Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Produksi Lipase dari Acinetobacter baumannii Teramobil

1 2
I Putu Parwata , Made Vivi Oviantari
1*
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
2
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

email : iputuparwata@gmail.com

Abstrak
Lipase adalah enzim yang secara luas digunakan sebagai biokatalis dalam berbagai
industri. Enzim murni kurang ekonomis digunakan sebagai biokatalis karena harganya
sangat mahal, untuk itu penggunaan bakteri penghasil enzim yang diamobilisasi pada
bahan pendukung lebih menguntungkan. Pada penelitian ini, bakteri penghasil lipase
Acinetobacter baumannii yang diisolasi dari tanah terkontaminasi minyak di Pasar Anyar
Singaraja Bali diamobilisasi pada adsorben serbuk gergaji kayu. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui karakter bakteri teramobil dilihat dari aktivitas lipase yang dihasilkan.
Adsorben diaktivasi menggunakan larutan CaCl2 dengan variasi konsentrasi (0-12,5% b/v).
Bakteri ditumbuhkan pada media produksi lipase dengan komposisi (% b/v): pepton (0,5),
ekstrak ragi (0,5), NaCl (0,1), CaCl2 (0,05), kemudian diamobilisasi pada adsorben.
Amobilisasi dilakukan dengan memvariasikan umur kultur (8-24 jam). Bakteri teramobil
kemudian diuji aktivitas lipasenya dan dikarakterisasi berdasarkan parameter-parameter:
pH, temperatur, stabilitas katalitik dan stabilitas dalam pelarut etanol dan metanol. Hasil
penelitian menunjukkan serbuk gergaji kayu yang diaktivasi dengan larutan CaCl 2 2,5%
memberikan hasil amobilisasi bakteri terbaik. Hasil amobilisasi optimal tercapai pada
penggunaan kultur dengan umur 20 jam. Bakteri teramobil menunjukkan aktivitas lipase
optimum pada pH 8 dan temperatur 45 °C dengan nilai sebesar 0,136 Unit/g. Bakteri
teramobil memiliki stabilitas yang baik, mampu mempertahankan aktivitasnya hingga 44,5%
setelah sepuluh kali pemakaian. Stabilitas bakteri teramobil lebih baik dalam pelarut metanol
dibandingkan etanol, sehingga sangat baik digunakan sebagai biokatalis dalam produksi
biodiesel.

Kata kunci: amobilisasi, serbuk gergaji kayu, Acinetobacter baumannii, lipase

Abstract
Lipase is an enzyme that is widely used as biocatalysts in various industries. The use of
pure enzyme as biocatalyst less economical because the price is very expensive, therefor
the use of enzyme-producing bacteria immobilized on a support material more profitable. In
this study, lipase-producing bacteria of Acinetobacter baumannii isolated from oil
contaminated soil in Pasar Anyar Singaraja Bali was immobilized on adsorbent of wood
sawdust. The research objective was to determine the character of immobilized bacteria
based on lipase activity produced. The adsorbent was activated by CaCl2 solution with
various concentrations (0 to 12.5% w/v). The bacteria were grown in lipase production media
with the composition of (% w/v): peptone (0.5), yeast extract (0.5), NaCl (0.1), CaCl 2 (0.05),
and then immobilized on the adsorbent. Immobilization is done by varying the culture age (8-
24 hours). Immobilized bacteria then tested its lipase activity and characterized by
parameters of: pH, temperature, catalysis stability and stability in ethanol and methanol. The
results showed wood sawdust activated with 2.5% CaCl 2 solution gives best results of
bacterial immobilization. Optimal immobilization achieved at the age of 20-hour culture.
Immobilized bacteria showed optimum lipase activity at pH 8 and temperature of 45 °C with
a value of 0.136 units/g. Immobilized bacteria has good stability, is able to maintain its
activity up to 44.5% after ten times of usage. Stability of immobilized bacteria is better in
methanol than ethanol, so it is best used as a biocatalyst in the production of biodiesel.

Keywords : immobilization, wood sawdust, Acinetobacter baumannii, lipase

1. Pendahuluan ester (transesterifikasi) dari lipid (trigliserida)


Lipase (triasilgliserol hidrolase, EC (Treichel dkk., 2010). Untuk itu, lipase banyak
3.1.1.3) adalah enzim yang dapat diaplikasikan sebagai biokatalis dalam industri
mengkatalisis reaksi hidrolisis dan sintesis seperti industri kosmetika, detergen, farmasi,
ikatan ester, serta reaksi pemindahan gugus

