Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cangkang rajungan merupakan limbah padat yang dapat menimbulkan


pencemaran lingkungan sehingga memerlukan penanganan yang serius untuk
mengurangi pencemaran sekaligus memberikan nilai tambah. Selama ini nilai
tambah cangkang rajungan hanya diperoleh dari industri pakan. Mengingat limbah
cangkang rajungan kaya akan kandungan mineral. Pemilihan cangkang rajungan
sebagai sumber kalsium dan fosfor (Vita Yanwar, 2008). Kalsium adalah
senyawa yang dapat menjadi musuh utama seperti siput, keong, molusca, kutu,
dan kumbang karna kulit mempunyai lapisan terluar yang memiliki pemilihan
cangkang rajungan sebagai sumber kalsium dan fosfor adalah salah satu upaya
pemanfaatan yang berpotensi mengurangi pencemaran pada lingkungan untuk
mengurangi limbah hasil pengolahan dan meminimalkan pencemaran lingkungan
(Erlita, 2016).
Mimba adalah suatu tumbuhan yang telah dikenal memiliki sifat pestisida
berspektrum luas. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida adalah
daun dan biji, namun kandungan bahan aktifnya lebih banyak pada biji.
Kandungan minyak pada bijinya berkisar antrara 35 hingga 45%. Komponen
utama yang terdapat pada mimba adalah azadirachtin (C35H44O16), namun
terdapat bahan lainnya yang terkandung dalam mimba, yaitu meliantriol, nimbin,
nimbidin, salanin dan komponen lainnya. Azadirachtin terdiri dari sekitar 17
komponen yang bekerja dengan cara mengganggu hormon eklosi dan juvenile,
sehingga proses metemorfosa terganggu dan berpengaruh terhadap reproduksi
serangga dewasa.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa kandungan dari cangkang kepiting rajungan yang bisa di jadikan
sebagai insektisida.
b) Bagaimana biji mimba bisa membunuh hama pada tanaman
2

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui kandungan cangkang kepiting rajungan untuk di
jadikan sebagai insektisida.
b) Untuk mengetaui waktu lamanya daun mimba bisa bereaksi
membunuh hama
1.4 Luaran yang diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu perikanan dan teknologi serta memberikan manfaat bagi
dalam hal penanganan terkait pembasmian hama pada tanaman, pertumbuhan
tanaman serta pakan pada ikan. Selain hal tersebut penelitian ini diharapkan dapat
dipublikasikan dalam jurnal internasional.

1.5 Kegunaan penelitian


Program penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Mengetahui kandungan dari cangkang rajungan sebagai insektisida.
2. Mengetahui lamanya waktu yang di butuhkan tanaman tanaman mimba
untuk membunuh serangga.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam industri pengolahan belum


dilakukan secara optimal, utamanya pemanfaatan limbah yang dihasilkan seperti
cangkang,tulang, jeroan dan kulit. Cangkang rajungan adalah limbah utama yang
dihasilkan dari industri pasteurisasi atau pengalengan rajungan. Dari sudut
pandang bahan bagan, limbah tersebut mempunyai kandungan mineral tinggi
terutama Ca dan P.
2.1 Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus)
Cangkang rajungan adalah limbah utama yang dihasilkan dari industri
pasteurisasi atau pengalengan rajungan. Dari sudut pandang bahan pangan, limbah
tersebut mempunyai kandungan mineral tinggi (Vita Yanuar, 2008).
2.1.1 Karakteristik Cangkang Rajungan
Karakteristik cangkang rajungan terdiri dari lapisan penyusun cangkang
rajungan disebut kutikula. Lapisan paling luar dari kutikula disebut epikutikula.
Lapisan epikutikula dicirikan dengan adanya sedikit kandungan kitin. Lapisan di
bawah epikutikula disebut prokutikula. Lapisan prokutikula tersusun dari kitin,
protein dan garam kalsium. Dalam lapisan prokutikula terdiri dari dua lapisan
yaitu lapisan preecdysial procuticle dan postecdysial procuticle. Lapisan
postecdysial procuticle terdiri dari dua lapisan yaitu principal layer dan
membranous layer. Lapisan di bawah prokutikula disebut lapisan epidermis.
Susunan lengkap cangkang rajungan adalah: epikutikula, preecdysal procuticle,
principal layer, membranous layer, epidermis, dan tegumental glands (Green dan
Neff, 1972).
2.1.2 Komposisi Cangkang Rajungan
Cangkang merupakan bagian terkeras dari semua komponen rajungan dan
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pupuk organik mengingat
kandungan mineral, terutama kalsiumnya cukup tinggi. Cangkang rajungan
mengandung kitin, protein, CaCO3 serta sedikit MgCO3 dan pigmen astaxanthin
(Hirano 1989). Golongan krustase seperti rajungan pada umumnya mengandung
4

