Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Seahorses Aquaculture ( Budidaya Kuda Laut )

DISUSUN OLEH :

Nama : Andi Megawati


Stk419006
Prodi : Budidaya Perairan

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MARITIM (ITBM) BALIK


DIWA MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Banyak hal yang terjadi
berkat kuasa-Nya sehingga segala sesuatunya dimudahkan. Salawat dan salam tak lupa kita
ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Makalah ini berjudul
budidaya Kuda laut.
Disadari sepenuhnya bahwa meskipun tulisan ini telah disusun dengan usaha yang
semaksimal mungkin, namun bukan mustahil bila di dalamnyan terdapat berbagai
kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati akan menerima setiap saran dan
kritik untuk perbaikan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran
dimasa yang akan datang.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan insya Allah makalah ini akan menjadi pedoman oleh orang banyak. Akhir kata semoga
ALLAH SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam pengembangan diri dikemudian hari dan senantiasa menunjukkan jalan yang
terbaik untuk kita serta dapat menuntun kita untuk terus berkarya.

Makassar , 19 April 2022


Seahorses Aquaculture

Kuda laut merupakan salah satu hewan yang termasuk kedalam genus Hippocampus
(bahasa Yunani : Hippos=kepala kuda, campus=monster laut) yang berarti monster laut yang
berbentuk kepala kuda. Kuda laut termasuk jenis ikan bertulang sejati (teleostei), yang
dilengkapi dengan insang, sirip dan gelembung renang. Kuda laut terdiri dari satu genus
(Hippocampus) yang termasuk kedalam Family Syngnathidae, satu ordo dengan pipehorse,
pipefishes, dan seadragons yaitu Ordo Gasterosteiformes. Berikut merupakan klasifikasi kuda
laut menurut Burton dan Maurice (1983).
Kingdom:Animalia
Filum :Chordata
Subfilum :Vertebrata
Kelas :Pisces
Subkelas :Teleostomi
Ordo: Gasterosteiformes
Famili : Syngnathidae
Genus: Hippocampus
Spesies: Hippocampus spp.

Kuda laut ini memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari jenis ikan pada
umumnya. Kepalanya berbentuk segitiga dan menyerupai kepala kuda, moncongnya panjang
dan meruncing, membentuk sudut 90°, terdapat mahkota disebut coronet, dan memiliki ekor
yang memanjang dan runcing berfungsi sebagai alat pemegang. Kuda laut jantan dan betina
dapat dibedakan, dimana kuda laut jantan memiliki kantung pengeraman yang berfungsi
untuk mengerami telur selama masa reproduksi. Bagian tubuh kuda laut tidak ditutupi oleh
sisik melainkan oleh berlapis-lapis keping tulang yang menyerupai perisai. Bagian tubuh dari
kuda laut memiliki segmen dan juga mempunyai satu sirip punggung dan insang yang
terbuka berbentuk relatif kecil. Selain itu, dilengkapi dengan sepasang sirip dada, satu sirip
dubur, dan juga tidak memiliki sirip ekor. Kuda laut ini mempunyai sirip punggung yang
lebih besar, sirip dada yang pendek dan lebar, sedangkan sirip anal kecil dan tidak memiliki
sirip ekor.

