri, S., Langone, M. A.
P., et al. (2008). Lipase production in
dikembangkan sebagai biokatalis dalam solidstate fermentation monitoring biomass
produksi biodiesel. Produksi biodiesel growth of Aspergillus niger using digital image
dilakukan dengan mereaksikan minyak nabati processing. Applied Biochemistry and
dengan alkohol (metanol atau etanol), Biotechnology, 147: 63–75
sehingga diperlukan biokatalis yang stabil
dalam pelarut alkohol. El-Haleem, D. A. (2013). Acinetobacter:
Environmental and biotechnological
4. Simpulan applications. African Journal of Biotechnology,
Acinetobacter baumannii isolat tanah 2(4): 71-74
terkontaminasi minyak di Pasar Anyar
Singaraja, Bali dapat diamobilisasi pada Eltaweel, M. A., Rahman, R. N. Z. R. A., Salleh, A.
serbuk gergaji kayu meranti yang diaktivasi B., Basri, M. (2005). An Organic Solvent-
dengan larutan CaCl2. Bakteri teramobil Stable Lipase From Bacillus sp. Strain 42.
mampu menghasilkan lipase yang stabil pada Annals of Microbiology, 55(3): 187-192
pH basa (7,5-10) serta temperatur sedang (30-
Ephraim, D.P., Bhat, S.G., dan Muthuswamy, C.
50 °C), sehingga sangat potensial
(2014). Lipase production by Immobilized
dimanfaatkan dalam industri detergen. Bakteri marine Bacillus smithii BTMS11 and its
502
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
503