Anda di halaman 1dari 2

1.

INOVASI SPRAY ANTI NYAMUK BERBAHAN SERAI


Pembuatan spray anti nyamuk dari tumbuhan alami dengan cara sederhana.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pemanfaatan tumbuhan sekitar sebagai anti nyamuk spray alami
ramah lingkungan.
Serai merupakan tanaman yang jumlahnya cukup melimpah dilingkungan di
sekitar kita. Tanaman ini seringkali digunakan sebagai campuran bumbu untuk
memasak dan membuat jamu. Selain itu, serai dapat juga digunakan untuk
mengusir nyamuk karena mengandung zat – zat seperti metilheptenon,
geraniol dan sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun untuk serangga.
Oleh karena itu, serai dapat digunakan sebagai alternatif obat pengusir
nyamuk.

Obat nyamuk bakar dan spray sintesis berbahaya untuk manusia. Sebab
obat nyamuk bakar mengandung bahan aktif DDVP (dichlorovynil dimethyl
phosfat) dan DEET (diethyltoluamide). Bahan aktif ini merupakan jenis
insektisida pembunuh serangga yang dapat mengganggu fungsi saraf otot dan
otak.

Oleh karena itu, diberikan informasi dan edukasi kepada ibu-ibu PKK
tentang bahaya obat nyamuk bakar dan spray sintesis serta alternatifnya agar
masyarakat paham dan bijak sebagai konsumen serta terhindar dari efek
samping yang ditimbulkan.
2. MEMANFAATKAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BIOARANG BRIKET SEBAGAI ALTERNATIF
ENERGI
merupakan desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Sehingga banyak
terdapat limbah hasil pertanian yang tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja. Sehingga
dapat dimanfaatkan limbah pertanian dari Desa X berupa sekam padi sebagai bahan
pembuatan briket.

Sekam padi adalah biomassa yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan
briket. Sekam padi merupakan limbah hasil pertanian dari proses penggilingan padi
yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut data The Potensial of
Biomassa Residues as Energy Sources in Indonesia dilaporkan bahwa energi yang
dapat dihasilkan dari pemamfaatan sekam padi sebesar 27×109 J/tahun.

Bahan utama yang harus terdapat di dalam bahan baku briket adalah selulosa.
Selulosa merupakan senyawa organik yang berada di struktural utama dinding sel
yang ditemukan di tanaman hijau. Semakin tinggi kandungan selulosa semakin baik
kualitas briket.

Bahan dan peralatan yang perlu disiapkan dalam pembuatan briket adalah
sekam padi, bahan perekat berupa tepung kanji, air, panci, pencetak briket, dan toples
bekas untuk proses pengarangan. Tahap pembuatan briket dimulai dari pengarangan
sekam padi, lalu perekatan menggunakan tepung kanji, setelah itu mencetak sekam
padi, dan penjemuran.

Briket memiliki arti sebagai bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif yang mempunyai bentuk tertentu. Pembuatan briket bertujuan
untuk semua sektor sebagai sumber energi pengganti. Tidak hanya itu manfaat dalam
penggunaan briket adalah lebih ramah lingkungan dan lebih murah.

“Sebenarnya pemanfaatan limbah pertanian sekam padi tidak hanya menjadi


briket, namun dapat diolah menjadi pellet yang juga sebagai energy alternative,
campuran bahan bangunan, pupuk (biosilika) , dan silica gel. Berdasarkan beberapa
sumber yang Saya baca kandungan silica dalam sekam padi cukup tinggi sekitar 87–
97 % setelah pembakaran,” jelas Raisi.

Anda mungkin juga menyukai