Anda di halaman 1dari 8

30 | Meiry Akmara Dhina, et al

Vol V No.1 April 2019

Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan (Centella asiatica


(L.) Urb.) dengan Variasi Basis Karagenan dan Konjak
Untuk Peningkat Daya Ingat Anak
Meiry Akmara Dhina1*, Sugeng Rifqi Mubaroq2, Mega Astia1
1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Al-Ghifari, Bandung
2
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

* meiryakmaradhina@gmail.com

ABSTRAK
Pegagan mengandung triterpenoid asiatikosida yang dapat merevitalisasi
pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar dan
memberikan efek menenangkan. Pegagan dapat dijadikan sebagai suplemen
untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi untuk anak-anak.
Meningkatkan daya tarik terhadap pengkonsumsian pegagan bagi anak-anak
dapat diolah menjadi permen jelly. Umumnya permen jelly dibuat dengan basis
gelatin. Pada penelitian ini, basis permen jelly menggunakan campuran
karagenan dan konjak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
konsentrasi campuran karagenan dan konjak yang tepat dalam pembuatan
permen jelly ekstrak pegagan. Formulasi permen jelly dibuat dengan 4 formulasi
berbeda dengan perbandingan karagenan dan konjak untuk semua formula 2:1
dan konsentrasi campuran karagenan dan konjak dalam permen jelly ekstrak
pegagan divariasi dari 1,5 %; 2 %; 2,5 %; 3 %, lalu dilakukan evaluasi permen
jelly ekstrak pegagan yang meliputi pengamatan organoleptik, uji elastisitas, uji
pH, uji kadar air, uji stabilitas (cycling test) dan uji kesukaan (hedonic test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi karagenan dan
konjak yang digunakan pada permen jelly ekstrak pegagan akan mengakibatkan
peningkatan kekerasan dan penurunan nilai organoleptik khususnya rasa,
tekstur dan penerimaan, serta penurunan nilai elastisitas dan kadar air.
Konsentrasi campuran karagenan dan konjak yang paling disukai panelis dan
paling mendekati persyaratan adalah pada konsentrasi karagenan dan konjak
sebanyak 1,5 %.

Keywords: Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), Permen Jelly, Karagenan, Konjak

PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan oleh Annisa


Obat-obatan tradisional saat ini (2016) membuktikan tentang peran
telah menjadi andalan masyarakat pegagan dalam memacu kecakapan
Indonesia dalam mengatasi berbagai kognitif dan kadar neurotransmiter
penyakit. Pegagan (Centella asiatica (L.) monoamin pada hipokampus tikus.
Urb.) adalah jenis herbal yang saat ini Selain mampu menambah
mengundang banyak perhatian para kekuatan memori otak, efek pegagan lain
ilmuwan untuk diteliti. Pegagan yang pernah diteliti yaitu antipiretik,
merupakan tanaman liar merambat di antispasmodik, antitoksik, diuretik,
tanah yang biasa hidup di pekarangan. sedatif, menyembuhkan penyakit lepra
Meskipun tumbuh liar, pegagan memiliki dan psoriasis (Winarto., 2012).
manfaat yang diyakini mampu Kandungan senyawa aktif yang
meningkatkan kesehatan. Tanaman terdapat dalam pegagan antara lain
pegagan sudah terbukti mampu asiaticoside, thankuniside,
meningkatkan kerja memori otak. isothankuniside, madecassoside,
Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan... | 31

