Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN

BUPATI LUWU TIMUR


PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR
NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

PEDOMAN BANTUAN BEASISWA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI LUWU TIMUR,

Menimbang : a. bahwa salah satu masalah mendasar pada pengembangan sumber daya manusia
melalui penddikan bagi generasi muda di daerah adalah masalah finansial;
b. bahwa pemerintah pusat belum dapat memberikan bantuan pendidikan kepada
seluruh mahasiswa berprestasi dan atau mahasiswa kurang mampu secara
finansial;
c. bahwa Bantuan Biaya Pendidikan dari Pemerintah Daerah
merupakan upaya meningkatkan prestasi akademik bagi mahasiswa berprestasi
dan salah satu solusi untuk mengatasi masalah finansial bagi mahasiswa kurang
mampu;
d. bahwa dalam rangka pemberian bantuan beasiswa mahasiswa berprestasi dan
mahasiswa kurang mampu, maka perlu diatur pedoman pemberian bantuan
beasiswa mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d , perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman
Pemberian bantuan beasiswa mahasiswa berprestasi dan bagi Mahasiswa
Kurang Mampu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan


Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4270);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
RANCANGAN

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negaara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105) sebagaiamana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2010
tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Peserta Didik Yang
Orang Tua atau Walinya Tidak Mampu Membiayai Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014
tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 253);
RANCANGAN

12. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Luwu Timu
(Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2009 Nomor Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 23) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 12 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur
Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Luwu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Tahun
2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor
89);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Luwu Timur Nomor 99 );
14. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daera
Kabupaten Luwu Timur Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 103).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN BANTUAN BEASISWA


DAERAH

BAB 1

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Luwu Timur.
2. Pemerintah daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Luwu Timur;
4. Beasiswa adalah bantuan keuangan yang diberikan kepada mahasiswa Daerah dimana dapat
dalam bentuk scholarship, fellowship, atau grant;
5. Beasiswa Scholarship adalah bantuan yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi
akademik tinggi dan kepada mahasiswa kurang mampu secara finansial;
6. Beasiswa Fellowship adalah bantuan yang diberikan kepada alumni program sarjana untuk
mengembangkan kemampuan profesionalnya secara spesifik atau persiapan menuju
pascasarjana di luar negeri;
7. Beasiswa Grant adalah bantuan dalam bentuk hibah yang diberikan kepada mahasiswa untuk
menunjang penelitian atau penunjang lainnya bagi program pascasarjana, baik Program
Magister maupun Program Doktor;
5. Mahasiswa adalah orang yang sedang mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi.
7. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.
RANCANGAN

8. Prestasi adalah hasil proses belajar dari perguruan tinggi berupa Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) pada standard tertentu, prestasi dalam bidang seni dan atau olah raga yang
diselenggarakan oleh panitia setingkat provinsi, nasional, atau internasional, dan prestasi lain
sebagai hasil seleksi, baik yang dilaksanakan oleh daerah maupun instansi lain yang
memenuhi syarat.
9. Kurang mampu adalah mahasiswa dengan tingkat ekonomi tergolong lemah yang
dibuktikan oleh beberapa indikator yang ditetapkan oleh pemerintah daerah

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang Lingkup Peraturan Bupati
a. Maksud dan tujuan;
b. Kriteria Beasiswa
c. Mekanisme Pemberian Beasiswa
d. Monitoring dan evaluasi

BAB III
Maksud dan Tujuan

Pasal 3

Pedoman pemberian beasiswa dimaksudkan agar pengalokasian dan pengelolaan dana


dilaksanakan secara berkeadilan, tertib, ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan bertanggung
jawab sehingga mencapai maksud dan tujuan beasiswa sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 4

Tujuan Pemberian Beasiswa adalah sebagai berikut:


a. untuk meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar di perguruan
tinggi bagi masyarakat Daerah;
b. untuk membantu mahasiswa kurang mampu yang tidak mendapatkan bantuan dari
pemerintah atau sponsor lain sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan
tinggi.
c. untuk memberikan penghargaan dan motivasi bagi mahasiswa berprestasi agar dapat
meraih prestasi yang lebih tinggi lagi pada perguruan tinggi
d. untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dan atau pegawai daerah dalam
meningkatkan profesi dan atau studi lanjut di dalam dan luar negeri
e. untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa daerah dalam pelaksanaan penelitian
dalam rangka tugas ahir pendidikannya.
RANCANGAN

BAB IV

KRITERIA PEMBERIAN BEASISWA DAERAH

Pasal 5
Kriteria penerima Beasiswa Scholarship

1. Scholarship Berprestasi
b. Tercatat sebagai penduduk Daerah paling singkat 3 (tiga) tahun terahir secara berturut
turut yang dibuktikan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik
c. Tidak sedang menerima Beasiswa yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), dan atau sponsor lain
d. Tidak pernah terlibat kejahatan dan dihukum dengan keputusan tetap oleh pengadilan
e. Belum menikah
f. Kuliah pada perguruan tinggi dan program studi terakreditasi dari Badan Akreditasi
Nasional (BAN) dan atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), dan atau Badan
Akreditasi Internasional (BAI) yang diakui oleh Kementrian Pendidikan
g. Terdaftar pada semester I-VI Program Diploma 3, semester I-VIII Program Diploma
4/Program Sarjana, dan semester VII-VIII untuk Program Diploma 3 lanjut ke Program
Diploma IV/Program Sarjana
h. Telah mengikuti pendidikan pada perguruan tinggi m i n i m a l selama 2 semester
i. Menyerahkan surat keterangan aktif kuliah yang ditanda tangani WD 3/Ketua Prodi
j. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran (3X4) cm 3 lembar
k. Menyerahkan transkrip nilai minimal 2 (dua) semester yang telah ditempuh
l. Menyerahkan fotokopi rekening Bank Sulselbar atas nama sendiri jika telah
dinyatakan lulus sebaagai penerima beasiswa daerah
m. Bagi yang berstatus famili lain pada daftar kartu keluarga harus tamat pada jenjang
SMP/sederajat dan SMA/sederajat di Daerah
n. Mahasiswa Berprestasi yang diterima pada Perguruan Tinggi terakreditasi A dan
program studi terakrediatasi A atau terakreditasi B melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi dapat mengajukan Beasiswa Berprestasi sejak semester 1.
Pembayaran beasiswa untuk semester berikutnya mengikuti persyaratan IPK pada Pasal
5. ayat 1.o. atau setiap Semester dalam setiap Tahun Anggaran.
o. Memiliki Indeks Prstasi Kumulatif (IPK) pada Perguruan Tinggi (PT):
1. PT dan Program Studi (Prodi) keduanyan terakreditasi A (Unggul), IPK minimal
3.00
2. PT terakreditasi A dan Prodi terakreditasi B (sangat baik), atau sebaliknya, IPK
minimal 3.25
3. PT teakreditasi C (Baik) dan Prodi terakreditasi B, atau sebaliknya, IPK minimal
3.50
4. PT dan Prodi keduanya terakreditasi C, IPK minimal 3.60
5. PT dan Prodi keduanya tidak terakreditasi, IPK minimal 3.75
6. Memiliki Prestasi pada bidang tertentu sebagai juara I-III dari kompetisi yang
diselenggarakan oleh Panitia setingkat provinsi, nasional, atau internasional yang
dibuktikan dengan piagam dan atau sertifikat asli.
2. Scholarship Kurang Mampu
RANCANGAN

a. Kriteria Scholarship Berprestasi pada Pasal 5. Ayat 1.a samapai dengan Pasal 5. Ayat
1.m berlaku bagi calon penerima scholarship Kurang Mampu.
b. Terdaftar sebagai warga kurang mampu yang dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga
yang membidangi
c. Memeiliki IPK minimal 2.75

Pasal 6
Sasaran Beasiswa Scholarship Berprestasi
1. Mahasiswa Program Diploma 3 diberikan sampai semester 6, sedangkan mahasiswa
Program Diploma 4 dan Program Sarjana diberikan sampai semester 8
2. Batas usia penerima beasiswa Program Diploma 3 adalah 24 tahun, sedangkan Program
Diploma 4 dan Program Sarajana maksimal 25 tahun.

Pasal 7
Sasaran Beasiswa Scholarship Kurang Mampu
1. Sasaran Beasiswa Scholarship Berprestasi Pasal 6. Ayat 1 dan Pasal 6.2 berlaku bagi calon
penerima Beasiswa Scholarship Kurang Mampu
2. Warga Daerah kurang mampu yang dibuktikan dengan kartu atau keterangan tidak mampu
yang dikeluarkan ole Kementerian/Lembaga yang membidangi

Pasal 8
Kriteria penerima Beasiswa Fellowship

1. Alumni perguruan tinggi minimal program sarjana atau sarjana terapan yang ingin
mengembangkan kompetensi atau profesi, diantaranya:
a. Program Koas bagi program pendidikan dokter dan Pendidikan Dokter gigi diberikan
Beasiswa Fellowship masing masing maksimal 4 semester
b. Program profesi Ners, profesi bidan, Farmasi,dan Dokter hewan diberikan Beasiswa
Fellowship maksimal 2 semester
c. Pendidikan profesi lainnya yang diakui oleh Kementerian yang membidangi dan
dianggap strategis diberikan Beasiswa tambahan 2 semester.
2. Alumni Program Sarjana, Program Sarjana Terapan, Program Magister dan Magister
Terapan yang dipersiapkan oleh Daerah untuk mengikuti kursus Bahasa Asing dalam
rangka studi lanjut dengan Beasiswa Pemerintah Indonesia dan atau soponsor lainnya, baik
nasional maupun internasional dengan persyaratan lulus seleksi khusus oleh tim seleksi
3. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Daerah yang dianggap potensial dan
dipersiapkan untuk pengembangan sektor tertentu di Daerah dengan persyaratan khusus
sebagai berikut:
a. Diusulkan oleh pejabat pimpinan langsung dengan mempertimbangkan kinerja
b. Mendapatkan rekomendasi untuk belajar sesuai peraturan perundang undangan
c. Rekomendasi pimpinan terkait bidang studi yang diambil bahwa sesuai dengan
kebutuhan Daerah dan atau unit tugas
4. Batas usia calon penerima Beasiswa Fellowship adalah maksimal 35 Tahun

Pasal 9
Kriteria penerima Beasiswa Grant

1. Mahasiswa Pascasarjana semester ahir dan sedang melakukan penelitian tugas ahir, baik
RANCANGAN

Tesis, maupun Disertasi


2. Mahasiswa semester ahir yang memerlukan bantuan khusus untuk penyelesaian studinya

Pasal 10
Mekanisme Pemberian Beasiswa

Mekanisme Pemberian Beasiswa Daerah adalah sebagai berikut.


1. Calon penerima beasiswa mengajukan permohonan kepada Bupati melalui Satuan Kerja
Daerah yang membidangi beasiswa sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh Satuan Kerja
Daerah
2. Satuan Kerja Daerah dibantu oleh Panitia seleksi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Bupati
3. Panitia seleksi melakukan verifikasi dan validasi berkas permohonan calon penerima
beasiswa sesuai mekanisme yang berlaku
4. Dalam hal jumlah pemohon melebihi kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun
berjalan maka panitia seleksi akan melakukan perengkingan berdasarkan indikator yang
ditetapkan oleh Satuan Kerja dan atau Panitia seleksi
5. Hasil seleksi calon penerima oleh panitia seleksi ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati
sebagai penerima Beasiswa Daerah tahun anggaran berjalandan diumumkan melalui Media
Cetak dan Media Online pada website Pemerintah Daerah
6. Kepala Perangkat Daerah yang membidangi beasiswa menetapkan alamat Website sebagai
media pendaftaran calon penerima beasiswa dan pengumuman hasil seleksi serta informasi
lain tentang beasiswa
7. Waktu pendaftaran beasiswa ditentukaan oleh Satuan Kerja yang membidangi dan atau
panitia seleksi

Pasal 9
Mekanisme Pencairan Beasiswa

1. Pencairan Beasiswa dilaksanakan melalui pembayaran langsung dari Dokumen


Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi ke
rekening penerima Beasiswa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penyaluran sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 dibayarkan untuk 1 (satu) Tahun
Anggaran atau 2 (dua) semester.
3. Besaran Beasiswa Scholarship adalah:
1. Mahasiswa Berprestasi sebesar Rp2.500.000,00 (Dua Juta
Limaratus Ribu Rupiah)
per semester
2. Mahasiswa Kurang Mampu sebesar Rp2.200.000,00 (Dua Juta Duaratus Ribu Rupiah)
per semester.
4. Besaran Beasiswa Fellowship adalah sesuai kebutuhan (at cost) berdasarkan kuota yang
ditetapkan oleh panitia seleksi
5. Besaran Beasiswa Grant adalah:
a. Penyelesaian Tesis sebesar Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah)
RANCANGAN

b. Penyelesaian Disertasi sebesar Rp.20.000.000,00 (Duapuluh Juta Rupiah)


c. Mahasiswa semester ahir yang memerlukan bantuan khusus adalah jika penelitian tugas
ahir sangat berkaitan erat dengan pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) dan
memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Besarnya
beasiswa sesuai keputusan panitia seleksi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI BEASISWA DAERAH


Pasal 10

Dalam rangka monitoring dan evaluasi penyaluran beasiswa Daerah, Perangkat Daerah yang
membidangi akan melakukan monitoring dan evaluasi, diantaranya:
1. Perkembangan studi dan hasil studi Penerima Beasiswa yang meliputi aspek akademik dan
nonakademik dan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas
keberlanjutan beasiswa
2. Penelusuran untuk menilai kesesuaian antara data atau laporan penerima Beasiswa dan
pelaksanaan studi penerima Beasiswa dengan ketentuan yang berlaku
3. Membuat laporan kepada instansi terkait jika ditemukan adanya indikasi pelanggaran
peraturan dan atau Hukum yang berlaku tentang Beasiswa bagi penerima Beasiswa
4. Pemberian sanksi kepada Penerima Beasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik
berupa teguran maupun penghentian Beasiswa

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaan
Beasiswa akan diatur lebih lanjut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 12

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati tentang Beasiswa sebelumnya
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di Malili
pada tanggal

BUPATI LUWU TIMUR,

BUDIMAN

Diundangkan di Malili
RANCANGAN

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR,

BAHRI SULI
BERITA DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2021 NOMOR ....

Anda mungkin juga menyukai