Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR IS

I
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................................................4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................................................................11
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Plastik memiliki beberapa karakteristik yang menguntungkan seperti
elastisitas yang tinggi, ringan, dan harga yang relatif murah. Beberapa keuntungan
yang diberikan oleh penggunaan plastik menyebabkan permintaan terus
meningkat setiap tahunnya, namun sayangnya banyak plastik yang dibuang
setelah digunakan hanya satu kali pakai. Setiap tahunnya sebanyak 300 juta ton
sampah plastik dihasilkan di seluruh dunia, namun hanya 9% dari sampah tersebut
yang dapat didaur ulang, sementara 12% sampah plastik dibakar, dan 79% sisanya
berakhir di lingkungan dan tempat pembuangan sampah (Schmidt, Krauth and
Wagner, 2017). Industri pengemasan makanan dan minumam merupakan industri
terbesar yang memproduksi sampah plastik, yakni sebesar 141 juta ton. Sampah
tersebut umumnya didominasi oleh kantong plastik dan botol minuman (Geyer,
Jambeck & Law, 2017). Indonesia sendiri menjadi salah satu negara pencemar
sampah plastik terbesar di dunia, dimana pada tahun 2010 Indonesia
menghasilkan sekitar 5 juta ton sampah plastik (Jambeck et al., 2015).
Sampah plastik umumnya dieliminasi dengan cara ditimbun, didaur ulang,
ataupun dibakar, namun sayangnya proses tersebut memakan biaya yang tinggi
serta menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan
pemanasan global (Hamilton et al., 2019). Plastik konvensional sulit terdegradasi
di alam, dimana dibutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun bagi plastik untuk
benar-benar dapat terurai (European commission, 2011). Sampah plastik dapat
menyebabkan penyakit malaria dengan cara menyumbat saluran air dan
menyediakan tempat berkembang biak bagi nyamuk, selain itu plastik juga
merusak ekosistem tanah, serta membunuh 1 juta burung laut (United Nations,
2017; Proshad et al., 2018; UNEP, 2018). Bioplastik menjadi salah satu alternatif
untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan plastik
konvensional.
Pada tahun 2012, dua bioplastik komersial yang paling banyak diproduksi
adalah asam poli-laktat (PLA) dan pati termoplastik (TPS), yang masing-masing
menyumbang sekitar 47% dan 41% dari total konsumsi bioplastik yang dapat
terurai secara hayati (Petrova & Garner, 2014). Produk bioplastik yang telah ada
memiliki beberapa kekurangan, seperti harga produksi yang tinggi dan memiliki
ketersediaan yang terbatas karena harus berkompetisi dengan keperluan pangan
(Ebnesajjad, 2013). Indonesia merupakan produsen singkong terbesar ketiga
didunia dengan kapasitas produksi mencapai 21 juta ton (BPS, 2015). Singkong
menghasilkan sampah sebanyak 16% untuk setiap berat total singkong yang
diproduksi, dimana sampah ini tersusun atas 70% air dan 30% fraksi berat kering
berupa kulit. Kulit singkong mengandung sebanyak 60% pati (Souto, Caliari,
Soares Júnior, Fiorda, & Garcia, 2017).
2

