Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, keberadaan limbah tempe berupa kulit air biji kedelai dapat
dikatakan melimpah. Berdasarkan data statistik, jumlah pengerajin tempe di Sanan
adalah 400 keluarga. Bila dalam sehari kapasitas rata-rata produksi tempe
perkeluarga membutuhkan sejumlah 50 kg kedelai maka dapat dihasilkan ±7,5 Kg
kulit ari kedelai, sehingga total kulit ari yang dihasilkan dari 400 keluarga adalah
±3000 Kg berat basah (Wachid M, 2011). Selama ini limbah kulit ari kedelai
hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak Salah satu aplikasi limbah tempe berupa
kulit ari biji kedelai selain untuk pakan ternak adalah sebagai bahan alterntif
pembuatan bioplastik . Proses daur ulang dengan tujuan untuk memanfaatkan
kembali limbah tersebut sudah biasa dilakukan.
Masalah yang serius saat ini adalah banyak sampah plastik yang menumpuk.
Plastik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia mencapai 1,5 juta ton atau 7 kg
perkapital termasuk diantaranya sampah yang tak bisa dilebur dalam tanah.
Sekitar 800 pabrik terlibat dalam pembuatan produk yang mendukung bahan
plastik. Terdapat 60 % sampah plastik impor yang dapat didaur ulang dari 3000
sampah plastik, sedangkan 40 % diantaranya terdapat 10 % mengandung bahan
beracun dan material berbahaya bagi kesehatan (Prihandoko A ,dkk ,2015).Pada
dasarnya faktor utama sampah plastik menumpuk dikarenakan sulit terdegradasi
oleh mikroorganisme dengan ini salah satu cara yang dikembangkan untuk
mengatasi sampah plastik adalah memodifikasi sampah plastik tersebut menjadi
bahan biodegradableagar dapat terdegradasi oleh mikroorganisme seperti bakteri
alga dan jamur. Sehingga penggunaannya tidak menimbulkan dampak bagi
lingkungan. Penggunaan bahan alami sebagai bahan pembuatan plastik
biodegradablemempunyai keuntungan dari jumlahnya melimpah, harganya relatif
murah, mudah diperoleh dan dapat terdegradasi oleh lingkungan. Keuntungan dari
proses pemodifikasian ini akan meningkatkan nilai ekonomis dari limbah tersebut,
selain itu juga berdampak positif bagi lingkungan karena tidak mengakibatkan
pencemaran sampah dan membuat tanah menjadi lebih subur.
Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam (hasil pertanian),
potensial menghasilkan berbagai bahan biopolimer, sehingga teknologi kemasan
plastik biodegradable mempunyai prospek yang baik . Salah satu bahan yang
banyak digunakan untuk pembuatan plastik biodegradable adalah biomassa
seperti pati. Kulit ari biji kedelai adalah bahan buangan produksi pabrik tempe
yang hanya digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau.
Kulit ari biji kedelai raja memiliki kandungan pati/karbohidrat sebesar86 %
sehingga kulit ari biji kedelai dapat digunakan sebagai biopolimer yang dapat
terdegradasi secara mudah di alam dan bersifat dapat diperbarui. Namun plastik
dari pati memiliki sifat yang sifat mekaniknya rendah serta tidak tahan terhadap
2