496
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

makanan, tekstil, serta aplikasi bioteknologi Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
(Eltaweel et al., 2005). ini meliputi:Erlenmeyer, cawan petri,
Lipase dihasilkan oleh mikroorganisme autoclave(Hirayama HVE-50), oven (Carbolite
seperti bakteri, fungi dan jamur. Lipase dari R38), water bath(Memmert), pH Meter
mikroba banyak dimanfaatkan dalam industri (Thermo Orion model 710 A+),
karena stabilitas, selektifitas dan spesifisitas Spektrofotometer (Genesys 20), Inkubator
substratnya yang luas(Dutra dkk., 2008; bergoyang (New Brunswick Scientific Edison
Griebeler dkk., 2009). Diantara mikroba, C25KC), alat sentrifugasi (Thermo scientific
bakteri merupakan penghasil lipase ekstrasel SL 16R), neraca analitik (Mettler Toledo AG
terbaik. Beberapa spesies bakteri penghasil 204, USA).
lipase yang umum seperti: Bacillus subtilis, B. Bahan-bahan yang digunakan dalam
pumilus, B. licheniformis dan B. alcalophilus penelitian ini meliputi: ekstrak ragi, pepton,
(Ephraim dkk., 2014). Bakteri dari genus tripton, NaCl, CaCl2, bacto agar,buffer fosfat
Acinetobacter, seperti: A. baumannii, A. baylyi, (pH 6,0–8,0), buffer glisin-NaOH (pH 8,5-
dan A. junii juga dilaporkan mampu 10,0), metanol, etanol, p-nitrofenil palmitat, p-
menghasilkan lipase ekstrasel (Park dkk., nitrofenol.
2009 ; Uttatree dkk., 2010 ; Anbu dkk., 2011).
Untuk keperluan industri, dibutuhkan 2.2 Isolasi dan IdentifikasiBakteri dari
lipase yang stabil dan dapat digunakan secara Koloni dengan Potensi Lipolitik
berulang. Amobilisasi lipase pada media Penelitian sebelumnya menemukan
pendukung dapat meningkatkan stabilitas dan sembilan koloni bakteri penghasil lipase dari
durabilitas enzim. Namun proses pemisahan sampel tanah terkontaminasi minyak di Pasar
dan pemurnian yang komplek dan mahal dari Anyar Singaraja, Bali (Parwata dan Sukarta,
enzim yang akan diamobilisasi menjadikan 2013). Pada penelitian ini, satu koloni diisolasi
teknik ini kurang efisien (Zeng et al., 2006). mengikuti teknik yang dikemukakan oleh
Untuk itu, amobilisasi sel mikroba penghasil Prescott (2002). Koloni diisolasi menggunakan
enzim pada material pendukung lebih menarik teknik gores (streak) menggunakan media
dari aspek ekonomi. Dengan teknik ini, biaya Luria Bertani (LB) minimum dengan komposisi
yang diperlukan untuk isolasi, pemurnian dan (% b/v): tripton (0,1), ekstrak ragi (0,1), NaCl
amobilisasi enzim dapat dihilangkan (Fukuda (0,1) dan bacto agar (2). Teknik ini diulangi
et al., 2009; Xiao et al., 2009). beberapa kali hingga diperoleh koloni yang
Amobilisasi sel mikroba dapat seragam (isolat tunggal).Isolat tunggal yang
memudahkan dalam proses produksi enzim diperoleh diidentifikasi menggunakan sistem
serta dapat mempertahankan aktivitas API (Analytical Profil Index) 20E.
katalisisnya dalam waktu yang lama
(Indumathi dan Paul Raj, 2013).Amobilisasi sel 2.3 Aktivasi Serbuk Gergaji Kayu
mikroba memberikan beberapa keuntungan, Serbuk gergaji kayu diaktivasi
antara lain banyak biomassa yang dihasilkan, menggunakan larutan CaCl2 pada variasi
aktivitas metabolik sel yang tinggi, serta konsentrasi (% b/v: 0 ; 2,5 ; 5 ; 7,5 ; 10 ; dan
ketahanan sel terhadap berbagai bahan toksik 12,5). Serbuk gergaji kayu direndam dalam
(Cai et al., 2011; Liu et al., 2012). larutan CaCl2 dengan perbandingan 1:15 (v/v),
Ada beberapa teknik yang dapat diinkubasi dalam inkubator bergoyang pada
dilakukan untuk mengamobilisasi sel mikroba, temperatur 37 °C dengan kecepatan 150 rpm
yaitu adsorbsi, ikatan kovalen/ikatan silang, selama 20 jam. Serbuk kemudian disaring dan
penjebakandan enkapsulasi (Mallick, 2002). dicuci dengan akuadest untuk menghilangkan
Setiap teknik memiliki kelebihan dan sisa CaCl2, kemudian dikeringkan dan
kekurangan masing-masing. Namun, untuk disterilkan.
tujuan efisiensi dan efektifitas perlu
diupayakan teknik imobilisasi sel mikroba yang 2.4 Amobilisasi Sel Bakteri pada Serbuk
murah dan efektif. Gergaji Kayu Teraktivasi
Pada penelitian ini, Acinetobacter Bakteri ditumbuhkan dalam media
baumanni yang diisolasi dari sampel tanah produksi lipase dengan komposisi (% b/v):
terkontaminasi minyak di Pasar Anyar pepton (0,5), ekstrak ragi (0,5), CaCl2 (0,05),
Singaraja Bali diamobilisasi pada serbuk dan NaCl (0,1). Inokulum diinkubasi dalam
gergaji kayu meranti. Bakteri diamobilisasi inkubator bergoyang pada temperatur 37 °C
dengan teknik adsorpsi. Bakteri teramobil dan kecepatan 150 rpm pada waktu bervariasi
yang diperoleh memiliki stabilitas katalitik yang (8, 12, 16, 20, dan 24 jam).
baik. Bakteri dalam kultur kemudian dipisahkan
2. Metode dari cairan media dengan sentrifugasi pada
2.1 Alat dan Bahan Penelitian temperatur 4 °C dan kecepatan 10.000 x g