Laporan dari (UNEP, 2018) menyebubkan bahwa material berbahan dasar


pati dapat dengan mudah terurai di tanah, selain itu material ini juga mampu
terdegradasi di laut sebesar 85% selama 6 bulan. Oleh karena itu penelitian ini
akan melakukan pengujian karakterisasi, serta mengembangkan metode fabrikasi
bioplastik yang terbuat dari pati kulit singkong yang telah dikopolimerisasi
dengan asam laktat dan diperkuat dengan PVA (Polivinil alkohol) untuk
menghasilkan bioplastik yang memiliki durabilitas dan biodegrabilitas yang baik.
1.2. Tujuan Khusus
1.2.1. Menghasilkan bioplastik dari sampah kulit singkong yang telah di
kopolimerisasi dengan asam lakat dan diperkuat dengan polivinil alkohol.
1.2.2. Menguji karakteristik bioplastik dari sampah kulit singkong dengan
menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy, X-Ray
Diffraction, Uji Biodegrabilitas, dan Uji Kuat Tarik.
1.3. Manfaat Kegiatan
1.3.1. Menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
melakukan proses fabrikasi dan karakterisasi bioplastik dari sampah kulit
singkong sebagai bioplastik yang ramah lingkungan.
1.3.2. Untuk kelembagaan perguruan tinggi, penelitian ini dapat menjadi dasar
pengembangan produk bioplastik yang ramah lingkungan serta memiliki
potensi paten pada bagian metode fabrikasi bioplastik.
1.3.3. Untuk lingkungan, penelitian ini dapat mengurangi polusi sampah plastik
dengan menyediakan produk bioplastik yang mudah terurai di alam.
1.4. Keutamaan Penelitian
Polusi sampah plastik telah berada pada level yang mengkhawatirkan, hal
ini diakibatkan oleh penggunaan kantong plastik sekali pakai dengan jumlah yang
besar. Kantong plastik konvensional yang tersedia saat ini susah terurai di alam.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibuat bioplastik dari sampah kulit
singkong yang selanjutnya dapat digunakan sebagai material alternatif pengganti
plastik konvensional untuk mengurangi polusi sampah plastik.
1.5. Temuan yang Ditargetkan dan Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Temuan dalam penelitian ini menargetkan proses fabrikasi dan karakterisasi
dari bioplastik yang terbuat dari sampah kulit singkong yang memiliki
biodegrabilitas dan durabilitas yang baik. Penemuan ini akan berkontribusi
sebagai solusi untuk mengurangi polusi plastik yang mencemari lingkungan.
1.6. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah laporan kemajuan, laporan
akhir, potensi artikel ilmiah pada jurnal litbang pertanian, produk program berupa
film bioplastik dari sampah kulit singkong, dan potensi paten proses fabrikasi
bioplastik.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. State of The Art
Penelitian yang dilakukan oleh (Zanela et al., 2015) menunjukkan bahwa
penambahan PVA dapat meningkatkan sifat mekanis dari bioplastik seperti kuat
tarik dan young modulus masing-masing sebesar 11 MPa dan 12,3 MPa.
Penelitian ini juga mengobservasi morfologi dari sampel film bioplastik antara
pati singkong, gliserol, dan PVA, dimana diperoleh hasil bahwa permukaan dan
fraktur permukaan dari film keduanya homogen tanpa kehadiran pori-pori yang
dapat terlihat atau retak, hal ini menunjukkan pati, gliserol, dan PVA memiliki
kompatibilitas yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuningtiyas and
Suryanto, 2017) menunjukkan bahwa bioplastik dari pati singkong yang
ditambahkan dengan gliserol sebagai bahan plasticizer nya memiliki nilai
biodegrabilitas yang sangat baik, dimana dengan penambahan gliserol sebesar 3%
dapat mereduksi berat dari bioplastik hingga 100% dengan waktu penimbunan
selama 9 hari. Nilai degradasi yang sangat baik tersebut dapat dipengaruhi oleh
kemampuan material tersebut dalam menyerap air, hal ini seiring dengan fakta
bahwa pati dan gliserol memiliki sifat hidrofilik.
Penelitian tentang kristalinitas dan gugus fungsional dari pati singkong
yang di kopolimerisasi dengan asam laktat pernah dilakukan oleh (Wang et al.,
2012). Hasil pengujian XRD menunjukkan puncak yang lebar pada daerah 18,7o
yang menandakan bahwa kopolimer pati dan asam laktat merupakan polimer yang
memiliki struktur sedikit amorf. Hasil pengujian FTIR menunjukkan adanya
puncak serapan yang kuat pada spektrum IR di panjang gelombang 1751 cm -1 dan
2990 cm-1. Puncak serapan yang kuat pada kedua panjang gelombang tersebut
menunjukkan adanya gugus karbonil ester dan ikatan C-H dari rantai asam poli-
laktat didalam sampel kopolimer tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa proses
kopolimerisasi antara pati dan asam laktat telah berhasil dilakukan.
Proses pembuatan bioplastik dari kulit singkong pernah dilakukan oleh
(Maulida, Siagian & Tarigan, 2016) yang mencampurkan kulit singkong dengan
sorbitol dan cellulose microcrystalline sebagai bahan plasticizer dan bahan
penguat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai kuat tarik
tertinggi sebesar 9,12 MPa dengan nilai elongation at break sebesar 6%.
Penelitian ini memiliki beberapa kekurangan seperti durabilitas bioplastik yang
masih rendah, tidak melakukan pengujian biodegrabilitas, serta tidak melalukan
proses penghilangan kadar sianida dari kulit singkong, hal ini berdasarkan fakta
bahwa kulit singkong mengandung sianida dengan kadar 200-650 ppm (Tewe,
1992).
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Dasumiati, Saridewi & Malik, 2019)
juga menggunakan kulit singkong sebagai matriks utama dengan penambahan
kitosan dari kulit udang sebagai bahan penguatnya, dan diperoleh nilai kuat tarik
tertinggi sebesar 27 kgf/cm2 (2,7 MPa) dengan elongasi sebesar 94%, namun
penelitian ini tidak melakukan uji biodegrabilitas dan penghilangan kadar sianida
4

dari kulit singkong, selain itu durabilitas dari bioplastik yang dihasilkan juga
masih kurang baik. Sampai sejauh ini penulis belum menemukan literatur yang
membahas tentang karakterisasi bioplastik dari sampah kulit singkong yang
dikopolimerisasi dengan asam laktat serta ditambahkan PVA sebagai material
penguatnya secara komperhensif, yang meliputi pengujian biodegrabilitas, gugus
fungsional, kristalinitas, serta uji kuat tarik dan elongasi.
2.2. Pencampuran Pati Dengan Material Lain Untuk Menghasilkan Plastik
Pati murni memiliki beberapa keterbatasan dalam pengaplikasiannya
sebagai material bioplastik, dimana keterbatasan ini umumnya terkait dengan
penyerapan air, stabilitas termal, dan sifat mekanis seperti daya regang dan
elongasi (Schwach and Avérous, 2004; Tang and Alavi, 2011; Teixeira et al.,
2012). Pencampuran pati dengan material lain menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi keterbatasan ini, selain itu pencampuran ini juga berfungsi untuk
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan biodegrabilitas dari pati (Schwach
and Avérous, 2004; Teixeira et al., 2012). Pencampuran antara pati dan bahan
plasticizer dapat meningkatkan fleksibilitas, ekstensibilitas, dan fluiditas dengan
mengurangi interaksi antarmolekul yang kuat (Schwach and Avérous, 2004).
Kehadiran PVA pada material campuran dapat meningkatkan kekuatan mekanis,
resistensi terhadap air, dan resistensi material campuran terhadap cuaca (Wang,
Cheng, & Zhu, 2014). Pencampuran pati dengan asam laktat dengan metode
kopolimerisasi juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan resistensi pati terhadap
air (Wang et al., 2012)