suhu tinggi. Selain itu juga bersifat hidrofilik sehingga perlu ditambahkan bahan
tambahan lain untuk meningkatkan karakteristik mekaniknya. Penambahan bahan
aditif seperti kitosan, kitosan yang memiliki sifat hidrofob sehingga dapat
mengurangi sifat hidrofiliknya.
Kitosan dapat menjadi salah satu campuran dari bioplastik yang menyebabkan
bioplastik tersebut memilki ketahanan terhadap air, hal ini karena kitosan sendiri
adalah senyawa yang bersifat tidak larut dalam air sehingga diharapkan kitosan
akan mampu mereduksi sifat dari pati yang pada dasarnya bersifat hidrofilik
dengan persentase air terserapnya sekitar 100% (Agung 2017). Shingga dari
penelitian ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terdegradasi
dengan inovasi berupa bioplastik dari limbah kulit ari kedelai dengan
penambahan kitosan dan gliserol yang optimal untuk menghasilkan kuat tarik dan
ketahanan air yang tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk mendapatkan selulosa dari limbah tempe
berupa kulit ari biji kedelai?
2. Bagaimana cara pembuatan bioplastik kulit ari biji kedelai dengan
penambahan kitosan ?
3. Bagaimana pengaruh jumlah kitosan dari gliserol terhadap sifat
bioplastik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mendapatkan selulosa dari limbah tempe yaitu kulit
ari biji kedelai
2. Mengetahui Bagaimana cara pembuatan bioplastik kulit ari biji
kedelai dengan penambahan kitosan.
3. Mengetahui pengaruh jumlah kitosan dari gliserol terhadap sifat
bioplastik.
1.4 Luaran yang diharapkan
1. Dihasilkan Bioplastik dari limbah kulit ari biji kedelai
2. Dihasilkan data dan artikel ilmiah untuk dipublikasikan pada jurnal
nasional (jurnal teknik kimia dan lingkungan Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Malang).
1.5 Manfaat
1. Mengaplikasikan hasil penelitian untuk pengolahan limbah pabrik
pembuatan tempe agar limbah tidak terbuang sia-sia
2. Mengaplikasikan hasil penelitian untuk dikembangkan lebih lanjut.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bioplastik
Plastik Biodegradable atau bioplastik adalah plastik yang dapat digunakan
layaknya seperti plastik konversional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas
mikroorganisme setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Biasanya
plastik konversional berbahan dasar petrolium, gas alam, atau batu bara.
Sementara bioplastik terbuat dari material yang diperbarui, yaitu dari senyawa-
senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya pati, selulosa, kalogen, kasein,
protein atau lipid yang terdapat dalam hewan (Saputro, 2016). Pada saat ini
bioplastik semakin dikembangkan agar bisa bersaing dengan plastik konvrsional
sehingga tidak menimbulkan tumpukan sampah yang semakin meningkat karena
bioplastik mudah terdegradasi oleh mikroorganisme di dalam tanah.
Terdapat beberapa penelitian yang mengembangkan pembuatan bioplastik
salah satunya oleh Aripin S, dkk (2017) yang meneliti “Studi pembuatan Bahan
Alternatif Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar dengan Plasticzer Gliserol
dengan Metode Melt Intercalation”. Pembuatan bioplastik pada penelitian
sebelumnya ini berbahan dasar Ubi Jalar. Proses pembuatan dilakukan dengan 2
tahap, tahap pertama pembuatan bahan baku yang berupa pati ubi jalar dengan
cara mencuci ubi jalar, memarut, menyaring, mengendapkan selama 1 jam dan
mengeringkan di dalam oven. Tahap kedua adalah pembuatan bioplastik, dimana
pembuatan bioplastik ini menggunakan metode pembuatan film plastik
Biodegradable yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakan yang dilakukan pada plat kaca.
Bahan yang ditambahkan berupa kitosan, gliserol dan 1% asam asetat yang
dicampur sehingga terbentuk campuran lalu dicetak dan dikeringkan didalam
oven.
2.2 Kulit Ari Biji Kedelai
Kulit ari biji kedelai merupakan lapisan tipis tidak berwarna sebagai
pembungkus biji kedelai. Kulit ari kedelai banyak didapatkan dari limbah indistri
hasil pembuatan tempe yang diperoleh sesudah melalui proses perebusan serta
peredaman kacang kedelai. Komposisi kandungan kulit ari kedelai ini bervariasi,
tergantung dari cara pengolahannya. Limbah kulit ari kedelai masih sangat
berpotensi untuk dimanfaatkan kembali karena kandungan nutrisi didalamnya
masih banyak. Salah satunya dapat digunakan sebagai nahan alternatif bioplastik
karena memiliki kandungan karbohidrat senilai 86%.
4

Tabel 1. Komposisi Kimiawi Kulit Ari Kedelai


Komposisi Kimia Kadar Komposisi
Proteein (%) 9,23
Lemak (%) 12,05
Karbohidrat (%) 86
Abu (%) 4,2
Serat (%) 9,7
Isoflavon (ppm) 7.893,732
Sumber : Champagne 2010
2.3 Kitosan
Pada pemanfaatan limbah kulit udang dan limbah kulit ari singkong
sebagai bahan pembuatan plastik biodegradable kitosan merupakan serat
makanan yang terdapat pada tempurung udang dan kepiting. Dimana kitosan
merupakan zat tempurung yang tidak larut dalam air.
Kitosan dapat menjadi salah satu campuran dari bioplastik yang
menyebabkan bioplastik tersebut memilki ketahanan terhadap air, hal ini karena
kitosan sendiri adalah senyawa yang bersifat tidak larut dalam air sehingga
diharapkan kitosan akan mampu mereduksi sifat dari pati yang pada dasarnya
bersifat hidrofilik dengan persentase air terserapnya sekitar 100% (Saputro, 2016).
Kitosan mempunyai sifat yang baik untuk dibentuk menjadi plastik dan
mempunyai sifat antimikrobakterial. Kitosan juga mudah terdegradasi dan mudah
digabungkan dengan material lainnya (Hartatik, 2016)
2.4 Mekanisme Kitosan dalam Pembuatan Bioplastik
Salah satu pengawet dari bahan alam adalah kitosan. Kitosan merupakan
modifikasi protein dari kitin yang ditemukan pada kulit udang, kepiting, lobster
dan serangga. Kitosan mempunyai sifat yang baik untuk dibentuk menjadi plastik
dan mempunyai sifat antimikrobakterial. Kitosan juga mudah terdegradasi dan
mudah digabungkan dengan material lainnya (Hartatik, 2016)
Kuat tarik merupakan gaya maksimum yang dapat ditahan oleh bioplastik
hingga terputus. menunjukkan bahwa pada penambahan kitosan sebesar 1% dan
2%, nilai kuat tarik bioplastik mengalami kenaikan, sedangkan pada penambahan
kitosan sebanyak 3% dan 5%, nilai kuat tarik bioplastik mengalami penurunan.
Plastik dari pati memiliki sifat yang sifat mekaniknya rendah serta tidak
tahan terhadap suhu tinggi. Selain itu juga bersifat hidrofilik sehingga perlu
ditambahkan bahan tambahan lain untuk meningkatkan karakteristik mekaniknya.
Penambahan bahan aditif seperti kitosan, kitosan yang memiliki sifat hidrofob
sehingga dapat mengurangi sifat hidrofiliknya.
Hasil penambahan kitosan pada bioplastik menunjukkan bahwa adanya
interaksi dalam film campuran (bioplastik pati-kitosan). Penambahan kitosan
dapat menambah nilai kuat tarik pada bioplastik. Semakin banyak kitosan yang
ditambahkan, maka nilai kuat tarik bioplastik akan menurun. Dengan kata lain,
bioplastik yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang rapuh. (Hartatik, 2016)
5

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Limbah Gedung AQ lantai 3 Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang selama 2 bulan. Penelitian
menggunakan metode eksperimental sehingga peneliti melakukan percobaan
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat

a. Oven
b. Beaker Glass
c. Blender
d. Ayakan 80 mesh
e. Hot plate
f. Spatula
g. Stirer
h. Thermometer
i. Cetakan
j. Kaca Arloji
k. Gelas Ukur
l. Pipet
m. Botol Semprot
n. Neraca analitik

3.2.2 Bahan
a. Limbah Kulit Ari Kedelai dari Industri tempe di Sentral Industri
Tempe Sanan
b. Aquadest
c. Kitosan
d. Gliserol
6

3.3 Skema Kerja


Study literatur

Perencanaan alat dan bahan

Pembuatan Limbah Tepung kulit Ari kedelai

Pencucian

Pengeringan

Penghalusan

Pengayakan

Pembuatan Bioplastik

Pembuatan pulp

Mixing

Pencetakan

Pengeringan

Analisa bioplastik
(Uji FTIR, SEM, UTM, ketahanan air)

Pembuatan laporan

Gambar 3.1. Diagram Alir Tahapan Kerja


7

3.4 Prosedur Pembuatan Bioplastik


Teknik Pengumpulan Bahan baku pembuatan bioplastik berupa limbah kulit ari
kedelai. Limbah kulit ari kedelai didapatkan dari Limbah Sentral Industri Tempe
Sanan di Jalan sanan kota Malang yang diambil 3 hari sekali.
3.4.1 Pembuatan Tepung Kulit Ari Kedelai
Tepung kulit ari kedelai dibutuhkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan
bioplastik. Pembuatan tepung kulit ari kedelai pada dasarnya melalui beberapa
tahap diantaranya pencucian, pengeringan, pengecilan ukuran dan pengayakan.
Proses diawali dengan pencucian limbah kulit ari kedelai yang dilakukan
dengan pencucian dengan air sampai kotoran yang berada bersama limbah kulit
ari kedelai hilang. Kulit ari yang telah bersih dilakukan proses pengeringan
dengan cara pengovenan didalam oven pada suhu 60°C selama 10 jam,
kemudian dikecilkan ukurannya dengan menggunakan blender yang bertujuan
untuk memperbesar luas permukaan. Hasil dari proses pemblenderan berupa
tepung kulit ari kedelai. Untuk menyamaratakan ukuran digunakan ayakan 80
mesh. Tepung yang lolos ayakan digunakan dalam pembuatan bioplastik
sedangkan yang tidak lolos diayak kembali sampai lolos ayakan 80 mesh.
3.4.3 Pembuatan Bioplastik
Pembuatan bioplastik dilakukan dengan teknik inversi fasa dimulai dari
proses mixing, pemanasan dan pencetakan. Langkah pertama yaitu pembuatan
pulp dengan cara mixing tepung kulit ari kedelai dicampur dengan aquades
dengan 5 gram tepung kulit ari kedelai dan 100 gram air pencampuran
dilakukan dengan menggunakan magnetic stirer dan pemanasan untuk
mengoptimalkan pencampuran. Selanjutnya pulp yang dihasilkan dicampurkan
dengan kitosan dengan variabel (1%,2% dan 3%) berat pulp dan dicampurkan
dengan gliserol sebanyak (0,5%, 1%, dan 1,5%) , kemudian penambahan 1%
asam asetat untuk melarutkan kitosan. Proses pencampuran dilakukan selama
30 menit dengan suhu pemanasan 80°C-90°C serta pengadukan dengan
magnetic stirer. Setelah semua bahan tercampur rata pemanas dimatikan dan
campuran dibiarkan 1 menit untuk menghindari gelembung ketika proses
pencetakan. Menuangkan campuran kepada cetakan dengan dilakukan
pengadukan terlebih dahulu. Lalu mengeringkan didalam oven selama 5 jam
pada suhu 40°C-50°C. Tahap terakhir adalah pengeluaran bioplastik dalam
oven dan dilepaskan dari cetakannya.
3.5 Variabel Percobaan
Variabel yang digunakan pada percobaan ini adalah:
 Variabel Bebas :
1. Komposisi Kitosan = (1%,2% dan 3%) massa pulp
2. Komposisi Gliserol = (0,5%, 1%, dan 1,5%) massa pulp
 Variabel Tetap :
1. Waktu operasi pencampuran = 30 menit
2. Waktu operasi pengeringan = 5 jam
8

3. Suhu Operasi mixing = 80°C


4. Suhu operasi pengeringan = 50°C
5. Perbandingan massa tepung dan aquades = 1:20

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data


Bioplastik yang didapatkan dari teknik inversi fasa dengan bahan baku
limbah kulit ari kedelai dianalisis dengan metode analisis gugus fungsi dengan
alat FTIR,analisa SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui
morfologi dari bioplastik, uji ketahanan air dan pengujian sifat mekanik
menggunakan alat UTM (Universal Testing Machine).

Dari hasil pengolahan data, diharapkan diperoleh kesimpulan tentang komposisi


Kitosan dan Gliserol yang paling optimal untuk menghasilkan kuat tarik dan
ketahanan air yang tinggi.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel.4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.818.000
2 Bahan habis pakai 4.396.000
3 Perjalanan 500.000
4 Lain-lain 1.160.000
Jumlah 9.874.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel.4.2 Format Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1. Studi literatur
2. Persiapan alat dan bahan
3. Peminjaman alat penunjang
4. Pembuatan tepung kulit ari kedelai
5. Produksi biodiesel
Analisis FTIR, SEM, uji ketahanan air dan
6.
UTM
7. Penyusunan laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Aripin,Samsul,dkk.2017.”Studi Pembuatan Bahan Alternatif Plastik


Biodegradable dari Pati Ubi Jalar dengan Plasticizer Gliserol
dengan Metode Melt Intercalation”.Jurnal Teknik Mesin.6:80
Champagne, N. 2010. “Gaining insight into the health effects of soy but a long
way still to go: Commentary on the fourth International Symposium
on the Role of Soy in Preventing and Treating Chronic Disease”. J
Nutr 132:547S-551S.
Fachry, AR., Sartika, Adhestya. 2012. “Pemanfaatan Limbah Kulit Udang dan
Limbah Kulit Ari Singkong sebagai Bahan Baku Pembuatan Plastik
Biodegradable”. Jurnal Teknik Kimia. 18(3): 3.Saputro, ANC.
2016. “Sintesis dan Karakterisasi Bioplastik dari Kitosan-Pati
Ganyong(Canna Edulis)”. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia.
2(1): 14.
Hartatik, YD., Nuriyah, L., Iswarin. 2016. “Pengaruh komposisi Kitosan
terhadap Sifat Mekanik dan Biogradable Bioplastik” 1-3.
Prihandoko, A., dkk. 2013. “Modifikasi Limbah Plastik Polipropilena dengan Pati
dari Limbah Kulit Pisang, Kitosan, dan Pecahan Limbah Genteng
Sokka menjadi Material Komposit(PP/PATI/KIT/GLIS/MMt)
Biogradabel yang Kuat dan Tahan Bakar.”Universitas Negeri
Surakarta.
Saputro,ANC.2016.”Sintesis dan Karakterisasi Bioplastik dan Kitosan-Pati
Ganyong (Canna Edulis)”.Jurnal Kimia dan Pendidikan
Kimia.2(1):14.
Wachid M.2011.”Potensi Bioethanol dari Limbah Kulit Ari Kedelai Limbah
Produksi Tempe”.Fakultas Pertanian Peternakan.Universitas
Muhammadiyah Malang;Malang.
11

Lampiran 1.
Lampiran 1.1 Biodata Ketua
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Nurhaning Ilmika Nugraheny
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi D4-Teknologi Kimia Industri
4. NIM/NIDN 1641420085
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo,15 Maret 1998
6. E-mail nurhaningi@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 081 249 399 15

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 3 SMPN 1 SMAN 1
Bangunsari Ponorogo Ponorogo
Ponorogo
Jurusan IPA
Tahun Masuk – Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Waktu dan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Peneltian

Malang, 05 Juni 2018

(Nurhaning Ilmika N)
12

Lampiran 1.2 Anggota I


1. Nama Lengkap (dengan gelar) Vemmy Nurmala Andhani Putri
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi D4-Teknologi Kimia Industri
4. NIM/NIDN 1641420033
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 29 November 1997
6. E-mail vemmynurmalaandhani@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 085731971007

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD N Sukolilo SMP N 6 Tuban SMK N 1 Tuban
2 Tuban
Jurusan - - Teknik Kimia
Industri
Tahun Masuk – Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Waktu dan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 2 Tingkat Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi 2015
Jawa Timur
2 Juara 1 Tingkat Nasional Institut Sains & Teknologi 2015
AKPRIND Yogyakarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Peneltian

Malang, 05 Juni 2018

(Vemmy Nurmala A. P)
13

Lampiran 1.2 Anggota II


1. Nama Lengkap (dengan gelar) Muchammad Irvan Ma’rifat
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi D4-Teknologi Kimia Industri
4. NIM/NIDN 1641420034
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 10 Desember 1998
6. E-mail muchirvan@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 081 336 983 207

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi Wahidiyah Wahidiyah Wahidiyah
Kepanjen Kedunglo Kediri Kedunglo Kediri
Jurusan IPA
Tahun Masuk – Lulus 2006-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Waktu dan
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Peneltian

Malang, 05 Juni 2018

(Much Irvan Ma’rifat)


14

Lampiran 1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nanik Hendrawati,ST,MS
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0016118501
5 Tempat dan Tanggal lahir Sukoharjo, 16 November 1985
6 Email hannike_71@yahoo.com
7 Nomor Telepon / HP 085 740 776 040

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Instansi Institut National
Teknologi Chengkung
Sepuluh University
Nopember (ITS) (NCKU) Taiwan
(ROC)
Jurusan Teknik Kimia Teknik Mesin
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2007-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 Seminar Nasional Rekayasa Pengaruh Desember 2013
Kimia. Penambahan Undip,
Chitosan pada
Semarang
Pembuatan
biodegradable Foam
berbasis Pati Jagung
dan Pati Singkong.
2 Diseminasi Polinema Pengaruh Desember,2013
Penambahan poli
asam laktat terhadap
properties polipaduan
polisterene foam pati
jagung
3 Seminar Nasional Rekayasa Penurunan Kadar Oktober,2017
Proses Industri Kimia Pencemar dengan
Penambahan
Ca(OH)2
Menggunakan
Metode Aerasi dan
Presipitasi pada Air
Buangan Sulfur
Recovery Unit
(SRU).
15

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Malang,
Dosen Pendamping,

Nanik Hendrawati,ST,MS
NIDN. 001618501
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


2.1 Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Baskom besar Untuk menampung 2 Rp 10.000 Rp 20.000
limbah kulit ari kedelai
Magnetic Untuk mengaduk 3 Rp 50.000 Rp 150.000
stirrer 2 cm campuran
Beaker Glass Untuk tempat larutan 4 Rp 60.000 Rp 240.000
250 ml
Beaker Glass Untuk tempat 3 Rp 75.000 Rp 225.000
500 ml mencampur larutan
Beaker Glass Untuk tempat 2 Rp 100.000 Rp 200.000
1000 ml mencampur larutan
Botol semprot Untuk wadah aquades 2 Rp 8.000 Rp 16.000
Termometer Untuk mengukur suhu 3 Rp 80.000 Rp 160.000
Asa
Blender Untuk pengecilan 1 Rp 500.000 Rp 500.000
ukuran kulit ari kedelai
Ayakan 80 Untuk penyamarataan 1 Rp 175.000 Rp 175.000
mesh ukuran
Hot Plate Untuk pemanasan 3 Rp 617.000 Rp 1.851.000
Gelas Arloji Untuk tempat 1 Rp 26.000 Rp 26.000
menimbang bahan
Spatula Untuk membantu 2 Rp 15.000 Rp 30.000
penimbangan
Cetakan Untuk mencetak 9 Rp 15.000 Rp 135.000
bioplastik
Gelas Ukur Untuk mengukur 1 Rp 56.000 Rp 56.000
100 mL larutan
Gelas Ukur 25 Untuk mengukur 1 Rp 25.000 Rp 25.000
mL larutan
Pipet tetes Untuk mengambil 3 Rp 3.000 Rp 9.000
larutan
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.818.000
2.2 Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Aquades Zat pelarut 5 liter Rp 15.000/L Rp 75.000
Kitosan Zat Pereaksi 0,5 kg Rp 220.000/250g Rp 440.000
Asam asetat Zat Pereaksi 0,5 liter Rp 62.000/L Rp 31.000
17

