BAB I
PENDAHULUAN
suhu tinggi. Selain itu juga bersifat hidrofilik sehingga perlu ditambahkan bahan
tambahan lain untuk meningkatkan karakteristik mekaniknya. Penambahan bahan
aditif seperti kitosan, kitosan yang memiliki sifat hidrofob sehingga dapat
mengurangi sifat hidrofiliknya.
Kitosan dapat menjadi salah satu campuran dari bioplastik yang menyebabkan
bioplastik tersebut memilki ketahanan terhadap air, hal ini karena kitosan sendiri
adalah senyawa yang bersifat tidak larut dalam air sehingga diharapkan kitosan
akan mampu mereduksi sifat dari pati yang pada dasarnya bersifat hidrofilik
dengan persentase air terserapnya sekitar 100% (Agung 2017). Shingga dari
penelitian ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terdegradasi
dengan inovasi berupa bioplastik dari limbah kulit ari kedelai dengan
penambahan kitosan dan gliserol yang optimal untuk menghasilkan kuat tarik dan
ketahanan air yang tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk mendapatkan selulosa dari limbah tempe
berupa kulit ari biji kedelai?
2. Bagaimana cara pembuatan bioplastik kulit ari biji kedelai dengan
penambahan kitosan ?
3. Bagaimana pengaruh jumlah kitosan dari gliserol terhadap sifat
bioplastik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mendapatkan selulosa dari limbah tempe yaitu kulit
ari biji kedelai
2. Mengetahui Bagaimana cara pembuatan bioplastik kulit ari biji
kedelai dengan penambahan kitosan.
3. Mengetahui pengaruh jumlah kitosan dari gliserol terhadap sifat
bioplastik.
1.4 Luaran yang diharapkan
1. Dihasilkan Bioplastik dari limbah kulit ari biji kedelai
2. Dihasilkan data dan artikel ilmiah untuk dipublikasikan pada jurnal
nasional (jurnal teknik kimia dan lingkungan Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Malang).
1.5 Manfaat
1. Mengaplikasikan hasil penelitian untuk pengolahan limbah pabrik
pembuatan tempe agar limbah tidak terbuang sia-sia
2. Mengaplikasikan hasil penelitian untuk dikembangkan lebih lanjut.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bioplastik
Plastik Biodegradable atau bioplastik adalah plastik yang dapat digunakan
layaknya seperti plastik konversional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas
mikroorganisme setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Biasanya
plastik konversional berbahan dasar petrolium, gas alam, atau batu bara.
Sementara bioplastik terbuat dari material yang diperbarui, yaitu dari senyawa-
senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya pati, selulosa, kalogen, kasein,
protein atau lipid yang terdapat dalam hewan (Saputro, 2016). Pada saat ini
bioplastik semakin dikembangkan agar bisa bersaing dengan plastik konvrsional
sehingga tidak menimbulkan tumpukan sampah yang semakin meningkat karena
bioplastik mudah terdegradasi oleh mikroorganisme di dalam tanah.
Terdapat beberapa penelitian yang mengembangkan pembuatan bioplastik
salah satunya oleh Aripin S, dkk (2017) yang meneliti “Studi pembuatan Bahan
Alternatif Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar dengan Plasticzer Gliserol
dengan Metode Melt Intercalation”. Pembuatan bioplastik pada penelitian
sebelumnya ini berbahan dasar Ubi Jalar. Proses pembuatan dilakukan dengan 2
tahap, tahap pertama pembuatan bahan baku yang berupa pati ubi jalar dengan
cara mencuci ubi jalar, memarut, menyaring, mengendapkan selama 1 jam dan
mengeringkan di dalam oven. Tahap kedua adalah pembuatan bioplastik, dimana
pembuatan bioplastik ini menggunakan metode pembuatan film plastik
Biodegradable yaitu melt intercalation yaitu teknik inversi fasa dengan
penguapan pelarut setelah proses pencetakan yang dilakukan pada plat kaca.
Bahan yang ditambahkan berupa kitosan, gliserol dan 1% asam asetat yang
dicampur sehingga terbentuk campuran lalu dicetak dan dikeringkan didalam
oven.
2.2 Kulit Ari Biji Kedelai
Kulit ari biji kedelai merupakan lapisan tipis tidak berwarna sebagai
pembungkus biji kedelai. Kulit ari kedelai banyak didapatkan dari limbah indistri
hasil pembuatan tempe yang diperoleh sesudah melalui proses perebusan serta
peredaman kacang kedelai. Komposisi kandungan kulit ari kedelai ini bervariasi,
tergantung dari cara pengolahannya. Limbah kulit ari kedelai masih sangat
berpotensi untuk dimanfaatkan kembali karena kandungan nutrisi didalamnya
masih banyak. Salah satunya dapat digunakan sebagai nahan alternatif bioplastik
karena memiliki kandungan karbohidrat senilai 86%.
4
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Limbah Gedung AQ lantai 3 Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang selama 2 bulan. Penelitian
menggunakan metode eksperimental sehingga peneliti melakukan percobaan
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
a. Oven
b. Beaker Glass
c. Blender
d. Ayakan 80 mesh
e. Hot plate
f. Spatula
g. Stirer
h. Thermometer
i. Cetakan
j. Kaca Arloji
k. Gelas Ukur
l. Pipet
m. Botol Semprot
n. Neraca analitik
3.2.2 Bahan
a. Limbah Kulit Ari Kedelai dari Industri tempe di Sentral Industri
Tempe Sanan
b. Aquadest
c. Kitosan
d. Gliserol
6
Pencucian
Pengeringan
Penghalusan
Pengayakan
Pembuatan Bioplastik
Pembuatan pulp
Mixing
Pencetakan
Pengeringan
Analisa bioplastik
(Uji FTIR, SEM, UTM, ketahanan air)
Pembuatan laporan
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel.4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.818.000
2 Bahan habis pakai 4.396.000
3 Perjalanan 500.000
4 Lain-lain 1.160.000
Jumlah 9.874.000
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1.
Lampiran 1.1 Biodata Ketua
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Nurhaning Ilmika Nugraheny
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi D4-Teknologi Kimia Industri
4. NIM/NIDN 1641420085
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo,15 Maret 1998
6. E-mail nurhaningi@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 081 249 399 15
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 3 SMPN 1 SMAN 1
Bangunsari Ponorogo Ponorogo
Ponorogo
Jurusan IPA
Tahun Masuk – Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Peneltian
(Nurhaning Ilmika N)
12
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD N Sukolilo SMP N 6 Tuban SMK N 1 Tuban
2 Tuban
Jurusan - - Teknik Kimia
Industri
Tahun Masuk – Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
(Vemmy Nurmala A. P)
13
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi Wahidiyah Wahidiyah Wahidiyah
Kepanjen Kedunglo Kediri Kedunglo Kediri
Jurusan IPA
Tahun Masuk – Lulus 2006-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Peneltian
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Instansi Institut National
Teknologi Chengkung
Sepuluh University
Nopember (ITS) (NCKU) Taiwan
(ROC)
Jurusan Teknik Kimia Teknik Mesin
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2007-2009
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Malang,
Dosen Pendamping,
Nanik Hendrawati,ST,MS
NIDN. 001618501
16
2.3 Perjalanan
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Transportasi Pembelian alat dan - Rp 500.000 Rp 500.000
Lokal bahan
SUB TOTAL (Rp) Rp 500.000
2.4 Lain-lain
Material Justifikasi Kegiatan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Administrasi Perizinan, - Rp 200.000 Rp 200.000
penggadaan surat-
surat
Pembuatan - Rp 300.000 Rp 300.000
Laporan
Konsumsi Konsumsi 30 Rp 12.000 Rp 360.000
Publikasi Publikasi hasil - Rp 300.000 Rp 300.000
penelitian
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.160.000
18
Pemanfaatan Limbah Kuliat Ari Kedelai (Glycine Soja) sebagai bahan baku
alternatif Plastik Ramah Lingkungan (Bioplastik)
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.