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek penelitian ini adalah pati singkong yang memiliki potensi untuk
dijadikan sebagai material bioplastik pengganti plastik konvensional yang terbuat
dari turunan minyak bumi. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium
Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana.
3.2. Bahan dan Piranti
Bahan kimia yang digunakan adalah Kulit Singkong, Asam Laktat 85%
(Derajat Pro Analisis, JT Baker, Inggris), Seng Oksida (Derajat Teknis, Merck,
Jerman), Ammonium Dihidrogen Fosfat (Derajat Teknis, Merck, Jerman), Barium
Hidroksida (Derajat Pro Analisis, Merck, Jerman), Dimetil Sulfoksida (Derajat
Pro Analisis, Merck, Jerman), Asam Klorida (Derajat Teknis, Mallinckrodt,
Inggris), Asam Tartrat (Derajat Pro Analisis, Merck, Jerman), Natrium Hidroksida
(Derajat Teknis, Merck, Jerman), Perak Nitrat (Derajat Pro Analisis, Merck,
Jerman), Kalium Iodida (Derajat Pro Analisis, Merck, Jerman), Akuades, Air,
Gliserol (Derajat Teknis, Merck, Jerman), Urea (Derajat Teknis, Merck Jerman),
Indikator Fenolftalein (Derajat Pro Analisis, Merck, Jerman), Dan Poli-Vinil-
Alkohol (Derajat Teknis, Merck Jerman).
5

Piranti yang digunakan antara lain peralatan gelas laboratorium, flask leher
tiga (Schott Duran, Jerman), Refluks (Schott Duran, Jerman), Soxhlet (Schott
Duran, Jerman), Neraca analitik dengan ketelitian 0,01 g (Ohaus, TAJ602,
Amerika Serikat), Kertas saring, Plastik wrapping, Termometer, Spatula, Oil bath,
Hotplate (Thermo Fisher Scientific, Cimarec HP194515, Amerika Serikat),
Magnetic Stirrer (KARTELL), Drying cabinet, Statif, Klem, dan Buret (Pyrex,
Inggris).
3.3. Metode
3.3.1. Penghilangan Kadar Sianida
Kulit singkong dikenal memiliki kadar sianida yang cukup tinggi, maka
dari itu sebelum diproses, kulit singkong terlebih dahulu dicuci dengan
menggunakan air. Kulit singkong kemudian direndam dengan garam cyano
reduction 15 w/t% selama semalam yang berfungsi untuk menghilangkan
senyawa sianida. Penentuan kadar sianida sesuai dengan metode standar SNI 01-
2997-1996 (Badan Standarisasi Nasional, 1996) dimana pengujian dilakukan
sebelum dan sesudah perendaman dengan garam cyano reduction. Sebanyak 50
gram kulit singkong ditambahkan 150 ml akuades, kemudian ditutup dengan
sumbat dan dibiarkan selama semalam. Sebanyak 10 ml asam tartrat 10%
ditambahkan kedalam larutan, setelah itu larutan campuran tersebut kemudian
ditampung kedalam beaker yang telah berisi larutan NaOH 40% sebanyak 10 ml.
Tambahkan beberapa tetes kalium iodida. Larutan dititrasi dengan AgNO3 0,1 N
hingga warna berubah menjadi kuning keruh. Kadar sianida dapat ditentukan
melalui persamaan berikut ini:
b ×c ×54
Kadar CN = ×100 %
a
Keterangan:
a = berat kulit singkong dalam gram
b = volume pentiter AgNO3 yang digunakan
c = Normalitas AgNO3
3.3.2. Proses Kopolimerisasi Pati Kulit Singkong-Asam Laktat
Metode pembentukan kopolimer pati-asam laktat dilakukan sesuai dengan
metode yang diajukan oleh (Wang et al., 2012) dengan menimbang sebanyak 5
gram pati kulit singkong, kemudian mencampurkan pati tersebut dengan 30 ml
larutan NaOH 0,4 mol kedalam flask leher tiga. Larutan tersebut kemudian di
refluks pada suhu 75 oC selama satu jam untuk proses gelatinisasi. Proses
kopolimerisasi dilakukan dengan menambahkan asam laktat sebanyak 25 ml dan
dimetil sulfoksida sebanyak 15 ml pada suhu 90 oC dengan pengadukan konstan di
800 rpm. Larutan campuran tersebut kemudian dibilas dengan aseton sebanyak
dua kali untuk menghilangkan pengotor dan asam laktat berlebih yang tidak ikut
bereaksi, dimana dari proses ini pencucian ini akan dihasilkan padatan berwarna
putih kecokelatan. Padatan tersebut kemudian dipurifikasi lebih lanjut dengan
menggunakan soxhlet dengan pelarut aseton, dimana proses purifikasi ini
6

