Anda di halaman 1dari 14

Produk pemebenihan ikan nonkonsumsi/ikan hias

Perikanan budidaya merupakan salah satu subsektor yang sangat potensial untuk
dikembangkan karena dapat menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat menciptakan
produk perikanan yang berkualitas dan berkesinambungan.
Ikan konsumsi adalah jenis jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber
pangan.
Ikan nonkonsumsi adalah ikan yang tidak biasa dikonsumsi oleh manusia karena beberapa hal
diantaranya ikan tersebut merupakan ikan hias atau ikan yang memiliki zat/kandungan yang
beracun dalam tubuhnya.

Cara
Pemijahan
Budidaya
Ikan
Cupang
Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai alat pernapasan tambahan
berupa labirin. Dengan bantuan alat tersebut, ikan ini dapat mengambil oksigen langsung dari
udara. Dengan demikian dalam pemeliharaan ikan cupang, aerasi tidak harus dipasang
sehingga dapat menghemat penggunaan listrik dan sarana sistem aerasi.
Cara pembenihan ikan cupang. Ikan cupang merupakan ikan yang suka bertarung, terutama
ikan jantan, tetapi ikan jantan memiliki daya tarik sangat indah dibalik siripnya, dengan
warna - warna yang menarik di mata. Ikan yang sangat bagus di jadikan dekorasi didalam
aquarium
ini.
Ikan cupang dapat bereproduksi dan berkembang dengan cara bertelur. Telur ikan menempel
pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun atau serabut rapia. Indukan jantan bisa
dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan
betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Karena pada perkawinan berikutnya akan
terjadi penurunan keragaman jenis kelamin yang semakin didominasi anak cupang
berkelamin betina.
Perbedaan Jantan dan Betina
Induka Umur
Gerakan
n
Reproduksi

Bentuk
Badan

Sitip

Jantan

4-8 bulan

Agresif
Lincah

Panjang

Panjang
dan
Warna
Terang
Atraktif

Betina

3-8 bulan

Lambat

Bulat, Perut
Sedikit
Buncit

Pendek
dan
warna kusam

Suhu
24-30 C

Jumlah Telur
500-2000

pH
7-Jun

Pilihlah ikan yang ekornya lebar dan seritnya tebal, jangan yang tipis (karena jika tipis
mudah terkena penyakit,dan akibatnya seritnya akan menjadi keriting).

Bentuk ekor kalau bisa 180 derajat (biasa disebut a Half Moon), karena
perkembangan ekornya akan memanjang (usahakan jangan memilih yang ekornya kurang
lebar),karena sewaktu ikan itu berkembang manjadi besar antara ekor dan siripnya ada
celah sehingga kurang bagus.

Bentuk ekor seritnya harus sama dan rapi.

Letak Ekor dengan badan ikan harus ditengah benar-benar seimbang, jangan agak
menjorok ke atas.

Pilihlah ikan yang badannya besar, jangan yang memanjang, karena memanjang maka
pada saat ikan itu berkembang menjadi besar antara ekor dan siripnya akan ada celah.
(kurang rapat).

Pangkal ekornya harus tebal, jika tipis maka pada saat perkembangan ikannya tidak
menambah lebar dari ekornya.

Pilihlah ikan yang sering/senang bermain di dasar atau tengah air, karena kalau ikan
yang sering bermain di atas kemungkinan ekor yang lebar tersebut urat dari seritnya
tersebut akan patah.

Jika ikan yang kita sukai sering bermain di permukaan air, caranya agar ikan tersebut
tidak bermain di atas adalah sekat yang untuk menutup akuarium ditutup setengah saj (dari
atas ketengah), jadi yang terlihat hanya dari bagian tengah ke bawah.

Jika kita memilih ikan warna kombinasi, kalau bisa warna di ekor dan disiripnya
sempurna (Tidak berantakan = rapi).

Begitu pula bila memilih ikan warna dasar, jangan ada warna lain dari ikan tersebut
kalau bisa dasinya tersebut juga harus sama dengan warna ikannya. Biasanya ikan dalam
kategori warna dasar dasinya berwarna merah.

Pilihlah ikan yang serit di siripnya atau ekornya jangan ada yang transparan.