25% bahan padat yang sebagian besar terdiri atas kitin, 20–25% daging yang
dapat dimakan, dan sekitar 50–60% berupa hasil buangan (Angka dan Suhartono
2000).
Komposisi cangkang Jumlah
rajungan Parameter
Air (%) 8,10
Protein (%) 15,58
Lemak (%) 0,19
Abu (%) 53,38
Karbohidrat (%) 22,75

2.1.3 Pembuatan Tepung


Pembuatan tepung cangkang rajungan menurut nurhadijah dan yusuf
(2009), di lakukan dengan proses pengeringan Sedangkan menurut pembuatan
muna (2005) tepung cangakang rajungan menggunakan proses hidrolisis dengan
NaOH 1 N Menurut hilman (2008), hidrolisis cangkang rajungan yang berwarna
putih ,kecoklatan, halus dan terlihat cerah. Penggunaan NaOH agar memberikan
rasa aman pada produk dan tidak ada kontaminasi akibat bahan kimia. Batasan
penggunaan NaOH pada produk pangan
2.2 Tumbuhan Mimba
Azadirachta indica A. Juss : Meliaceae
Mimba merupakan tanaman tahunan yang tumbuh dengan baik di dataran
rendah pada tanah miskin, dangkal, berpasir, berbatu dan kering dengan suhu
udara yang panas. Dapat tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan di bawah
500 mm per tahun. Ketika pohon mimba tumbuh di daerah yang memiliki curah
hujan yang tinggi, tanaman akan menghasilkan daun lebih banyak (vegetatif),
namun ketika tumbuh di dataran rendah yang panas dengan curah hujan di bawah
500 mm/tahun, tanaman akan menghasilkan biji (generatif).
Mimba adalah suatu tumbuhan yang telah dikenal memiliki sifat pestisida
berspektrum luas. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida adalah
daun dan biji, namun kandungan bahan aktifnya lebih banyak pada biji.
5

Kandungan minyak pada bijinya berkisar antrara 35 hingga 45%. Komponen


utama yang terdapat pada mimba adalah azadirachtin (C35H44O16), namun
terdapat bahan lainnya yang terkandung dalam mimba, yaitu meliantriol, nimbin,
nimbidin, salanin dan komponen lainnya. Azadirachtin terdiri dari sekitar 17
komponen yang bekerja dengan cara mengganggu hormon eklosi dan juvenile,
sehingga proses metemorfosa terganggu dan berpengaruh terhadap reproduksi
serangga dewasa.
Mimba efektif mengendalikan sejumlah OPT, seperti hama serangga, kutu,
nematoda, dan OPT lainnya. Namun demikian, mimba tidak membunuh sasaran
secara mudah dan cepat, tetapi bekerja pada OPT sasaran dalam menghambat dan
menggangu dalam berkelompok, aktifitas makan, pertumbuhan dan reproduksi
yang dapat bekerja sebagai insektisida, fungisida, nematisida dan menghambat
pembentukan serangga dewasa, menekan produksi telur, memandulkan serangga,
mengganggu proses perkawinan, menghambat peneluran dan menurunkan tingkat
penetasan telur. Mimba dapat mempengaruhi tingkah laku serangga dan secara
fisiologi serangga menjadi stress dan mengakibatkan kelaparan pada serangga
yang terpapar pestisida nabati mimba. Pestisida nabati mimba dapat bekerja secara
sistemik.