berlangsung selama 6 jam. Setelah proses purifikasi berakhir padatan tersebut


kemudian di oven pada suhu 50 oC selama semalaman.
3.3.3. Proses Fabrikasi Bioplastik
Proses fabrikasi dilakukan dengan mencampurkan Poli-vinil alkohol dan
kopolimer pati-asam laktat dengan rasio (1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 b/b), kemudian
ditambahkan ZnO sebanyak 0,5% (b/b), dan urea 0,5% (b/b), serta 3 ml gliserol
pada temperatur ruangan, kemudian campuran bahan ini dilarutkan kedalam 100
ml air dan kemudian dipanaskan. Pemanasan campuran tersebut dilakukan dengan
variasi suhu 140 oC dan 160 oC. Pemanasan dilakukan secara bertahap selama 30
menit, dengan kecepatan pengadukan sebesar 800 rpm. Campuran kemudian
dituang kedalam cetakan dan didiamkan pada suhu ruang untuk proses
pendinginan, kemudian dikeringkan didalam oven dengan temperatur 50 oC
selama dua jam.
3.4. Karakterisasi dan Analisa
Isi dan komposisi biopolimer dikarakterisasi dengan menggunakan
beberapa metode berikut ini:
3.1.1. Elongasi
Pengujian elongasi dilakukan sebagai respon dari variabel terikat yang
terdiri dari Level A (Rasio) dan Level B (Suhu). Pengujian elongasi dilakukan
sesuai dengan metode standar ASTM D882-10 (ASTM, 2010). Pengujian elongasi
dilakukan untuk mengetahui persentase pertambahan nilai panjang maksimum
spesimen bioplastik dari ukuran awal hingga ukuran akhir. Spesimen bioplastik
dipotong dengan dimensi 1 cm × 5 cm, kemudian grip length (jarak jepit) diatur
ke 65 mm dan gage length (panjang daerah ukur) diatur pada jarak 25 mm.
Parameter pengujian ini adalah elongation at yield, dimana perhitungan
elongation at yield dilakukan dengan membagi nilai pertambahan panjang
maksimum dengan panjang daerah ukur (gage length), kemudian dikali 100
persen. Hasil pengujian elongasi dinyatakan dalam satuan persen.
3.1.2. Desain Eksperimental
Metode analisa dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial D-
Optimal dengan elongasi sebagai respon. Analisa ini dilakukan dengan 2 variabel
terikat, yang pertama adalah rasio antara kopolimer pati dengan poli-vinil alkohol
dengan 4 level (1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 b/b), dan yang kedua adalah suhu pemanasan
dengan 2 level (140 oC dan 160 oC). Faktor optimasi dan respon hasil dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Faktor Optimasi dan Respon Hasil

Standard Run Level A : Ratio Level B : Response


Order Order (gram) Temperature (Elongation:
(oC) cm)
1 1 Level 1 of A Level 1 of B
3 2 Level 3 of A Level 1 of B
5 3 Level 1 of A Level 2 of B
7

4 4 Level 4 of A Level 1 of B
7 5 Level 3 of A Level 2 of B
6 6 Level 2 of A Level 2 of B
2 7 Level 2 of A Level 1 of B
8 8 Level 4 of A Level 2 of B
Desain D-optimal faktorial digunakan untuk mengevaluasi secara statistik efek
dari komponen fraksi pada sifat mekanik, dan mengidentifikasi model yang dapat
digunakan untuk mengoptimalkan formulasi (Homkhiew, Ratanawilai and
Thongruang, 2014). Untuk mengetahui apakah penambahan rasio dan suhu
berpengaruh signifikan terhadap elongasi dari spesimen bioplastik, maka uji
statistik ANOVA (Analysis of variance) dapat diterapkan.
3.1.3. Uji Biodegrabilitas
Pengujian dilakukan dengan mengacu pada metode standar (ASTM
D5988-12, 2012). Tempatkan 100 hingga 500 gram tanah yang telah diukur
pHnya dibawah penampang desikator, kemudian masukkan ammonium
dihidrogen fosfat ((NH4)H2PO4), 4.72 g/L (0,472 g/100mL) dan campurkan
dengan tanah. Tambahkan air untuk memberikan kelembapan berkisar 80-100%.
Timbun 200 hingga 1000 mg sampel bioplastik didalam tanah. Siapkan sebanyak
100 mL Ba(OH)2 0,025 N pada gelas beaker 100 mL, kemudian masukkan pula
100 mL akuades kedalam desikator. Tutup desikator kemudian tempatkan pada
daerah gelap dengan suhu 21 ± 2 oC. Setelah 3 hari larutan diambil untuk dititrasi
dengan 0,05 N HCl dan beberapat tetes indikator phenolftalein (PP). Persentase
karbondioksida yang terlibat diukur melalui persamaan berikut ini:
0,25 N × mL HCL
mmol CO2 =
2
( 0,25 N ) × mL HCL× 44
mg CO2 =
2
mg CO2 Produce
%CO2 = ×100
mgCO 2 Theoretical
3.1.4. Kuat Tarik (Tensile Strenght)
Sampel yang dilakukan pengujian kuat tarik adalah sampel paling
optimum dari hasil pengujian elongasi dan analisa data. Kuat tarik merupakan
suatu indikator yang menunjukkan seberapa banyak tegangan berupa tarikan yang
dapat diterima oleh suatu material plastik sebelum akhirnya putus. Pengujian kuat
tarik dilakukan sesuai dengan metode standar ASTM D882-10 (ASTM, 2010).
Sampel yang dilakukan pengujian kuat tarik adalah sampel paling optimum dari
hasil pengujian elongasi dan analisa data. Spesimen bioplastik dipotong dengan
diameter lebar sebesar 1 cm dan panjang 5 cm, kemudian grip length (jarak jepit)
diatur ke 65 mm dan gage length (panjang daerah ukur) diatur pada jarak 25 mm.
Nomenklatur dari spesimen uji dapat dilihat pada Gambar 1. Perhitungan nilai
tensile at yield dilakukan dengan membagi beban maksimum yang dapat
ditanggung oleh plastik sebelum putus dengan area cross section/ titik putus dari
8

spesimen film bioplastik, hasil dari pengujian ini umumnya diekspresikan


kedalam satuan MPa/megapascals.

