IKAN ARWANA
Oleh :
KELOMPOK 2
PUTRI MAHARANI
RYAN FEBRIAWAN
ERIK WANDA
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Osteoglossiformes
Famili : Osteoglossidae
Genus : Scleropages
Spesies : S. formosus
Nama binomial : Scleropages formosus
Muller and Schlegel, 1844
Ikan arwana memiliki badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang
badan. Memiliki warna berkilau seperti perak, ikan ini disebut juga sebagai "ikan naga"
karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Untuk harga
satuan dari ikan ini yang dewasa telah mencapai jutaan. Umur ikan arwana tergolong
panjang, maka banyak orang yang cenderung memelihara ikan ini sebagai ikan hias
akuarium.Arwana termasuk ikan yang sulit dikembangbiakan. Namun, dengan
didukung ketersediaan lahan, sumber air yang cocok, dan pakan yang tersedia secara
kontinu maka arwana dapat ditangkarkan. Dengan tingkat kesulitan tinggi untuk
menangkarkan arwana dan termasuk ikan langka yang dilindungi maka harga ikan ini
pun mahal. Saat ini sangat sedikit peternak yang berhasil menangkarkan arwana di
Indonesia. Maka dari itu kita perlu mengetahui bagaimana proses menagkar arwana
yang baik. Setelah kita mengetahui hal-hal dan media yang perlu diperhatikan dan
disiapkan pada pembahasan sebelumnya. Berikut langkah-langkah atau proses
penangkarannya.
a. Proses Reproduksi
Perkawinan akan terjadi pada waktu musim hujan. Hujan yang turun
membuat air menjadi lebih dingin. Pada hari kedua musim hujan temperatur air
berkisar antara 25-26oC. Saat itulah induk-induk arwana memijah. Induk jantan
akan menggesek-gesekan tubuhnya ke bagian belakang tubuh betina, lalu keduanya
saling berhimpitan. Betina akan mengeluarkan telurnya dan induk jantan segera
mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Pada saat peristiwa tersebut terjadi,
air disekitar tempat pembuahan kan terlihat berbuih. Itu tandanya sperma jantan
sudah keluar. Proses pembuahan memakan waktu 20-30 menit. Jumlah telur dalam
satu kali pemijahan sekitar 15-25 butir. Ukuran telur rata-rata 1,5-1,8 cm.
Selanjutnya satu persatu telur dipunguti oleh induk jantan dan disimpan didalam
mulutnya.
2. Menjaga Ph Air
Hal lain yang harus Anda perhatikan dalam memelihara ikan arwana
adalah karakter air di kolam atau akuarium harus selalu jernih dan usahakan air
terus mengalir. Dengan demikian, Anda harus membuat filter untuk kolam maupun
akuarium Anda. Anda juga harus selalu menjaga kadar Ph dalam air yaitu 6 atau 7,
jangan lebih atau kurang karena tidak baik untuk ikan arwana.
6. Pembesaran Benih
Selanjutnya untuk pembesaran benih, Anda harus menunggu sampai
berukuran 12 cm. Untuk benih yang masih kecil berukuran sekitar 1 cm dapat
diberi makan cacing pita. Jika seekor ikan sudah mulai dewasa dan berukuran
sekitar 12 cm, maka Anda harus memisahkan ikan tersebut dari ikan-ikan kecil
atau anak-anak ikan karena arwana jenis ikan pemakan segalanya tanpa
memedulikan itu anaknya sendiri.
Sehingga jika Anda ingin memiliki ikan peliharaan yang banyak maka
Anda harus segera mencegah terjadinya ikan dewasa memangsa ikan anakan.
8. Proses Memelihara
Layaknya manusia, jika ibu atau induknya baik maka keturunan yang
dihasilkan pun baik. Proses pembesaran ikan dapat dilakukan dengan memberi
makanan dengan ukuran cukup besar atau obat yang memiliki zat pemicu
pertumbuhan yang banyak dijual di pasaran. Hal penting yang harus Anda
perhatikan adalah proses panen ikan ini. Anda harus berhati-hati saat memanen
ikan karena penting untuk menjaga kondisi ikan arwana tidak cacat atau terluka
sehingga harganya tetap tinggi di pasaran.
9. Pakan Ikan
Untuk pakan atau makanan yang diberikan untuk ikan arwana ini harus
berupa gabungan pellet yang mengandung 32% protein dan beragam pakan hidup
berupa ikan mas, udang, atau potongan daging dan kepiting kecil. Pakan diberikan
dengan ukuran sekitar 2 persen dari berat tubuh ikan setiap hari dengan dibagi
menjadi 2 kali pemberian pakan pada pagi dan sore hari. Musim kawin ikan ini
biasanya terjadi pada bulan Juli dan Desember.