497
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

selama 10 menit. Pelet bakteri kemudian 3. Hasil dan Pembahasan


diresuspensi menggunakan media segar. 3.1Hasil Identifikasi Bakteri Penghasil
Amobilisasi dilakukan dengan memasukkan Lipase
serbuk gergaji kayu pada suspensi bakteri (0,1 Hasil identifikasi bakteri isolat tanah
g serbuk gergaji dalam 10 mL suspensi terkontaminasi minyak di Pasar Anyar
bakteri), diinkubasi dalam inkubator bergoyang Singaraja, Bali ditunjukkan pada Tabel 1.
pada temperatur 30 °C dan kecepatan 90 rpm Berdasarkan hasil tersebut, bakteri termasuk
selama 180 menit. spesies Acinetobacter baumannii. Bakteri
Efektifitas amobilisasi ditentukan dengan termasuk kelompok gram negatif dengan sel
mengukur berat bakteri yang teradsorpsi pada berbentuk batang.
serbuk gergaji kayu dan aktivitas lipase yang
dihasilkan oleh bakteri teramobil. Berat bakteri Tabel 1. Hasil Identifikasi Bakteri dengan sistem API 20E
teradsorpsi ditentukan dengan mengukur nilai Uji Biokimia Hasil Uji Biokimia Hasil
Uji Uji
optical density (OD) suspensi bakteri sebelum ONPG (2-
dan setelah amobilisasi. Selisih nilai OD yang GLU (D-
nitrofenil-BD- - +
Glukosa)
dikalibrasi pada kurva OD terhadap berat Galaktopiranosida)
kering bakteri menunjukkan banyaknya bakteri MAN (D-
ADH (L-Arginin) - -
Manitol)
yang teradsorpsi pada media. LDC (L- Lisin) - INO (Inositol) -
Aktivitas lipase diuji menggunakan teknik SOR (D-
ODC (L- Ornitin) - -
spektrofotometri (Lee dkk., 1999). Emulsi Sorbitol)
substrat dibuat dengan mencampurkan larutan CIT (Trinatrium RHA (L-
+ -
sitrat) Rhamnosa)
p-nitrofenil palmitat (pNPP) 10 mM dengan H2S (Natrium SAC (D-
buffer dan etanol dengan perbandingan 1:95:4 - -
tiosulfat) Sakarosa)
(v/v/v). Reaksi dimulai dengan URE (Urea) -
MEL (D-
+
menambahkan0,01 g bakteri teramobil ke Melibiosa)
AMY
dalam 980 µL emulsi substrat, kemudian TDA (L- Triptofan) -
(Amigdalin)
-
diinkubasi pada temperatur tertentu selama 20 IND (L- Triptofan/ ARA (L-
- +
menit. Absorbansi produk katalisis diukur pada Indole) Arabinosa)
panjang gelombang 405 nm. Sebagai standar, VP (Natrium
- Ox (Oksidase) -
piruvat)
digunakan senyawa p-nitrofenol. Aktivitas GEL (Gelatin) + Katalase -
lipase dinyatakan dalam satuan unit/g yang Pewarnaan Gram negatif Bentuk sel batang
didefinisikan sebagai µmol produk (p- Sumber: Laboratorium klinik Nikki Medika, Denpasar
nitrofenol) yang dihasilkan oleh lipase per
menit per g bakteri teramobil. Bakteri dari genus Acinetobacter telah
dikembangkan untuk aplikasi dalam bidang
2.5 Karakterisasi Lipase yang Dihasilkan medis, lingkungan dan bioteknologi. Bakteri
oleh Bakteri Teramobil dari genus ini dapat dimanfaatkan dalam
Lipase yang dihasilkan oleh biodegradasi limbah organik maupun
bakteriteramobil dikarakterisasi berdasarkan anorganik, serta mampu menghasilkan produk
parameter-parameter:pH, temperatur, biomolekul seperti polisakarida, poliester,
stabilitas katalitik dan stabilitas dalam metanol biosurfaktan, dan lipase (El-Haleem, 2003).
dan etanol. Karakterisasi pH dilakukan dengan
mengukur aktivitas lipase bakteri teramobil 3.2 Pengaruh Aktivasi Serbuk Gergaji
pada 37 °Cmenggunakan 0,1 M buffer dengan Kayu terhadap Amobilisasi Bakteri
rentang pH 6,0-10,0. Karakterisasi temperatur Perlakuan serbuk gergaji kayu meranti
ditentukan dengan mengukur aktivitas lipase dengan larutan CaCl2 memberikan perubahan
pada berbagai temperatur dalam rentang 30– pada struktur permukaan dan pori-pori bahan.
60 °C. Hasil SEM (scanning electron microscopy)
Stabilitas katalitik bakteri teramobil terhadap serbuk gergaji kayu menunjukkan
ditentukan dengan mengukur aktivitas lipase perlakuan dengan larutan CaCl2 menyebabkan
sisa dari bakteri teramobil setelah pemakaian permukaan bahan menjadi rusak dan kasar
berulang selama 10 kali. Stabilitas bakteri (Gambar 1.B), sehingga terbentuk banyak
teramobil terhadap metanol dan etanol celah (pori) pada bahan. Sementara itu,
ditentukan dengan mengukur aktivitas lipase serbuk gergaji kayu yang tidak direndam
sisa setelah diinkubasi dalam larutan dengan larutan CaCl2 menunjukkan
alkoholdengan kadar 0-60 % (v/v) pada suhu permukaan yang lebih halus dengan sedikit
37 °C dan kecepatan 150 rpm selama 60 pori-pori kecil (Gambar 1.A).
menit.
(A)