brahmoside, brahminoside, brahmic acid, warna yang menarik, praktis dan mudah
madasiatic acid, meso-inositol, centellose, dikonsumsi. Permen jelly termasuk
hidrocotylin, carotenoids dan garam- permen lunak yang memiliki tekstur
garam mineral seperti garam kalium. kenyal (elastis). Permen jelly merupakan
Peran antioksidan dan antiperadangan permen yang dibuat dari air atau sari buah
yang dimiliki pegagan menyebabkan dan bahan pembentuk gel, yang
pegagan mampu melindungi sel saraf dari berpenampilan jernih transparan serta
proses inflamasi atau peradangan. mempunyai tekstur dengan kekenyalan
Selain itu, pegagan juga tertentu (Utomo., 2006). Metode
memberikan perlindungan terhadap pembuatan meliputi pencampuran gula
fungsi kognitif otak. yang dimasak dengan bahan yang
Kandungan triterpenoid dalam diperlukan dan penambahan bahan
pegagan dipercaya dapat merevitalisasi pembentuk gel seperti gelatin sehingga
pembuluh darah sehingga peredaran darah menghasilkan cita rasa dan aroma yang
ke otak menjadi lancar, memberikan efek menarik.
menenangkan, serta meningkatkan fungsi Umumnya permen jelly dibuat
mental dan kognitif menjadi lebih baik dengan basis gelatin. Gelatin adalah suatu
(Winarto., 2012). Pegagan sangat cocok produk yang diperoleh dari hidrolisis
digunakan pada anak-anak sebagai parsial kolagen yang berasal dari kulit,
suplemen untuk meningkatkan jaringan ikat dan tulang hewan. Gelatin
konsentrasi dan daya ingat. dapat berfungsi sebagai pembentuk gel,
Tanaman obat umumnya dibuat pemantap emulsi, pengental, penjernih,
menjadi produk olahan seperti jamu pengikat air, pelapis dan pengemulsi.
gendong, jamu instan, kapsul, tablet, Selama ini bahan gelatin sebagian besar
sirup, ataupun suspensi. Namun, tanaman masih diimpor. Selain harganya yang
berkhasiat obat tidak harus selalu relatif tinggi, gelatin impor sering
dikonsumsi dalam bentuk segar, jamu diragukan kehalalannya bagi kaum
tradisional dan sediaan obat yang biasa muslim, maka dari itu perlu adanya
dikenal oleh masyarakat, tetapi bisa juga pemanfaatan bahan lain yang memiliki
diolah menjadi bentuk olahan pangan karakteristik mirip dengan gelatin
yang menarik. Pengolahan ini bertujuan sehingga nantinya dapat digunakan untuk
untuk meningkatkan daya tarik terhadap menggantikan gelatin. Pembuatan permen
pengkonsumsian herbal. jelly dari ekstrak pegagan ini bertujuan
Kepintaran dan kecerdasan untuk meningkatkan minat anak dalam
seorang anak dipengaruhi dengan mengkonsumsi herbal yang berbahan
seberapa kuat daya ingat dan konsentrasi dasar tumbuhan pegagan. Oleh sebab itu,
pada anak tersebut. Semakin tinggi daya perlu dibuat formulasi permen jelly dari
ingat dan konsentrasi seorang anak, ekstrak pegagan dengan menggunakan
semakin tinggi juga prestasinya di basis karagenan dan konjak, serta
sekolah. Salah satu cara untuk mengevaluasi sediaan permen jelly
meningkatkan konsentrasi dan daya ingat tersebut agar sesuai standar baku
pada anak adalah dengan cara pembuatan permen.
memberikan suplemen tambahan yang
dapat memaksimalkan fungsi kerja otak.
Pegagan cocok digunakan untuk MATERIAL & METODE
anak-anak sebagai suplemen untuk Alat yang digunakan dalam
meningkatkan daya ingat dan konsentasi, penelitian ini adalah kompor gas, panci,
maka pegagan ini dapat diolah menjadi pengaduk kayu, sendok, termometer,
sediaan permen jelly dengan bentuk, rasa, beaker glass, timbangan analitik, cetakan
32 | Meiry Akmara Dhina, et al