(Adhecyber Peutua)
selanjutnya
adalah

melakukan

pemijahan,

yaitu:

Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.

Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 30 Cm.

Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat untuk burayak
berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat, sekadarnya saja. Bila
terlalu banyak, tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.

Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu. Biarkan ikan tersebut selama satu
hari dalam wadah. Ikan cupang jantan tersebut akan membuat gelembung-gelembung
udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing ikan
cupang jantan membuat gelembung, bisa juga dimasukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua)
dan benamkan kedalam wadah.

Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu

pemijahan ikan cupang biasanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 7-10 atau sore hari
sekitar pukul 4-6. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan
koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
Tutup
wadah
dengan
penutup
wadah
apa
saja.

Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung
jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si
jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembunggelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah
dibuahi akan dimakan si betina.

Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Nah, selama
3 hari kedepan burayak kecil tidak perlu diberi pakan jarena masih ada nutrisi yang
terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.

Pemberian Pakan Cupang

Setelah tiga hari dari telur menetas, berikan pakan berupa kutu air jenis Moina atau

Daphnia. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari benih ikan karena kutu air berpotensi
akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak. Dalam satu kali perkawinan
biasanya ikan cupang akan menghasilkan 400-1000 butir telur.
Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak
menetas. Pindahkan benih ikan tersbeut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu
air yang lebih besar atau larva nyamuk.

Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah

bisa dinikmati keindahannya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah


pembesaran.
Pengemasan dan transportasi ikan hias
Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian adalah
teknik pengangkutannya. Tidak jarang pengusaha ikan hias mengalami kerugian karena
kesalahan teknik pengaangkutan. kerugiannya tidak hanya berupa waktu dan beaya, tetapi
juga
kepercayaan
pembeli
menjadi
luntur
karenanya.
Untuk mengatasi hal ini, hanya ada satu jalan yang harus ditempuh yaitu memperbaiki teknik
pengangkutan. Dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat angkut yang
diperhitungkan, ternyata masih banyak segi yang harus dipertimbangkan.
Diberokkan
Berbeda dengan pengiriman produk mati, dalam pengiriman ikan hias, selain harus tepat
waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Untuk mewujudkan tujuan
pengiriman ini ternyata tidak semudah yang diperkirakan, dan masih banyak pengusaha ikan
yang mengalami kesulitan dalam pengiriman. Ini disebabkan dalam pengiriman ikan hias
banyak hal yang harus dipertimbangkan, misalnya berapa perbandingan jumlah ikan, air, dan
oksigen, serta cara pengemasan dan alat angkut yang digunakan agar ikan selamat ditujuan.
Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan
pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan syarat
pengiriman
ikan.
Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan, ikan harus sudah diseleksi
lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan. Sehingga ikan yang
dikirim benar - benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli.
Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah
memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan
setelah mendapat penanganan tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah agar ikan
kondisinya lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan (minimum bisa dikurangi).
Pemberokkan dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 2 -3 hari. Selama
pemberokkan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga.
Kandungan oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan
kandungan
amoniak
(NH4)
tidak
melebihi
0,1
ppm.
Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi kesehatan, serta penghitungan
jumlah ikan. Seleksi kesehatan ini tidak hanya dilakukan terhadap ikan sakit, tetapi juga
keutuhan tubuhnya, seperti ikan yang bengkok, dan rusak. Ikan sakit, tidak normal, atau rusak
dipisahkan dari ikan yang sehat. Ikan sehat, dan normal inilah yang siap dikirim.
Sesuai
daya
tampung
Sebagai alat tempat pengiriman digunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat,
dan untuk menghindari kebocoran sebaiknya digunakan rangkap dua. Untuk keselamatan
ikan, jumlah ikan yang dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan
kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan isi ikan dengan jumlah air, dan
oksigen
juga
harus
sesuai.
Menurut pedoman Teknis Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, sebaiknya kantong
plastik hanya diisi air 1/4 bagian. Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan
sudah difiltrasi terlebih dahulu. Selain itu untuk menjaga stabilitas kwalitas, air perlu
diberikan larutan buffer. Misalnya berupa buffer teknis (Na2HPO2). Caranya, larutan buffer

dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 9 gram buffer dalam 1 liter air.
Setelah kantong plastik diisi air, ikan dimasukkan kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang
dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung
perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru
kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau
bocor.
Sebelum dilalu-lintaskan, agar lebih aman, plastik berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan
menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga tidak mudah rusak saat
penanganan dan selama dalam perjalanan. Supaya pengemasan lebih efisien, dalam karton,
kantong-kantong plastik wadah ikan disusun teratur. Dan agar tidak mudah terpengaruh oleh
suhu lingkungan, dan juga tidak rusak akibat goncangan, maka kemasan\ harus dilengkapi
dengan
styroform.
Setelah karton ditutup, agar ikan terhindar dari kesalahan perlakuan petugas pengiriman,
sebelum diberangkatkan karton harus diberi label. Label dapat berupa gambar, maupun
keterangan mengenai cara/larangan perlakuannya.. Tujuan pemberian label ini adalah
memberi informasi kepada petugas, sehingga kemasan diperlakukan sesuai petunjuk yang
terdapat
pada
label.
Didesinfeksi
Perlu diperhatikan, terutama saat pemberokkan dan pengepakkan, semua peralatan dan
pekerja harus didesinfeksi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar ikan tetap sehat, terhindar
dari serangan jasad patogen akibat kontak dengan pekerja, alat, maupun kolam/bak yang
digunakan.
Sebelum masuk ruang pemberokkan, pekerja harus mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu
dengan menggunakan larutan lysol, atau disinfektan lainnya. Sebaiknya yang memasuki
ruang
pemberokkan
hanyalah
pekerja
yang
menangani
ikan
saja.
Desinfeksi juga dilakukan terhadap alat-alat, dan tempat wadah yang akan dipakai.
Desinfeksi wadah/tempat dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan
sebelum wadah/tempat diisi air. Sedangkan deinfeksi alat-alat dapat dilakukan dengan
merendamnya dalamlarutan desinfektan, kemudian dibilas dengan iar bersih.
Pengangkutan
Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu
alat transportasi yang digunakan, cara penempatan karton-karton, dan waktu
pemberangkatannya perlu dipertimbangkan. Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga
melalui air, atau udara disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman. Untuk
pengiriman berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya
dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari 24 jam,
dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah pengiriman tidak mungkin
melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa melalui air menggunakan kapal.
Agar kemasan/karton berisi ikan tidak rusak, maka penataannya harus dilakukan dengan
benar. Kemasan/karton-karton harus disusun berjajar satu-satu, dan rapat sehingga terlihat
rapih, dan tahan goncangan. Namun bila kemasan ingin disusun bertingkat, maka harus
menggunakan
rak-rak.
Tepat
waktu
Selama diperjalanan, hal penting yang harus diperhatikan adalah ketepatan waktu
pemberangkatan. Jangan sampai setelah ikan dipetikemaskan, waktu pemberangkatannya
belum diketahui, sehingga ikan harus menunggu lama. Bila hal ini terjadi, bisa
membahayakan kelangsungan hidup ikan. Hal ini disebabkan karena selama penantiannya

ikan akan menghabiskan cadangan oksigen yang ada dalam kantong plastik.
Selain waktu pemberangkatan, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara tepat. Yang
dimaksudkan lama perjalanan disini adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari ikan dikemas
sampai ikan diterima pembeli. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit
memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga
membahayakan keselamatan ikan yang dilalu-lintaskan. Namun apabila semua persyaratan
pengiriman sudah diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan pengiriman ikan hias ini
pasti didapat.