498
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

dan Jastrzębska, 2011). Hal ini didukung oleh


hasil analisis EDS (Energy Dispersive
Spectroscopy) yang menunjukkan keberadaan
3+ 4+ 2+
kation-kation Al , Si , dan Ca pada
permukaan bahan (data tidak ditunjukkan).
Keberadaan ion-ion bermuatan dapat
mengganggu atau melemahkan interaksi
hidrofobik maupun elektrostatik sel bakteri
dengan adsorben.

0.120

Berat Bakteri Teradsorpsi (g/g adsorben)


0,102

Aktivitas Spesifik lipase (Unit/g)


0.100 0,095
0,090 0,091
0,087 0,086
(B)
0.080 0,073 0,072
0,069 0,067
0,064
0,061
0.060

0.040

0.020

0.000
0 2,5 5 7,5 10 12,5
Konsentrasi CaCl2 (% b/v)

Gambar 2. Berat Bakteri Teradsorpsi ( ) dan Aktivitas


Lipase ( ) dari Bakteri Teramobil.
Gambar 1. Morfologi Permukaan Serbuk Gergaji Kayu
Meranti. SEM dilakukan dengan perbesaran Aktivitas lipase bakteri teramobil (Gambar
5.000 x pada serbuk yang tidak diaktivasi (A) 2) sejalan dengan jumlah bakteri yang
dan yang diaktivasi dengan 2,5% b/v larutan teradsorpsi pada serbuk gergaji kayu. Aktivitas
CaCl2 (B) lipase bakteri yang diamobilisasi pada serbuk
gergaji kayu tanpa diaktivasi CaCl2 sebesar
Permukaan yang kasar dan porus dari 0,087 unit/g, meningkat menjadi 0,102 unit/g
serbuk gergaji kayu yang diberikan perlakuan untuk bakteri yang diamobilisasi pada bahan
CaCl2 cukup mendukung adsorpsi bakteri yang diaktivasi dengan 2,5% (b/v) CaCl2.
pada bahan. Hasil amobilisasi Acinetobacter Peningkatan konsentrasi CaCl2 pada aktivasi
baumannii (Gambar 2) menunjukkan ada adsorben tidak meningkatkan aktivitas lipase
peningkatan jumlah bakteri yang teradsorpsi bakteri teramobil.
pada serbuk gergaji kayu yang diaktivasi
dengan larutan CaCl2. Serbuk gergaji kayu 3.3 Pengaruh Umur Kultur terhadap
tanpa perlakuan CaCl2 mampu mengadsorpsi Amobilisasi Bakteri
bakteri sejumlah 0,061 g/g adsorben, Umur kultur dapat mempengaruhi
sedangkan yang diaktivasi dengan larutan amobilisasi bakteri. Hasil variasi umur kultur
2,5% b/v CaCl2 mampu mengadsorpsi bakteri terhadap amobilisasi Acinetobacter baumannii
sejumlah 0,071 g/g adsorben. Peningkatan ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil tersebut
konsentrasi CaCl2 tidak meningkatkan menunjukkan variasi umur kultur tidak
adsorpsi bakteri pada bahan, namun memberikan dampak signifikan terhadap
cenderung menurun. peningkatan jumlah bakteri yang teradsorpsi
Bila dilihat dari perubahan struktur serbuk pada serbuk gergaji kayu, tetapi memberikan
gergaji kayu sebelum dan setelah aktivasi pengaruh nyata terhadap aktivitas lipase yang
dengan CaCl2 (Gambar 1), dapat diharapkan dihasilkan oleh bakteri teramobil. Aktivitas
bahan mampu mengadsorpsi lebih banyak lipase bakteri teramobil meningkat dengan
bakteri pada celah atau pori-pori bahan. peningkatan umur kultur dan mencapai
Namun, hasil penelitian menunjukkan bahan optimum pada umur kultur 20 jam dengan
kurang optimal mengadsorpsi bakteri. Hal ini aktivitas lipase sebesar 0,115 unit/g.
kemungkinan disebabkan permukaan pori dari
bahan kurang optimal mendukung adsorpsi sel
bakteri yang secara umum terjadi melalui
interaksi hidrofobik dan elektrostatik (Górecka