permen jelly, plastik kemasan, loyang, sempurna.Pemekatan ekstrak pegagan


desikator, oven, pH meter. menggunakan rotary vacuum evaporator
Bahan yang digunakan dalam pada suhu 45 °C hingga ekstrak menjadi
penelitian ini adalah ekstrak pegagan, agak kental.Kemudian dilanjutkan dengan
karagenan, konjak, fruktosa merk rose pemekatan dalam waterbath hingga
brand, sukrosa, asam sitrat, tutti frutti dry menjadi ekstrak yang pekat.
flavor, aquadest.
Formulasi
Pengumpulan Tanaman Tabel 1. Formulasi Permen Jelly
Bahan baku tanaman pegagan Ekstrak Pegagan
diperoleh dari Kebun Percobaan Manoko, F1 F2 F3 F4
Nama Zat
(%) (%) (%) (%)
Lembang. Bagian tanaman yang
Ekstrak Pegagan 4 4 4 4
digunakan berupa herba pegagan yaitu Karagenan-Konjak
seluruh bagian tanaman, kecuali akar. ( 2:1 ) 1,5 2 2,5 3
Fruktosa merk rose
Tanaman pegagan dideterminasi di brand 40 40 40 40
Laboratorium Taksonomi Tumbuhan,
Sukrosa 5 5 5 5
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Asam Sitrat 0,2 0,2 0,2 0,2
Tutti frutti dry
Padjadjaran (Herbarium Jatinangor). flavor 0,3 0,3 0,3 0,3
Herba pegagan dikeringkan melalui Aquadest 50 50 50 50
proses kering-angin hingga menjadi
simplisia. Pembuatan Sediaan
Formulasi permen jelly (dalam
Penentuan Kadar Air Simplisia 100 g)pada penelitian ini adalah: ekstrak
Alat moisture balance dipastikan pegagan 4 %, aquadest 50 %, fruktosa
pada posisi nol dan jarum menunjukkan merk rose brand 40 %, sukrosa 5 %, asam
posisi netral. Sebanyak 2 g simplisia sitrat 0,2 %, tutti frutti dry flavor 0,3 %,
diletakkan merata di atas alumunium serta karagenan-konjak (dengan perbandingan
anak timbangan 2 g sehingga posisi jarum 2:1) divariasi 1,5 %, 2 %, 2,5%, dan 3.
berada di tengah.Lampu dinyalakan dan Prosedur pengolahan permen jelly adalah
suhu diatur pada 1000C selama 15 menit, sebagai berikut:
kemudian lampu dipadamkan. Tombol 1. Aquadest, sukrosa dan fruktosa merk
pengukur diputar ke sebelah kiri sampai rose brand dicampur dan diaduk
jarum kembali ke posisi semula, kadar air sampai larut dengan sendok.
dibaca. 2. Tepung campuran karagenan dan
konjak ditambahkan sedikit demi
Ekstraksi sedikit sambil diaduk agar dapat larut
Pembuatan ekstrak kental pegagan dan bercampur dengan baik.
menggunakan metode maserasi.Simplisia 3. Selanjutnya panaskan di atas api kecil
pegagan dihaluskan hingga menjadi sampai dicapai suhu sekitar 80 0C
serbuk.Serbuk pegagan direndam dengan sambil terus diaduk sampai campuran
menggunakan pelarut etanol 70 % selama karagenan dan konjak larut semua.
kurang lebih 1 hari dengan sesekali Pemasakan dilakukan selama 5 menit
diaduk. Campuran kemudian disaring pada suhu tersebut kemudian suhu
untuk memperoleh filtrat.Sisa atau ampas diturunkan sampai suhu 40 0C lalu
dari hasil saring kemudian dimaserasi tambahkan ekstrak pegagan, tutti frutti
kembali hingga 3 kali pengulangan untuk dry flavor, dan asam sitrat sambil
memastikan kandungan senyawa dari diaduk.
simplisia sudah tersari
Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan... | 33

4. Adonan kemudian dicetak dalam Pengujian Kadar Air Permen Jelly


cetakan permen jelly dan hasil cetakan Ekstrak Pegagan
dioven pada suhu 500C selama 24 jam Kadar air merupakan salah satu
sambil dibalik beberapa kali untuk faktor penting yang berkaitan dengan
menghasilkan produk dengan kualitas produk. Menurut Herawati
kekeringan yang merata. (2008), faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas produk pangan ialah
HASIL & PEMBAHASAN kadar air dalam produk. Kadar air
Hasil Penetapan Kadar Air Pegagan produk permen jelly ekstrak pegagan ini
Tujuan dari penetapan kadar air hampir sama untuk semua perlakuan yaitu
yaitu untuk mengukur kandungan air yang berkisar antara 2 % - 4 %. Kadar air
terkandung dalam simplisia, serta permen jelly ekstrak pegagan ini memiliki
memberikan batasan minimal rentang kadar air yang rendah tapi masih
besarnya kandungan air dalam bahan. memenuhi persyaratan SNI-3547.2-2008,
Kadar air dari simplisia daun murbei dimana maksimal kadar air 20 %.
kering yaitu 3,2 % b/v hal ini telah
memenuhi syarat kadar air yang telah Tabel 1 Kadar Air Permen Jelly
ditetapkan bahwa kadar air untuk Kadar Air Pada Suhu 25 °C

