renyy.rahayu11@gmail.com
ABSTRAK
Pembuangan serat sintetis sangat sulit terdegradasi dan menimbulkan masalah di
lingkungan. Bahan-bahan terbarukan memiliki potensi sebagai bahan alternatif
untuk mengganti bahan sintetis dalam pembuatan produk kerajinan dan
komposit. Tanaman Mendong (Fimbrystylis Globulosa) merupakan salah satu
jenis tanaman rumput yang seratnya memiliki potensi untuk dijadikan berbagai
produk kerajinan dan komposit yang ramah lingkungan. Oleh karena itu,
Pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman mendong perlu diintensifkan agar
tanaman mendong tetap survive dan tetap memberikan manfaat yang lebih bagi
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui kekuatan serat mendong yaitu dengan mengekstraksi serat mendong
dari jerami, metode uji tarik serat, dan analisis morfologi uji tarik menggunakan
mikroskop elektron scanning. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa serat
mendong memiliki kekuatan geser 11 MPa dan menunjukkan panjang serat kritis
630 μm. Panjang serat kritis yang rendah dari mendong yang tertanam dalam
matriks menunjukkan sifat adhesi yang baik dari mendong dalam matriks epoksi.
Ini merekomendasikan bahwa serat mendong dapat diterapkan sebagai
penguatan dalam komposit serat pendek.
Pengertian Komposit
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua
atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen,
dimana sifat mekanik dari masing–masing material pembentuknya berbeda–beda.
Dari pencampuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang
mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material
pembentuknya.
Pada umumnya komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda
yaitu:
Matriks
Material komposit terdiri dari matrik dan filler (pengisi). Matrik diartikan
sebagai material pengikat antara serat atau partikel namun tidak terjadi reaksi
kimia dengan bahan pengisi. Secara umum matrik berfungsi sebagai pengikat
bahan pengisi, sebagai penahan dan pelindung serat dari efek lingkungan dari
kerusakanbaik kerusakan secara mekanik maupun kerusakan akibat reaksi
kimia, serta untuk mentransfer beban dari luar ke bahan pengisi.
Penguat (Reinforcement)
Serat tanaman mendong terdiri atas selulosa dan non selulosa yang
diperoleh melalui penghilangan lapisan luar daun secara mekanik. Lapisan luar
daun berupa pelepah yang terdiri atas sel kambium, zat pewarna yaitu klorofil
xanthophyl dan carotene yang merupakan komponen kompleks dari jenis tanin,
serta lignin yang terdapat di bagian tengah daun. Serat yang diperoleh dari daun
tanaman mendong muda kekuatannya relatif rendah dan seratnya lebih pendek
dibanding serat dari daun yang sudah tua.
Berdasarkan hasil penelitian Suryanto, et al (2014), tanaman mendong baru
panen (berumur sekitar 5-6 bulan), diketahui memiliki kandungan senyawa kimia
dari batang mendong yaitu selulosa alfa 72,14%, Hemiselulosa 20.20%, 3.44%,
dan kadar ekstraktif 4.2%-5.2%.
Metode dalam Memperoleh dan Mengetahui Kekuatan Serat Mendong
Tabel 1. Perbandingan kekuatan geser dan panjang kritis serat pada composit
polimer
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa serat mendong memiliki kekuatan
geser 11 MPa dan menunjukkan panjang serat kritis 630 μm. Panjang serat kritis
yang rendah dari mendong yang tertanam dalam matriks menunjukkan sifat adhesi
yang baik dari mendong dalam matriks epoksi. Ini merekomendasikan bahwa
serat mendong dapat diterapkan sebagai penguatan dalam komposit serat pendek.
Daftar Pustaka
Banowati, Lies; Prasetyo, Wisnu A, & Gunara, Devi M. 2017. Analisis
Perbandingan Kekuatan Tarik Orientasi Unidirectorial 0° dan 90°
pada Struktur Komposit Serat Mendong dengan menggunakan Epoksi
Bakelite EPR. Jurnal Infomatek. Vol 19 No.2
Li. G, Tabil, and S. Panigrahi, 2007. Chemical Treatments of Natural Fiber for
Use in Natural Fiber-Reinforced Composites: A Review, J. Polym. Environ.,Vol
15,No.1,pp.25-33
Mohanty, A. K., Misra, M., and Drzal, L.T., 2005. Natural fibers, biopolymers,
and biocomposites.,. http://doi.wiley.com/10.1002/pl.2084.
Pamungkas, Dhony C; Jokosisworo, Sarjito; Santosa, Ari WB. 2017. Analisa
Teknis Kekuatan Mekanis Material Komposit Berpenguat Serat Tanaman
Mendong (Fimbrystylis globulosa) ditinjau dari kekuatan Bending dan
Impak. Jurnal Teknik Perkapalan.ISSN. Vol 5 No. 2. Halaman 397-398
Purnomo, Hari; & Ferdianto, Kesuma. 2011. Desain Sistem Kerja pada Pengrajin
Mendong dengan Pendekatan Ergonomi Makro. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Tekhnologi. ISBN. Halaman 14
Rout, Arun K; Kar, Jnanaranjan; Jesti, Dipak K; Sutar, AleKH K. 2016.The effect
of surface the pshcical, chemical, and mechanical properties of palm tree
leaf stalk fibers. treatment on tensile properties of sugar palm fibre
reinforced epoxy composites. Vol 11(2), Pages 4433
Suryanto, Heru; Irawan, Yudy S; Marsyahyo, Eko, & Soenoko, Rudy. 2014.
Karakteristik Serat Mendong (Fimbristylis globulosa) Upaya Menggali
Potensi sebagai Penguat Komposit Matriks Polimer. National Conference
Green Tehnology. halaman 1-17
Suryanto, Heru; Irawan, Yudy S; Soenoko, Rudy; Puspitasari, Poppy, &
Aminnudin. 2016. The effect of the electric fields on crystalline structure
and functional group of mendong fiber (Fimbrristylis globulosa).
American Institute of Physics https://doi.org/10.1063/1.4965741