Gambar 1. Nomenklatur Spesimen Film untuk pengujian tensile test (ASTM,


2010)
3.1.5. Uji FTIR dan XRD
Pengujian dengan FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsional
yang terdapat dalam sampel bioplastik. Sampel yang dilakukan pengujian FTIR
dan XRD adalah sampel paling optimum dari hasil pengujian elongasi dan analisa
data. Pengujian FTIR dilakukan dengan menempatkan sampel bioplastik pada
sebuah rangkaian penampang, kemudian dicari spektrum yang sesuai. Hasilnya
dalam bentuk difraktogram yang menyatakan relasi antara panjang gelombang
dengan intensitas. Spektrum dari FTIR direkam dengan menggunakan
spektrofotometer pada suhu ruang. Pengujian XRD dilakukan untuk mengetahui
kristalinitas dari sampel bioplastik. Pola XRD direkam dengan menggunakan X-
ray diffractometer dengan intesitas difraksi berupa radiasi Cu K-beta (30 kV, 100
mA) pada 2θ dengan jarak 10° - 80° dibawah mode pemindaian secara terus
menerus dengan tingkat pemindaian sebesar 4°/min.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 945.000
2 Bahan Habis Pakai 8.266.340
3 Perjalanan 200.000
4 Lain-lain 3.012.000
Jumlah 12.423.340

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1 Pencarian sampel
Preparasi Sampel dan Penghilangan
2
Sianida
Kopolimerisasi Pati Kulit Singkong
3
dengan Asam Laktat
4 Fabrikasi Bioplastik
5 Uji Kuat Tarik dan Biodegrabilitas
9

6 Uji FTIR dan XRD


7 Analisa Data
8 Penyusunan artikel ilmiah
9 Publikasi

DAFTAR PUSTAKA
ASTM (2010) ‘Standar Test Method for Tensile Properties of Thin Plastic
Sheeting. ASTM D882-10’, American Society for Testing Method and Materials,
87(Reapproved), pp. 1–9. doi: 10.1520/D0882-10.2.
ASTM D5988-12 (2012) ‘Standard Test Method for Determining Aerobic
Biodegradation in Soil of Plastic Materials or Residual Plastic Materials After
Composting’, ASTM International, pp. 1–6. doi: 10.1520/D5338-11.2.
Badan Standarisasi Nasional (1996) ‘Tepung Singkong’, Standar Nasional
Indonesia.
BPS (2015) ‘Jumlah Produksi Singkong Indonesia’. Available at:
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/880. Diakses pada tanggal 1
Desember 2019.
Dasumiati, Saridewi, N. and Malik, M. (2019) ‘Food packaging development of
bioplastic from basic waste of cassava peel (manihot uttilisima) and shrimp shell’,
IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 602(1). doi:
10.1088/1757-899X/602/1/012053.
Ebnesajjad, S. (2013) Handbook of Biopolymers and Biodegradable Plastics:
Properties, Processing and Applications. Oxford. William Andrew Publication.
doi: 10.1016/C2011-0-07342-8.
European commission (2011) ‘Plastic Waste: Ecological and human Health
impacts’, Science for Environment Policy, (November), pp. 1–37. doi: KH-31-13-
768-EN-N.
Geyer, R., Jambeck, J. R. and Law, K. L. (2017) ‘Production, use, and fate of all
plastics ever made - Supplementary Information’, Science Advances, 3(7), pp. 19–
24. doi: 10.1126/sciadv.1700782.
Hamilton, L. A. et al. (2019) Plastic & Climate: The hidden costs of plastic
planet. Available at: https://www.ciel.org/reports/plastic-health-the-hidden-costs-
of-a-plastic-planet-may-2019/.
Homkhiew, C., Ratanawilai, T. and Thongruang, W. (2014) ‘The optimal
formulation of recycled polypropylene / rubberwood flour composites from
experiments with mixture design’, Composites : Part B. Elsevier Ltd, 56, pp. 350–
357. doi: 10.1016/j.compositesb.2013.08.041.
Jambeck, Jenna R et al. (2015) ‘Marine pollution. Plastic waste inputs from land
into the ocean.’, Science (New York, N.Y.). American Association for the
Advancement of Science, 347(6223), pp. 768–71. doi: 10.1126/science.1260352.
10