simplisia buah < 5 %. F1 F2 F3 F4


(%) (%) (%) (%)
Hari
Hasil Penapisan Fitokimia 0 4 ± 0,01 2 ± 0,01 2 ± 0,01 2 ± 0,01
Penapisan fitokimia pada 2 4 ± 0,01 2 ± 0,03 2 ± 0,01 2 ± 0,01
simplisia dan ekstrak pegagan bertujuan
4 4 ± 0,01 2 ± 0,01 2 ± 0,01 2 ± 0,01
untuk menentukan golongan metabolit
sekunder yang terkandung di dalam 6 3,8 ± 2 ± 0,01 2 ± 0,5 2 ± 0,01
0,01
pegagan. Hasil penapisan fitokimia dari 8 3,8 ± 2 ± 0,01 2 ± 0,01 1,8 ± 0,01
pegagan dapat dilihat pada tabel 1. 0,01
10 3,8 ± 1,8 ± 0,02 1,8 ± 0,01 1,6 ± 0,01
0,01
Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia 12 3,8 ± 1,8 ± 0,02 1,8 ± 0,01 1,6 ± 0,01
0,01
Golongan Simplisia Ekstrak

Alkaloid + + 4.5
Kadar Air Pada Suhu 25 °C (%)

Flavonoid + + 4
Tanin + + 3.5
Saponin + + 3
Steroid dan + + 2.5
Triterpenoid 2
Ket: Terdeteksi: (+),
1.5
Tidak terdeteksi : (-)
1
0.5
Dari hasil penapisan fitokimia,
0
dapat diketahui bahwa simplisia dan
0 2 4 6 8 10 12
ekstrak pegagan memiliki kandungan
Hari
metabolit sekunder yaitu alkaloid,
flavonoid, tannin, saponi, steroid dan Formula 1 Formula 2
triterpenoid. Hasil penapisan simplisia
Formula 3 Formula 4
dan ekstrak pegagan mempunyai hasil
yang sama, sehingga tidak ada metabolit Gambar 1. Grafik Perbandingan Kadar
sekunder yang hilang selama proses Air pada Suhu 25°C
ekstraksi.
34 | Meiry Akmara Dhina, et al

Kadar air yang lebih rendah pada bahwa nilai untuk elastisitas permen jelly
permen jelly ini disebabkan oleh ekstrak pegagan berkisar antara 2,8 cm –
pemasakan dan pengeringan produk 4,2 cm. Hasil pengukuran elastisitas dapat
permenjelly yang relatif lama. Menurut dilihat pada tabel 4 dan gambar 3.
Salamah (2006) kadar air yang rendah
dalam permen jelly disebabkan oleh 6.1
karena proses pengadukan yang merata
sehingga penguapan air besar. Selain itu 6
penggunaan gula dapat menyerap dan 5.9

pH pada Suhu 25 °C
mengikat air pada produk sehingga
menurunkan kandungan air dalam produk. 5.8

5.7
Pengujian pH
Keberhasilan pembuatan permen 5.6
jelly tergantung dari derajat keasaman. pH
yang dihasilkan pada permen jelly ekstrak 5.5
pegagan ini berkisar antara pH 5,65-6,01
5.4
hal ini memenuhi persyaratan, dimana 0 2 4 6 8 10 12
rentang pH menurut persyaratan diantara Hari
rentang pH 5,5-7. pH yang asam akan
menghambat pertumbuhan mikroba Formula 1 Formula 2
pembusuk sehingga permen jelly
Formula 3 Formula 4
memiliki daya awet relatif.
Tabel 4. 2 pH Permen Jelly Gambar 2. Grafik Perbandingan pH
Hari pH Suhu 25 °C pada Suhu 25 °C
F1 F2 F3 F4
0 5,71±0,01 5,68±0,01 5,98±0,01 6,01±0,01
Tabel 4. 3 Elastisitas Permen Jelly
2 5,71±0,01 5,68±0,01 5,98±0,01 6,01±0,01 Elastisitas Pada Suhu 25 °C
4 5,70±0,01 5,68±0,3 5,95±0,02 6,01±0,02
F1 F2 F3 F4
6 5,70±0,01 5,66±0,01 5,94±0,01 6,00±0,01
Form (cm) (cm) (cm) (cm)
8 5,70±0,01 5,65±0,02 5,93±0,01 ula
6,00±0,01
10 5,68±0,01 5,65±0,01 5,93±0,01 5,99±0,02
Hari
12 5,65±0,02 5,65±0,01 5,91±0,01 5,98±0,01
0 4,2 ± 4,0 ± 4,0 ± 3,5 ±
0,01 0,01 0,01 0,01
2 4,2 ± 3,9 ± 3,9 ± 3,3 ±
Nilai pH dapat diturunkan dengan
0,01 0,01 0,02 0,1
penambahan sejumlah kecil asam 4 4,0 ± 3,9 ± 3,7 ± 3,3 ±
sitrat.Selain pemberi rasa asam, asam 0,01 0,05 0,01 0,01
sitrat juga dapat berfungsi sebagai 6 4,0 ± 3,7 ± 3,7 ± 3,0 ±
pencegah kristalisasi gula, katalisator 0,01 0,01 0,01 0,02
8 4,0 ± 3,7 ± 3,5 ± 3,0 ±
hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert
0,2 0,01 0,01 0,01
selama penyimpanan serta sebagai 10 3,9 ± 3,7 ± 3,3 ± 3,0 ±
penjernih gel yang dihasilkan. 0,01 0,01 0,01 0,01
12 3,9 ± 3,5 ± 3,1 ± 2,8 ±
Uji Keelastisan 0,01 0,02 0,01 0,02
Elastisitas merupakan karakteristik
fisik penting pada permen jelly, karena
menurut SNI 3547-2-2008 tekstur kenyal
merupakan ciri permen jelly. Hasil
pengukuran elastisitas menunjukkan
Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan... | 35