499
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Berat Bakteri Teradsorpsi (g/g adsorben) 0.140 0.12

Aktivitas Spesifik Lipase (Unit/g)


0.120 0,115 0.10
Aktivitas Spesifik lipase (Unit/g)

0,099
0.100 0.08
0,091
0,081 0,082
0.06
0.080 0,069 0,068
0,062 0,063
0,057 0.04
0.060
0.02
0.040
0.00
0.020 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10
pH
0.000
8 12 16 20 24
Umur Kultur (Jam) Gambar 4. Aktivitas Lipase dari Bakteri Teramobil pada
Berbagai pH

Gambar 3. Berat Bakteri Teradsorpsi ( ) dan Aktivitas Beberapa hasil penelitian lipase dari
Lipase ( ) dari Bakteri Teramobil pada Variasi
umur kultur
bakteri genus Acinetobakter menunjukkan
aktivitas optimum pada pH basa. Park dkk.
Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas (2009) melaporkan hasil kloning dan ekspresi
lipase bakteri teramobil tidak hanya gen lipase dari Acinetobacter baumanni BD5
dipengaruhi oleh banyaknya sel bakteri yang pada E. coli BL21 menunjukkan aktivitas
teradsorpsi pada adsorben, namun yang lebih optimal pada pH 8,3. Lipase yang diperoleh
menentukan adalah keadaan fisiologi sel memiliki stabilitas pH dengan rentang yang
bakteri yang teradsorpsi. Pada umur kultur 20 sangat sempit, di atas dan di bawah pH
jam, bakteri berada pada keadaan fisiologi optimum aktivitas lipase langsung turun
yang optimum untuk menghasilkan lipase. secara signifikan. Pada penelitian ini, lipase
Secara umum lipase ekstraseluler dihasilkan dari Acinetobacter baumanni yang diperoleh
secara maksimal ketika pertumbuhan sel-sel dari sampel tanah terkontaminasi minyak di
bakteri mencapai akhir fase logaritma (Jaeger Pasar Anyar Singaraja memiliki stabilitas pH
dkk., 1994). Hal ini didukung oleh hasil dengan rentang yang lebih lebar (7,5–10),
penentuan kurva pertumbuhan Acinetobacter sehingga lebih baik digunakan sebagai
baumannii yang menunjukkan bakteri telah biokatalis.
melewati fase logaritma pada waktu inkubasi Hasil penelitian lainnya, Uttatree dkk.
12 jam (data tidak ditunjukkan). (2010) memperoleh lipase dari Acinetobacter
baylyi yang diisolasi dari lumpur laut di
3.4 Karakter Lipase yang Dihasilkan Oleh Angsila, Thailand. Lipase tersebut memiliki
Bakteri Teramobil aktivitas optimal pada pH 8,0 dan stabil pada
3.4.1 Pengaruh pH Terhadap Aktivitas rentang pH 6-9. Hasil penelitian Wang, dkk.
Lipase Bakteri Teramobil (2011) menunjukkan lipase dari Acenitobacter
Aktivitas spesifik lipase dari Acinetobacter johnsonii strain LP28 menunjukkan aktivitas
baumannii teramobil pada berbagai pH baik pada rentang pH 8-11 dengan nilai
ditunjukkan pada Gambar 4. Lipase dari optimum pada pH 9. Lipase-lipase tersebut
bakteri teramobil menunjukkan aktivitas yang memiliki karakter pH yang mirip dengan lipase
baik pada rentang pH basa (7,5-10), dan yang diperoleh dari Acinetobacter baumannii
mencapai nilai optimal pada pH 8 dengan nilai pada penelitian ini.
sebesar 0,097 unit/g. Aktivitas lipase turun
secara drastis pada lingkungan netral (pH 7,0) 3.4.2 Pengaruh Temperatur Terhadap
dan menjadi tidak aktif pada keadaan asam Aktivitas Lipase Bakteri Teramobil
(pH< 7). Berdasarkan karakter tersebut, lipase Gambar 5 menunjukkan aktivitas spesifik
yang dihasilkan oleh Acinetobacter baumannii lipase dari Acinetobacter baumannii teramobil
teramobil ini sangat baik dikembangkan untuk pada berbagai temperatur. Lipase yang
industri detergent. Lipase yang digunakan dihasilkan oleh bakteri teramobil menunjukkan
dalam detergen harus memiliki stabilitas yang aktivitas optimum pada temperatur 45 °C
baik dalam kondisi pencucian yang ekstrim dengan nilai sebesar 0,136 unit/g. Lipase
seperti pH 8-11, dan suhu 20-50 °C (Kasana, stabil pada rentang temperatur 30-50 °C. Pada
dkk., 2008). temperatur 55 °C, lipase dari bakteri teramobil
masih mampu mempertahankan aktivitasnya
hingga 49,8% dari nilai optimal, namun pada

