LATAR BELAKANG : Biji plastik merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari
minyak bumi yang sudah mengalami proses polimerisasi, polikondensasi,dan poliadisi dari
monomer- monomernya, sehingga dapat dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Selian itu menghasilkan plastik yang rama lingkungan maka di buatlah pemnanfaatan pati sagu
dan juga pati biji durian sebagai bahan bioplastik.
TUJUAN : menghasilkan ekstrak pati biji durian dan membuat bioplastik dengan variasi
penambahan masing-masing konsentrasi pati sagu dan pati biji durian. Tujuan khusus
penelitian ini adalah mempelajari karakteristik bioplastik yang dibuat dari campuran biji
plastik LDPE dengan penambahan pati biji durian dan penambahan pati sagu sebagai
pembanding, melihat pengaruh jenis pati, dan variasi konsentrasi pati yang ditambahkan
terhadap kualitas fisik,mekanik, dan tingkat degradasi bioplastic
METODE : Alur kerja penelitian terdiri dari ekstraksi pati biji durian dan pembuatan
bioplastik yang dapat dilihat pada, Perhitungan rendemen dan analisis proksimat seperti kadar
air, kadar abu, kandungan protein, kandungan lemak, karbohidrat, dan kadar pati dilakukan
terhadap pati biji durian yang dihasilkan. Analisis kadar amilosa dan amilopektin juga
dilakukan dalam penelitian ini untuk mendapatkan kualitas pati yang dihasilkan. Analisis
yang sama dilakukan terhadap pati sagu yang akan digunakan sebagai bahan untuk
mensubstitusi biji plastik LDPE. Selanjutnya masing-masing pati biji durian dan pati sagu
dicampur dengan biji plastik LDPE, sesuai dengan perlakuan menjadi poliblend menggunakan
mesin Rheomix. Kombinasi perlakuan dalam pembuatan polyblend
HASIL: Pati yang diperoleh dari ekstrak biji durian menggunakan pelarut air, berpotensi, dan
dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan untuk membuat bioplastik yaitu plastik ramah
lingkungan (biodegradable). Karakteristik mekanik bioplastik yang dihasilkannya hampir
sama dengan bioplastik dari pati sagu dan pati singkong. Penampakan fisik bioplastik yang
terbuat dari pati biji durian terlihat lebih gelap daripada bioplastik yang terbuat dari pati sagu
karena adanya protein dalam pati biji durian cukup tinggi yang dapat menginduksi terjadinya
reaksi pencoklatan. Bioplastik pati biji durian dan bioplastik pati sagu yang dipendam dalam
tanah akan mengalami pengurangan berat akibat terjadi proses degradasi oleh mikroba di
dalam tanah, namun keduanya tidak berbeda nyata. Potensi pati ini diharapkan dapat
dipakai untuk membuat kantong plastik belanja ramah lingkungan sehingga produknya dapat
dijual
KELEMAHAN JURNAL : Jurnal mengenai pemantaan pati gu dan pati biji durian ini sudah
bagus, namun dalam jurnal ini masih kurang penjabaran tentang kelayan produk ini dan juga
daya Tarik masyarakat jika produk ini di bawa ke pasar nasional atau internasional.
KELEBIHAN JURNAL: Memang benar belum adanya analisis mengenai kesukan produk ini
dalam pasar, akan tetapi produk ini setidaknya bisa menjadi penganti plastik dan jurnal ini
juga sudah mengungkap kan kelebihan tentang plastik boiogridibel dari pati sagu dan juga pati
durian.
SARAN : Saran jurnal ini adalah sebainya di lakukan lagi penelitan tentang bagimana,
kesukaan masyrakat terhadap produk ini.
NO. 2
JUDUL : Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Jerami Padi (Oryza sativa) sebagai Bahan
Bioplastik
PENULIS : imadani Pratiwi, Driyanti Rahayu, Melisa I. Barliana
PUBLIKASI : IJPST volume 3 no 3 october 2016
RIVIEWER : MARTO SEMBIRING (119330024)
LATAR BELAKANG : Selulosa merupakan biopolymer yang dapat diperoleh dari hasil
pertanian. Polimer hasil pertanian mempunyai sifat termoplastik sehingga mempunyai potensi
untuk dibentuk atau dicetak menjadi film kemasan. Keunggulan polimer jenis ini adalah
tersedia sepanjang tahun (renewable) dan mudah hancur secara alami (biodegradable).
Berdasarkan hal tersebut, polimer jenis ini dapat digunakan sebagai bahan bioplastik yaitu
plastik yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa
yang ramah lingkungan.6 Oleh karena itu, selulosa memiliki potensi sebagai bahan bioplastik.
TUJUAN : untuk memanfaatkan selulosa dari jerami padi (Oryza sativa), yang selama ini
hanya dianggap sebagai limbah pertanian, sebagai alternatif bahan pembentuk bioplastik
yang dapat diaplikasikan secara luas.
METODE : menggunakan metode eksperimental di laboratorium dengan beberapa tahapan
yakni Pengumpulan dan determinasi bahan meliputi pengumpulan bahan dan determinasi
tumbuhan kemudian Preparasi bahan meliputi pencucian, pengeringan di bawah sinar matahari
langsung, perajangan, penggilingan dan pengayakan menggunakan ayakan mesh 50. Lalu
bahan diuji kandungan selulosa dan ligninnya
HASIL : hasil dari ini kita lihat bahwa selulosa dari limbah jerami padi dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bioplastik. Variasi kombinasi pulp selulosa dan kitosan yang berbeda
menghasilkan karakteristik bioplastik yang berbeda pula.Pada analisis morfologi, secara
umum bioplastik yang terbentuk belum homogen dan pada analisis gugus fungsi, tidak
ditemukan adanya gugus fungsi baru pada bioplastik dibandingkan terhadap gugus fungsi yang
ada pada bahan pembentuknya
KELEMAHAN JURNAL : Keleman dari jurnal ini adalah dalam pemnaftaan jerami ini untuk
menghasilkan bioplastik dia pasti menimbulkan bau, nah kita tidak di beri tau cara mengatasi
hal tersebut
KELEBIHAN JURNAL : Dalam jurnal ini kita sudah bisa melihat cara untuk memanfatkan
jerami yang selalu kita biarkan begitu saja.
SARAN : Saran untuk jurnal ini adalah, bahawa sebaiknya setiap permasalahan di jelaskan
secara terinci.
B. Jurnal internasional
NO.3
JUDUL : BAHAN KEMASAN BIOPLASTIK DALAM PEREKONOMIAN SIRKULER
PENULIS : Renata Dobrucka
PUBLIKASI : logforum 15 (1) 129-137
RIVIEWER : MARTO SEMBIRING 119330024