4.5 Pengamatan Organoleptik


Elastisitas pada Suhu 25 °C (cm) Pada pemeriksaan organoleptik ini
4
3.5 F1, F2, F3 dan F4 mempunyai rasa, warna
3 dan bau yang sama. Perbedaan
2.5
organoleptik pada 4 formula ini terletak
2
pada tekstur dari permen jelly.Dimana
semakin tinggi konsentrasi campuran
1.5
karagenan dan konjak yang digunakan
1
maka akan menghasilkan tekstur permen
0.5
jelly yang semakin keras, rapuh dan
0
mudah patah.
0 2 4 6 8 10 12
Hari
Tabel 4 Pengamatan Organoleptik
Formula 1 Formula 2
Permen Jelly
Formula 3 Formula 4 No. Formula Pengamatan Organoleptik
1. F1 Warna : Agak kuning,
Gambar 3. Grafik Perbandingan transparan.
Elastisitas pada Suhu 25 °C Bau : Aroma khas dari tutti frutti
dry flavor.
Rasa : Manis, sedikit rasa asam.
Apabila dibandingkan dengan Tekstur : Kenyal, elastis, agak
produk komersial permen jelly yang lengket.
2. F2 Warna : Agak kuning,
memakai gelatin (4,7 cm), nilai elastisitas transparan.
permen jelly ekstrak pegagan masih Bau : Aroma khas dari tutti frutti
rendah. Perbedaan nilai elastisitas ini dry flavor.
Rasa : Manis, sedikit rasa asam.
disebabkan karena perbedaan senyawa Tekstur : Kenyal, elastis, lengket.
penyusunnya.Karagenan tersusun oleh
polisakarida sedangkan gelatin tersusun 3. F3 Warna : Agak kuning,
oleh polipeptida yang mengakibatkan transparan.
Bau : Aroma khas dari tutti frutti
elastisitasnya lebih tinggi (Pye, 2016). dry flavor.
Penambahan konjak untuk meningkatkan Rasa : Manis, sedikit rasa asam.
elastisitas karagenan ternyata belum Tekstur : Agak padat, kenyal,
sangat lengket.
mampu menghasilkan produk yang 4. F4 Warna : Agak kuning,
memiliki elastisitas sama dengan produk transparan.
komersial yang menggunakan gelatin Bau : Aroma khas dari tutti frutti
dry flavor.
sebagai basisnya. Semakin tinggi Rasa : Manis, sedikit rasa asam.
konsentrasi campuran karagenan dan Tekstur : Padat, kaku, mudah
konjak yang ditambahkan maka akan rapuh, sangat lengket.
berpengaruh terhadap nilai elastisitas
yang semakin rendah karena semakin SIMPULAN
tinggi konsentrasi karagenan dan konjak Formulasi permen jelly dibuat
yang ditambahkan menghasilkan permen dengan 4 formulasi berbeda dengan
jelly yang semakin keras, kaku, rapuh dan perbandingan karagenan dan konjak
mudah patah (Utomo., 2006). Kerapuhan untuk semua formula 2:1 dan konsentrasi
ini disebabkan karena karagenankonjak campuran karagenan dan konjak dalam
umumnya tersusun oleh (1->3) D- permen jelly ekstrak pegagan divariasi
galaktosa-4 sulfat dan (1->4) 3,6 anhydro- dari 1,5 %; 2 %; 2,5 %; 3 %. Berdasarkan
D-galaktosa yang menghasilkan gel hasil evaluasi permen jelly yang meliputi
dengan sifat rapuh meskipun memiliki pengujian kadar air, pH, elastisitas,
kekuatan gel yang tinggi (Utomo., 2006). organoleptik, kesukaan dan stabilitas
36 | Meiry Akmara Dhina, et al