500
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

temperatur lebih tinggi (60 °C) aktivitas lipase bakteri teramobil turun secara signifikan,
turun secara drastis hingga 73,3% dari namun masih menunjukkan aktivitas sebesar
aktivitas optimum. 45% setelah sepuluh kali katalisis.
Berdasarkan hasil uji tersebut, disarankan
bakteri teramobil digunakan untuk tujuh kali
0.16
proses katalisis.
Aktivitas Spesifik Lipase (Unit/g)

0.14

0.12 120

Aktivitas Residu Lipase (%)


100 98
0.10 100 91

0.08 77
80 72
66 63
0.06
60 47 46 45
0.04
40
0.02
20
0.00
30 35 40 45 50 55 60 0
Temperatur (oC) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Proses Katalisis ke-
Gambar 5. Aktivitas Lipase dari Bakteri Teramobil pada
Berbagai Temperatur Gambar 6. Aktivitas Residu Lipase dari Bakteri Teramobil
Setelah Proses Katalisis Berulang

Beberapa lipase dari Acinetobacter


memiliki aktivitas optimum pada temperatur Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
relatif rendah. Lipase dari Acinetobacter amobilisasi bakteri dapat meningkatkan
baumannii BD5 yang dikloning pada E.coli stabilitas bakteri maupun enzim yang
BL21 menunjukkan aktivitas optimum pada dihasilkannya, sehingga dapat digunakan
temperatur 35 °C dan stabil pada rentang untuk mengkatalisis reaksi secara berulang.
temperatur 20-50 °C (Park dkk., 2009). Lipase Penelitian amobilisasi bakteri lainnya,
dari Acinetobacter junii yang diisolasi dari Aspergillus niger yang diamobilisasi pada
tanah terkontaminasi minyak di Korea selatan alginat mampu mempertahankan aktivitas
menunjukkan aktivitas optimum pada lipase yang dihasilkannya hingga empat kali
temperatur 30 °C (Anbu dkk., 2011). proses katalisis (Chandorkar dkk., 2014).
Sementara itu, lipase yang dihasilkan dari Penelitian Bisht dkk. (2013) menunjukkan
Acinetobacter baylyi yang diisolasi dari lumpur amobilisasi sel mutan Pseudomonas
laut di Angsila Thailand menunjukkan aktivitas aeruginosai pada agarosa mampu
optimum pada temperatur relatif tinggi, yaitu menghasilkan lipase dengan aktivitas stabil
60 °C. Namun pada temperatur di bawah dan hingga tujuh kali siklus produksi. Pada
di atas nilai optimum, aktivitas lipase langsung penelitian ini, Acinetobacter baumanni
turun secara drastis (Uttatree dkk., 2010). diamobilisasi pada adsorben dari bahan alami
Dapat dikatakan bahwa lipase yang yang melimpah dan murah, sehingga secara
diperoleh dari Acinetobacter baumannii pada ekonomi lebih menguntungkan.
penelitian ini memiliki stabilitas temperatur
yang mirip dengan lipase-lipase dari 3.4.4 Stabilitas Bakteri Teramobil dalam
Acinetobacter lainnya, namun temperatur Alkohol
optimumnya berbeda. Stabilitas terhadap Stabilitas Acinetobacter baumannii
temperatur yang cukup lebar ini sangat teramobil terhadap etanol dan etanol
mendukung bagi aplikasi lipase sebagai ditunjukkan pada Gambar 7. Dari hasil
biokatalisator. tersebut terlihat bahwa bakteri teramobil
memiliki stabilitas yang lebih baik terhadap
3.4.3 Stabilitas Katalitik Bakteri Teramobil metanol dibandingkan etanol. Bakteri
Hasil pengujian stabilitas Acinetobacter teramobil masih mampu mempertahankan
baumannii teramobil setelah proses katalisis aktivitas lipasenya hingga 93% setelah
secara berulang ditunjukkan pada Gambr 6. diinkubasi selama satu jam dalam pelarut
Hasil tersebut menunjukkan bahwa bakteri metanol 20% (v/v), namun pada pelarut etanol
teramobil memiliki stabilitas katalitik yang baik. aktivitas lipasenya turun menjadi 58% dari
Bakteri teramobil masih mampu aktivitas tanpa alkohol. Pada konsentrasi
mempertahankan 63% aktivitas lipasenya alkohol 40% (v/v), bakteri teramobil masih
setelah tujuh kali proses katalisis. Setelah mampu menunjukkan aktivitas lipase hingga
tujuh kali proses katalisis, aktivitas lipase 55% setelah diinkubasi dalam pelarut metanol,

