TENTANG
-2-
15. Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 1381/XII/2021
tentang Pengangkatan Pejabat Tinggi Pratama Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Riau
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah gubernur Riau, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah di Provinsi Riau;
2. Gubernur adalah Gubernur Riau;
3. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang
selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah
pada Pemerintah Daerah selaku pengguna
anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah;
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah Dinas Pendidikan Provinsi yang
melaksanakan urusan pendidikan pada Provinsi Riau;
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Riau;
6. Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang selanjutnya
disingkat Dana BOSDA adalah dana yang digunakan
terutama untuk mendanai belanja non personalia bagi
Sekolah menengah dan Sekolah khusus serta dapat
memungkinkan untuk mendanai kegiatan lain sesuai
ketentuan peraturan perundang undangan;
7. Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut
DAPODIK adalah suatu sistem pendataan yang dikelola
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
memuat Data Sekolah, peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan substansi pendidikan yang
datanya bersumber dari Sekolah yang terus menerus
diperbaharui secara online.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah APBD Provinsi Riau.
9. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah
daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan
tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang
bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan
-3-
pemerintah daerah.
10. Rekening Sekolah adalah adalah rekening yang
digunakan Satuan Pendidikan untuk penerima Dana
BOSDA;
11. Pengelolaan Dana BOSDA adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan dan penganggaran Dana
BOSDA, pelaksanaan Dana BOSDA, penatausahaan
Dana BOSDA, pelaporan Dana BOSDA,
pertanggungjawaban Dana BOSDA dan pengawasan
Dana BOSDA;
12. Satuan Pendidikan adalah Kelompok layanan
Pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan pada
jalur Formal, Nonformal dan Informal pada setiap
jenjang dan Jenis Pendidikan dalam hal ini terdiri dari
SMA, SMK dan SLB;
13. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat
SMA, adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP
atau MTs;
14. Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya
disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan pada jenjang Pendidikan menengah sebagai
lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat
atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs;
15. Sekolah Luar Biasa yang selanjutnya disebut SLB
adalah salah satu bentuk Sekolah khusus yang
terintegrasi pada jalur formal untuk jenjang pendidikan
dasar sampai dengan pendidikan menengah dalam satu
manajemen pengelolaan;
16. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu;
17. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah Dana BOSDA
yang selanjutnya disingkat RKAS Dana BOSDA adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan sekolah yang dibiayai dari
sumber Dana APBD;
18. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakannya;
19. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA
adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna
anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
-4-
SKPD yang dipimpinnya;
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah;
21. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Riau yang sclanjutnya disingkat BPKAD adalah
Perangkat Daerah yang mempunyai tugas sebagai
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan bertindak
sebagai satuan kerja pengelola keuangan dan aset
daerah;
22. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang
selanjutnya disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD;
23. Tenaga Honorer adalah pendidik dan tenaga
kependidikan di Satuan Pendidikan yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain (bagi
Satuan Pendidikan negeri) atau diangkat oleh pihak
yayasan (bagi Satuan Pendidikan swasta);
24. Tempat Kegiatan Belajar (TKB) adalah sebuah tempat
memadai yang digunakan untuk kegiatan belajar secara
kelompok atau kelas, dapat berupa Sekolah, Mushola,
Balai Desa atau tempat lainnya;
25. Guru Pamong adalah pembimbing belajar mandiri siswa
yang terdiri dari anggota masyarakat yang peduli akan
Pendidikan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang;
26. Pengelola TKB adalah orang yang ditugaskan oleh
pejabat yang berwenang untuk mengelola TKB agar
berjalan sebagaimana mestinya;
27. Bendahara Khusus Pengelolaan Dana BOSDA yang
selanjutnya disebut Bendahara Dana BOSDA adalah
PNS yang ditunjuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja Dana BOSDA pada Satuan pendidikan;
28. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-
SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan dan
belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan anggaran oleh PA;
29. Naskah Perjanjian Hibah Daerah yang selanjutnya
disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang
bersumber dari Dana BOSDA antara Pemerintah Daerah
dengan penerima hibah.