REPRODUKSI

Kuda laut dengan jelas dapat dibedakan atas yang jantan dan betina. Kuda laut jantan
bersifat "parental care" (memelihara telur dan embrio). Kuda laut jantan dilengkapi dengan
kantong pengeraman yang terdapat di bagian bawah ekor. Kantong pengeraman ini mulai
terlihat pada umur 3,5 bulan. Fertilisasi dilakukansecara internal, saat betina meletakkan
telurnya pada kantong pengeraman jantan. Kuda laut termasuk hewan vivipar yaitu hewan
yang bertelur, mengeram dan melahirkan dengan suplai makanan melalui pembuluh darah.
Panjang maximum kuda laut dewasa dari jenis ukuran besar, kira- kira 20 cm yang diukur
dari puncak kepala sampai ujung ekor. Sedangkan panjang maksimum kuda laut dewasa dari
jenis terkecil, kira-kira 4,0 cm.
Proses reproduksi kuda laut sangat unik. Mereka mengeluarkan bunyi yang tidak
jelas selama musim memijah. Selama musim pemijahan, kuda laut menunjukkan tingkah laku
reproduksi yang aneh dan beragam tergantung pada masing-masing jenis. Beberapa
penelitian yang telah dilakukan oleh Dr. KURT FIEDLER di Naples Biologi Stasion sangat
penting untuk disimak.
Kuda laut berhidung pendek Hippocampus brevirostris, aktifitas pemijahan biasanya
dimulai dimana si jantan saling bercumbu satu sama lain, dengan tujuan untuk memikat si
betina. Jantan Hippocampus brevirostris boleh merayu jantan dari jenis yang berbeda, seperti
Hippocampus guttulatus. Cumbu rayu ini berlangsung selama beberapa hari sampai kantong
si jantan berada dalam kondisi yang sempurna untuk menerima telur-telur dari si betina.
Selama masa pemidahan telur, jantan dan betina biasanya berada dekat permukaan air, tetapi
ekornya tidak saling melilit. Sebaliknya, cumbu rayu Hippocampus guttulatus lebih rumit.
Pasangan ini biasanya saling memegang ekor, yang merupakan faktor penting dalam
mencegah perkawinan silang dengan Hippocampus brevirostris. Dalam melakukan cumbu
rayu ini, jantan biasanya mengisi penuh kantongnya dengan air dan harus dikeluarkan
sebelum dia menerima segumpal telur dari si betina.
Aktifitas pemijahan ini berlangsung sepanjang waktu pada siang hari, pada malam
hari hanya berlangsung bila ada penerangan. Untukbeberapa jenis kuda laut, proses
pemindahan telur berlangsung pada waktu malam. Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pemindahan tergantung dari masing-masing jenis. Biasanya memakan waktu yang singkat
selama 10 - 30 detik. Untuk jenis kuda laut kerdil Hippocampus zosterae, proses pemindahan
telur berlangsung 2 kali. Dua hari setelah telur dimasukkan ke dalam kantong, si jantan siap
untuk menerima segumpal telur yang lainnya. Keadaan ini akan menyebabkan perbedaan
waktu penetasan. Kemampuan kantong pengeraman membawa telur berbeda-beda untuk tiap
ukuran dan jenis. Kuda laut kerdil dapat membawa maximum 55 butir telur, tetapi biasanya
25 butir. Sedangkan untuk jenis ukuran besar, dapat membawa 200 butir telur atau lebih.
Suplai makanan untuk embrio melalui pembuluh darah yang terdapat pada kantong
pengeraman.
Masa pengeraman telur berkisar antara 8 sampai 21 hari, tergantung pada suhu air
dan jenisnya. Pengeluaran anak dari kantong telur biasanya didahului dengan adanya gerakan
menekan selama 2 hari. Si jantan akan mencekam ekornya pada suatu
objek dan menggerakkan tubuhnya ke depan blakang, sampai kantong pengeraman
kosong kembali. keadaan ini biasa memakan waktu beberapa jam, dan kadang- kadang hanya
5 atu 6 individu yang keluar pada saat itu. Selama prosess ini kelihatan si jantan selam
menderita.
Jumlah anak kuda laut yang ditetaskan bisa mencapai ratusan ekor. hasil dari
beberapa kali pengamatan terhadap Hippocampus hudsonius di laboratorium Sub
Balitkandita Tanjungpinag, ternyata satu ekor induk jantan dapat menghasilkan 150-800 ekor
anak kuda laut dengan ukuran waktu lahir 5,8 sampai 6,7 mm dan lebar mulut 0,5 mm
(ASMANELLI 1989, data tidak dipublikasikan). Namun salah satu masalah dalam proses
kelahiran ini, kadang-kadang ada beberapa anak kuda laut yang tidak menetas dan mengalami
kematian dalam kantong sebelum lahir, hal ini akan menyebabkan terbentuknya gas. Si jantan
kemudian menjadi seperti balon dan dengan cepat mengapung di permukaan. Dalam habitat
alam, si jantan akan ditangkap oleh ikan-ikan buas. Tetapi di dalam akuarium kuda laut dapat
membuka kantongnya dan menegeluarkan gas dengan jalan menekan sisi perut yang
berlawanan. Kemudian kuda laut akan kembali ke dasar dan berenang dalam posisi normal.