501
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

sedangkan dalam pelarut etanol aktivitasnya teramobil memiliki stabilitas katalitik dan
turun drastis dan hanya tersisa 13% dari stabilitas dalam pelarut metanol yang baik,
aktivitas awal. Pada konsentrasi alkohol 60% sehingga dapat dikembangkan sebagai
(v/v), aktivitas lipase dari bakteri teramobil biokatalis dalam produksi biodiesel.
turun drastis setelah inkubasi baik pada
pelarut etanol maupun metanol, namun pada 5. Ucapan Terima Kasih
pelarut metanol aktivitas lipasenya lebih tinggi Ucapan terima kasih disampaikan kepada
dibandingkan pada pelarut etanol. Universitas Pendidikan Ganesha yang telah
memberikan bantuan dana untuk
penyelesaian penelitian ini.
120
Aktivitas Residu Lipase (%)

100 100
100 93 6. Daftar Pustaka
80
58
Anbu, P., Noh, M.J., Kim,, D-H., Seo, J-S., Hur, B-
55
60 K., dan Min, K.H. (2011). Screening and
optimization of extracellular lipases by
40
26 Acinetobacter species isolated from oil-
20 13 12 contaminated soil in South Korea. African
Journal of Biotechnology, 10(20): 4147-4156
0
0 20 40 60
Bisht, D., Yadav, S.K., Darmwal, N.S. (2013).
Kadar Alkohol (% v/v)
Optimization of immobilization conditions by
conventional and statistical strategies for
Gambar 6. Aktivitas Residu Lipase dari Bakteri Teramobil
alkaline lipase production by Pseudomonas
Setelah Diinkubasi dalam Etanol ( ) dan
Metanol ( ) pada Berbagai Konsentrasi. aeruginosa mutant cells: scale-up at bench-
scale bioreactor level. Turkish Journal of
Biology, 37: 392-404
Toksisitas pelarut organik terhadap
bakteri tergantung pada kadar pelarut yang Cai T, Chen L, Ren Q, Cai S, Zhang J. (2011). The
masuk ke dalam membrane sel bakteri. Hal ini biodegradation pathway of triethylamine and
dipengaruhi oleh kelarutannya dalam air dan its biodegradation by immobilized Arthrobacter
kemampuan partisinya ke dalam membrane protophormiae cells. J. Hazard Mater, 186:59-
sel yang bersifat hidrofobik (de Bont, 1998). 66
Pelarut yang lebih polar (hidrofilik) umumnya
akan lebih sulit masuk dalam lingkungan non Chandorkar, V., Gomashe, A. V., dan Parlewar, S.
(2014). Production of lipase by Immobilized
polar (hidrofobik). Metanol lebih polar
Cells of Aspergillus niger. International Journal
dibandingkan etanol, sehingga lebih sulit untuk of Current Microbiology and Applied Sciences,
masuk ke dalam membran sel bakteri yang 3(8): 703-707
bersifat non polar. Hal ini menyebabkan
bakteri lebih tahan terhadap metanol de Bont, J.A. (1998). Solvent-tolerant bacteria in
dibandingkan etanol, sehingga mampu biocatalysis.Trends Biotechnology, 16: 493–
menghasilkan lipase lebih banyak. 499
Berdasarkan stabilitas alkohol yang
dimiliki, Acinetobacter baumannii teramobil Dutra, J. C. V., Terzi, S. C., Bevilaqua, J. V.,
yang diperoleh dalam penelitian ini potensial Damaso, M. C. T., Couri, S., Langone, M. A.
P., et al. (2008). Lipase production in
dikembangkan sebagai biokatalis dalam solidstate fermentation monitoring biomass
produksi biodiesel. Produksi biodiesel growth of Aspergillus niger using digital image
dilakukan dengan mereaksikan minyak nabati processing. Applied Biochemistry and
dengan alkohol (metanol atau etanol), Biotechnology, 147: 63–75
sehingga diperlukan biokatalis yang stabil
dalam pelarut alkohol. El-Haleem, D. A. (2013). Acinetobacter:
Environmental and biotechnological
4. Simpulan applications. African Journal of Biotechnology,
Acinetobacter baumannii isolat tanah 2(4): 71-74
terkontaminasi minyak di Pasar Anyar
Singaraja, Bali dapat diamobilisasi pada Eltaweel, M. A., Rahman, R. N. Z. R. A., Salleh, A.
serbuk gergaji kayu meranti yang diaktivasi B., Basri, M. (2005). An Organic Solvent-
dengan larutan CaCl2. Bakteri teramobil Stable Lipase From Bacillus sp. Strain 42.
mampu menghasilkan lipase yang stabil pada Annals of Microbiology, 55(3): 187-192
pH basa (7,5-10) serta temperatur sedang (30-
Ephraim, D.P., Bhat, S.G., dan Muthuswamy, C.
50 °C), sehingga sangat potensial
(2014). Lipase production by Immobilized
dimanfaatkan dalam industri detergen. Bakteri marine Bacillus smithii BTMS11 and its