Gliserol Zat Pereaksi 1kg Rp 25.000/500 g Rp 50.000


AnalisaFTIR Untuk menganalisis 9 sampel Rp 900.000 Rp 900.000
gugus fungsi
Sewa Oven Untuk menghilankan 1 Rp 200.000 Rp 200.000
kandungan air pada
kulit ari kedelai
AnalisaSEM Untuk analisa 9 sampel Rp 200.000 Rp 1.800.000
morfologi
bioplastikmetanol
Analisa UTM Untuk menganalisis 9 sampel Rp 100.000 Rp 900.000
sifat mekanik
SUB TOTAL (Rp) Rp 4.396.000

2.3 Perjalanan
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Transportasi Pembelian alat dan - Rp 500.000 Rp 500.000
Lokal bahan
SUB TOTAL (Rp) Rp 500.000

2.4 Lain-lain
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Administrasi Perizinan, - Rp 200.000 Rp 200.000
penggadaan surat-
surat
Pembuatan - Rp 300.000 Rp 300.000
Laporan
Konsumsi Konsumsi 30 Rp 12.000 Rp 360.000
Publikasi Publikasi hasil - Rp 300.000 Rp 300.000
penelitian
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.160.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Bidang Alokasi
Program Uraian Tugas
No Nama / NIM Ilmu Waktu
Studi
(jam/minggu)
1. 7 jam/minggu Supervisor
2. Nurhaning D4 Rekayasa 9 jam/minggu  Studi literatur
Ilmika / Teknologi  Produksi
1641420085 Kimia Bioplastik
Industri  Analisis hasil
 Laporan akhir
penelitian
3. Vemmy Nurmala D4 Rekayasa 9 jam/minggu  Studi literatur
Andhani Putri / Teknologi  Produksi
1641420033 Kimia bioplastik
Industri  Pembuatan
media
publikasi
 Hubungan luar
 Laporan akhir
penelitian
4. Muhammad D4 Rekayasa 9 jam/minggu  Studi literatur
Irvan Ma’rifat / Teknolohgi  Penyiapan alat
1641420034 Kimia dan bahan
Industri penelitian
 Produksi
Bioplastik
 Analisis hasil
 Laporan akhir
penelitian
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno Hatta No.9, Malang 65141
Telepon (0341) 404424, 404425, Fax : (0341)404420
http://www.polinema.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUAPELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nurhaning Ilmika Nugraheny
NIM : 1641420085
Program Studi : D4-Teknologi Kimia Industri
Jurusan : Teknik Kimia

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul:

Pemanfaatan Limbah Kuliat Ari Kedelai (Glycine Soja) sebagai bahan baku
alternatif Plastik Ramah Lingkungan (Bioplastik)

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar
benarnya

Malang, 05 Juni 2018


Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor / Ketua Ketua Pelaksana
Bidang kemahasiswaan,

Dr. Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng Nurhaning Ilmika N


NIP. 19561108 198803 1 001 NIM. 1641420085

Anda mungkin juga menyukai