PENDAHULUAN
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani mikros, bios, dan logos. Mikros berarti
kecil yang erat kaitannya dengan mikroorganisme, mikroba, mikrobia, protista, atau
jasad renik, sedangkan bios berarti hidup dan logos artinya ilmu (Waluyo, 2009:01).
bentuk sel tunggal, multiseluler, maupun aseluler seperti bakteri, fungi, mikroalga,
mikroskop dan telah menjadi ilmu yang multidisipliner. Penerapannya di masa kini
tidak dapat dipisahkan dengan ilmu yang lain, terutama dalam pengaplikasiannya
kimia, arkeologi, pertanian, gizi, kesehatan, serta pangan (Fibriana dan Amalia,
2016:02).
Hakikatnya, mikrobiologi terbagi menjadi dua bagian yaitu mikrobiologi dasar dan
1
2
adalah ilmu yang mencakup penjelasan tentang penerapan ilmu mikrobiologi dalam
memanfaatkan mikroorganisme.
bioaktivator. Pengomposan secara alami membutuhkan waktu yang lama berkisar 2-3
bulan bahkan ada yang sampai 6 bulan. Namun dengan adanya bioaktivator, proses
pengomposan menjadi 2-3 minggu lebih cepat dari waktu umumnya (Indriani,
mendegradasi lignin, selulosa, protein, lipid, amilum dan mikroorganisme yang dapat
memfiksasi nitrogen.
Isolat bakteri dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) memiliki potensi
untuk digunakan sebagai bioaktivator dalam proses pembuatan kompos dari sampah
organik yang ada disekitar lingkungan kita. Seperti yang disebutkan dalam Hambali
dkk (2007:96), TKKS merupakan limbah terbanyak yang dihasilkan dari perkebunan
kelapa sawit. Namun, limbah TKKS belum dimanfaatkan secara optimal. Ada
beberapa isolat bakteri dari TKKS seperti Actinomyces (2), Bacillus (2), Bacillus (3),
Brucella (2), Cellulomonas (1), Cellulomonas (2), Clostridium (1), Clostridium (3),
selulosa (Delva, 2017:54). Isolat bakteri ini akan dicoba untuk diaplikasikan sebagai
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan kompos yaitu kulit pisang dan
kulit telur.
mengalami peningkatan sebesar 1,32% per tahun. Banyak olahan makanan yang
terbuat dari pisang, hal ini menyebabkan sisa limbah yang dihasilkan dari suatu
kegiatan produksi pun meningkat dan sering kali menjadi permasalahan pencemaran
udara lewat bau busuk yang ditimbulkan. Kulit pisang mengandung protein, kalium,
fosfor, magnesium, sodium dan sulfur. Banyaknya unsur yang terkandung dalam kulit
pisang ini membuat kulit pisang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
Pengolahan kulit pisang dapat dikombinasikan dengan kulit telur yang juga
memiliki kandungan kalsium yang cukup baik serta magnesium dan fosfor yang juga
Indonesia akan terus berlimpah, hal ini sejalan dengan penggunaannya untuk
keperluan di rumah tangga, restoran, pabrik roti dan mie, serta para pedagang kaki
lima seperti martabak. Hal tersebut berdampak terhadap limbah kulit telur yang
dihasilkan. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan kulit pisang dan kulit telur untuk
dijadikan bahan pembuatan kompos yang memiliki unsur hara cukup baik untuk
pertumbuhan tanaman. Namun kandungan unsur hara nitrogen pada kulit pisang dan
4
kulit telur sangat sedikit jumlahnya sehingga diperlukan adanya penambahan bahan
organik lainnya yang memiliki kadar nitrogen yang baik. Penambahan dapat
bahan campuran pembuatan kompos. Menurut Ningsih dkk (2013:150), daun lamtoro
dapat mengikat unsur N bebas dari udara karena kemampuannya bersimbosis dengan
kandungan senyawa seperti karbohidrat 40%, nitrogen 4,2%, protein 25,9% dan
mimosin 7,19%, yang sangat baik digunakan sebagai sarana penyuburan tanah dan
bahan tambahan pembuatan pupuk (Devi dkk, 2013:517). Bertitik tolak dari
permasalahan limbah TKKS dan limbah organik yang ada, maka perlu dilakukan
(TKKS) dalam Pengomposan Kulit Pisang, Kulit Telur dan Daun Lamtoro Sebagai
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
1. Pemanfaatan limbah organik seperti kulit pisang dan kulit telur dapat dikelola
kompos tersebut.
2. Kompos dibuat dari kulit pisang, kulit telur dan daun lamtoro.
3. Parameter penelitian meliputi karakteristik kimia yaitu rasio C/N, suhu dan pH,
serta karakteristik fisik meliputi warna, bau dan tekstur dari kematangan
kompos.
pengomposan.
kosong kelapa sawit (TKKS) dalam pengomposan kulit pisang, kulit telur dan daun
lamtoro?
6
tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dalam pengomposan kulit pisang, kulit telur dan
daun lamtoro.
kemampuan bakteri dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dalam pengomposan
kulit pisang, kulit telur dan daun lamtoro serta dapat menambah pengetahuan baru