502
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

potential application in waste water treatment. Acinetobacter baumannii BD5. Journal of


International Journal of Current Biotechnology, Microbiology Biotechnology, 19(2): 128–135
2(12): 1-8
Parwata, I P. dan Sukarta, I N. (2013). Lipase Stabil
Fukuda H, Kondo A, Tamalampudi S. (2009). Pelarut Organik dari Bakteri Isolat Tanah
Bioenergy: sustainable fuels from biomass by Terkontaminasi Minyak di Pasar Anyar
yeast and fungal whole-cell biocatalysts. Singaraja, Bali. Prosiding Seminar Nasional
Biochemical Engineering Journal, 44: 2–12 Riset Inovatif I, hal. 573-579, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja, 21-22
Górecka E, Jastrzębska M. (2011). Immobilization Nopember 2013
techniques and biopolymer carriers.
Biotechnol. Food Sci. 75:65-86 Prescott, H. (2002). Laboratory Exercises in
Microbiology (Fifth Edition). The McGraw-Hill
Griebeler, N., Polloni, A.E., Remonatto, D., Arbter, Companies
F., Vardanega, R., Cechet, J.L., dkk. (2009).
Isolation and screening of lipase-producing Treichel, H., Oliveira, D., Mazutti, M.A., Luccio,
fungi with hydrolytic activity. Food and M.D., Oliveira, J.V. (2010). A Review on
Bioprocess Technology, 4:578–586 Microbial Lipases Production.Food Bioprocess
Technology, 3:182–196
Indumathi, R., Paul Raj, S. (2013). Biodiesel
production from microbial whole cell Uttatree, S., Winayanuwattikun, P., dan
biocatalyst. Journal of Biodiversity and Charoenpanich, J. (2010): Isolation and
Environmental Sciences, 3(8): 94-101 Characterization of a Novel Thermophilic-
Organic Solvent Stable Lipase From
Jaeger, K. E., Ransac, S., Dijkstra, B. W., Colson, Acinetobacter baylyi.Applied Biochemistry
C., Heuvel, M. V., dan Misset, O. (1994). Biotechnology, Published online: 24
Bacterial Lipases, FEMS Microbiology February 2010
Reviews, 15: 29-63
Wang, H.K., Shao, J., Wei, Y.J., Zhang, J., dan Qi,
Kasana, R.C., Kaur, B., Yadav, S.K. (2008). W. (2011). A Novel Low-Temperature Alkaline
Isolation and identification of a psychrotrophic Lipase from Acinetobacter johnsonii LP28
Acinetobacter sp. CR9 and characterization of Suitable for Detergent Formulation. Food
its alkaline lipase, Journal ofBasic Technology Biotechnology, 49(1): 96–102
Microbiology,48: 207–212
Wang, H., Zhong, S., Ma, H., Zhang, J., Qi, W.
Lee, D., Koh, Y., Kim, K., Kim, B., Choi, H., Kim, D., (2012). Screening And Characterization Of A
Suhartono, M. T. dan Pyun, Y. (1999). Novel Alkaline Lipase From Acinetobacter
Isolation and Characterization of Thermophilic Calcoaceticus 1-7 Isolated From Bohai Bay In
Lipase from Bacillus thermoleovorans ID-1, China For Detergent Formulation. Brazilian
FEMS Microbiology Letters, 179: 393-400 Journal of Microbiology, 148-156
Liu, H., Guo, L., Liao, S., Wang, G. (2012).
Reutilization of immobilized fungus Rhizopus Xiao, M., Mathew, S., Obbard, J.P. (2009).
sp. LG04 to reduce toxic chromate. Journal of Biodiesel fuel production via transesterification
Applied Microbiology, 112:651-659 of oils using lipase biocatalyst. GCB
Bioenergy,1: 115–125
Mallick, N., 2002. Biotechnological potential of
immobilized algae for wastewater N, P and Zeng, J., Du, W., Liu, X., Dai, L. (2006). Study on
metal removal: a review. BioMetals 15:377- the effect of cultivation parameters and
390. pretreatment on Rhizopus oryzae cell-
catalyzed transesterification of vegetable oils
Park, I.H., Kim, S.H., Lee, Y.S., Lee, S.C., Zhou, Y., for biodiesel production. Journal of Molecular
Kim, C.M., Ahn, S.C., Choi, Y.L. (2009). Gene Catalysis B: Enzymatic, 43: 15–18
Cloning, Purification, and Characterization of a
Cold-Adapted Lipase Produced by

503

Anda mungkin juga menyukai