Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN.

2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

Seleksi dan Karakterisasi Bakteri Endofit dari Tumbuhan Raru (Cotilelobium


melanoxylon) Pendegradasi Selulosa

1Sirma Lubis 2Riwayati 3Idramsa


Biologi, FMIPA UNIMED

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan mengisolasi isolat bakteri endofit pada kulit batang
tumbuhan raru (Cotilelobium melanoxylon) yang mampu mendegrasi selulosa, dan
mengkarakterisasikan bakteri tersebut berdasarkan karakter morfologi, Fisiologi dan biokimianya.
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan selama tiga bulan yaitu mulai bulan Mei sampai Juli 2015. Sampel isolat
bakteri endofit pada kulit batang tumbuhan Raru (Cotilelobium melanoxylon) merupakan koleksi dari
laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Isolat
bakteri pendegradasi selulosa dilakukan secara analisis kuantitatif dengan melihat zona bening pada
media CMC agar yang telah diinokulasikan bakteri endofit setelah diinkubasi selama 10 hari pada suhu
30oC. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 24 isolat diperoleh 1 isolat yang mampu untuk
mendegradasi selulosa yaitu ER 11. Memiliki koloni bulat dengan tepi koloni rata, warna koloni putih
kekuningan dengan permukaan licin dan elevasi rata, bakteri tersebut termasuk bakteri Gram positif.
Suhu optimum untuk pertumbuhan isolat ER 11 adalah 35oC. Dan pH optimum untuk pertumbuhan
isolat bakteri ER 11 adalah 6.5 sampai 7.2

Kata Kunci : Bakteri, Endofit, CMC, Raru, Pendegradasi Selulosa

Selection and Karakterisasi Bacteria Endofit from bark of The Raru (Cotilelobium
Melanoxylon) Cellulose in degradate

ABSTRACT

This study aimed to selection and isolate isolate endophyttic bacteria on plant stem bark raru
(Cotilelobium melanoxylon) capable of cellulose in degradate, and characterize bacteria based on
morphology character, Physiology and bichemistry. The research was conducted in the laboratory of
Biology, Faculty Mathematics and Natural Sciences, University of Medan for three months, ie from May
to july 2015. The sample isolate of endophytic bacteria on plant stem bark raru (Cotilelobium
melanoxylon) is a collection of lab Biology Faculty of mathematics and Science Nature, University of
Medan. Isolation of bacterial cellulose in degradate performed a quantitative analysis by looking at the
clear zone that has been inoculated media CMC the bacteria. The result showed that of the 24 isolates
obtained 1 isolates were capable of cellulose in degradate ER 11 ie. has a rounded character bacterial
colonies with flat edges, translucent white colony color, whit a smooth surface and a flat elevation,
including both Gram positive bacteria. The optimum temperature for growth of isolates bacteria ER 11
is. And the optimum pH for growth of bacterial isolates ER 11 is 6.5 to 7.2.

Keywords : Bacteria, Endophytic, CMC, Raru, in degradate.

Pendahuluan dimanfaatkan, padahal potensi sebagai sumber


bahan aktif dan senyawa berharga yang
Sumber daya hayati Indonesia, khususnya terkandung di dalamnya sangatlah besar
mikroorganisme belum banyak diteliti dan (Sugijanto et al, 2009). Beberapa