Jambeck, Jenna R. et al. (2015) ‘Plastic waste inputs from land into the ocean’,
Sciencemag, 347(6223), pp. 1655–1734. doi: 10.1126/science.1260879.
Maulida, Siagian, M. and Tarigan, P. (2016) ‘Production of Starch Based
Bioplastic from Cassava Peel Reinforced with Microcrystalline Celllulose Avicel
PH101 Using Sorbitol as Plasticizer’, Journal of Physics: Conference Series,
710(1). doi: 10.1088/1742-6596/710/1/012012.
Petrova, M. and Garner, J. (2014) Scientists Use ACS Sci-Mind: Case Study to
Examine Biopolymers Industry.
Proshad, R. et al. (2018) ‘Toxic effects of plastic on human health and
environment : A consequences of health risk assessment in Bangladesh’,
(January). doi: 10.14419/ijh.v6i1.8655.
Schmidt, C., Krauth, T. and Wagner, S. (2017) ‘Export of Plastic Debris by Rivers
into the Sea’, Environmental Science and Technology, 51(21), pp. 12246–12253.
doi: 10.1021/acs.est.7b02368.
Schwach, E. and Avérous, L. (2004) ‘Starch-based biodegradable blends:
Morphology and interface properties’, Polymer International, 53(12), pp. 2115–
2124. doi: 10.1002/pi.1636.
Shuker, I. G. and Cadman, C. A. (2018) The Indonesia marine debris hotspot
rapid assessment, The World Bank. Available at:
http://documents.worldbank.org/curated/en/983771527663689822/Indonesia-
Marine-debris-hotspot-rapid-assessment-synthesis-report.
Tang, X. and Alavi, S. (2011) ‘Recent advances in starch, polyvinyl alcohol based
polymer blends, nanocomposites and their biodegradability’, Carbohydrate
Polymers. Elsevier Ltd., 85(1), pp. 7–16. doi: 10.1016/j.carbpol.2011.01.030.
Teixeira, E. de M. et al. (2012) ‘Properties of thermoplastic starch from cassava
bagasse and cassava starch and their blends with poly (lactic acid)’, Industrial
Crops and Products, 37(1), pp. 61–68. doi: 10.1016/j.indcrop.2011.11.036.
Tewe, O. O. (1992) ‘Detoxification of cassava products and effects of residual
toxins on consuming animals’, FAO Animal Production and Health Paper.
Available at: http://www.fao.org/docrep/003/T0554E/T0554E17.htm. Diakses
pada tanggal 2 Desember 2019.
UNEP (2018) THE STATE OF PLASTICS World Environment Day Outlook 2018.
United Nations (2017) Factsheet: Marine pollution. Available at:
https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/Ocean_Factsheet_Pollut
ion.pdf. Diakses pada tanggal 2 Desember 2019.
Wahyuningtiyas, N. E. and Suryanto, H. (2017) ‘Analysis of Biodegradation of
Bioplastics Made of Cassava Starch’, Journal of Mechanical Engineering Science
and Technology, 1(1), pp. 24–31. doi: 10.17977/um030v1i12017p024.
Wang, J. L., Cheng, F. and Zhu, P. X. (2014) ‘Structure and properties of urea-
plasticized starch films with different urea contents’, Carbohydrate Polymers.
Elsevier Ltd., 101(1), pp. 1109–1115. doi: 10.1016/j.carbpol.2013.10.050.
11

Wang, Q. et al. (2012) ‘Convenient synthetic method of starch/lactic acid graft


copolymer catalyzed with sodium hydroxide’, Bulletin of Materials Science,
35(3), pp. 415–418. doi: 10.1007/s12034-012-0295-5.
Zanela, J. et al. (2015) ‘Mixture design applied for the development of films
based on starch, polyvinyl alcohol, and glycerol’, Journal of Applied Polymer
Science, 132(43). doi: 10.1002/app.42697.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
12

Lampiran 1. Biodata Ketua Kelompok, Anggota dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap I Gede Kesha Aditya Kameswara
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIM 652016015
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 19 April 1997
6 Alamat E-mail 652016015@student.uksw.edu
7 Nomor Telepon/HP 081236322376
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Senat Mahasiswa Fakultas Anggota Bidang 1 Waktu: November 2017 –
Fakultas Sains dan Juli 2018
Matematika Tempat: Lingkungan
Kampus UKSW
2 SPECTRA (Scientific Koordinator Satuan Tugas Waktu: 19 Januari – 29
Paper Creation as Maret 2019
Continously Training Tempat: Lingkungan
Agenda) Kampus UKSW
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Penerima Dana Hibah Kemenristekdikti Kementerian Riset dan 2018
Dalam Kegiatan PKM Penelitian Perguruan Tinggi Republik
Indonesia
2 Third Runner Up Kino Youth Innovator PT. Kino Indonesia 2018
Award
3 Juara Pertama SWIPER (Satya Wacana Universitas Kristen Satya 2019
Scientific Paper) Wacana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Salatiga, 16 November 2019
Ketua

(I Gede Kesha Aditya Kameswara)

Lampiran 1. Biodata Ketua Kelompok, Anggota dan Dosen Pembimbing


13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap M Sulthan Arkana
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIM 652018045
5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 14 April 1998
6 Alamat E-mail 652018045@student.uksw.edu
7 Nomor Telepon/HP 082134524037
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Badan Perwakilan Anggota Komisi Program Waktu: September 2019 –
Mahasiswa Fakultas Sekarang
Fakultas Sains dan Tempat: Lingkungan
Matematika Kampus UKSW
2 MASPION (Mafia Sport Koordinator Seksi Bidang Waktu: Oktober 2018 –
Competitionsi) Sponsorship Februari 2019
Tempat: Lingkungan
Kampus UKSW
3 SPECTRA (Scientific Peserta Waktu: 19 Januari – 29
Paper Creation as Maret 2019
Continously Training Tempat: Lingkungan
Agenda) Kampus UKSW
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara Pertama SWIPER (Satya Wacana Universitas Kristen Satya 2019
Scientific Paper) Wacana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Salatiga, 16 November 2019
Anggota Tim

(M Sulthan Arkana)

Lampiran 1. Biodata Ketua Kelompok, Anggota dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
14

1 Nama Lengkap Felicia Sintana


2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Matematika
4 NIM 662016009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo, 9 Februari 1998
6 Alamat E-mail 662016009@student.uksw.edu
7 Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Kegiatan Bakat Minat Sekretaris Waktu: Peridode 2017-2018
Mathclub Tempat: Lingkungan
Kampus UKSW
2 SPECTRA (Scientific Satuan Tugas Waktu: 19 Januari – 29
Paper Creation as Maret 2019
Continously Training Tempat: Lingkungan
Agenda) Kampus UKSW
3 Latihan Dasar Anggota Panitia Waktu: 24-26 November
Kepemimpinan Mahasiswa 2017
Tempat: Luar UKSW
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 2 Pekan ilmiah mahasiswa UKSW Universitas Kristen Satya 2019
Wacana

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Salatiga, 16 November 2019


Anggota Tim

(Felicia Sintana)

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr.Yohanes Martono, S.Si., M.Sc.
2 Jenis Kelamin (L/P) L
15

3 Program Studi Kimia


4 NIP/NIDN 0603038101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 3 Maret 1981
6 Alamat E-mail yohanes.martono@staff.uksw.edu
7 Nomor Telepon/HP 08562715085
B. Riwayat Pendidikan
Gelar
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Akademik
Universitas Kristen Universitas Universitas
Nama Institusi
Satya Wacana Gadjah Mada Gadjah Mada
Jurusan/Prodi Kimia Kimia Farmasi Kimia Farmasi
Tahun Masuk-
2000-2004 2007-2009 2013-2016
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Analitik Wajib 3 sks
2 Kimia Analisis Instrumentasi Wajib 3 sks
3 Kimia Separasi Wajib 3 sks
4 Metodologi Penelitian Wajib 2 sks
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
. Dana
1 Optimalisasi Proses Produksi DIKTI (Hibah 2014/KETUA
Minuman Stevia Dengan Teknologi Bersaing
Adsorpsi Dan Formulasinya Tahun 2)
Dengan Kurkumin Sebagai
Minuman Kesehatan Yang
Berkhasiat Antidiabetes Dan
Antioksidan
2 Optimalisasi Teknologi Proses Dinas 2014/KETUA
Recovery Limbah Teh Industri Pendidikan
Menjadi Produk Tabir Surya Propinsi Jawa
Tengah
(Penelitian
Terapan)
3 Teknologi pasca panen modifikasi DIKTI (PKM- 2014/Pembimbing
tepung jali (Coix lacryma-jobi L.) P)
Sebagai pengganti tepung terigu
dalam pembuatan mie
4 Modifikasi asam amino sorghum DIKTI (PKM- 2014/Pembimbing
(Sorghum bicolor L.) Dengan P)
fortifikasi isolat protein kedelai
16

sebagai pengganti tepung terigu


dan aplikasinya pada roti
5 Recovery Limbah Padat Industri Dinas 2014/KETUA
Jamu dan Pemanfaatannya Sebagai Pendidikan
Skincare Anti Penuaan Dini Propinsi Jawa
Tengah
(Penelitian
Terapan)
6 Perbandingan Metode Analisis Hibah 2016/Ketua
Kimia Kuantitatif HPLC Dan Penelitian
Spektroskopi NIR Dalam Disertasi
Penetapan Kadar Senyawa Doktor
Steviosida Dan Rebaudiosida A RistekDikti
7 Metode Kemometri Untuk Analisa Hibah 2016/Anggota
Data Spektroskopi Near Infrared Fundamental
(NIR) Dalam Analisis Senyawa RistekDikti
Bahan Alam
8 Optimasi Proses Produksi Penelitian 2017/Ketua
Minuman Fungsional Stevia Produk (Tahun 1)
Sebagai Obat Herbal Terstandar Terapan
(OHT) Yang Berkhasiat Ristekdikti
Antidiabetes
9 Pengembangan Rantai Produk Inti Penelitian 2017/Ketua
MOCAF Termodifikasi Beserta Inovatif
Produk Olahannya UKSW
10 Optimasi Proses Produksi Penelitian 2018/Ketua
Minuman Fungsional Stevia Produk (Tahun 2)
Sebagai Obat Herbal Terstandar Terapan
(OHT) Yang Berkhasiat Ristekdikti
Antidiabetes
11 Pengembangan Produk Stekurmin Hibah 2018/Ketua
MD Sebagai Obat Herbal KOmpetitif
Terstandar (OHT) Yang Berkhasiat internal
Antidiabetes UKSW
12 MIKROENKAPSULASI Penelitian 2018/TPM
EKSTRAK DAUN STEVIA Stevia Kerjasama
rebaudiana MENGGUNAKAN Antar
INULIN-KITOSAN DENGAN Perguruan
BERBAGAI VARIASI SEBAGAI Tinggi (PKPT)
BAHAN DIET PENDERITA Ristekdikti
DIABETES
Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
17

Masyarakat
1 IbM SABDA TOGA (Sarana DIKTI 2014
Budidaya Tanaman Obat
Keluarga) (DIKTI Indonesia)
2 Hibah TTG UKSW: Alat UKSW 2015
Pemotong Serba Guna Untuk
Teknologi Proses Usaha Kecil
Menengah Produk Keripik
3 Tim Dokumen Pelatihan Kabupaten Pegunungan Bintang 2015
Penyusunan Dokumen Desa Papua
Untuk Kabupaten Pegunungan
Bintang Papua
4 Tim Juri Lomba Penelitian Center of Youth Scientist 2016
Belia untuk seleksi ajang Asia (CYS), Asosiasi Guru
Scientist (APCYS) di Nepal Pembimbing Penelitian
dan International Conference Indonesia (AGPPI), dan Ikatan
of Youth Scientist (ICYS) di Guru Penelitian Indonesia
Germany tahun 2017. wilayah Jawa Tengah (IGPI)
5 Prrogram Pendampingan Disperindagkop & UMKM 2016
UMKM Bersama Kota Salatiga
Disperindagkop & UMKM
Kota Salatiga
6 PPUPIK RANTAI INTI Ristekdikti 2018
PERODUKSI TEPUNG
LOKAL PENGGANTU
TERIGU DAN PRODUK
OLAHANNYA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Salatiga, 16 November 2019
Dosen Pendamping

(Dr. Yohanes Martono, S.Si., M.Sc.)