-5-
Pasal 2
Prinsip Pemberian Dana BOSDA
Dana BOSDA dapat dikelola berdasarkan prinsip prinsip
sebagai berikut:
1. Fleksibel yaitu penggunaan Dana BOSDA dapat
digunakan dan dikelola sesuai kebutuhan;
2. Efektif yaitu penggunan dana BOSDA dapat memberikan
hasil, pengaruh dan berdaya guna dalam peningkatan
mutu dan kualitas sesuai dengan tujuan pendidikan;
3. Efisien yaitu penggunaan dana BOSDA dapat
meningkatkan mutu dan kualitas belajar siswa dengan
biaya seminimal mungkin dengan hasil yang optimal;
4. Akuntabel yaitu penggunaan dana BOSDA dapat
dipertanggungjawabkan secara keseluruhan berdasarkan
pertimbangan yang logis sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan; dan
5. Transparan yaitu penggunaan dana BOSDA dapat
dikelola secara terbuka dan mengakomodir aspirasi
pemangku kepentingan sesuai kebutuhan Satuan
Pendidikan.
BAB II
TUJUAN, SASARAN PENERIMA DAN ALOKASI
Pasal 3
Tujuan
Program pemberian Dana BOSDA secara umum bertujuan
untuk membantu pembiayaan pelaksanaan Pendidikan yang
bermutu pada Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan
Pendidikan Khusus di Provinsi Riau, sedangkan secara
khusus pemberian Dana BOSDA bertujuan untuk:
1. Sebagai rintisan program wajar 12 tahun;
2. Mendukung percepatan program wajar 12 tahun;
3. Meningkatkan akses dan kualitas Pendidikan di jenjang
SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta;
4. Membebaskan pungutan bagi siswa SMA, SMK dan SLB
Negeri;
5. Membantu dan meringankan biaya bagi Siswa Kurang
Mampu SMA, SMK dan SLB Swasta;
6. Relevansi untuk menghadapi tantangan perubahan
kehidupan Nasional, dan Global.
-6-
Pasal 4
Sasaran Penerima dan Penetapan Alokasi
(1) Satuan Pendidikan penerima bantuan BOSDA meliputi:
a. SMA Negeri/swasta;
b. SMK Negeri/swasta;
c. SLB Negeri/swasta;
(2) Satuan Pendidikan Penerima Dana BOSDA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. memiliki nomor pokok Satuan Pendidikan nasional
yang terdata pada Dapodik;
b. melakukan pemutakhiran data di dapodik sesuai
kondisi riil di Satuan Pendidikan;
c. memiliki izin untuk menyelenggarakan pendidikan
bagi Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat yang terdata pada dapodik;
d. bukan merupakan Satuan Pendidikan kerjasama.
-7-
rupiah) per satuan pendidikan (SMA, SMK dan
SLB); dan
d) Jumlah siswa lebih dari 200 tidak
mendapatkan uang pokok lembaga.
-8-
(3) Hibah bagi SMA, SMK dan SLB Swasta dituangkan dalam
NPHD paling sedikit memuat ketentuan mengenai:
a. Pemberi dan penerima hibah;
b. tujuan pemberi hibah;
c. besar alokasi anggaran hibah yang akan diterima;
d. hak dan kewajiban;
e. tata cara penyaluran hibah;
f. tata cara pelaporan hibah.