100
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

mikroorganisme dapat dimanfaatkan dalam kemampuan untuk menghasilkan metabolit


bidang pertanian dan industri. Mikroorganisme sekunder (Simarmata, 2007) dan menghasilkan
tersebut berupa jamur, protozoa dan bakteri enzim ekstraseluler seperti inulinase, kitinase
(Acharya et al, 2008). Peningkatan hasil – hasil dan amilase (Yasinok et al, 2008). (Purba, 2013)
pertanian diikuti pula oleh meningkatnya limbah melakukan penelitian mengenai bakteri endofit
hasil pertanian seperti jerami, tongkol jagung, yamg mampu untuk mendegradasi selulosa
batang kedelai, dan lain-lain (Meryandini et al, terdapat enam isolat, tiga jenis bakteri endofit
2009). yang mampu untuk mendegradasi selulosa
diantaranya, Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas
Limbah tersebut memiliki komponen utama cepacia, dan Acinobacter antratus dalam
lignoselulosa, terdiri atas tiga polimer yang saling penelitian (Marlinda, 2013).
berikatan yaitu hemiselulosa, lignin dan selulosa Berdasarkan latar belakang tersebut,
(Supardjo, 2008). Selulosa adalah karbohidrat peneliti ingin meneliti isolat bakteri endofit
berpolimer berantai lurus (1,4)-ß-Dglukosa pendegradasi selulosa dari tumbuhan
berbentuk seperti serabut, liat, tidak larut dalam Cotylelobium melanoxylon. Cotylelobium
air. Selulosa tersebut ditemukan dalam dinding melanoxylon merupakan tumbuhan endemik di
sel pelindung tumbuhan, terutama pada tangkai, Kabupaten Tapanuli dan hidup liar di dalam
batang, dahan, dan semua bagian berkayu hutan dengan berbagai tumbuhan lain di
jaringan tumbuhan (Lehninger, 1982). sekitarnya (Pasaribu, 2011). Tumbuhan ini telah
Diperkirakan 50% dari biomassa adalah selulosa, banyak dimanfaatkan sehingga keberadaannya
jumlahnya sekitar 50 milyar ton (Cailliez, 1993). dikategorikan langka. Atas dasar inilah peneliti
Selulosa terbungkus dan terikat secara ingin menyeleksi dan mengkarakterisasi isolat
ikatan kovalen maupun non-kovalen pada lignin bakteri endofit pendegradasi selulosa dari
dan hemiselulosa, ikatan tersebut akan tumbuhan Cotylelobium melanoxylon.
mengganggu aktivitas enzim selulase yang hanya
spesifik memotong ikatan β-1,4-glikosidik pada Bahan dan Metode
selulosa. Aktivitas enzim selulase pada substrat Penelitian ini dilakukan di laboratorium
avicel yaitu substrat selulosa yang berbentuk Mikrobiologi FMIPA Unimed. Waktu penelitian
kristalin, menunjukkan adanya aktivitas enzim dilakukan pada bulan Mei - Juli 2015.
ekso-1,4-β- glukanase, yang memotong ujung Alat
rantai oligo-sakarida menjadi selobiosa, yaitu dua Alat yang digunakan dalam penelitian ini
molekul glukosa yang berikatan secara β-1,4- yaitu adalah Autoklaf (TOMY ES-315), Laminar
glikosidik (Meryandini et al, 2009). Air Flow (Streamline® Model SHC-4A1),
Pemecahan senyawa selulosa ini dapat Inkubator, Magnetik Stirer (BIOSAN MHS-300),
dilakukan dengan bantuan bakteri pendegradasi Cawan Petri (HERMA), Jarum Ose, Lampu
selulosa. Bakteri pendegradasi selulosa Bunsen, Mikroskop (ZEISS Axio Imager Al dan
merupakan salah satu mikroorganisme OLIMPUS®), Kamera (OLYMPUS), Erlenmeyer
pendegradasi bahan organik dan memiliki ukuran 250ml dan 500ml (PYREX), Gelas ukur
peranan penting dalam biosfir dengan mendaur- ukuran 500ml (PYREX), pH meter, Tabung Reaksi
ulang selulosa (Leschine et al, 2006). Limbah (PYREX), Timbangan Digital (AND HR-200), Rak
selulosa tersebut dapat didegradasi oleh tabung, Objek glass, Cover glass, Pipet tetes,
mikroorganisme selulolitik dengan bantuan Masker, Sarung Tangan, Sikat gigi, dan Botol
enzim selulosa dengan cara mengidrolisis ikatan Semprot.
β-1,4 glikosidik menjadi bentuk yang lebih Bahan
sederhana yaitu monomer glukosa dan Bahan yang digunakan dalam penelitian
menjadikannya sebagai sumber karbon dan ini adalah Isolat Bakteri Endofit dari Kulit batang
sumber energi yang menghasilkan selobiosa tumbuhan Raru (Cotylelobium melanoxylon) yang
(Hardjo, 1994). diperoleh dari koleksi di Laboratorium
Bakteri endofit merupakan bakteri sap-rofit Mikrobiologi FMIPA Unimed, Aquades Steril,
yang hidup dan berasosiasi dengan jaringan Nutrien Agar (NA), Alkohol 70%, NaCl, Nutrient
tanaman tanpa menimbulkan suatu gejala gelatin, powder, Methyl red, alcohol, Potassium
penyakit pada tanaman tersebut. memiliki hydroxide, Simmons citrate agar, Trypticase soy