Wirausaha di bidang pemebenihan ikan hias


1. Perencanaan usaha
a. Nama perusahaan, nama perusahaan harus dipikir baik baik karena
pemeberian nama harus berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor
yang kekinian/ jangka panjang
b. Lokasi, ada lokasi perusahaan, lokasi pertokoan, lokasi industri. Ada 2
hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi yaitu :
1. Backward linkage/ pertalian ke belakang, yaitu bagaimana
sumber daya (resource) yang akan digunakan, seperti bahan
baku, tenaga kerja, suasana, kondisi masyarakat setempat.
2. Forward linkage/ pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran
hasil produksi
2. Komoditi yang akan diusahakan
1. Banyaknya permintaan masyarakat terhadap jenis hasil uasaha
tertentu, baik berupa barang atau jasa.
2. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarkat akan
barang atau jasa tertentu.
3. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita kerjakan
4. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha
dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha
yang sama
3. Konsumen yang dituju
Prospek ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenisnya. Jika jenis usahanya
berbentuk industri, tentu jangkauan konsumen dituju lebih jauh dibandingkan
dengan usaha bentuk pertokoan.
4. Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan menempatkan perusahaannya sebagai
pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (marker challenger),
pengikut pasar ( market follower ), perelung pasar (market nicher).
Penguasaan pasar/penyebaran hasil produksi merupakan faktor penentuan
dalam pengembangan usaha.
5. Partner yang akan diajak kerjasama
Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan 2 orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Bentuk partnership dapat
mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha
perseorangan.
6. Personil yang dipercaya
Pilihlah seorang untuk menjalankan perusahaan karena kejujurannya.
7. Jumalh model yang di harapkan dan yang tersedia
Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modal yang dimiliki
pengusaha awal sangat kecil, dapat dilakukan kerjasam dengan partner,
dimana masing masing menyetorkan modalnya
8. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
9. Penyebaran promosi
1. Perencanaan

2.
3.
4.
5.

Menetapkan tujuan
Inovasi
Pemasaran
Tidak mengeluh dan menyerah adalah kunci utama sukses
usaha

Cupang dikenal sebagai mouth breeder. Ikan ini mengerami telurnya di dalam mulut. Jenisjenis cupang hias diantaranya, Halfmoon (setengah bulan), Crowntail (ekor mahkota),
Double tail (ekor ganda), Plakat Halfmoon dan Giant (cupang raksasa).

Crowntail

Doubletail

Giant

Halfmoon

Plakat

2. Cara Sukses Budidaya Ikan Hias Cupang


Lebih enak jika kita bagi menjadi poin-poin. Umumnya kegiatan budidaya ikan cupang
terdiri dari pemilihan indukan cupang, pemijahan ikan cupang, pemberian pakan dan
perawatan.
Memilih Indukan Cupang
Langkah pertama sebelum budidaya cupang adalah memilih indukan. Ciri-ciri indukan yang
berkualitas misalnya berasal dari keturunan unggul. kondisnya bugar, bebas penyakit dan

cacat bawaan.
Ciri cupang jantan : gerakan lincah, warna cerah, tubuh besar, ekor dan sirip lebar
mengembang
Ciri cupang betina : gerakan lamban, warna kusam, tubuh kecil, sirip dan ekor
pendek.
Selain itu, ciri-ciri indukan yang baik dan siap kawin (matang gonad) sebagai berikut :
Cupang jantan : berumur 4-8 bulan, bentuk badan panjang, gerakan agresif, sirip
panjang dan warnanya terang atraktif.
Cupang betina : berumur 3-4 bulan, bentuk badan bulat, perut agak buncit, sirip
pendek dan warna kusam, gerakan lambat.
Pemijahan Ikan Cupang
Setelah pemilihan indukan sesuai kriteria, sediakan wadah bisa dari baskom plastik atau
akuarium kecil ukuran 20x20x20 cm. Selain itu, siapkan juga gelas plastik transparan untuk
wadah cupang betina. Dianjurkan juga menyiapkan tumbuhan air seperti eceng gondok atau
kayambang.
Langkah-langkah pemijahan :
1.

Isi wadah pemijahan dengan air bersih setinggi 10 hingga 15 cm. Gunakanlah air

tanah yang jernih. Diamkan terlebih dulu air yang hendak dipakai sekitar semalaman. Hindari
menggunakan air PAm berbau kaporit atau air dalam kemasan.
2.

Masukan tanaman air (eceng gondok atau kayambang) ke wadah pemijahan. Ini

berguna sebagai tempat burayak berlindung. Namun, tanaman jangan terlalu padat, agar tidak
mengambil oksigen terlarut dalam air.
3.

Selanjutnya, masukan cupang jantan dalam wadah pijah (pemijahan) dan biarkan

selama satu hari. Cupang jantan umumnya akan membuat gelembung-gelembung udara
dalam wadah. Gelembung ini akan berguna untuk sarang telur yang telah dibuahi.

4.

