Abstrak
Jerami padi (Oryza sativa) memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Selulosa merupakan
biopolimer alami yang dapat digunakan sebagai bahan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah selulosa dari limbah jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioplastik dan
bagaimana karakterisasi bioplastik yang dihasilkan dari limbah jerami padi tersebut. Penelitian ini
dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu preparasi bahan, pembuatan pulp, pembuatan bioplastik
dengan metode inversi fasa dengan variasi jumlah kitosan dan pulp selulosa 3:10, 4:10, dan 5:10, serta
karakterisasi bioplastik. Bioplastik yang dihasilkan dari berbagai perbandingan pulp selulosa dan
kitosan memiliki karakterisitik yang berbeda-beda. Analisis morfologi menunjukkan bahwa bioplastik
yang terbentuk belum homogen dan pada analisis gugus fungsi, tidak ditemukan adanya gugus fungsi
baru dalam bioplastik dibandingkan terhadap gugus fungsi yang ada pada bahan pembentuknya. Nilai
penyerapan air pada bioplastik dengan perbandingan kitosan dengan pulp selulosa 3:10, 4:10 dan 5:10
adalah 154,65%, 119, 21%, dan 93,873 %. Hasil pengujian sifat mekanik yaitu kuat tarik secara
berturut turut adalah 4,2 MPa; 13,8 MPa; dan 4,1 MPa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
selulosa dari limbah jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioplastik.
86
IJPST Volume 3, Nomor 3, Oktober 2016
Bioplastik penelitian
Sifat PLA PCL PBSA PBAT PP PET 3:10 4:10 5:10
Swelling (%) 154,65 119,21 93,87 172 177 330 550 0,01 0,15 Kuat Tarik (MPa) 4,2 13,8 4,1 - 14 19 9
24,7-302 45,52
Keterangan: PLA : Poli Lactic Acid; PCL : Poli (ε-kaprolakton); PBSA : Poli Butilena Suksinat Adipate; PBAT :
Poly(butylene adipate-co-terphthalate); PP : poli propilen; PET = Poli etilen Terphtalat
88
IJPST Volume 3, Nomor 3, Oktober 2016
selulosa, kitosan dan gliserol akan terjadi
apabila masih ada gugus OH yang bebas
yang dapat berikatan antara senyawa
Salah satu pengujian suatu polimer tersebut.20 Apabila tidak terdapat gugus OH
yang sering diujikan untuk mengetahui bebas maka senyawa yang ditambahkan
kualitasnya, terutama golongan plastik akan ada yang tetap berdiri sendiri sebagai
adalah pengujian sifat mekanik. Dalam molekulnya tanpa adanya ikatan dengan
penelitian ini pengujian sifat mekanik yang molekul lain. Hal inilah yang menyebabkan
dilakukan adalah penentuan nilai kuat tarik. nilai kuat tarik pada peningkatan
Nilai kuat tarik menunjukkan kekuatan konsentrasi kitosan bioplastik 5:10
tarik plastik yang dihasilkan ketika mengalami penurunan. Kitosan yang
mendapat beban. Nilai tersebut ditambahkan jika berlebih tidak dapat lagi
menggambarkan kekuatan tegangan membentuk ikatan hidrogen dengan
maksimum bahan untuk menahan gaya selulosa ataupun gliserol karena sudah
yang diberikan.18 tidak terdapat gugus OH
Pada Gambar 4 terlihat bahwa nilai bebas.
kuat tarik terbesar diperoleh pada bioplastik Tabel 3 menunjukkan perbandingan
dengan perbandingan 4:10, setelah itu nilai karakteristik antara bioplastik yang
kuat tariknya turun kembali pada dihasilkan dengan beberapa bioplastik dan
perbandingan 5:10. plastik konvensional yang beredar di
Penambahan kitosan menyebabkan pasaran. Dari Tabel 3 dapat terlihat bahwa
terbentuknya interaksi dengan rantai nilai densitas dan swelling bioplastik yang
polimer selulosa dalam bentuk ikatan dihasilkan pada penelitian ini mendekati
hidrogen, dimana interaksi rantai polimer nilai dari bioplastik-bioplastik lain.
ini terbentuk untuk meningkatkan Sementara sifat mekanik lain yang berbeda
kecepatan respon viskoelastis pada polimer dapat digunakan sebagai acuan untuk
sehingga dapat meningkatkan mobilitas memperbaiki sifat plastik yang telah ada.
molekuler rantai polimer. Meningkatnya Misalnya pencampuran dengan PP dapat
mobilitas molekuler rantai polimer ini meningkatkan biodegradabilitas dari PP
menyebabkan nilai kuat tarik akan semakin karena nilai swelling bioplastik yang tinggi
meningkat. Peningkatan tersebut akan dapat mempercepat proses biodegradasi.
berlaku selama masih terbentuk interaksi
rantai polimer.19
Namun pada bioplastik 5:10, nilai kuat Simpulan
tarik mengalami penurunan. Penurunan
tersebut dikarenakan peningkatan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
konsentrasi kitosan tidak diikuti oleh bahwa selulosa dari limbah jerami padi
pembentukan interaksi dengan rantai dapat dimanfaatkan sebagai bahan
polimer bioplastik. Pembentukan interaksi bioplastik. Variasi kombinasi pulp selulosa
melalui adanya ikatan hidrogen antara dan kitosan yang berbeda menghasilkan
karakteristik bioplastik yang berbeda pula. MPa, dan 4,1 MPa.
Pada analisis morfologi, secara umum
bioplastik yang terbentuk belum homogen Daftar Pustaka
dan pada analisis gugus fungsi, tidak
ditemukan adanya gugus fungsi baru pada 1. Hayuningtiyas, S.K., Sunarto, Sari,
bioplastik dibandingkan terhadap gugus S.L.A, Bioteknologi 11(1):1-4, Mei 2014,
fungsi yang ada pada bahan pembentuknya. ISSN: 0216-6887, EISSN: 2301- 8658,
Nilai penyerapan air pada bioplastik DOI: 10.13057/biotek/c110101
dengan perbandingan kitosan dengan pulp 2. Novia, Windarti, A dan Rosmawati.
selulosa 3:10, 4:10 dan 5:10adalah Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Padi
154,65%, 119, 21% dan 93,873%. Hasil Dengan Metode Ozonolisis-
pengujian sifat mekanik yaitu kuat tarik
secara berturut-turut adalah 4,2 MPa, 13,8
89
IJPST Volume 3, Nomor 3, Oktober 2016
Avenue North Fargo, North Dakota,
USA, October 3-4, 2003.
10. Ningsih, Sri Widia. Pembuatan
Simultaneous Saccharification and Bioplastik Polihidroksialkanoat
Fermentation (SSF). Jurnal Teknik Menggunakan Bakteri Mesofilik dan
Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014, Media Limbah Cair Pabrik Kelapa
hal 39 Saawit. Tesis, FMIPA-USU. 2010.
3. Komar, A. Teknologi Pengolahan Jerami 11. Pranamuda. Pengembangan Bahan
Padi Sebagai Pakan Ternak. Bandung: Plastik Biodegradabel Berbahan Baku
Dian Grahita. 1984. Pati Tropis. Badan Pengkajian dan
4. Dewi. Hidrolisis Limbah Hasil Pertanian Penerapan Teknologi Jakarta. Weblog
Secara Enzimatik. Akta Agrosia. 2002. Biology Resources on Shantybio. 2009.
No. 2, Vol. 5, 67 – 71. 12. Norashikin, M.Z. and M.Z. Ibrahim.
5. Shofyan, Mohamad. Jenis Biopolimer. Fabrication and Characterization of
2010. Tersedia dari: http://forum.upi. Sawdust Composite Biodegradable
edu/v3/index.php?topic=15650.0 . Film. World Academy of Science,
[Diakses 12 Februari 2012] Engineering and Technology 65. 2010.
6. Sanjaya, I Gede dan T. Puspita. 13. Sulistyawati, S. Modifikasi Tongkol
Pengaruh Penambahan Khitosan dan Jagung sebagai Adsorben Logam Berat
Plasticizer Gliserol pada Karakteristik Pb (II). [Skripsi]. Bogor : Departemen
Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Kulit Singkong. Skripsi, Teknik Kimia Pengetahuan Alam Institut Pertanian
FTI-ITS. 2011. Bogor. 1-28. 2008.
7. Siswono. Jaringan Informasi pangan dan 14. Fox, C. Chemical and Thermal
Gizi, volume XIV. Jakarta: Ditjen Bina Characterization of Three Industrial
Gizi Masyarakat. 2008. Lignins and Their Corresponding
8. Darni, Yuli., A. Chici, S. Ismiyati. Lignin Esters. 2006. [Tesis]. USA:
Sintesa Bioplastik dari Pati Pisang dan University of Idaho. 3-5. Tersedia di:
Gelatin dengan Plasticizer Gliserol. http//:www.
Universitas Lampung, Seminar uidaho.edu [Diakses 13 Januari 2012] 15.
Nasional Sains dan Teknologi-II. 2008. Ji, Y. 2007. Kinetics and Mechanism of
9. Kolybaba, M., L.G. Tabil, S. Panigrahi, Oxygen Delignification. [Tesis]. Finlandia:
W.J. Crerar, T.Powell, B. Wang. University of Maine. 3-55. 16. Porter, M.C.
Biodegradable Polymers : Past, Present, Handbook of industrial membrane
and Future. Paper is presented in technology. Noyes Publication. New
ASAE Annual Intersectional Meeting Jersey. 1990.
Sponsored by the Red River Section of 17. Darni, Yuli., H. Utami dan S. N.
ASAE, Quality Inn & Suites, 301 3rd Asriah. Peningkatan Hidrofobisitas dan
Sifat Fisik Plastik Biodegradabel Pati dengan Penambahan Dimetil Ftalat
Tapioka dengan Penambahan Selulosa (DMF). Skripsi. Teknik pertanian. IPB.
Residu Rumput Laut Euchema 2006.
Spinossum. Universitas Lampung. 20. Lim, S. Synthesis of a Fiberreactive
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Chitosan Derivative and Its Application
Kepada Masyarakat. 2009. to Cotton Fabric as an Antimicrobial
18. Surdia, T. dan S. Saito. Pengetahuan Finish and Dyeingimproving Agent.
Bahan Teknik. Jakarta: PT Pradya Tesis. Department of Fiber and
Paramita. 1995. Polymer Science, North Caroline State
19. Juari. Pembuatan dan Karakterisasi University. 2002.
Bioplastik dari Poly-3-Hidroksialkanoat 21. Pandey, A., P. Kumar, and V. Singh.
(PHA) yang Dihasilkan Ralstonia Application of Bioplastics in Bulk
Eutropha pada Hidrolisat Pati Sagu Packaging: A Revolutionary and
90
IJPST Volume 3, Nomor 3, Oktober 2016