- 10 -
Satuan Pendidikan, kabupaten, provinsi, nasional
dan internasional meliputi:
a) Honor, konsumsi, penginapan dan transportasi
pembimbing;
b) Honor, konsumsi, penginapan dan transportasi
pemateri/ narasumber;
c) Bahan praktik/pendukung (habis pakai);
d) Alat praktik yang tidak bersifat asset;
k. Pengembangan kreativitas unggulan mutu
pendidikan:
a) Honor pemateri/narasumber;
b) Bahan praktik/pendukung (habis pakai);
c) Alat praktik yang tidak bersifat asset;
- 11 -
ditetapkan Pemerintah Pusat, Satuan Pendidikan
dapat (diperbolehkan) menggunakan dana BOSDA,
apabila belum/ atau tidak dibiayai BOS Reguler
dan sumber lainya, seperti pembelian; cairan
pembersih tangan, pembasmi kuman,
(disinfectant), masker, peralatan cuci tangan, atau
alat dan fasilitas penunjang kebersihan lainnya
yang relevan;
d. Biaya pendukung pelaksanaan Standar
Manajemen mutu seperti ISO, Akreditasi Sekolah,
SNI, SPMI, PMP, Adiwiyata. Biaya yang dimaksud
adalah biaya yang dikeluarkan oleh Satuan
Pendidikan seperti; Biaya untuk persiapan ISO,
penilaian akreditasi sekola oleh BAN Akreditasi
Sekolah Menengah, SNI, SPMI, PMP, Adiwiyata
berupa biaya rapat-rapat persiapan, penyusun
profil Satuan Pendidikan, workshop penyusunan
RKJM dan RKAS, honor tim, narasumber, dan
biaya cetak dan penggandaan yang
diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dan
kelengkapan lainnya untuk memenuhi usulan
ISO, Akreditasi sekolah, persiapan SNI, SPMI,
PMP, Adiwiyata yang belum dibiayai dari dana
BOSDA reguler atau sumber dana lainnya.
- 12 -
c. Peningkatan Kompetensi Guru yang diadakan di
luar Satuan Pendidikan berupa pendidikan
latihan, workshop, bimtek, seminar dan kegiatan
relevan lainnya berupa biaya yaitu:
1) Transportasi dan konsumsi kegiatan MGMP;
2) Pemberkasan Lomba Guru berprestasi;
3) Biaya pendaftaran/kontribusi.
- 13 -
b. Biaya lainnya yang relevan.
2. Pegawai administrasi;
3. Pustakawan (Pegawai Pustaka);
4. Laboran (Pegawai Labor);
5. Petugas Medis Satuan Pendidikan (UKS);
6. Operator Komputer;
7. Satpam, Petugas Kebersihan, Penata Taman,
Penjaga Sekolah, Ghorim Mesjid/Musholla dan
Pengasuh siswa asrama/Boarding School.
- 14 -
tenaga kependidikan dan/atau tenaga operator
(yang tidak didanai oleh Yayasan atau sumber
dana lainnya) adalah:
1. Honor Kepala Sekolah
2. Honor Bendahara BOSDA dan/atau BOS;
3. Guru tetap/tidak tetap:
a) Guru Mata Pelajaran;
b) Guru Muatan Lokal;
c) Guru BK;
d) Guru Keterampilan Vokasi (khusus SLB
dan SMK Swasta, masing-masing Unit
Latihan Kerja).
- 15 -
(1) Pengelolaan Dana BOSDA oleh Satuan Pendidikan dan
dilarang untuk membiayai kegiatan kegiatan seperti
berikut ini:
a. membayar honorium yang berstatus ASN Pemerintah
Daerah Provinsi dan honorium yang merupakan
tupoksi;
b. membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh
oleh sumber Dana BOS regular dan/atau sumber
dana lainnya;
c. membiayai kegiatan yang bukan menjadi prioritas;
d. disimpan dengan maksud dibungakan/investasi;
e. dipinjamkan kepada pihak lain;
f. membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh
UPTD Kecamatan /Kabupaten/ Kota/ Pemerintah
Daerah/ Pusat, atau pihak lainnya;
g. membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
h. membeli pakaian/seragam/sepatu/alat tulis bagi
guru/peserta didik kecuali siswa miskin;
i. digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
j. membangun gedung/ruangan baru;
k. membeli Lembar Kerja Siswa (LKS), serta
bahan/peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran;
l. bimbingan belajar/les yang bersifat rutin;
- 16 -
(3) Penyaluran dana BOSDA sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut;
a. Satuan Pendidikan telah menyusun Rencana Kegiatan
Anggaran Sekolah (RKAS) yang mengacu pada
petunjuk teknis penggunaan Dana BOSDA di tahun
berkenaan berbasiskan Evaluasi Diri yang memuat
antara lain:
1) penerimaan dan belanja;
2) unsur penggunaan Dana BOSDA dalam kegiatan
sesuai SNP;
3) standar satuan harga; dan
4) rencana penarikan Dana BOSDA setiap tahap.
- 17 -
(2) Pejabat pengelola keuangan Dana BOSDA Satuan
Pendidikan Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah ;
a. PPKD selaku BUD;
b. PA;
c. Bendahara Pengeluaran SKPD;
d. Penanggung jawab Dana BOSDA; dan
e. Bendahara Dana BOSDA.
- 18 -
PPK-SKPD;
i. melaporkan rekapitulasi realisasi penggunaan
Dana BOSDA setiap tahap penyaluran;
j. menandatangani surat pernyataan tanggung
jawab mutlak Dana BOSDA.
k. mengawasi pelaksanaan anggaran Dana
BOSDA yang menjadi tanggung jawabnya;
dan
l. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
(1) Bendahara Dana BOSDA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c
berasal dari PNS tenaga kependidikan dan/atau
ditunjuk dari PNS Pendidik;
(2) Dalam hal tidak tersedianya PNS baik Tenaga
Kependidikan/Pendidik sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1), Gubernur menugaskan
Kepala SMA, SMK, dan SLB Negeri merangkap
sebagai bendahara dana BOSDA;
(3) Bendahara Dana BOSDA sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh
Gubernur atas usulan Kepala SKPD melalui
PPKD;
(4) Bendahara Dana BOSDA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas dan
wewenang:
a. menerima dan menyimpan uang penyaluran
Dana BOSDA;
b. menerima dan menyimpan bukti penyaluran
Dana BOSDA;
c. mencatat penerimaan dan belanja Dana
BOSDA pada buku kas umum dan kas
pembantu;
d. membayar belanja dari Dana BOSDA;
e. Menginput seluruh penatausahaan keuangan Dana
BOSDA mulai dari perencanaa dan realisasi belanja
ke Aplikasi Dana BOSDA yang telah disediakan oleh
Pemerintah Daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan;
- 19 -
f. menerima dan menyimpan bukti
pertanggungjawaban Dana BOSDA;
g. menyusun dan menyiapkan laporan realisasi
penerimaan dan belanja Dana BOSDA setiap
bulan;
h. menyusun dan menyiapkan laporan realisasi
penggunaan Dana BOSDA setiap semester
dan/atau sisa Dana BOSDA;
i. menyusun dan menyiapkan laporan
rekapitulasi realisasi penggunaan Dana
BOSDA setiap tahap penyaluran;
j. melakukan SPTJM Dana BOSDA setiap bulan
pada Aplikasi yang tersedia;
k. memungut dan menyetorkan pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Kedua
Pengelola Keuangan Bantuan Operasional Daerah
di Satuan Pendidikan Swasta
Pasal 13
(1) Pejabat pengelola keuangan Dana BOSDA
SMA, SMK, dan SLB swasta sesuai
dengan kewenangannya terdiri atas:
a. Penanggung Jawab Dana BOSDA; dan
b. Bendahara Dana BOSDA.