Gambar 2. Tanaman mimba


6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Penyiapan alat dan bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquarium, aerator
dan kelengkapan, pipa paralon, bak viber, pompa celup, selang, beker gelas,
corong pisah.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengadaan
cangkang rajungan, pengadaan mimba, hewan uji ikan nila, pakan ikan, bibit
tanaman akoponik, NaoH, HCl, pelarut etanol.
3.2 Persiapan
a. Persiapan sampel cangkang rajungan.
1. Cangkang rajungan dikeringkan 1 sampai dengan 3 hari.
2. Cangkang rajungan dihaluskan hingga menjadi tepung.
3. Tepung cangkang di ayak, memisahkan yang halus dan kasar.
b. Persiapan sampel daun mimba
1. Daun yang sudah tua diambil sebanyak 1 kg, dibersihkan dan dikeringkan
terlebih dahulu selama 24 jam dalam oven dengan suhu 50c.
2. Sebelum diekstraksi daun mimba yang telah dipotong kecil-kecil dengan
gunting atau pisau kemudian dihaluskan menggunakan blender hingga menjadi
serbuk.
3. Daun mimba yang telah menjadi serbuk diambil 300 gr yang kemudian
dilarutkan dalam 1000 ml metanol setelah itu dimaseri selama 2 kali 24 jam.
4. Setelah dimaserasi selanjutnya dilarutkan kedalam metanhol untuk
dievoporator sampai mengental atau dalam bentuk pasta.
5. Setelah itu hasil ekstraksi digunakan untuk pembuatan konsentrasi 0,4%, 0,6%,
0,8% dan 1 g sebagai perlakuan.
6. Pembuatan larutan konsentrasi dilakukan dengan cara ditimbang 0,4 g, 0,6 g,
0,8 g dan 1 g ekstrak daun mimba kemudian masing-masing dilarutkan dalam
100 ml dalam aquades steril. Selanjutnya dikocok sampai homogen dan
digunakan untuk percobaan. (Mpila et al., 2012)
3.3 Rancangan Penelitian
1. Perlakuan dengan menggunakan Insektisida
2. Perlakuan dengan menggunakan cangkang rajungan
3. Perlakuan dengan menggunakan daun mimba
4. Perlakuan dengan kombinasi cangkang rajungan dan daun
mimba
7

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rencana anggaran biaya penilitian tertuan pada Tabel 4.1
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 4.536.000
2 Bahan habis pakai 5.500.000
3 Perjalanan 2.010.000
4 Lain –lain 454.000
Jumlah 12.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Rancangan jadwal kegiata pada Tabel 4.2
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan Lapangan
Persiapan alat dan bahan
2 Pengelolaan
3 Uji coba
4 Pengumpulan Data
5 Analisis Data Laporan
Menyusun draft laporan
Menyusun laporan akhir
8

DAFTAR PUSTAKA

1. Didik Santoroi, Karakteristik Bioteknologi Rajungan (portunas plagiucus)


Di Dusun Ujung Lombok Timur, Juli 2106
2. Arga Nayesya Amalia, Pemanfaatan Cangkang Rajungan, Sebagai
Koagulan Untuk Penjernih Air, 2018
3. Sri Hastuti, Syamsul Arifin, Drimiyya Hidayati, Pemanfaatan Limbah
Cangkang Rajungan , (Portunus Pelagicus) Sebagai Perisai Makanan
Alami.
4. Agus, Kementrian Pertanian Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pertanian, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan, 2012
9

LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Jadwal Kegiatan

No Uraian Kegiatan 2019


1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Aktivitas
3
4
5

Lampiran 2. Biodata Ketua Dan Anggota

A. Identitas Ketua

1 Nama lengkap Wandi


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi THP
4 NIM 119025
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sanglar,29 juni 2001
6 Alamat E-mail wandistitek@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 082290030922

B. Identitas Anggota 1

1 Nama lengkap Elis Safitri


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi BDP
4 NIM 419011
5 Tempat dan Tanggal Lahir Belawae, 02 September 2001
6 Alamat E-mail eliscute101@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 085243620357

C. Identitas Anggota 2

1 Nama lengkap Keky Febriani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi BDP
4 NIM 419018
5 Tempat dan Tanggal Lahir Carigading,01 Januari 2000
6 Alamat E-mail Kekyfebriani@gmail.com
10

7 Nomor Telpon/HP 085255102242

Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (Dengan Buana Basir, S.Pi.,M.S.i.


gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi Umum
4 NIP/NIDN 05072001.008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pinrang, 17 Januari 1975
6 Alamat E-mail buanabasir@stitek-balikdiwa.ac.id
7 Nomor Telpon/HP 085255990840

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Program Perguruan Tinggi Jurusan/Prodi


Lulus Pendidikan Studi
2013 Magister Universitas Hasanuddin Makassar Ilmu Perikanan
2002 Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar Budidaya
Perikanan
1998 Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Budidaya
Pangkep Perikanan

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
Penelitian

Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu


2015 Pelatihan Pengolahan Desa Kab. Maros 2015
Limbah Kepiting
menjadi Pakan Pelet
2015 Pelatihan prospek dan STITEK Balik 2015
metode pengolahan hasil Diwa
perikanan
2014 Pelatihan Pengolahan Sekolah Tinggi 5 jam
Hasil Perikanan Teknik Kelautan
11