(cycling test) penggunaan campuran http://www.fao.org/docrep/006


karagenan dan konjak pada formula 1 /y4765e/y4765e0a.htm (tanggal akses : 7
September 2018).
dengan konsentrasi karagenan dan konjak Food Chemical Codex., 1981., Carrageenan.,
1,5 % dalam pembuatan permen jelly Washington: National Academic Press.
ekstrak pegagan menghasilkan produk Fransworth, N. R., 1996., Biologycal and
terbaik. Phytochemical Screening of Plants.,
Chicago., Journal of Pharmaceutical
Science., Volume 55 No.3., Chicago., Reheis
DAFTAR PUSTAKA Chemical Company., Pages 257-259.
Akbar S., Kurnia B, dan Istiqomah., Goycoolea FM, Richardson RK, Morris ER,
2001.,Kandungan dan kegunaan rumput laut Gidley MJ.,1995.,Effect of locust bean gum
di dalam Teknologi Budidaya Rumput Laut and konjac glucomannan on the
(Kappaphicus alvarezii)., Bandar Lampung: conformation and rheology of agarose and k-
Balai Bududaya Laut. carrageenan., J Biopolymers 36 : 643-658.
Angka SL dan Suhartono MT., 2002.,Bioteknologi Harborne, J.B., 1987., Metode Fitokimia :
Hasil Laut., Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Penuntun Cara Modern Menganalisa
dan Lautan., Bogor: IPB. Tumbuhan.,Edisi ke dua., Penerbit ITB.,
Annisa., 2016., Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Bandung., Hal 70 ; 147-148 ; 233-235.
Daun Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Hendrickson R., 1976.,The Great American
Kemampuan Kognifitif Dan Kadar Chewing Gum Book., Chilton: Chilton Book
Neurotransmiter Monoamin Pada Company.
Hipokampus Tikus (Rattus norvegicus L)., Jhonson A.,2002.,Konjac Glucomannan.
Bandung: ITB. Http://www.glucomannan.com (Tanggal
Ansel,H.C., 1989., Pengatar Bentuk sediaan akses: 9 September 2018).
Farmasi. Edisi 4., UI Press. Jakarta. Joshi, K., 2013.,Therapeutic Efficiency of Centella
Asosiasi Konyaku Jepang., 1976.,Penetapan asiatica (L.) Urb. An Underutilized Green
Standardisasi Tepung Glukomanan Murni Leafy Vegetable: An Overview. Int., J.
Iles-iles dan Hal-Hal penting dalam Pharm. Bio. Sci., 4(1): 135 – 149.
Pelaksanaannya., Jakarta: Dewan Pengawas Kimmerle B.,2003.,Candy: The Sweet History.
Tepung Konyaku Tingkat Propinsi. Oregon: Collectors Press.
Badan POM RI., 2010., Acuan Sediaan Herbal Lacmann, L., Lieberman, A. H. dan Kanig, J. L.,
Vol. 5, Edisi I., Direktorat., Obat Asli 2010.,Teori dan Praktek Farmasi Industri II.
Indonesia., Badan Pengawas Obat dan Penerjamah : Siti Suyatmi. Edisi Ketiga.,
Makanan Republik Indonesia., Jakarta Universitas Indonesia., Jakarta
Badan Standarisasi Nasional., 2008.,SNI 3547.2- Marliani, Lia. dan Fikry Faizal., 2011.,
2008 Kembang Gula- Bagian 2 : Lunak., Pemanfaatan Ekstrak Pegagan Sebagai
Badan Standarisasi Nasional., Jakarta. Minuman Kesehatan dalam Bentuk Jelly.,
BeMiller JN dan Whistler Prosiding Seminar Nasional dan Penelitian
RL.,1996.,Carbohydrates dalam Food dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan.
Chemistry. Fenemma OR (Ed)., NewYork: Marzio L, Del Bianco R, Donne MD, Pieramico O,
Marcel Dekker Inc. dan Cuccurullo F., 1989.,Mouth to cecum
Departemen Kesehatan RI., 1978.,Materia Medika transit time in patients affected by chronic
Indonesia., Jilid II., Departemen Kesehatan constipation: effect of glucomannan. The
RI., Jakarta. American journal of gastroenterology.
Departemen Kesehatan RI., 2000.,Parameter Nurjanah Z.,2010.,Kajian Proses Pemurnian
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat., Tepung Glukomanan dari Umbi Iles-Iles
Departemen Kesehatan RI., Jakarta. (Amorphophallus oncophyllus) dengan
[DEPTAN ] Departemen Pertanian., Menggunakan Enzim α-Amilase., Bogor:
2010.,Multifungsi Glukomannan dari Umbi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut
Iles-Iles., Jakarta: Departemen Pertanian. Pertanian Bogor.
Fardiaz S., 2011.,Hidrokoloid. Laboratorium Pye, J. 2016. Gelatin the scientific approach to
Mikrobiologi Pangan PAU., Institut product quality. Food Australia 48(9): 414–
Pertanian Bogor. 416.
Farhan, A., 2013.,Aktivitas Antioksidan Permen Salamah, E., A. C. Erungan., Y. Retnowati.,
Jelly Ekstrak Air Buah Ketapang (Terminalia 2006.,Pemanfaatan Gracilaria sp. dalam
cattapa L.) Sebagai Pangan Pembuatan Permen Jelly., Buletin Teknologi
Fungsional.,Bogor: Fakultas MIPA UNPAK. Hasil Perikanan Vol. 9 : 38 – 46.
Fisheries and AgriculturalDepartemen., 2003.,
Carrageenan.
Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan... | 37