101
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

agar, Carboxy methyl celulosa (CMC), Congo-red, (CMC), Menginkubasi pada suhu 300 C selama 3 –
Gram iodine, Safranin, Sabun, Spritus, Kertas 5 hari, Mencuci permukaan plate dengan NaCl 1
Pembungkus, Kertas Label, Kertas Aluminium M, adanya zona bening disekitar koloni
Foil, Plastik Seal/isolatip, Kapas, Plastik Kaca, merupakan indikator produksi selulosa.
Karet dan Kertas Tissue. Karakterisasi Bakteri Endofit yang Mampu
Prosedur Penelitian Mendegradasi Selulosa
Media yang digunakan dalam penelitian ini
adalah media NA (Nutrien Agar), CMC Isolat bakteri endofit yang positif
(Carbohymethil celullosa), Nutrien gelatin, MR-VP mampu mendegradasi selulosa kemudian
broth, Simmons citrate, trypticase soy agar dan diidentifikasi berdasarkan karakterisasi
H2O2. morfologi bakteri (Koloni bakteri), uji biokimia
Pembuatan Media Carboxy methylcelulosa dan karakterisasi fisiologi bakteri yang telah
(CMC) dilakukan oleh Singh,dkk (2013).
Media Carboxymethil selulosa yang
digunakan dalam medium ini merupakan media Karakterisasi Morfologi Bakteri.
campuran antara beberapa senyawa yang
digunakan untuk melihat kemampuan bakteri Pengamatan Morfologi Bakteri
mendegradasi selulosa. Pembuatan media
Carboxymethil selulosa ini mengikuti metode Pengamatan karakteristik morfologi
pembuatan media oleh Singh (2013) : bakteri endofit yang tumbuh pada media NA
Menyediakan bahan dan alat yang digunakan dilakukan menggunakan mikroskop. Adapun
dalam pembuatan CMC agar seperti : CMC 1 % metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebanyak 3 gr, Agar powder 1,5 g rdan kemudian bakteri endofit adalah metode yang digunakan
bahan-bahan tersebut ditimbang satu persatu oleh Anggara,dkk (2010) dan Ngoma,dkk (2014),
sesuai dengan yang ditentukan (Philippidis, dan Ali,dkk (2014) yang meliputi pengamatan :
1991). Kemudian memasukkan semua bahan Warna koloni di NA miring, Bentuk koloni di NA
kedalam Erlenmeyer dan kemu dian miring (Filiform, Echinulate, Beaded, Effuse,
menambahkan aquadest sebanyak 1 liter, Arborescent,dan Rhizoid), Tepi koloni di NA
kemudian mengaduknya hingga homogen dan pH miring (Entire, lobate, undulate, serrate atau
7, setelah homogeny memanaskan media filament), Permukaan koloni (licin atau kasar),
Carboxymethil celulosa menggunakan Hot Plate Elevasi ( Flat, raised, convex atau umbonate)
hingga mendidih, setelah mendidih kemudian
dimasukkan kedalam alat sterilisasi yaitu Pewarnaan Gram.
autoklaf kemudian disterilkan pada suhu 121°C
selama 15 menit. Setelah itu menuangkan media Adapun tujuan dari pewarnaan gram
CMC kedalam cawan petri steril sebanyak 24 adalah untuk membedakan bakteri gram positif
pasang cawan petri denagan menuangkan 15-20 dan bakteri gram negatife. Metode pewarnaan
ml media Carhboxymethil celulosa pada suhu +/- yang digunakan adalah metode yang dilakukan
45°C, kemudian membiarkannya memadat dan oleh Zahidah et al., (2013) yaitu :
kemudian dibungkus dengan menggunakan
kertas pembungkus setelah siap dibungkus Menyiapkan objek gelas bersih, secara aseptik
dimsukkan kedalam lemari pendingin sebelum mengambil isolat bakteri endofit dengan
digunakan 1 kali pengulangan (Noverita, et all. menggunakan jarum ose sebanyak 1 ose dan
2009). meletakkan inokulum diatas objek glas tersebut,
Menetesi sediaan tersebut dengan Kristal violet,
Uji selulosa pada Bakteri Endofit membiarkan selama 1 menit, membilas dengan
air mengalir dengan menggunakan botol
Seleksi Isolat Bakteri Endofit yang semprot, Menuangi alkohol 96% setetes demi
pendegradasi Selulosa setetes hingga Kristal violet hilang, setelah itu
Isolat bakteri endofit yang dikulturkan di dibilas dengan air mengalir dengan
inokulasikan kedalam nutrient agar plate dengan menggunakan botol semprot kemudian Menuangi
penambahan 0,2 % carboxymethyl cellulose sediaan dengan safranin, kemudian biarkan

102
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

selama 45 detik, Membilas dengan air mengalir – 72 jam, Kemudian mengamati pertumbuhan
dengan menggunakan botol semprot, kemudian koloni bakteri pada setiap medium.
keringkan seediaan dengan kertas hisap secara
hati – hati, Mengamati sediaan dibawah Hasil dan Pembahasan
mikroskop, beri minyak imersi supaya hasilnya
lebih jelas ketika diamati dibawah mikroskop. Uji Bakteri Pendegradasi Selulosa Terhdap 24
Uji Biokimia Bakteri Isolat Bakteri Endofit
Adapun metode yang digunakan untuk Penelitian ini menggunakan 24 isolat
uji biokimia bakteri adalah metode yang bakteri endofit yang diambil dari kulit batang
digunakan oleh (Capucino dan Sherman, 2001). tumbuhan raru (Cotylelobium melanoxylon) yang
Uji Pencairan Gelatin merupakan koleksi di Laboratorium Biologi
Menginokulasikan bakteri kedalam Universitas Negeri Medan. Berdasarkan hasil
media Nutrien gelatin, kemudian diinkubasi pada penelitian yang telah dilakukan terhadap 24
suhu 300 C selama 3 hari, Mengamati perubahan isolat bakteri endofit diperoleh 1 isolat yang
pada media kultur. mampu untuk mendegradasi selulosa, yaitu ER
11. Isolat tersebut dikatakan sebagai
Uji Pemanfaatan Sitrat pendegradasi selulosa dikarenakan isolat bakteri
Menginokulasikan biakan bakteri yang ditumbuhkan pada media Carboxymethil
kedalam media simmon sitrat agar, kemudian Selulosa terdapat zona bening disekitar koloni.
menginkubasi biakan bakteri selama 24 – 48 jam
pada suhu 37 0 C, Mengamati perubahan pada Karakter Morfologi bakteri endofit tumbuhan
media, dimana warna biru merupakan indikator raru pendegradasi selulosa
positif dan hijau merupakan indikator negatife Berdasarkan penelitian yang telah
pada uji pemanfaatan sitrat. dilakukan untuk mengetahui karakter morfologi
bakteri pada ER 11 yang mampu untuk
Uji Aktivitas Katalase mendegradasi selulosa. Pada koloni ER 11
berwarna putih kekuningan dengan tepi rata, dan
Menginokulasikan biakan baktei berbentuk bulat. Warna koloni bakteri ER 11
kedalam media yeast exstract trytone broth yang ditumbuhkan pada NA miring berwarna
kemudian di inkubasi selama 3 hari pada suhu putih dan menyerupai pedang. Pada pengujian
300 C, Aktivas katalase dapat diamati dengan pewarnaan Gram, isolat yang diuji yaitu ER 11
meneteskan beberapa tetes H2O2 3 % pada media bersifat Gram positif. Bakteri ER 11 barwarna
kultur kemudian meletakkan pada glass slide, ungu, Warna ungu tersebut dikarenakan Kristal
Adanya pembentukan gelembung oksigen violet yang ada pada dingding sel, dan adanya
merupakan indikator fositif terjadinya aktivitas warba ungu tersebut merupakan indikator dri
katalase. bakteri Gram positif.

Karakterisasi Fisiologi pH dan Temperatur Karakter Fisiologi Bakteri Endofit Tumbuhan


Raru Pendegradasi Selulosa
Untuk mengetahui sifat fisiologi bakteri Uji pH Optimum
yaitu meliputi kisaran suhu dan pH untuk dapat Pada pengujian pH pada isolat bakteri
tumbuh dengan baik dilakukan perlakuan suhu ER11 yang mampu mendegradasi selulosa
dan pH yang berbeda pada setiap media didapatkan hasil pertumbuhan bakteri yang
pertumbuhan yang telah diinokulasikan biakan beragam pada beberapa rentang pH. Kisaran pH
bakteri. Adapaun meteode pengamatan fisiologi optimum untuk tumbuh yaitu pada pH 6.5 – 7.2.
bakteri mengikuti metode yang dilakukan oleh Sedangkan pada pH 5.2, 8.9 dan 10.2 tumbuh
Saha dan Subhas (2014) yaitu : Menginokulasikan tetapi tingkat pertumbuhannya tidak bagus.
bakteri pada media NA yang memiliki pH yang Menurut (Hasanah 2013) kebanyakan bakteri
berbeda – beda antara lain dengan pH 5, 6,7, 7,5, tumbuh pada kisaran pH 6.6 sampai 7.5.
8, 9 dan 10. Menginkubasi biakan bakteri pada Berdasarkan hasil pengujian tersebut bakteri ini
suhu yang berbeda – beda antara lain dengan tumbuh dengan baik yaitu pada pH netral.
suhu 200 C, 250 C, 300 C , 350 C dan 400 C selama 6

103
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

Bakteri ER 11 mampu tumbuh dengan koloni di NA miring berwarna putih. Koloni ER 11


optimal pada kisaran pH 6,5 sampai 7,2. Hal ini berbentuk bulat dengan tepian rata, permukaan
ditandai dengan koloni yang mampu tumbuh jika koloni utuh dengan elevasi koloni yang rata,
mampu tumbuh lebih tebal jika dibandingkan tekstur koloni menyerupai cairan dan transmisi
denga pH yang berbeda. cahaya sebagian tembus. Serta bentuk koloni di
Uji suhu optimum NA miring berbentuk menyerupai pedang.
Setiap bakteri mempunyai kisaran suhu Sesuai dengan hasil penelitian yang
yang berbeda untuk dapat tumbuh. Pada dilakukan oleh Silitonga (2013) bahwa pada
pengujian suhu yang dilakukan pada isolate ER11 media padat, pertumbuhan mikroorganisme
didapatkan beberapa rentangan suhu optimum ditandai dengan bentuk koloni yang berbeda-
untuk tumbuh optimal pada suhu 35oC. beda seperti circular, irregular dan yang lainnya.
Berdasarkan kisaran suhu pertumbuhan bakteri Sedangkan menurut Fardiaz (1992) Karakter
dapat digolongkan kedalam bakteri mesofil. morfologi juga dapat dilihat dari morfologi sel
Menurut (Hasanah, 2013) kisaran suhu bakteri, berdasarkan hasil pewarnaan Gram yang
pertumbuhan bakteri 10 - 45°C dengan suhu dilakukan pada isolate ER 11 didapatkan hasil
optimum pertumbuhan20 - 40°C, termasuk sebagai bakteri Gram positif. Hasil Gram positif
kedalam bakteri mesofil karena berada dikisaran menunjukkan bahwa Kristal violet dapat diikat
suhu 35oC. dengan baik oleh sel bakteri ER 11 , dan tidak
Karakter Biokimia Bakteri Endofit tumbuhan dapat dilunturkan oleh alkohol. Hal ini
Raru Pendegrasasi Selulosa menandakan bahwa struktur sel bakteri ER 11
Hasil penelitian dari uji biokimia pada memiliki struktur sel yang tebal. Menurut Pastra
bakteri ER 11 yang mampu mendegradasi (2012) dan Sutrisna (2013) bakteri Gram positif
selulosa didapatkan hasil yang beragam untuk mempunayai dingding sel yang tebal, yaitu
setiap uji pada isolat. sekitar 15-80nm, dan berlapis tunggal dengan
Uji Hidrolisis Gelatin komposisi peptidoglikan yang tebal dan lipid
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah yang tipis.
bakteri tersebut mempunyai enzim gelatinase pH Optimum Pertumbuhan
yang mampu untuk menghidrolisis gelatin, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH
permukaan media yang telah diinokulasikan optimum bagi pertumbuhan ER 11 adalah dengan
bakteri ER11 dan dimasukkan kedalam kulkas kisaran pH 6.5 - 7.2. Hal ini dilihat dari
mengalami perubahan yaitu permukaan media pertumbuhan koloni yang tebal dan subur jika
menjadi mencair, dan merupakan indikator dibandingkan pada media NA dengan pH 7.2, 8.9
positif dari hidrolisis gelatin. dan 10.2. Menurut Saha (2014) pH merupakan
Uji Katalase kunci pertumbuhan bakteri pada media.
Uji katalase dilakukan untuk mengetahui Sedangkan menurut Peclar dan Chan (1986).
kemampuan bakteri dalam mengubah hydrogen Uji Hidrolisis Gelatin
peroksida menjadi air dan oksigen. Koloni ER 11 Uji ini dilakukan untuk mengetahui
mengalami perubahan setelah ditetesi dengan apakan bakteri tersebut dapat menghasilkan
yaitu terjadinya gelembung atau buih. Hall enzim gelatinase yang mampu menghidrolisis
ini merupakan indikator positif dari katalase. gelatin. Hidrolisis gelatin terjadi karena bakteri
Uji Sitrat menghasilkan gelatinase untuk menghidrolisis
Uji sitrat dilakukan untuk melihat polimer protein, gelatin, untuk asam amino
kemampuan mikroorganisme menggunakan (Anonim 2012). Menurut Capucino dan Sherman
sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan (2001) berdasarkan hasil uji tersebut
energy, bakteri ER11 tidak mengalalami kemungkinan bakteri ER 11 adalah Escherchia
perubahan warna, dan tetap sama seperti media coli, Bacillus cereus, Pseudomonas aureginosa dan
kontrol. Hal ini merupakan indikator negatif dari Staphylococus aureus.
uji sitrat. Uji Katalase
Pembahasan Bakteri pada kondisi tertentu akan
Karakter Morfologi menghasilkan hidrogen peroksida. Hidrogen
warna atas koloni bakteri ER 11 peroksida merupakan racun yang dapat merusak
berwarna putih kekuningan sedangkan warna system metabolisme bakteri. Bakteri akan