Balik Diwa
2014 Pelatihan Pengolahan Sekolah Tinggi 5 jam
Hasil Perikanan Teknik Kelautan
Balik Diwa
2013 Pelatihan Pengolahan STITEK Balik 5 jam
Diversifikasi Produk Diwa
Perikanan
2013 Pelatihan Penyusunan Ditjen Dikti 2 Hari
Proposal Penelitian Bekerjasama
Dosen Pemula dan Hibah dengan Sekolah
Bersaing Tinggi Teknik
Kelautan Balik
Diwa
2010 Pelatihan Penyusunan Sekolah Tinggi 2 Hari
GBRP dan SAP Teknik Kelautan
Balik Diwa
2010 Pelatihan Soft Skills Ditjen Dikti 2 Hari
Mahasiswa Bekerjasama
dengan Sekolah
Tinggi Teknik
Kelautan Balik
Diwa
2010 Pelatihan Desain Sekolah Tinggi 2 Hari
Pembelajaran Dosen Teknik Kelautan
Balik Diwa

Tahu Jenis/Nama Kegiatan Tempat


n
2010 Diklat Sistem Manajemen Mutu Terpadu Dinas
Sesuai Konsep HACCP Pendidikan
12

Majene
2014 Penanaman mangrove Desa Bojo Kab.Barru
2014 IbM Tani tambak kab.Pinrang Desa Lerang kab.Pinrang
2015 Penyuluhan Budidaya Ikan Bandeng dan Desa
Udang di Tambak
2016 Penyuluhan Budidaya Ramah Lingkungan Desa Aeng Toa Kab. Takalar
(Sistem Silvofishery)
2017 Pemyuluhan Budidaya Ikan Desa Salenrang Kecamatan
Bontoa
2017 Budidaya Polykultur Desa Tunikamaseng, Kecamatan
Bontoa
2017 Cara Mengidentifikasi Kualitas Air yang Desa Tupabbiring Kecamatan
Baik Bontoa
2018 Penyuluhan Prospek marikultur Kelurahan bira Kecamatan
Tamalanrea Makassar
2018 Pemanfaatan Lahan untuk Pembesaran Ikan Campaga KecamatanTompobulu
Nila Kabupaten Bantaeng
2018 Edukasi Pelestarian Pesisir Pantai Kelurahan Barrang Lompo
Kecamatan Singkarang Kota
Makassar
2019 Program Pengembangan Kewirausahaan Sekolah Tinggi Teknologi
(PPK) Kelautan Balik Diwa Makassar
Pengabdian Kepada Masyaraka

Lampiran 4. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


diperlukan (Rp)
- Aquarium 12 buah 50.000 600,000
- Aerator dan 1 unit 1.000.000 1.000,000
kelengkapan
- Pipa Paralon 10 meter 130.000 1.300.000
- Bak Viber 2 Unit 150.000 300.000
- Pompa celup 1 Unit 1.500.000 1.500.000
13

- Selang 10 meter 25.000 250.000


- Beker gelas 10 buah 45.000 450.000
- Corong pisah 2 buah 60.000 135.000
- SUB TOTAL (Rp) 4.536.000

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
- Pengadaan 5 kali 100.000 500.000
cangkang
rajungan
- Pengadaan 5kali 150.000 750.000
mimba
- Hewan uji ikan 1000 ekor 1000 1.000.000
nila
- Pakan ikan 10 kg 20000 200.000
- Bibit Tanamn 500 buah 1000 50.000
akoponik
- NaoH 10 L 150.000 1.500.000
- HCl 20L 45.000 900.000
- Pelarut Eetanol 10 L 60.000 600.000
- SUB TOTAL (Rp) 5.500.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
-Perjalanan pp 10 kali 75.000 750.000
lokasi
- Biaya sampling 3 kali 320.000 960.000
- Transportasi 3 kali 100.000 300.000
pengadaan alat
dan bahan
- SUB TOTAL (Rp) 2.010.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Pembuatan 7 kali 50.000 350.000
laporan
kegiatan
- Atk 1 paket 104.000 104.000
- SUB TOTAL (Rp) 454.000
TOTAL 1+2+3+4 (RP) 12.500.000
(Terbilang..........................)

No Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian


Studi (jam/minggu) Tugas
1 119025 THP
14

2 419011 BDP
3 419018 BDP
Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas

Anda mungkin juga menyukai