Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI III

Nama : Geby Alawiyah


Fakultas : MIPA
Universitas : Universitas Mataram

Materi 1 : Polymer Composites and Nanocomposites

1. Jelaskan ide anda tentang pembuatan nano filler dari sumber daya alam terbarukan (ide yang
dibuat dijelaskan bagaimana mewujudkannya dan potensi pengembangan kedepannya)

Jawab

Saya memiliki ide untuk membuat nano filler dari jerami dan sekam padi. Di Lombok
ketika musim panen padi tiba banyak dilakukan pembakaran jerami untuk dijadikan abu gosok
karena banyaknya jerami yang dihasilkan. Karena kurang efektifnya pemanfaatan jerami padi ,
maka dari itu saya memiliki ide untuk memanfaatkan jerami tersebut menjadi nanofiller. Cara
membuat nanofiller yaitu dengan menggunakan limbah padi seperti jerami, sekam, dan abu
sekam. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dikeringkan, jerami padi dipotong kecil-kecil. Semua
bahan lalu dikeringkan kembali menggunakan oven selama 24 jam. Setelah itu semua bahan
diblender dan digiling untuk mendapat ukuran nano.

Materi 2 :

2. Buatlah essay dengan topik ‘pati sebagai sumber bahan baku bioplastik dan biokomposit’
Jawab
PATI BIJI DURIAN SEBAGAI BAHAN BAKU BIOPLASTIK

Produksi sampah nasional menunjukkan tren yang terus meningkat seiring dengan
terjadinya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk. Salah satu jenis sampah
yang menjadi perhatian adalah sampah plastik. Peningkatan timbunan sampah, khususnya
sampah plastik, merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Plastik tidak
mudah lapuk, ringan, antikarat, dan murah, sehingga masih digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk di Salatiga. Persoalannya, selain non-biodegradabel, plastik dapat mencemari
tanah dan air karena mengandung bahanbahan berbahaya, seperti hidrokarbon aromatik, ftalat,
dan organoklorin (Septiani, 2019). Tumpukan sampah plastik dapat mengganggu lingkungan
karena ia bersifat non-biodegradabel. Sifat tersebut menjadikannya penyumbang limbah terbesar
yang menyebabkan kerusakan lingkungan (Asia & Arifin, 2017).
Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik ini sudah ada beberapa terobosan yang
dilakukang seperti membuat plastik dari bahan yang bisa diuraikan atau dikenal dengan sebutan
bioplastik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam. Bioplastik adalah plastik yang
dapat didegradasi oleh mikroba yang ada di dalam tanah karena adanya kandungan pati di
dalamnya. Bioplastik diharapkan merupakan salah satu solusi dari masalah lingkungan yang
disebabkan oleh penumpukan sampah kantong plastik belanja yang menjadi beban lingkungan.
Secara komersial sudah ada bioplastik yang diproduksi dengan variasi jumlah penambahan pati
singkong atau pati jagung, namun kendalanya adalah harga produk masih mahal jika
dibandingkan dengan harga kantong plastik konvensional pada umumnya, karena tepung dan pati
tersebut masih dibutuhkan di sektor pangan dan energi (Cornellia, 2013).
Dalam pembuatan plastik biodegradable dapat dilakukan dengan cara memodifikasi
komposit matrik polimer dengan bahan pengisi (fillers) pati. Pati merupakan suatu polimer alam
yang bahan penyusunnya terdiri dari amilosa dan amilopektin. Sebagian besar pati di simpan
dalam umbi (ubi kayu, ubi jalar, kentang), dalam batang (sagu), terdapat juga peda beberapa
buah dan biji (jagung, padi, gandum, dan biji durian). Pati memiliki ikatan asetal yang sangat
mudah diuraikan sehingga pati merupakan polimer alam yang biodegradable (Irhamni, 2014).
Pada musim buah durian di bulan November-Maret, beberapa tempat yang ada di kota
Mataram seperto di sekitar jalan Gora Selagas dan di Kota Tua Ampenan terdapat banyak
penjual durian yang menyebabkan bertumbuknya sampah dari durian tersebut salah satunya yaitu
biji durian. Sampah biji durian ini tentu saja bisa dimanfaatkan karena alah satu polimer alam
yang bisa dijadikan sebagai sumber pati adalah biji durian. Menurut Rukman (1996), biji durian
memiliki kandungan pati sebesar 43,6 %. Kandungan pati tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pengisi pada pembuatan plastik biodegradable.
Sumber pati yang akan digunakan tentu saja dari biji durian yang merupakan bahan baku
utama. Dalam hal ini pati banyak berperan pada sifat mekani dari bioplastik. Semakin banyak
pati yang ditambahkan maka nilai dari tensile strength menurun, namun elongation, %swelling,
dan nilai akan WVTR meningkat. Bahan pendukung yang akan digunakan yaitu kitosan, ekstrak
daun sirih, dan gliserol. Penambahan kitosan berpengaruh pada sifat mekanik juga, semakin
tinggi komposisi kitosan, maka nilai dari tensile strength akan semakin tinggi, sedangkan untuk
elongation akan menurun. Ekstrak daun sirih digunakan sebagai antimikroba. Pada gliserol,
semakin banyak gliserol, semakin besar %swelling dari bioplastik, yang berarti molekul air
memiliki interaksi yang kuat dengan film bioplastik.
Dalam membuat bioplastic yang perlu diperhatikan yaitu persentase komposisi dari
masing-masing bahan yang digunakan untuk menghasilkan bioplastic yang lebih murah dan
aman. Ketersediaan bahan juga sangat perlu diperhatikan. Pemanfaatan biji durian sebagai bahan
baku utama pembuatan bioplastic sangat menguntungkan, selain untuk mengoptimalkan
pemanfaatan dari biji durian, dapat juga untuk meminimalisir biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, A. &. (2017). Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Laut. Buletin Matric, 14(1), 44-
48.