104
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

mengalami kematian apabila tidak dapat optimum untuk pertumbuhan isolat bakteri
memecah hidrogen peroksida menjadi senyawa endofit adalah 6.5 sampai 7.2.
lain yang tidak berbahaya pemecahan tersebut
dapat dilakukan apabila terdapat enzim katalase Ucapan terimakasih
(Capucino dan Sherman, 2001). Terima kasih penulis ucapkan kepada
Menurut hadioetomo (1993) enzim Dra. Riwayati, M.Si selaku pembimbing penulis
katalase akan mengubah hidrogden peroksida dan kepada Bapak Idramsayah yang telah
menjadi air dan oksigen sehingga tidak menyediakan waktu serta ilmu yang membantu
berbahaya. Isolate bakteri ER 11 mampu untuk penulis serta Tim Laboratorium Fakultas
menghasilkan enzim katalase sehingga bakteri Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
dapat bertahan hidup pada lingkungan yang Universitas Negeri Medan.
terdapat hidrogen peroksida. Hal tersebut dapat
dilihat pada koloni bakteri yang menghasilkan
gelembung setelah ditetesi dengan H2O2. Menurut Daftar Pustaka
Capucino dan Sherman (2001) berdasarkan hasil Acharya, P. B., Modi, H. A. 2008. Optimization for
uji tersebut kemungkinan jenis bakteri ER 11 cellulase production by Aspergillusniger
adalah Escherchua coli, Bacillus cereus, using saw dust as substrate. African Journal
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus of Biotechnology. Vol 7 (22): 4147-4152.
aureus. Agaitha U, Situ K, Riza L, 2014.kemampuan
Uji Sitrat degradasi selulosa oleh bakteri selulolitik
Uji Sitrat dilakukan untuk melihat yang diisolasi dari tanah gambut. University
kemampuan mikroorganisme menggunakan Tanjung Pura Pontianak. Vol 3 (2) : 259 –
sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan 256.
energy. Simson’s citrate agar merupakan medium Anja Meryandini, Wahyu Widosari, Besty
sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya Maranatha, Titi Candra Sunarti, Nisa
sumber karbon, NH4+ sebagai sumber N dan Rachmania, dan Hasrul Satria 2009. isolasi
brom thymol blue sebagai indikator pH (Capucino bakteri selulolitik dankarakterisasi
dan Sherman, 2001). Pada hasil pengujian sitrat enzimnya. Pusat Penelitian Sumberdaya
didapatkan hasil yang negative karena sitrat Hayati dan Bioteknologi, IPB, Darmaga
tetap berwarna hijau. Bila mikroorganisme 16680, Bogor, Indonesia VOL. 13, NO. 1,
mampu menggunakan sitrat, maka asam akan APRIL 2009: 33-38
dihilangkan dari medium biakan ,sehingga Anonim (2012)
menyebabkan peningkatan pH dan mengubah http://www.puji.peje.blogspot.com/../
warna medium dari hijau ke biru (Saha, 2013). Hidrolisis Gelatin. (Diakses pada tanggal 20
juli 2015).
Kesimpulan Arora. Sanjay., Patel, Purvi., Vanza, Meghns dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Rao, G.G, Isolation and characterization
dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan yaitu: ofmendophytic bacteria colonizing
Isolat bakteri endofit dari kulit batang raru halophyte and other salt tolerant plant
ada yang mampu mendegradasi selulosa, yaitu species from coastal Gujarat. African
dari ke 24 isolat bakteri endofit yang telah diuji Journal of Microbiology Research. 8 (17)
kemampuannya didapatkan satu isolat yaitu ER :1779-1788
11, Isolat bakteri endofit yang positif
mendegradasi selulosa memiliki karakter sebagai Bhatt, Shraddha., Vyas, R.V., Shelat, H.N dan
berikut: ER 11 memiliki bentuk bulat dengan tepi Mistry, Shena. 2013. Isolation and
koloni rata, warna koloni putih kekuningan identification of root nodule bacteria of
dengan permukaan licin dan elevasi yang rata, Mung bean (Vigna radiata L.) for
termasuk kedalam bakteri Gram positif. Mampu biofertilizer production. International Jornal
menghasilkan enzim katalase, gelatinase, namun of Research in Pure and Applied
tidak mampu menjadikan sitrat sebagai satu- Micribiology 3(4) : 127-133
satunya sumber karbon. Suhu optimum untuk Cailliez, C. C., Benoit, L., Gelhaye, E., Petitdemange,
pertumbuhan ER 11 adalah 35 oC dan pH H., and Raval, G. 1993. Solubilization of

105
Jurnal Biosains Vol. 1 No. 3 Desember 2015 ISSN. 2443-1230 (cetak)
ISSN. 2460-6804 (online)

cellulose by mesophilic cellulolytic clostridia production of industrial enzymes and waste