Cupang betina dimasukan dalam wadah gelas plastik/kaca (transparan). Langkah

selanjutnya memancing cupang jantan. Caranya, masukan wadah gelas berisi cupang betina
tersebut ke wadah tempat cupang jantan. Ingat masukan sebagian gelasnya saja, jangan
sampai tercampur hanya untuk memancing cupang jantan.
5.

Ketika cupang jantan selesai membuat gelembung, masukkan indukan betina. Proses

pemijahan (kawin) umumnya terjadi pagi hari antara jam 07.00 - 10.00 atau sore pukul 16.00
- 18.00. Sebaiknya ketika pemijahan berlangsung wadah ditutup dengan koran atau sebisa
mungkin hindari keramaian. Ketika proses kawin cupang sangat sensitif.
6.

Setelah pembuahan (bertelur) angkat induk betina sisihkan ke wadah terpisah. Telur-

telur akan dijaga oleh cupang jantan dan akan dipunguti melaluit mulutnya kemudian sang
jantan akan meletakannya di gelembung-gelembung tadi. Jika betina tidak dipisahkan, telur
bisa dimakan.
7.

Telur-telur akan menjadi burayak setelah sekitar 1 hari. Anda tidak harus memberi

pakan, karena burayak masih punya nutrisi yang dibawa dalam telur. Cupang jantan juga
umumnya tidak akan makan selama menjaga burayak.
8.

Berikan kutu air setelah 3 hari sejak penetasan telur. Hindari memberi pakan terlalu

banyak agar wadah tidak cepat kotor. Jika wadah kotor khawatir akan menimbulkan penyakit
dan burayak mati.
9.

Setelah burayak berumur 2 minggu sejak penetasan, cupang jantan diambil. Buarayak

juga harus dipindahkan ke wadah yang lebih besar. Berikan kutu air atau jentik nyamuk
untuk pakan.
10.

Kira-kira setelah 1,5 bulan, anda sudah dapat memilah mana yang berjenis kelamin

jantan dan betina. Lalu pisahkan ikan-ikan ke wadah pembesaran.


baca juga : Cara Beternak Belut dan Potensinya
Pemberian Pakan Cupang

Tiga jenis pakan yang disukai cupang


adalah kutu air, larva (jentik) nyamuk dan cacing sutera. Sebaiknya anda sesering mungkin
memberi pakan namun jangan juga terlalu banyak. Beri saja 3-4 kali sehari. Semakin sering

semakin baik. Semakin sering bukan berarti terlalu banyak. Lebih baik sedikit-sedikit tapi
sering, jangan sekaligus banyak. Ini agar wadah tidak cepat kotor dan muncul penyakit. Anda
bisa mencari kutu air di selokan atau membelinya di toko ikan (akuarium). Sebetulnya anda
juga
bisa membudidayakan kutu air.
Perawatan Ikan Cupang
Merawat ikan cupang tidak serumit ikan hias lain. Ini dikarenakn cupang punya daya tahan
kuat. Bahkan tanpa airator pun ikan ini masih bisa hidup dengan baik. Hanya saja, untuk
skala bisnis disarankan agar anda memberinya airasi dan filter pembersih. Ini dilkakukan agar
kualitas cupang anda terutama jika cupang hias akan berkembang sempurna dan selalu dalam
kondisi fit,segar dan bugar. Ini lebih memberik kesehatan yang baik bagi cupang. Kualitas
cupang

bisa

mempengaruhi

harga

baca "Cupang

Paling

Mahal".

Anda tidak dianjurkan merawat beberapa ikan cupang jantan dewasa dalam satu wadah.
Mereka bisa beradu dan cedera. Cupang khususnya yang aduan bisa dimasukkan dalam
wadah toples kaca kecil. Usahakan letakan di tempat gelap agar ikan menjadi agresif. Hindari
peletakan wadah toples kaca yang berdekatan agar cupang tidak "merong" menunjukkan aksi
penyerangan. Ini bahaya bagi, cupang karena cupang akan sering membenturkan mulutnya ke
kaca

(wadah).

Air harus selalu diganti secara teratur agar terjaga kebersihannya. Penting menjaga
kebersihan, agar ikan tidak mudah terserang penyakit karena penumpukan kotoran.

Anda mungkin juga menyukai