- 21 -
g. menyusun dan menyiapkan laporan
penerimaan dan belanja hibah Dana BOSDA
setiap bulan;
h. menyusun dan menyiapkan laporan rekapitulasi
realisasi penggunaan hibah Dana BOSDA setiap
tahap dan/atau sisa hibah Dana BOSDA;
i. menyusun dan menyiapkan laporan penggunaan
hibah Dana BOSDA;
j. menyiapkan surat pertanggungjawaban mutlak
hibah Dana BOSDA setiap tahapan; dan
k. memungut dan menyetorkan pajak sesuai
dengan kewenangannya berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Bagian Kesatu
SMA, SMK, dan SLB Negeri
Pasal 16
(1) Berdasarkan laporan realisasi penerimaan dan
belanja Dana BOSDA bulanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4) huruf g,
Bendahara Dana BOSDA menyusun laporan
realisasi penerimaan dan belanja Dana BOSDA
setiap semester.
(2) Laporan realisasi penerimaan dan belanja Dana
BOSDA setiap semester sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berupa jumlah anggaran, realisasi
anggaran, dan sisa Dana BOSDA.
(3) Format laporan realisasi penerimaan dan belanja
Dana BOSDA setiap semester sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 17
(1) Kepala SMA, SMK, dan SLB negeri
menyampaikan laporan realisasi penerimaan dan
belanja Dana BOSDA setiap semester kepada
kepala SKPD melalui PPK SKPD.
(2) Laporan realisasi penerimaan dan belanja Dana
BOSDA setiap semester sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilampiri surat pernyataan
tanggung jawab kepala SMA, SMK, dan SLB
negeri setiap semester paling lambat tanggal 5
bulan berikutnya.
(3) Format surat pernyataan tanggung jawab mutlak
- 22 -
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan Kepala Dinas ini.
Pasal 18
Sisa Dana BOSDA Satuan Pendidikan negeri pada
akhir tahun anggaran dilaporkan kepada PPKD
selaku BUD melalui SKPD dan disetorkan ke Kas
Umum Daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang.
Pasal 19
(1) Berdasarkan laporan realisasi penerimaan dan
belanja Dana BOSDA sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (2), Bendahara Pengeluaran
SKPD membuat rekapitulasi laporan penerimaan
dan belanja Dana BOSDA setiap SMA, SMK, dan
SLB Negeri setiap semester.
(2) Rekapitulasi laporan realisasi penerimaan dan
belanja Dana BOSDA setiap semester
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
disampaikan kepada PA melalui PPK-SKPD.
Pasal 20
(1) PPK-SKPD melakukan verifikasi terhadap rekapitulasi
laporan realisasi penerimaan dan belanja Dana
BOSDA pada masing-masing SMA, SMK, dan SLB
negeri, sesuai dengan kewenangannya.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
untuk menguji:
a. perhitungan laporan realisasi penerimaan
dan belanja Dana BOSDA setiap semester;
b. surat pernyataan tanggung jawab mutlak
Dana BOSDA oleh kepala SMA, SMK, dan
SLB negeri.
- 23 -
lama 3 (tiga) hari setelah diterimanya hasil
verifikasi.
(5) Perbaikan atas hasil verifikasi oleh kepala SMA,
SMK, dan SLB negeri sesuai dengan
kewenangannya melalui Bendahara Pengeluaran
SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
paling lama 2 (dua) hari setelah menerima
pengembalian hasil verifikasi.
Pasal 21
(1) Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
Pengelolaan Dana BOSDA, PPK-SKPD, BUD dan
Bendahara Pengeluaran SKPD melakukan
rekonsiliasi atas realisasi penerimaan dan
belanja Dana BOSDA setiap semester.
(2) Rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit dilaksanakan 2 (dua) kali dalam
1 (satu) tahun anggaran dan dituangkan dalam
berita acara rekonsiliasi.
(3) Dalam hal rekonsiliasi terjadi perbedaan angka
antara PPK-SKPD, BUD dan Bendahara
pengeluaran SKPD maka dilakukan penyesuaian
laporan penerimaan dan belanja Dana BOSDA
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Format berita acara rekonsiliasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Bagian Kedua
SMA, SMK, dan SLB Swasta
Pasal 22
(1) Berdasarkan laporan penerimaan dan belanja
hibah Dana BOSDA bulanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4), Bendahara
Dana BOSDA menyusun laporan rekapitulasi
realisasi penggunaan hibah Dana BOSDA setiap
tahap penyaluran.