isolate from a municipal solid-waste degradation. Journal microbiology
digester. Bioresource Technology, 43:77-83. 1(1)
Cappuccino, James. G dan Sherman, Natalie, 2001.
Microbiology a laboratory Manual. San Saraswati, R; Simanungkalit, R.D.M.; Suriadikarta,
Francisco. Benjamin Cummings. D.A.; Setyorini, D; dan Hartatik, W, 2006,
Hadiotomo R.S. (1993). Mikrobiologi dasar dalam Pupuk Organik Dan Pupuk hayati: Organic
praktek teknik dan prosedur dasar Fertilizer And Biofertilizer, Balai Besar
laboratorium. Jakarta: Gramedia Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Han, Y, & Chen, HZ, 2007, Synergism between Lahan Pertanian, Bogor, Indonesia.
corn stoverprotein and cellulose. Enzyme Simarmata, R. Lekatompessy, S. Sukiman, H.
and microbial technology, Journal Sains and 2007. Isolasi mikroba endofit dari tanaman
Technology. vol. 41, hal. 638-645 obat sambung nyawa (Gynura procumbens)
Hasanah, Uswatun, 2013 Mikrobiologi. Medan. dan analisis potensinya sebagai antimikroba.
Fmipa Unimed. Berkas Penelitian Hayati. Vol 13: 85-90.
Kusnadi, Peristiwati, Syulasmi, A,. Purwianingsih, Strobel GA., and B. Daisy (2003),Bioprospecting
W., Rochitaniawati, D., 2003, Common for microbial endophytes and their natural
Mikrobiology, Textbook Edisi products. Microbiol. and Mol. Biology
Revisi.Universitas Pendidikan Indonesia. Rev. 67(4):491-502.
Krispina, Nofu, Siti Khotimah, Irwan Lovadi. Sugijanto,N.E., Putra, H,. Pritayuni, H. F,.
2014. isolasi dan karakteristik bakteri Albathaty, N,. dan Noor, C.Z, 2009. Daya anti
pendegradasi selulosa pada ampas tebu mikroba ekstrak lecythophora sp, endofit
kuning (bagasse). universitas tanjungpura: yang diisolasi dari Alyxia reinwardtii, Berk.
Pontianak. vol 3 (1): 25 - 33. Panel Hayati 15: 37-44
Leschine, S.B.,1995, Cellulose degradation in Thiruneekalandan, G., Vidya, S., Jenifer, V., Babu,
Anaerobic Environments, Annu. Rev. V., Shanti. V dan Kathiresan, K, 2014.
Microbiol, vol. 49: 399-426. Identification of Lactobacilli isolated
Noverita, Dinah Fitria, Ernawati Sinaga. 2009. from Mangrove Biotopes of Easr Coast of
Isolasi Dari Uji Aktivitas Antibakteri Bakteri India. Global Educational Education
Endofit Dari Daun dan Rimpang Zingiber Research Journal. 2(2)
ottensii val. Jurnal Farmasi Indonesia 4 (4) :
171 - 176. Waluyo, L, 2008, Teknik Metode Dasar
Pasaribu, Gunawan, 2011. Aktivitas inhibisi alfa Mikrobiologi, Universitas Muhamadiyah
glukosidase pada beberapa jenis kulit kayu Malang Press, Malang.
raru. Jurnal penelitian Hasil Hutan. 29(1) :
10-19. Yasinok, A.E., Sahin, F.I., Haberal, M. 2008.
Pasaribu.G, Bonifasius S, dan Gustan P. 2007. Isolation of endophytic a xylanolityc Bacillus
Analisis Komponen Kimia Empat Jenis Kayu pumilus strain from Zea mays. Tarim
Asal Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Bilimleri Dergisi. Vol 14 (4): 374-380.
Hasil Hutan Vol. 25 N0.4
Purba, T. M., Saryono., Puspita, F. 2013. Isolasi
dan karakterisasi bakteri endofit dari umbi
tanaman dahlia (Dahlia variabilis). Jurnal
Ilmiah Sains Terapan. Vol 3 (2): 91-95
Radu S, Kqueen CY. 2002. Preliminary Screening
of Endophytic Bacteria From Medicinal
Plants In Malaysia For Antimicrobial and
Antitumor Activity. Malaysian. Journal of
Medical Sciences 9 (2) : 23 – 33.
Saha, Amrita dan Santra, Subhas, 2014. Isolation
and characterization of bacteria isolated
from municipal solid waste for

106

Anda mungkin juga menyukai