18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Labu leher tiga 1 L (Schott
1 645.000 645.000
Duran, Jerman)
- Extractor Soxhlet 250 mL 1 300.000 300.000
  SUB TOTAL (Rp) 945.000
2.Bahan Habis Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Asam Laktat 85%
(Derajat Pro Analisis, JT 500 mL 1.646.700/ 500 mL 1.646.700
Baker, Inggris)
- Natrium Hidroksida
(Derajat Teknis,
1 Kg 581.000/ Kg 581.000
EMSURE® ISO, Merck,
Jerman)
- Dimetil Sulfoksida
(Derajat Pro Analisis, 2L 1.858.000/ L 3.716.000
Merck, Jerman)
- Perak Nitrat 2,5 (Derajat
Pro Analisis, Merck, 10 gram 63.200/ gram 632.000
Jerman)
- Kalium Iodida (Derajat
Pro Analisis, Merck, 100 gram 2000/ gram 200.000
Jerman)
- Akuades 15 L 5.000/ L 75.000
- Gliserol (Derajat Teknis,
1L 390.000/ L 390.000
Merck, Jerman)
- Urea (Derajat Teknis,
100 gram 50.000/ 100 gram 50.000
Merck Jerman)
- Poli-Vinil-Alkohol
(Derajat Teknis, Merck 2 Kg 200.000/ Kg 400.000
Jerman)
- Kulit singkong 10 Kg 100/ Kg 1.000
- Seng Oksida (Derajat
10 gram 1.814/ gram 18.140
Teknis, Merck, Jerman)
- Garam Cyano Reduction 1 Kg 50.000/ Kg 50.000
- Ba(OH)2 (Barium
100 gram 3.140/ gram 314.000
Hydroxide)
- Asam Klorida (Derajat
Teknis, Mallinckrodt, 100 mL 3.400/ 10 mL 34.000
Inggris)
- Asam Tartrat (Derajat Pro
50 gram 1.700/ gram 85.000
Analisis, Merck, Jerman)
- Ammonium Dihidrogen 10 gram 1.850/ gram 18.500
20

Fosfat (Derajat Teknis,


Merck, Jerman)
- Kertas saring 1 meter 5 meter 5.000/ meter 25.000
- CD untuk pengarsipan 2 buah 15.000/buah 30.000
  SUB TOTAL (Rp) 8.266.340
3.Perjalanan Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Pencarian sampel 2 kali 25.000 50.000
- Biaya ekspedisi
pengiriman sampel untuk
1 kali 50.000 50.000
pengujian kuat tarik dan
elongasi
- Keperluan pengujian XRD
dan FTIR (kampus ke 1 kali 100.000 100.000
lokasi uji coba pp)
  SUB TOTAL (Rp) 200.000
4.Lain-lain Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
- KIKL (Kartu Ijin Kerja
1 buah 100.000 100.000
Laboratorium)
- Biaya jasa pengujian
8 kali 100.000/ sampel 800.000
elongasi
- Biaya pengujian kuat tarik 1 kali 100.000/ sampel 100.000
- Biaya jasa pengujian FTIR 1 kali 500.000/ sampel 500.000
- Biaya jasa pengujian XRD 1 kali 500.000/ sampel 500.000
- Biaya publikasi 1 kali 1.000.000 1.000.000
- Materai 2 buah 6.000 12.000
   SUB TOTAL (Rp) 3.012.000
 TOTAL 1+2+3+4
12.423.340
(Rp)
(Terbilang Dua Belas Juta Empat Ratus Ribu Dua Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Empat
Puluh Rupiah)
21

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
1. I Gede Kesha Kimia Kimia 12 jam/minggu - Mempersiapkan semua
Aditya kebutuhan penelitian
Kameswara/ - Mengkoordinir tim
selama penelitian
652016015
- Melaksanakan proses
atau tahap dalam
penelitian
- Melakukan
kopolimerisasi
- Melakukan fabrikasi
bioplastik
- Penyusunan laporan
akhir, naskah publikasi
dan pertanggung
jawaban
2. M Sulthan Kimia Kimia 12 jam/minggu - Membantu ketua tim
Arkana/ dalam pelaksanaan
652018045 penelitian
- Preparasi sampel
- Melakukan proses
kopolimerisasi
- Melakukan fabrikasi
bioplastik
- Penyusunan laporan
akhir, naskah publikasi
dan pertanggung
jawaban
3. Felicia Matemat Matemat 12 jam/minggu - Membantu ketua tim
Sintana/ ika ika dalam pelaksanaan
662016009 program
- Melakukan fabrikasi
bioplastik
- Melakukan analisis
data
- Penyusunan laporan
akhir, naskah publikasi
dan pertanggung
jawaban
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Jln. Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711
Jawa Tengah-Indonesia
22

Telp. (0298) 326362 – 421212 Fax. (0298) 321433

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : I Gede Kesha Aditya Kameswara
NIM : 652016015
Program Studi : Kimia
Fakultas : Sains dan Matematika
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul Optimasi
Proses Pembuatan Bioplastik dari Sampah Kulit Singkong yang Mudah Terurai
Sebagai Solusi Untuk Mengurangi Polusi Kantong Plastik yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2019-2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Salatiga, 16 November 2019
Dosen Pendamping Yang menyatakan

(Yohanes Martono, S.Si, M.Sc.) (I Gede Kesha Aditya Kameswara)


NIDN. 06063038101 NIM. 652016015
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Mengetahui,
Wakil Dekan FSM Universitas Kristen Satya Wacana

(Dr. Wahyu Hari Kristiyanto S.Pd., M.Pd.)


NIP. 2000012

Anda mungkin juga menyukai