Cornelia, M. R. (2013). PEMANFAATAN PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DAN
PATI SAGU (Metroxylon sp.) DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK. J. Kimia
Kemasan, 35(1), 20-29.

Irhamni, M. S. (2014). Analisa Pengaruh Pati Biji Durian Durian (Durio Zibethinus) Sebagai
Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik Dan Biodegradasi Komposit Matrik Polipropilena
(PP). JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika, 2(2), 139-145.

Rukman. (1996). Kandungan Gizi Pada Buah-buahan. Bandung: Gramedia.

Septiani, B. D. (2019). Pengelolaan Sampah Plastik di Salatiga: Praktik dan Tantangan. Jurnal
Ilmu Lingkungan, 17(1), 90-99.
Materi 3 : Selulosa dan Pemanfaatannya sebagai Biomaterial

3. Jelaskan potensi dari pemanfatan selulosa sebagai biomaterial serta berikan contohnya
Jawab
Selulosa merupakan komponen karbohidrat rantai lurus dengan glukosa sebagai
monomer penyusunnya, di mana antarmonomernya dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Selulosa
tidak larut dalam berbagai macam pelarut dan tahan terhadap perlakuan dengan berbagai bahan
kimia, kecuali asam kuat yang disebabkan adanya ikatan hidrogen antargugus hidroksil dalam
rantai selulosa. Jika dibandingkan dengan komponen kimia lain dalam bahan kompleks
lignoselulosa, selulosa murni mendapat porsi perhatian lebih dalam riset berbasis biomassa. Hal
utama yang menjadi alasan adalah potensi pemanfaatan selulosa yang dapat memenuhi hampir
seluruh aspek standar kebutuhan manusia, mulai dari bahan konvensional, seperti industri kayu
dan kertas, hingga material maju, seperti sumber penyedia energi, komposit, aplikasi biomedis,
dan penghantar obat (drug delivery). Selulosa merupakan biopolimer dengan jumlah terbesar
yang tersedia di alam, selulosa adalah sediaan material yang bersifat terbaharukan (renewable)
sehingga dapat menjamin pasokan bahan baku dan tidak bergantung pada bahan baku fosil,
selulosa berukuran nano memiliki luas permukaan yang besar, bersifat biokompatibel dengan
sel-sel dalam tubuh manusia,dapat terdegradasi secara biologis, dan bersifat tidak beracun.

Contoh dari pemanfaatan selulosa yaitu lignoselulosa, lignoselulosa dapat menggantikan


peran serat gelas di dalam komposit sebagai bahan pengisi atau penguat matriks polimer.
Komposit yang dihasilkan bersifat kaku, ringan, tahan terhadap rayap, api, dan bisa digunakan
pada berbagai bidang, mulai kontruksi, otomotif maupun pengemasan makanan. Selulosa
merupakan komponen utama biomassa berlignoselulosa yang dapat dimanfaatkan untuk pulp dan
kertas. Sebagai biopolimer dengan ketersediaan paling banyak, selulosa dapat dimanfaatkan
menjadi berbagai produk bahan kimia yang bernilai melalui berbagai reaksi kimia dan enzimatik.
Salah satu pemanfaatan selulosa adalah untuk bioetanol melalui proses hidrolisis selulosa
menjadi glukosa untuk selanjutnya difermentasi oleh khamir menjadi bioetanol. Selulosa kristal
dengan sifat mekanik yang setara dengan serat sintetis, seperti Kevlar dan aramid, memiliki
morfologi yang unik dan sangat berpotensi untuk digunakan sebagai bahan penguat dalam
material komposit. Masih banyak lagi contoh pemanfaatan selulosa lainnya,

Anda mungkin juga menyukai