SISTEM PRODUKSI
Sistem produksi Pasokan benih Induk diperoleh oleh penyelam dari alam liar atau dari
hewan generasi F1 yang dipelihara di penangkaran. Itu Departemen Perikanan dan Budidaya
FAO indukan dipelihara dalam kandang (2 x 2 x 4 m), terletak di laut yang tenang di teluk
atau di tangki dalam ruangan (2 x 2 x 1,5 m). Rezim pemberian makan sama dengan
pemberian pakan pemeliharaan, tetapi beberapa vitamin A, C dan E ditambahkan ke
makanan. Induk menjadi dewasa setelah enam atau tujuh bulan. Di penangkaran, H. datang
bertelur berkali-kali per tahun (5-8 kali) dan ukuran induk berkisar antara 195-626 telur (rata-
rata 360). Pada musim pemijahan, betina memindahkan telur matangnya ke kantong jantan.
Perkembangan embrio berlangsung dalam kantong ini dalam waktu 10-20 hari, tergantung
suhu air, optimum 26-28 oC.
Satu hari setelah pemijahan, benih dipindahkan, menggunakan jaring jaring 1 mm, ke
tangki plastik dalam ruangan berukuran 0,5 m3 yang dilengkapi dengan biofilter,
dikombinasikan dengan perlakuan UV dan ozon. Benih ditebar pada 1-2/liter dan kondisi
lingkungan dipertahankan pada 30-35‰; 4-5 ppm DO2; pH 8,0-8,3; cahaya 12D/12L dan 1
000-2 000 lux; nol amonia-N dan nitrit-N; <20 ppm nitrit-N.
Benih diberi makan sejak lahir sampai umur 40 hari dengan copepoda dengan
kepadatan 3-5/liter/hari. Selain itu, nauplii Artemia (A1 DHA Selco, INVE) yang diperkaya
diberikan untuk menggoreng mulai 10 hari dan seterusnya pada saat yang sama dengan
copepoda. Beberapa penulis telah menjelaskan memberi makan kuda laut dengan rotifera
yang diperkaya dan Artemia; namun tingkat kelangsungan hidup mereka rendah, (20-30
persen), sedangkan makan dengan Artemia yang diperkaya mencapai kelangsungan hidup
>80 persen. Teknik tumbuh Setelah 40 hari pemeliharaan benih, kuda laut dipindahkan
dengan jaring untuk dipelihara ke ukuran komersial di tangki dalam ruangan yang lebih besar
(2-4 m3) atau keramba luar yang ditempatkan di perairan teluk yang tenang dengan
transparansi tinggi. Awalnya tingkat penebaran adalah 500/m3 tetapi menurun seiring dengan
pertumbuhan benih menjadi 200/m3 pada akhir periode pemeliharaan. Kuda laut ekor
harimau tumbuh dengan cepat, mencapai ukuran komersial untuk akuarium (6-8 cm) dalam
tiga bulan. Tingkat kelangsungan hidup dari lahir sampai dewasa adalah >70 persen.
Dibutuhkan 10-12 bulan untuk membesarkan mereka ke ukuran maksimum mereka (12-16
cm).
Pasokan pakan Selama fase pertumbuhan, kuda laut disapih dengan pakan beku
(Mysis dan Acetes dikumpulkan dari alam) dua kali sehari diberi pakan ad libitum. Jika
tersedia, Artemia hidup yang diperkaya dewasa dapat digunakan, memberikan pertumbuhan
dan kelangsungan hidup yang baik. Teknik panen Semua kuda laut dipanen dengan jaring
(biasanya dengan diameter 40 cm dan mata jaring 1 mm). Penanganan dan pemrosesan
Semua kuda laut budidaya di Vietnam dikemas dalam air laut dengan oksigen tambahan dan
diangkut dengan 3-5/liter untuk dijual langsung ke eksportir, yang menjualnya di Amerika
Serikat, Uni Eropa, Provinsi Taiwan di Cina dan Kanada. Biaya produksi Biaya produksi

untuk memelihara kuda laut hidup 8-10 cm di Vietnam adalah ~ USD 1,00 (2009).

KESIMPULAN
Potensi sumber daya kuda laut yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia harus dikelolah secara lestari sehingga bisa memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat dimasa sekarang dan masa yang
akan datang. Pemanfaatan kuda laut hingga saat ini masih banyak
mengndalkan dari hasil penangkapan dialam,meskipun proses
budidaya sudah bisa dilakukan.

Referensi
https://doi.org/10.14203/oseana.2020.Vol.45No.1.57
https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-
pendukung/KKHL/BUKU/RAN%20Konservasi%20kuda%20Laut.pd
f
FAO Fisheries & Aquaculture - Cultured Aquatic Species Information
Programme - Hippocampus comes (Cantor, 1849).pdf

Anda mungkin juga menyukai