Sukendar, Noni.T., 2016., Formulasi dan Evaluasi Utomo, B.S.B. dan Subaryono., 2006.,
Permen Jelly Ekstrak Meniran (Phyllantus Penggunaan Campuran Karagenan dan
niruri L) Menggunakan Basis Karagenan., Konjak dalam Pembuatan Permen Jelly.,
Ciamis: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi
Muhammadiyah. Kelautan dan Perikanan.
Suruno A.,2009.,Profil Rumput Laut Indonesia., Vohra, K., 2011.,An Insight on Centella asiatica
Jakarta: Direktorat Jendral Perikanan Linn.: A Review on Recent Research.,
Bududaya, Departemen Kelautan dan Pharmacologyonline. 2: 440-462.
Perikanan. Widjanarko, Bambang., 2008.,Effect of Multi
Thomas WR.,1999.,Carrageenan dalam Level Ethanol Leaching on Physico-
Thickening and Gelling Agents for Food Chemical Properties of Konjac Flour
Second Edition. New York: Aspen (Amorphophallus Oncophyllus).,
Publishers. Department of Food Technology., Faculty of
Thomson WR., 1997., Konjac Gum di dalam Agricultural Technology., Brawijaya
Thickening and Gelling Agents for Food. University., Malang.,
Imerson AP (ed). London: Blackie Academic Wijana, S.A., Mulyadi, A., Tiara,
and Professional. T.,2014.,Pembuatan Permen Jelly dari Buah
Tojo E dan Prado J.,2003.,Chemical composition Nanas (Ananas comosus L) Subgrade (Kajian
of carrageenan belnds determined by IR Konsentrasi Karagenan dan Gelatin).,
spectroscopy combined with a PLS Universitas Brawijaya.
multivariate caliberation method. Winarto, W.P. dan M. Surbakti., 2012.,Khasiat
Carbohydrate Research 388 : 1309-1312. dan Manfaat Pegagan: Tanaman Penambah
Toussaint S and Maguelonne., 2009.,A History of Daya Ingat., AgroMedia., Jakarta.
Food. New Jersey:Wiley-Blackwell. Yani, H.S., 2006.,Karakteristik Fisika Kimia
Udin., 2013., Kajian Pengaruh Penggunaan Permen Jelly dari Rumput Laut Eucheuma
Campuran Karagenan dan Konjak, dan spinosum dan Eucheuma cottoni., Jurnal
Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Penelitian Institut Pertanian Bogor.
Terhadap Karakteristik Permen Jelly., Jurnal
Penelitian Universitas Sebelas Maret.,
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai