Anda di halaman 1dari 13

RENDAHNYA TINGKAT PELAYANAN AIR BERSIH

BAGI MASYARAKAT (baca : MASYARAKAT MISKIN)


KOTA SEMARANG
M. Deby Rizani
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024

Abstrak:. Ada masyarakat yang kesulitan memperoleh air bersih untuk kehidupan sehari-hari, sementara di
sisi lain terdapat penggunaan air secara berlebihan tanpa memperhatikan kebutuhan generasi yang akan
datang. Aksesibilitas air bersih bagi masyarakat miskin adalah salah satu indikator pada pasokan air dan
sistem pelayanan air bersih di kota Semarang. Ada tiga tingkat aksesibilitas air bersih yaitu aksebilitas
rendah, aksesibilitas menengah dan aksesibilitas tinggi. Aksesibilitas air bagi masyarakat miskin di
Semarang adalah aksebilitas menengah. Tetapi masyarakat harus menghabiskan 5% dari pendapatan setiap
bulan untuk mendapatkan air bersih. Situasi ini sangatlah buruk, dimana standarisasi aksebilitas air yang
seharusnya tidak menghabiskan lebih dari 3% dari pendapatan setiap bulan.

Kata kunci : Aksesibilitas air, orang miskin, Kota Semarang

PENDAHULUAN di bumi karena teknologi ini


Air sebagai unsur penting membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
kehidupan menjadi permasalahan dalam Evolusi sektor air di negara-
ketersediannya di alam ini. Ketersediaan negara berkembang menunjukkan
air yang digunakan yaitu air tawar kemajuan yang sama, mulai dari
sangatlah kecil dibandingkan air laut penerapan teknologi rumah tangga
yang melimpah. Air tawar yang hanya hingga setingkat metropolitan. Hal ini
3% saja dari keseluruhan air di bumi membuktikan tidak ada teknologi yang
masih dibagi-bagi lagi menurut letaknya. tepat diterapkan pada sektor ini.
Air permukaan yaitu air sungai dan air Sehingga diperlukan pendekatan yang
danau merupakan bagian kecil dari air menawarkan sejumlah teknik, finansial,
tawar. Air tanah yang setiap saat dan institusional yang menyesuaikan
diambil, dieksploitasi manusia, keadaan sosial ekonomi penduduk yang
dimanfaatkan secara maksimal ternyata dilayani dan dapat ditingkatkan apabila
jumlahnya sangat kecil. Untuk dikehendaki oleh perubahan keadaan.
mengatasi jumlah air yang terbatas Keadaan yang dimaksud adalah lebih
diperlukan teknologi pengubahan air kepada partisipasi penduduk, dalam hal
asin ke air tawar. Walaupun teknologi ini masyarakat yang dilayani. Hal ini
ini sudah berjalan tetapi belum secara menyangkut ide dan gagasan mereka
maksimal dapat menutup kekurangan air serta keinginan untuk merubah suatu
sistem penyediaan air bersih. Ada tiga

88JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 88


prinsip yang mendasari pembangunan mengelolanya, demikian juga dalam
dalam sektor air bersih, yaitu; perencanaan, konstruksi,
(a) Konservasi. manajemen, dan operasi dan
Ini berarti menggunakan air hanya pemeliharaan yang tepat). Sistem
secukupnya saja untuk memenuhi yang tidak mampu berjalan atau
kebutuhan yang senyatanya, tanpa yang tidak dimanfaatkan oleh
pemborosan. Konservasi yang efektif masyarakat yang seharusnya dilayani
biasanya meliputi suatu paket merupakan penyia-nyiaan investasi
langkah pengendalian kebocoran, sumberdaya.
penggunaan peralatan untuk (c) Sistem Melingkar (Circular System).
penghematan air, tarif yang berdaya Dengan meningkatnya tekanan
mencegah pemborosan, dan jumlah penduduk terhadap sumber-
kampanye untuk mendorong sumber daya yang terbatas, maka
konsumen lebih sadar terhadap kita perlu memikirkan sistem
akibat penggunaan yang boros. melingkar, bukan garis lurus. Kota
(b) Ketahanan. yang membuang polusinya ke
Ini berarti penggunaan teknologi dan saluran air dan menyebabkan
sistem yang selalu siap bekerja masalah bagi orang lain tidak bisa
dengan sumber-sumber daya yang diterima lagi. Sebaliknya, air limbah
dapat diperoleh dari lingkungan yang telah diolah seharusnya
masyarakat yang dilayani, tanpa dianggap sebagai suatu sumber
ketergantungan yang berlebih pada bernilai yang dapat dipakai.
masukan dari luar. Sumber daya ini
meliputi tidak saja keuangan, TINJAUAN PUSTAKA
melainkan juga mengelola sistem PRINSIP KELAYAKAN
dan ketrampilan yang diperlukan PELAYANAN DALAM
untuk merawat dan memperbaiki PEMBANGUNAN SEKTOR AIR
peralatan yang telah dipasang. BERSIH
Ketahanan juga meliputi peduli Air bersih atau air minum sangat
terhadap keberterimaan (yaitu penting artinya bagi kehidupan manusia.
menggunakan sistem air minum dan Kajian global kondisi air di dunia yang
sanitasi yang disenangi masyarakat) disampaikan pada World Water Forum
dan juga peduli terhadap partisipasi II di Denhaag tahun 2000,
masyarakat (dalam memilih memproyeksikan bahwa pada tahun
teknologi yang akan diterapkan dan 2025 akan terjadi krisis air di beberapa
dalam menentukan cara negara. Krisis air dapat saja terjadi di

Rendahnya
89JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih Bagi
5, No. Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 89
89
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
Indonesia apabila pemerintah dan keberlangsungannya. Keberhasilan
perusahaan air minum tidak dapat penyediaan air bersih perkotaan banyak
secara maksimal mengelola aset ditunjukkan oleh beberapa negara
utamanya. berkembang seperti di Brazil di salah
Berbagai permasalahan yang satu kota bernama Porto Alegre berhasil
dihadapi perusahaan air minum saat ini, melaksanakan manajemen penyediaan
seperti: tingginya tingkat kebocoran air air bersih yang mempunyai dasar
yang diproduksi, kapasitas produksi partisipasi masyarakat, baik dalam
yang belum terpakai, biaya perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi.
operasional/pemeliharaan untuk Salah satunya dalam hal penentuan
menghasilkan air bersih setiap meter anggaran dilaksanakan secara
kubiknya masih lebih tinggi atau sama partisipasif. Di Indonesia, agar
dengan harga jual air setiap meter partisipasi masyarakat kota bisa
kubiknya, belum dapat terpenuhinya mencapai hasil yang maksimal
kebutuhan masyarakat akan air minum pemerintah kota Semarang dalam hal ini
bersih baik secara kuantitas maupun sebagai pelaksana memerlukan
kualitas, konflik perebutan air baku penerapan 10 prinsip dalam partisipasi
yang melintasi dua atau lebih masyarakat. Kesepuluh prinsip-prinsip
pemerintah daerah, adanya daerah yang tersebut adalah:
tidak menyediakan pengaturan air baku, 1. Komitmen
adanya penggundulan hutan di kawasan Dalam menentukan kebijakan
daerah aliran sungai, kesulitan mengenai penyediaan air bersih
keuangan, terbelit hutang yang cukup perkotaan diperlukan komitmen
besar dan tidak mampu membayar diantara semua pihak. Disini yang
hutang sesuai dengan jadwal yang telah menjadi penentu adalah pimpinan
ditentukan, bahkan tidak sedikit dari dinas terkait, para tokoh politik dan
perusahaan air minum yang ada, jika masyarakat untuk bersama-sama
ditinjau dari posisi keuangan perusahaan membantu pengelolaan air serta
sudah dalam keadaan pailit penyediaannya untuk kelangsungan
mencerminkan belum maksimalnya hidup warga. Kesadaran diantara
pengelolaan aset utama perusahaan air pihak-pihak ini untuk bertukar
minum. informasi dan dukungan kepada
Dalam prinsip kelayakan seluruh pelaksana program.
pelayanan dalam pembangunan sektor 2. Hak
air menekankan pada partisipasi Dalam proses partisipasi masyarakat,
masyarakat yang menjadi penentu dalam hak-hak untuk mendapatkan

90JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 90


informasi. Pemerintah harus pengambilan keputusan. Prosesnya
menyediakan ruang untuk semua harus seawal dan secepat mungkin.
informasi yang ada. Baik itu 5. Obyektif
kebijakan mengenai penggunaan air Kebijakan yang dikeluarkan
yang ada. Bagaimana ketersediaan diharapkan dapat seobyektif
air di kota. Untuk menjamin hak-hak mungkin. Salah satu cara yang dapat
masyarakat, semua harus menaati dilakukan dengan memberikan
hukum yang ada. Kesadaran bagi perlakuan yang sama kepada semua
semua pihak untuk dapat berperan pihak. Tidak ada perlakuan istimewa
dalam kebijakan penyediaan air bagi masyarakat yang punya uang
perkotaan. banyak maupun kedudukan tinggi.
3. Kejelasan Dalam pelaksanaannya dibutuhkkan
Pembuatan kebijakan air ini baik standar bagi pelayanan informasi
dalam informasi, konsultasi antara publik.
pihak-pihak yang terlibat dan 6. Sumber daya
partisipasi aktif harus ada dalam Sumber daya yang dimiliki seperti
proses pengambilan keputusan keahlian, finansial, teknik yang tepat
mengenai kebijakan air. Masyarakat dibutuhkan dalam proses partisipasi.
sebagai input dan pemerintah sebagai Dalam penyediaan air harus ada ada
pemegang kebijakan haruslah jelas sumber daya yang mampu
untuk semua, baik proses maupun melaksanakan teknik penyediaan,
hasil yang didapat. Pemerintah keuangan yang cukup untuk
dalam proses ini sebaiknya infrastruktur air harus ada. Sehingga
menghindari harapan yang salah oleh dibutuhkan prioritas dan alokasi
masyarakat mengenai kebijakan sumber daya yang cukup.
yang ada. Penyediaan informasi bagi 7. Koordinasi
masyarakat harus terus-menerus Untuk mengurangi resiko yang akan
sehingga akan jelas dalam dihadapi dalam pembuatan
pengambilan keputusan. keputusan harus ada koordinasi yang
4. Waktu baik antar pihak. Insiatif pemerintah
Waktu sangatlah menentukan untuk terus memberikan informasi
keberhasilan suatu proses pembuatan kepada masyarakat dan meminta
keputusan. Partisipasi masyarakat feedback dikonsultasikan.
berupa konsultasi dan partisipasi 8. Pertanggungjawaban
aktif harus ada dan diambil sebelum Dalam proses pembuatan kebijakan
air baik dalam penetapan anggran

Rendahnya
91JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih
5, No.Bagi Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 91
91
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
harus terbuka dan transparan kesejahteraan masyarakat. Secara umum
sehingga dalam pertanggungjawaban dapat dikatakan bahwa air bersih
akan jelas. Pelaksana pelayanan air memiliki nilai ekonomi yang
publik harus mempunyai kejelasan penyediaannya memerlukan “ongkos
tugas yang dilaksanakan sehingga produksi” karena cara mendapatkannya
sistem tanggung jawab akan mudah. memerlukan teknologi pengolahan.
9. Evaluasi Tidak pula dapat dipungkiri bahwa
Untuk mendapatkan hasil yang ketersediaan air merupakan hak bagi
maksimal dibutuhkan suatu proses setiap warga masyarakat sehingga
evaluasi. Ini memudahkan pemerintah memiliki kewajiban untuk
pemerintah untuk mengetahui hal-hal menyediakannya. Hal ini diperkuat
apa saja yang belum mengakomodir secara global, melalui tujuan
partisipasi masayarakat. pembangunan internasional (MGDs)
10. Partisipasi aktif bidang pengentasan kemiskinan dan
Jika ada partisipasi aktif masyarakat keberlanjutan lingkungan. Dalam bidang
akan ada dinamika dalam proses kemiskinan pembangunan harus mampu
pengambilan keputusan. Mereka meningkatkan pendapatan masyarakat
dapat secara nyata ikut dalam proses sehingga pada tahun 2015 tidak ada
tersebut, dan memperkuat penduduk yang memiliki penghasilan
pendidikan bermasyarakat dan kurang dari 1 US$ dan mengalami
keahlian bermasyarakat. kelaparan, sementara dalam bidang
Berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan Lingkungan disebutkan
dalam pelaksanaan proses partisipasi salah satu targetnya adalah proporsi
masyarakat dalam permasalahan penduduk yang belum mendapatkan
penyediaan air bersih diharapkan melalui pelayanan air minum yang layak minum
mekanisme yang mendukung diharapkan berkurang setengahnya pada
terlaksananya 10 prinsip partisipasi tahun 2015. Meskipun dua hal tersebut
masyarakat. Pemerintah yang ingin memiliki karateritik unik tersendiri
membangun suatu pelayanan air publik sehingga perlu dipisahkan, tetapi kalau
membutuhkan mekanisme tersebut. diberlakukan bagi masyarakat miskin,
Proses penentuan anggaran yang akan dalam prakteknya sehari-hari keduanya
dibebankan kepada masyarakat harus memiliki keterkaitan yang sangat nyata
mengetahui kondisi sosial ekonomi dan jelas.
masyarakat. Bagi masyarakat miskin, biaya
Ketersediaan Air bersih sangat dan waktu untuk mengakses air minum
penting bagi upaya peningkatan memiliki korelasi yang tinggi dengan

92JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 92


penghasilan bulanan mereka. Beberapa MASYARAKAT MISKIN DI KOTA
kasus yang terjadi di kota-kota besar di SEMARANG
Jumlah masyarakat miskin di
Indonesia menunjukan bahwa biaya
Kota Semarang berdasarkan data yang
untuk mendapatkan air minum layak
dikeluarkan BPS dapat dilihat pada
konsumsi bisa lebih besar dari 5 % dari
tabel1.
total penghasilan sebulan. Seringkali
mereka menghabiskan waktu lebih dari 3 Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin Kota
jam untuk mendapatkan air layak Semarang
minum. Artinya dengan standar 8 jam
Tahun Jumlah
kerja per hari, 30% dari waktu mereka (Jiwa)
habis untuk mengakses air bersih. Jika 2002 103.400
mereka tidak bekerja, maka pada hari itu 2003 91.800
2004 79.000
penghasilan mereka akan turun atau 2005 277.488
bahkan akan hilang 2006 341.324
2007 358.424
Kebijakan dasar dari upaya
Sumber: BPS, 2007
penyediaan air minum bagi masyarakat
sudah dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Dari tabel diatas dapat dilihat
melalui UU No.7 Tahun 2004 tentang bahwa jumlah masyarakat miskin
Pengelolaan Sumber Daya Air dan mengalami penurunan dari tahun 2002-
Peraturan Pemerntah No 16 Tahun 2005 2004 dan meningkat pada tahun 2005-
tentang Pengembangan Sistem 2007. Peningkatan jumlah penduduk
Penyediaan Air Minum. Dikaitkan miskin ini disebabkan antara lain oleh
dengan upaya pengentasan kemiskinan adanya kenaikan harga BBM yang
dan penurunan proporsi masyarakat yang berdampak pula pada harga kebutuhan
belum mendapatkan air minum layak pokok sehingga banyak masyarakat yang
konsumsi, permasalahan yang akan jatuh ke dalam garis kemiskinan.
dikaji lebih jauh adalah Bagaimana Masyarakat miskin perkotaan
melakukan penilaian terhadap proporsi biasanya identik dengan permukiman
jumlah penduduk miskin yang belum kumuh dan liar, yang biasanya
mendapatkan pelayanan air minum yang disebabkan karena ketidakmampuan
layak untuk diminum. Kajian dilakukan mereka untuk tinggal ditempat yang
dengan mengambil contoh kasus di Kota lebih layak. Masyarakat secara umum
Semarang. tersebar di beberapa kecamatan di kota
semarang Terdapat sekitar 42 lokasi
permukiman kumuh yang ada di Kota
Semarang (M. Agung Ridhlo: 2003). Di

Rendahnya
93JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih
5, No.Bagi Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 93
93
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
sebagian wilayah tersebut rata-rata Semarang. Dalam analisis ini dilakukan
penghasilan masyarakat miskin paling pembobotan terhadap hasil analisis
rendah Rp.450.000 dan paling tinggi sebelumnya sehingga dapat diketahui
sebesar Rp.750.000 per bulan. Pekerjaan
tingkat akses air bersih bagi masyarakat
mereka adalah buruh dan tenaga upahan
miskin, apakah berada pada tingkatan
harian. Dari 42 titik lokasi tersebut
secara administrasi tersebar di 33 akses optimal, menengah, akses dasar
wilayah Desa/Kelurahan (Eda Haryani, atau bahkan tidak ada akses.
2007). Karakteristik kawasan miskin di Pengelompokkan dan pembobotan
kota Semarang diperlihatkan dalam tingkat akses ini menggunakan hasil
gambar 1. Selanjutnya kajian yang
penelitian Howard dan Bartram tahun
dilakukan Eda Haryani terhadap lokasi
2003. Secara lengkap pembobotan yang
kelurahan tersebut, akan digunakan
sebagai basis penilaian tingkat dilakukan dalam kajian ini menggunakan
aksesibilitas air bagi masyarakat miskin tabel 2.
di Kota Semarang.
Tabel 2. Kriteria Pembobotan Penentuan
Tingkat Akses Air Bersih
Kuantitas Jarak Waktu Nilai
5 -19 > 1000 m > 30 menit 0
l/org/hr
20-49 100-1000 5-30 menit 1
l/org/hr m
50-99 < 100 m < 5 menit 2
l/org/hr (1 rumah 1
kran)
> 100 1 rumah 1 rumah 3
Gambar 1. Karakteristik Kawasan Miskin di l/org/hr lebih dari lebih dari 1
Kota Semarang 1 kran kran
Sumber: Howard dan Bartram, dalam Eda
AKSESIBILITAS AIR MINUM BAGI 2007
MASYARAKAT MISKIN DI KOTA Dari hasil pembobotan tersebut
SEMARANG kemudian dikelompokkan kedalam
Untuk mengetahui tingkat
tingkatan akses berdasarkan jumlah skor
aksesibilitas air bersih bagi masyarakat
total yang diperoleh. Pengelompokkan
miskin Kota Semarang dilakukan dengan
ini dilakukan berdasarkan hasil
analisis deskriptif kuantitatif, dimana
penelitian Howard dan Bartram. Secara
hasil analisis ini akan dapat
lengkap dapat dilihat pada tabel 3.
menggambarkan tingkat aksesibilitas air
bersih bagi masyarakat miskin Kota

94JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 94


Tabel 3. Pengelompokan Tingkat Akses diperoleh dapat ditunjukan bahwa
Berdasarkan Total Skor sebagian besar masyarakat miskin di
Tingkat Akses Total
Skor kota semarang telah mampu mengakses
Tidak ada akses 0 air bersih dalam jumlah 50 – 59 l/O/h.
Akses Dasar 1–3 Hanya sekitar 3 % yang tidak mampu
Akses Menengah 4–6
Akses Optimal 7-9 mengakses air bersih diatas 50 /O/h.
Pemenuhan air masyarakat miskin Kota
Semakin banyak jumlah Semarang secara detail dapat
penduduk, semakin meningkat pula dikelompokkan kedalam beberapa
kebutuhan air. Hal itu berarti persediaan kelompok, yaitu sebagai berikut:
air juga semakin terbatas. Di satu sisi Tabel 4. Pengelompokan Tingkat Konsumsi
ada masyarakat yang kesulitan Air Bersih Masyarakat Miskin
memperoleh air bersih untuk kehidupan Kuantitas Jumlah Skor
(l/org/hr) Kelurahan
sehari-hari, sementara di sisi lain < 19 0 0
terdapat penggunaan air secara 20-49 1 1
50-99 17 2
berlebihan tanpa memperhatikan > 100 12 3
kebutuhan generasi yang akan datang.
Masyarakat perkotaan memanfaatkan air
untuk segala jenis kebutuhan. Mulai dari
kebutuhan minum, mandi, memasak,
mencuci, dan kebutuhan lainnya seperti
menyiram tanaman. Meledaknya
penduduk kota beberapa tahun terakhir
memunculkan permasalahan baru Gambar 2. Kuantitas Air yang dikonsumsi
terhadap akses semua masyarakat oleh masyarakat miskin Kota Semarang
terhadap air. Jika beberapa tahun yang Analisis dan kajian terhadap
lalu dapat mengkonsumsi air secara jarak yang ditempuh untuk mendapatkan
berlebih, hal ini tidak dapat didapatkan air bersih secara umum dapat
saat ini karena semakin banyak orang diperlihatkan bahwa mayoritas
yang membutuhkan air. masyarakat miskin menempuh jarak
Tingkat aksesibilitas air bersih antara 100 – 1000 meter untuk
bagi masyarakat miskin akan dinilai dari mendapatkan air minum layak konsumsi.
kuantitas air yang dikonsumsi, jarak Hanya sekitar 9% yang perlu berjalan
sumber air ke rumah masyarakat dan lebih dari 1000 m. Penilaian terhadap
waktu yang diperlukan untuk kondisi ini ditunjukkan dalam table
mengumpulkan air. Dari data yang berikut.

Rendahnya
95JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih
5, No.Bagi Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 95
95
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
Tabel 5. Jarak yang Harus Ditempuh Masyarakat mampu mengkonsumsi air
Masyarakat Miskin Kota Semarang dalam jumlah yang lebih dari 50 l/O/h,
untuk Mendapatkan Air Bersih
Jarak Skor Jumlah Kelurahan kemudian jarak yang ditempuh untuk
> 1000 m 0 3 mendapatkan tidak lebih dari 1 km.
100-1000 1 4
m Kemudian mayoritas dapat diperoleh
< 10 m 2 26 kurang dari 5 menit. Artinya masyarakat
1 rumah 3 0
lebih dari 1 miskin tidak mengalami kesulitan
kran mengakses air.
Tabel 6. Waktu yang Diperlukan untuk
Mendapatkan Air Minum
Waktu yang Jumlah Skor
diperlukan untuk Kelurahan
mengumpulkan
air
> 30 menit 0 0
5-30 menit 6 1
< 5 menit 24 2
1 rumah lebih dari 1 0 3
Gambar 3. Jarak Tempuh untuk kran
Mendapatkan Air
Dilihat dari segi waktu,
masyarakat miskin di kota semarang
mayoritas sekitar 80% hanya
mengeluarkan waktu maksimal 5 menit
untuk mendapatkan air bersih.
Sementara hanya 20% mereka
menghabiskan waktu antara 5 – 30 menit
Gambar 4. Waktu yang Dikeluarkan untuk
untuk mendapatkan air bersih. Penilaian Mendapatkan Air
dari segi waktu untuk mendapatkan air
Meskipun aksesibilitas air berada
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
pada tingkatan menengah tetapi
aksesibilitas dari sisi total waktu yang
persoalan penyediaan air minum layak
dikeluarkan untuk mengakses air dalam
konsumsi masih perlu ditelaah lebih
kategori tinggi. Oleh karena itu dalam
mendalam apabila dikaitkan Tetapi jika
sudut pandang ini sebenarnya tidak ada
dikaitkan dengan biaya yang harus
persoalan. Dilihat dari Kuantitas air yang
mereka keluarkan untuk mendapatkan
dapat dikonsumsi, jarak yang ditempuh
air tersebut, maka persoalannya lain.
untuk mendapatkan air dan kemudian
Rata-rata pengeluaran masyarakat
waktu untuk mendapatkan air nampak
miskin untuk air bersih tiap bulannya
tingkat aksesibilitas air bagi masyarakat
adalah 5,2%. Hal ini sesuai dengan hasil
miskin dalam tingkatan menengah.

96JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 96


penelitian Water Academy yang Tabel 7. Temuan Tingkat Aksebilitas Air
mengungkapkan bahwa air minum akan Bersih bagi Masyarakat Miskin Kota
Semarang
dianggap mahal jika pengeluaran
melampaui 3% dari pendapatan rata-rata Analisis Hasil Alasan Kesimpulan
Kuantitas air Jumlah kuantitas Dilihat dari Berdasarkan
penduduk (Water Academy dalam yang air yang kuantitas air kuantitas air
dikonsumsi dikonsumsi yang yang
Mungkasa, 2006). masyarakat masyarakat digunakan, dikonsumsi
miskin miskin Kota 40% masyarakat
Jika dibandingkan dengan tarif Semarang relatif masyarakat miskin Kota
sudah dapat miskin Semarang pada
air yang diberlakukan PDAM memenuhi tingkat umumnya telah
kebutuhan konsumsi berada pada
masyarakat miskin harus membayar 10 masyarakat airnya lebih akses
miskin setiap dari 100 menengah.
kali lipatnya. Rata-rata konsumsi air harinya. l/org/hr dan
57%
bersih masyarakat miskin Kota masyarakat
miskin
Semarang setiap bulannya adalah sekitar konsumsi air
nya antara 50-
14 m3 sehingga tergolong dalam kelas 99 l/org/hr.
Jarak yang Pada umumnya Sebesar 87% Ditinjau dari
rumah tangga 1 dengan tingkat harus jarak yang harus masyarakat jarak yang
ditempuh ditempuh miskin harus ditempuh
pemakaian antara 11-20 m3. Rata-rata untuk masyarakat mendapatkan untuk
mendapatkan miskin Kota air hanya mendapatkan
harga yang harus dibayar masyarakat air Semarang untuk dengan jarak air bersih,
bersih mendapatkan air < 10 m. masyarakat
miskin adalah Rp.9.235,-/m3. bersih tidak miskin Kota
terlalu jauh. Semarang
Sedangkan untuk kelas Rumah Tangga 1 Rata-rata sudah berada
dengan tingkat pemakaian antara 11-20 masyarakat pada tingkatan
miskin sudah akses
m3, tarifnya hanya Rp.850/m3 (Litbang langsung menengah.
mendapatkan air
PDAM Kota Semarang, 2006). Dengan di rumah mereka.
Waktu yang Pada umumnya Sebesar 80% Dari waktu
demikian dapat dilihat bahwa diperlukan masyarakat masyarakat yang
untuk miskin tidak miskin Kota diperlukan
masyarakat miskin harus membayar 10 mengumpulkan membutuhkan Semarang untuk
air bersih waktu yang hanya mengumpulkan
kali lipat dari tarif air yang diberlakukan terlalu lama membutuhkan air, masyarakat
untuk waktu < 5 miskin Kota
PDAM. Bahkan untuk kelas rumah mendapatkan air. menit untuk Semarang
Bagi yang mendapatkan sudah berada
tangga 5 atau yang merupakan terlayani sumur air. pada akses
artesis dan sumur menengah.
perumahan mewah sekalipun hanya dalam telah
terdapat 1 kran
membayar Rp.3340,-/m3 (Litbang tiap 1 rumah,
sedangkan bagi
PDAM Kota Semarang, 2006). Hal ini yang beli air,
penjual langsung
sesuai dengan hasil penelitian Bank mengantarkannya
kerumah-rumah.
Dunia dibeberapa kawasan miskin di
Indonesia yang menunjukkan bahwa
masyarakat miskin membayar jauh lebih
mahal (sampai 30 kali lipat) dari
masyarakat kaya untuk mendapatkan
layanan air bersih.

Rendahnya
97JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih
5, No.Bagi Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 97
97
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
difokuskan dan didukung.
Pemerintah sebaiknya menggunakan
mekanisme ini untuk mengumpulkan
seluruh informasi, ide, gagasan yang
ada. Gagasan tersebut dikumpulkan
untuk digarap dan tidak perlu ada
Gambar 5. Peta Sebaran Tingkat pembahasan masalah di proses
Aksesibilitas Air
fasilitasi. Masayarakat dengan bebas
Bagi masyarakat Miskin Kota Semarang
dapat mengungkapkan apa yang dia
harapkan untuk memenuhi
kebutuhan terhadap air bersih. Proses
fasilitasi menciptakan kondisi dan
lingkungan yang menunjang
partisipasi publik. Pemerintah
mengundang masayarakat yang ingin
ikut dalam proses tersebut, prinsip
Gambar 6. Kecenderungan Kebutuhan Air
Bagi Masyarakat Miskin dikaitkan dengan hak dan kejelasan informasi sangat
Jumlah Keluarga Miskin di Kota Semarang dibutuhkan. Beberapa pertimbangan
sampai dengan tahun 2015 seluruh masyarakat yang punya
MEKANISME PENYELESAIAN keinginan akses air bersih lancar
PELAYANAN AIR BERSIH BAGI akan ikut dalam proses ini, karena
MASYARAKAT MISKIN
Dari uraian diatas kiranya ada dalam mekanisme ini cara yang
beberapa mekanisme secara teknis dalam ditempuh sederhana :
penyelesaian pengadaan dan teknik - Setiap ide yang diberikan dicatat
penyaluran air bersih yang tepat serta baim siapapun pihak yang
dapat menjangkau sebagian besar mengajukan ide tersebut.
masyarakat (khususnya masyarakat - Tidak ada diskusi dan evaluasi
miskin) di kota Semarang. Beberapa dalam mengalirnya ide atau
mekanisme yang dapat ditempuh oleh gagasan, sehingga rakyat kecilpun
pemerintah kota Semarang adalah tidak sungkan untuk ‘ber-ide’.
sebagai berikut : Ketakutan masyarakat kecil dalam
a. Fasilitasi diskusi akan menghambat diskusi
Proses partisipasi membawa sehingga fasilitasi tidak terjadi
berbagai macam masalah dan proses tersebut masyarakat akan
berkumpulnya kelompok stakeholder nyaman dalam mekanisme tersebut.
harus diorganisasi, diatur, dan

98JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 98


- Jumlah gagasan yang dipentingkan publik sendiri adalah lebih
bukan kualitas gagasannya. mendukung kepada proses
b. Konsultasi kota partisipasi masayarakat.
Tahap ini menghadirkan para - Diskusi kerja masing-masing pihak
stakeholder yang berasal dari yang terlibat. Agar partisipasi
berbagai kelompok untuk membahas masyarakat tidak hanya ada dalam
permasalahan air bersih perkotaan. pengambilan kebijakan dan ada
Setelah didapatkan gagasan dari juga saat proses penyediaanya,
masyarakat pengguna air bersih akan maka anggaran yaitu tarif bisa
diolah dan didiskusikan untuk mengakomodir kepentingan rakyat
mendapatkan suatu keputusan untuk kecil. Masayarakatpun yang
sistem pelayanan air bersih bagi mempunyai kesadaran untuk ikut
masayarakat kota. Mekanisme mengawasi penyaluran air bersih.
konsultasi kota memungkinkan - Kesimpulan dan keputusan yang
terjadinya sharing informasi, diambil harus sesuai dengan apa
membangun konsensus, dan yang didiskusikan bersama,
partisipasi penuh para stakeholders. partisipasi publik menentukan apa
Dalam proses konsultasi kota yang diharapkan untuk
beberapa hal yang dilakukan adalah : kelangsungan hajat hidup warga
- Pandangan umum mengenai perkotaan
permasalahan penyediaan air
bersih, bagaimana isi, kerangka KESIMPULAN
kerja, tujuan yang akan dicapai Prinsip kelayakan pelayanan
dalam konsultasi kota ini. dalam pembangunan sektor air bersih
- Identifikasi masalah yang ada. Air adalah : komitmen, hak, kejelasan,
bersih yang digunakan untuk waktu, obyektif, sumber daya,
kelangsungan hidup warga kota koordinasi, pertanggungjawaban,
membutuhkan penanganan yang evaluasi dan partisipasi aktif. Kebutuhan
serius pada teknik dan proses akan air di masa mendatang akan terus
pengadaannya dengans semakin mengalami peningkatan, sementara
terbatasnya sumber air perkotaan. tingkat penghasilan masyarakat miskin
- Metode yang akan dilaksanakan sulit untuk diprediksikan. Nilai tingkat
untuk mengatasi penyediaan air aksesibilitas air minum level menengah
bersih, apa saja hal yang belum merepresentasikan biaya
dibutuhkan dan bagaimana mengakses. Apakah memang secara
penyediaan air ditangani oleh keseluruhan aksesibilitas menengah

Rendahnya
99JURNAL Tingkat Pelayanan
TEKNIK AirVol.
- UNISFAT, Bersih
5, No.Bagi Masyarakat
2, Maret 2010 Hal(baca : Masyarakat
88 - 100 99
99
Miskin) Kota Semarang – Mohammad Debby Rizani
tersebut dibayar dengan total Juornalist Workshop on Water
pengeluaran untuk air minum kurang Issues 5-8 desember 2004. Badan
dari 3 % dari total penghasilan mereka. regulator pelayanan air minum
Suatu hal yang belum dapat dicapai oleh Jakarta.
Kota Semarang. Oleh karena itu perlu Cahyat, Ade. Bagaimana Kemiskinan
Diukur? Beberapa model
adanya mekanisme secara teknis dalam
perhitungan kemiskinan di
penyelesaian pengadaan dan teknik
Indonesia. November 2004.
penyaluran air bersih yang tepat serta
Governance Brief. Center For
dapat menjangkau sebagian besar International Forestry Research.
masyarakat (khususnya masyarakat Marina, Ira. 2005. “Keterjangkauan dan
miskin) di kota Semarang. Beberapa Kelangsungan Pengelolaan
mekanisme yang dapat ditempuh yaitu : Layanan Air Bersih di
proses fasilitasi dan konsultasi kota. Perumahan Beringin Asri
Semarang.” Tugas Akhir tidak
DAFTAR PUSTAKA diterbitkan, Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota, Fakultas
Brown, Alison and Tony Lloyd Jones.
Teknik Universitas Diponegoro,
2002. “Spatial Palnning Access
Semarang.
and Infrastructure”. In Carole
Reclaiming Public Water. 2005. Cerita
Rakodi (ed.) Urban Livelihood.
sukses, perjuangan dan visi dari
London: Earthscan.
berbagai negara. AMRTA
Ridhlo, Muhammad Agung. 2002.
Institute for Water Literacy.
Karakteristik Kemiskinan
Santoso, Hamong. 2006. “Kebijakan
Perkotaan pada Permukiman
Infrastruktur Air Bersih dan
Kumuh dan Liar Kota
Kemiskinan.” Jurnal Percik,
Semarang.” Tesis tidak
Edisi April, hal. 30
diterbitkan, Program Studi
Mungkasa, Oswar. 2006. “Pembangunan
Magister Teknik Pembangunan
Air Minum dan Pembangunan.”
Kota, Program Pasca Sarjana
Jurnal Percik, Edisis Oktober
Universitas Diponegoro,
2006, hal. 18-20.
Semarang.
Profil PDAM Tirta Moedal Kota
Howard, Guy dan Jamie Bartram.
Semarang. Litbang PDAM Tirta
Domestic Water Quantity,Service
Moedal Kota Semarang, 2006.
Level and Health. World Health
Maryono. 2007. Menilai Aksesibilitas
Organization 2003.
Air Minum di Kota Semarang.
Anwar, Alizar. 2004. Pelayanan Air
Jurnal PRESIPITASI Vol. 3 No.2
Minum Wilayah Perkotaan
September 2007, ISSN 1907-
Indonesia. Disampaikan dalam
187X

100
JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 5, No. 2, Maret 2010 Hal 88 - 100 100

Anda mungkin juga menyukai