KOLEKSI
Perpustakaan Sekolah
M Hadi Pranoto, SIP.
hadibisa@gmail.com
Mengapa perpustakaan perlu dikembangkan?
anggaran;
tujuan prioritas Sekolah;
jenis pemustaka dan kebutuhannya;
hubungan dengan perpustakaan atau pusat
dokumentasi lain;
kekhususan;
pustakawan/staf perpustakaan;
bahasa;
analisa bahan pustaka dan evaluasi;
kendala pengembangan bahan pustaka.
Penseleksian
Prinsip Seleksi
Pedoman dasar dalam seleksi bahan pustaka yang harus dipahami selektor
o Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran;
o Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja;
o Mengenal kebutuhan perpustakaan sekolah;
o Mengenal prinsip-prinsip seleksi;
o Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi;
o Memahami berbagai kendala yang ada.
Penseleksian
Prinsip Seleksi
o Mengetahui keadaan masyarakat pemustaka;
o Memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka;
o Tidak membedakan suku, kebangsaan, pekerjaan, agama, pendidikan dan adat
istiadat setempat;
o Sesuai dengan rencana dan anggaran perpustakaan;
o Sedapat mungkin harus sesuai dengan standar kualitas isi, edisi dan format;
o Mencakup berbagai bahan yang dapat menunjang tujuan perpustakaan sekolah;
o Kualitas bahan pustaka perpustakaan merupakan kesinambungan antara
faktor-faktor tujuan perpustakaan dan permintaan masyarakat;
Penseleksian
Prinsip Seleksi
o Otoritas: Pengarang, Penerbit
o Isi buku: Susunan, Isi (materi), Tahun penerbitan
o Penyajian: Ketepatan, Bahasa, Obyektivitas
o Hal Khusus: Indeks, Bibliografi, Peta, Diagram, daftar ilustrasi
o Format: Penjilidan, Kertas, Tipografi
o Edisi: Terbitan revisi, Terbitan terbaru, Harga
Proses Seleksi
Pada prinsipnya personalia yang dapat melaksanakan seleksi bahan bahan pustaka
pustaka di perpustakaan sekolah, adalah:
Pustakawan;
Spesialis subjek termasuk guru;
Kepala Sekolah;
Komisi perpustakaan (jika ada).
Proses Seleksi
Untuk dapat melaksanakan seleksi bahan bahan pustaka pustaka, selektor harus
memenuhi kriteria sebagai berikut;
menguasai sarana bibliografi;
mengetahui kondisi pemustaka perpustakaan;
mengetahui kebutuhan pemustaka;
memiliki pengetahuan mengenai bahan pustaka perpustakaan;
bersifat netral.
Prosedur Seleksi
Langkah-langkah:
mengumpulkan alat seleksi;
memilih judul / seleksi;
mencatat data judul terpilih ke dalam kartu desiderata;
melakukan pengecekan untuk menghindari duplikasi;
melakukan pengecekan kartu desiderata;
membuat daftar pesanan;
melakukan penerimaan.
Alat bantu seleksi
Katalog penerbit
Daftar buku IKAPI;
Berita Bibliografi;
Bibliografi Nasional Indonesia / Bibliografi Daerah;
Daftar buku beranotasi dengan rekomendasi;
Daftar terbitan dari penerbit, instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta;
Katalaog perpustakaan / OPAC
dan lain-lain.
Alat bantu seleksi
Prosedur atau alur kerja pengadaan bahan pustaka melalui pembelian sebagai berikut:
Melakukan analisis/survey kebutuhan pemustaka
Melakukan survey bahan pustaka dan mengumpulkan alat bantu seleksi
Melakukan seleksi bahan pustaka berdasarkan hasil analisis/survey kebutuhan
bahan pustaka dan berdasarkan jumlah anggaran yang tersedia
Konfirmasi ketersediaan bahan pustaka
Menetapkan hasil seleksi menjadi daftar bahan pustaka yang akan diadakan
Melakukan lelang (jika ada aturan yang mengharuskan) atau langsung
melaksanakan pembelian bahan pustaka
Jika bahan pustaka sudah datang, lakukan pengecekan kesesuaian dengan daftar &
cek fisik bahan pustaka.
Penyiangan Bahan Pustaka
Pengertian:
Penyiangan merupakan kegiatan mengeluarkan bahan pustaka dari jajaran bahan
pustaka yang ada di perpustakaan.
Umumnya perpustakaan sekolah mengadakan penyiangan satu kali setahun,
apabila bahan pustakanya masih sedikit. Untuk perpustakaan sekolah yang besar
sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun sekali agar beban pekerjaan tidak terlalu
berat.
Penyiangan Bahan Pustaka
Bahan pustaka yang disiangi harus berdasarkan pada kriteria penyiangan sebagai
berikut:
Kondisi Fisik Bahan pustaka
Isi
Penggunaan
Duplikasi
Penyiangan Bahan Pustaka
Proses Penyiangan
Dalam prakteknya penyiangan bahan pustaka membutuhkan banyak tenaga dan
waktu, sehingga banyak pustakawan yang jarang melakukan penyiangan dengan
alasan:
tidak ada waktu atau terlalu sibuk dengan kegiatan rutin;
takut membual kesalahan;
hambatan psikologi seperti tidak tega membuang buku;
ditentang oleh atasan; atau kelompok pemustaka yang kuat misalnya pengajar;
mengutamakan kuantitas;
hambatan administrasi, misalnya buku tidak boleh dikeluarkan begitu saja dari
bahan pustaka, tapi harus melalui peosedur yang rumit.
Pembuatan Laporan Pengadaan Bahan Pustaka