(2) Kepala SMA, SMK, dan SLB swasta
menyampaikan laporan rekapitulasi realisasi
penggunaan hibah Dana BOSDA setiap tahap
penyaluran hibah Dana BOSDA sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala SKPD
melalui PPK SKPD.
(3) Laporan rekapitulasi realisasi penggunaan hibah
Dana BOSDA setiap tahap penyaluran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilampiri
- 24 -
dengan surat pernyataan tanggung jawab
mutlak kepala SMA, SMK, dan SLB swasta
setiap tahap penyaluran paling lama tanggal 5
bulan berikutnya.
(4) Laporan rekapitulasi realisasi penggunaan hibah
Dana BOSDA setiap tahap penyaluran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
disampaikan oleh kepala SMA, SMK, dan SLB
swasta kepada kepala SKPD melalui PPK SKPD
sebagai dokumen penyaluran.
Pasal 23
(1) Berdasarkan laporan realisasi penggunaan hibah
Dana BOSDA setiap bulan penanggungjawab
Dana BOSDA menyampaikan laporan
penggunaan hibah Dana BOSDA.
(2) Laporan penggunaan hibah Dana BOSDA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada gubernur melalui PPKD
dengan tembusan Kepala Dinas paling lambat
tanggal 5 bulan Januari tahun berikutnya.
Pasal 24
(1) Pertanggungjawaban hibah Dana BOSDA,
meliputi:
a. laporan penggunaan hibah Dana BOSDA;
b. surat pernyataan tanggung jawab yang
menyatakan bahwa hibah yang diterima telah
digunakan sesuai NPHD; dan
c. bukti pengeluaran yang lengkap dan sah.
- 25 -
f. Workshop.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Petunjuk Teknis ini merupakan pedoman bagi pihak-pihak
terkait dalam pelaksanaan Dana BOSDA mencakup teknis dan
alur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan evaluasi.
Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan agar semua pihak mengetahui.
Ditetapkan di : Pekanbaru
pada tanggal : Z,t.[-0 I -2oz..1.
- 26 -
A. CONTOH FORMAT RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH
BOSDA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA
Sekolah :
Organisasi :
Program :
Kegiatan :
Sub Kegiatan :
Waktu Pelaksanaan :
Sumber Dana :
………………
NIP………………
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format RKAS.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi Kode Rekening antara lain kode rekening Pendapatan,
belanja barang dan jasa BOSDA dan belanja modal BOSDA, Kode
Rekening sampai dengan Sub Rincian Objek;
3. Kolom 3, diisi Kode Program Kegiatan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
4. Kolom 4, diisi Uraian belanja barang dan jasa BOSDA dan belanja
modal BOSDA;
- 27 -
5. Kolom 5, diisi Volume dari belanja barang dan jasa BOSDA dan belanja
modal BOSDA;
6. Kolom 6, diisi Harga Satuan dari belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
7. Kolom 7, diisi Satuan dari belanja barang dan jasa BOSDA dan belanja
modal BOSDA;
8. Kolom 8, diisi Jumlah rencana belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
9. Kolom 9 dan 10 diisi Jumlah rencana belanja barang dan jasa BOSDA
dan belanja modal BOSDA pada tiap semester.
- 28 -
B. CONTOH FORMAT BUKU KAS UMUM
Bulan : .......................
Nama Sekolah : ........................................
Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode
No.
No. Tanggal Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
bukti
*)
1 2 3 4 5 6 7 8
................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Kas Umum.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode rekening penerimaan atau belanja BOSDA bila
transaksi merupakan realisasi penerimaan atau belanja bila bukan cukup
dikosongkan;
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat Pertanggung-jawaban
Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
*) Kode Rekening Penerimaan, diisi Kode Rekening yang tercantum pada
Kas di Bendahara BOSDA.
- 29 -
C. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU KAS
Bulan : .......................
Nama Sekolah : ........................................
Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8
................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Kas.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat
Pertanggungjawaban Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
- 30 -
D. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU BANK
Bulan : .......................
Nama Sekolah : ........................................
Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8
................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Bank.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat
Pertanggungjawaban Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
- 31 -
E. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU PAJAK
Bulan : .......................
Nama Sekolah : ........................................
Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8
................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Pajak.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti pemotongan atau penyetoran pajak
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah penyetor pajak;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
- 32 -
F. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU RINCIAN OBJEK BELANJA
Bulan : .......................
Nama Sekolah : ........................................
Desa/Kecamatan : ........................................
Kabupaten/Kota : ........................................
Provinsi : ........................................
Tanggal Kode BKU Uraian Realisasi Jumlah Sisa anggaran
1 2 3 4 5 6
................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Rincian Objek Belanja.
1. Kolom 1, diisi dengan tanggal transaksi;
2. Kolom 2, diisi dengan kode BKU;
3. Kolom 3, diisi dengan uraian transaksi;
4. Kolom 4, diisi dengan realisasi belanja berdasarkan nilai transaksi;
5. Kolom 5, diisi dengan jumlah rupiah sebelumnya ditambah realisasi
transaksi;
6. Kolom 6, diisi dengan anggaran dikurang jumlah.
- 33 -
G. FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
1. Tahap I Rp.……………………
2. Tahap II Rp.……………………
Jumlah Rp.
B. Pengeluaran Dana BOSDA
1. Jenis Belanja Pegawai Rp.……………………
2. Jenis Belanja Barang dan Jasa Rp.……………………
3. Jenis Belanja Modal Rp.……………………
Jumlah Rp.
C. Sisa Dana BOSDA (A-B)
Terdiri atas :
1. Sisa Kas Tunai Rp.……………………
2. Sisa di Bank Rp.……………………
………………………………………………..
NIP. …………………………………………
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab.
(1) Diisi dengan nomor SPTJM Satdikmen /Satdiksus;
(2) Diisi nama Satdikmen /Satdiksus;
(3) Diisi kode Satdikmen /Satdiksus;
(4) Diisi nomor dan tanggal DPA-SKPD yang bersangkutan;
- 34 -
(5) Diisi kode kegiatan Dana BOSDA;
(6) Diisi dengan semester berkenaan;
(7) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
(8) Diisi penerimaan dana BOSDA per Tahap;
(9) Diisi tempat dan tanggal diterbitkannya SPTJM;
(10) Diisi Nama dan NIP Kepala Satdikmen /Satdiksus;
- 35 -
H. CONTOH FORMAT LAPORAN REALISASI DANA BANTUAN OPERASIONAL
DAERAH (BOSDA)
Bersama ini kami laporkan realisasi atas penerimaan dan pengeluaran Dana BOSDA
untuk semester …… sebagai berikut :
Realisasi Jumlah
Jumlah s/d Realisasi Semester
Kode Selisih
Uraian Anggaran Semester Semester s/d
Rekening (Rp.)
(Rp.) Lalu ini (Rp.) Semester
(Rp.) ini (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7
…………………………………………….
NIP. ………………………………………
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Laporan Realisasi Dana BOSDA.
1. Kolom 1, diisi dengan kode rekening Pendapatan dan Belanja sampai
dengan sub rincian objek;
2. Kolom 2, diisi dengan uraian Rekening Pendapatan dan Belanja;
3. Kolom 3, diisi dengan jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja ;
4. Kolom 4, diisi dengan jumlah Realisasi Pendapatan dan Belanja
semester sebelumnya;
5. Kolom 5, diisi dengan jumlah Realisasi Pendapatan dan Belanja
semester berkenaan;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah Realisasi Pendapatan dan Belanja sampai
dengan semester berkenaan;
7. Kolom 7, diisi dengan anggaran dikurang jumlah relaisasi sampai
dengan semester berkenaan.
- 36 -