Batasan normal nilai pH dan batasan teratas dan terbawah yang masih kompatibel
untuk kehidupan
Peran buffer dalam mempertahankan pH, termasuk peran paru dan ginjal
Besar dan waktu proses kompensasi yang berperan dalam meminimalisasi perubahan
pH a). Buffer, b). pernafasan, c). ginjal. Apabila terjadi peningkatan atau penurunan
pH secara mendadak
Proses yang mengakibatkan gengguan asam basa dan daftar penyebab umumnya
Efek perubahan pada [H+]
Dapar kimiawi
H2CO3:
Protein Hemoglobin Fosfat
HCO3-
PERSAMAAN HENDERSON-HASSELBALCH
pH = pK + log[HCO3-]/[CO2]
pK adalah logaritma 1/K
konstanta disosiasi = K, untuk asam H2CO3 adalah [H+]
[HCO3-]/[H2CO3]
Untuk H2CO3, pK adalah 6,1
pH = pK + log[HCO3-]/[CO2] = 6.1 + log 20/1
pH = 6,1 + 1,3 = 7,4 = pH normal plasma.
[HCO3-] diatur oleh ginjal dan [CO2] oleh paru
pH plasma dapat digeser naik atau turun oleh pengaruh ginjal dan
paru.
PERSAMAAN HENDERSON-HASSELBALCH
Sistem buffer
Pasangan dapar H2CO3:HCO3-
ekskresi H+
ekskresi HCO3-
sekresi amonia (NH3)
Ginjal menyesuaikan laju ekskresi H+ dengan mengubah tingkat sekresi H+ :
Semua H+ yang difiltrasi diekskresikan, tetapi sebagian besar H+ yang
diekskresikan memasuki urine melalui sekresi
sebagian besar H+ yang diekskresikan masuk ke cairan tubulus melalui sekresi
aktif oleh sel tubulus dari plasma kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus
Proses sekresi H+ dimulai di sel tubulus
CO2 berdifusi ke dalam sel tubulus dari (1) plasma atau (2) cairan tubulus atau
(3) CO2 yang diproduksi secara metabolik di dalam sel tubulus.
CO2 dan H2O, dikatalisis oleh karbonat anhidrase di dalam sel tubulus, membentuk H+
dan HCO3-
Di tubulus proksimal, H+ disekresi oleh transpor aktif primer melalui pompa H+ ATPase
dan juga melalui transpor aktif sekunder Na+-H+
sekresi H+ ginjal pada tubulus distal dan koligentes :
Sel interkalasi tipe A : sel penyekresi H+, pereabsorpsi HCO3-, dan pereabsorpsi K+.
Pompa H+ ATPase dan pompa K+-H+ ATPase. Pompa K+-H+ ATPase menyekresi H+
sebagai pertukaran terhadap penyerapan K+
lebih aktif dibandingkan sel inter-kalasi Tipe B dalam situasi normal, dan aktivitasnya
bahkan meningkat selama asidosis.
Sel interkalasi tipe B
merupakan sel penyekresi K+, penyekresi HCO3-, dan pereabsorpsi H+
menjadi lebih aktif selama alkalosis.
Ginjal mengatur [HCO3-)plasma :
(1) reabsorpsi bervariasi HCO3- yang terfiltrasi kembali ke plasma
dalam hubungannya dengan sekresi H+,
(2) penambahan bervariasi HCO3- baru ke plasma dalam hubungannya
dengan sekresi H+
(3) Sekresi bervariasi HCO3 dalam kaitannya dengan reabsorpsi H+
PENANGANAN H+ OLEH GINJAL
SELAMA ASIDOSIS DAN ALKALOSIS
Ketika [H+] plasma yang melalui kapiler peritubulus meningkat di atas normal :
sel tubulus proksimal dan sel interkalasi tipe A menyekresi sejumlah H+
yang lebih banyak daripada normal dari plasma ke dalam cairan tubulus untuk
diekskresikan melalui urine.
ketika [H+] plasma lebih rendah daripada normal :
ginjal memelihara H+ dengan megurangi sekresinya oleh sel proksimal dan
sel interkalasi tipe A. Selain itu, sel interkalasi tipe B meningkatkan reabsorpsi H+
Ketika [CO2] plasma meningkat, laju sekresi H+ juga mengikutinya
laju sekresi H+ melambat ketika [CO2] plasma turun di bawah
normal.
ginjal dapat menyesuaikan ekskresi H+ untuk mengompensasi
perubahan asam karbonat dan non-karbonat.
PENANGANAN HCO3- DI GINJAL
SELAMA ASIDOSIS DAN ALKALOSIS
Ganong, W.F., Review of Medical Physiology 22th Ed. 2005. Appleton & Lange.
Connecticut
Guyton, A.C. & Hall, J.E., Textbook of Medical Physiology. 11th Ed.2006. W.B Saunders
Co. Philadelphia.
Fishman et al. 2002. Fishman’s Manual of Pulmonary Diseases and Disorders. The Mc
Graw-Hill
Hughes J.M.B et al. 2001. Lung Function tests. WB.Sounders
Sherwood L. 2013. Introduction To Human Physiology