Materi Pokok:
Pengadaan dan Inventarisasi Bahan Pustaka
Katalogisasi Deskriptif Bahan Pustaka
Prinsip-prinsip Klasifikasi Bahan Pustaka
Pengenalan Sistem Otomasi Perpustakaan
Oleh:
M. Zakaria Eko Handoyo, S.S
NIP.19740328200112 1 001
UPT PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
A. PENGADAAN BAHAN PUSTAKA/KOLEKSI
1. Pengertian
Pengadaan bahan pustaka (BP) atau koleksi perpustakaan meliputi kegiatan
pemilihan BP/koleksi dan cara pengadaanya, sedangkan pengadaan BP untuk perpustakaan
masjid adalah dengan memperhatikan kebutuhan segenap anggota masyarakat masjid
tersebut, yaitu para jamaah dan takmir sebagai pemustaka/pengguna perpustakaan.
Pemilihan BP/koleksi yaitu kegiatan mengidentikasi koleksi yang akan ditempatkan
di perpustakaan, sedangkan cara pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memenuhi koleksi perpustakaan. Pengadaan koleksi bisa berasal dari hasil pemilihan oleh
perpustakaan/pustakawan/pengelola perpustakaan (telah diusulkan melalui program rutin),
ataupun hibah/hadiah dari pemerintah/swasta.
2. Pemilihan koleksi
Dalam kegiatan pemilihan koleksi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara
lain; 1). mengidentifikasi koleksi yang akan dipilih, 2). mencatat data koleksi berupa judul,
pengarang, penerbit, keunggulan-keunggulan ataupun kelemahan koleksi/BP dan juga
harganya.
Secara umum prinsip pemilihan koleksi/bahan pustaka antara lain:
a. Mempertimbangkan latar belakang pemustaka (dosen, pegawai, mahasiswa, atau
masyarakat umum)
b. Mempertimbangkan keberadaan/tempat perpustakaan masjid (jauh/dekat dari
perpustakaan sejenis saling melengkapi)
c. Mempertimbangkan tingkat usia pemustaka
d. Disesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional (manajemen, sistem layanan)
e. Mempertimbangkan kemampuan dana yang dimiliki
Selain hal tersebut dalam menyeleksi data buku/koleksi perlu digunakan alat bantu
seleksi, antara lain; indeks majalah, tinjauan buku, daftar subjek buku, alat bantu
2
identifikasi dan verifikasi buku baik berupa katalog penerbit maupun bibliografi. Oleh
karena itu pengelola perpustakaan perlu memahami beberapa pedoman sebagai berikut:
a. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka (hard copy, soft copy)
b. Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan
c. Mengenal kebutuhan masyarakat/pemustaka yang dilayani
d. Mengenal prinsip-prinsip seleksi
e. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi
f. Memahami berbagai kendala yang ada
3
5. Perolehan Melalui Hadiah/Sumbangan
Bagi perpustakaan yang mendapat tawaran buku hadiah dari instansi lain melalui
suatu daftar atau penerbit buku, sebelum perpustakaan memutuskan untuk menerimanya
ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan, misalnya: apakah buku hadiah yang
akan diterima subyeknya benar-benar sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan.
1. Pengertian
Inventarisasi BP adalah kegiatan pencatatan data BP yang diterima, baik dalam
bentuk buku, majalah, mikro (film, fisch) ataupun audio visual ke dalam buku
inventaris/buku induk.
Kegiatan inventarisasi bertujuan agar perpustakaan dapat mengontrol kepemilikan
bahan pustaka, membuat statistik, mengetahui bahan pustaka yang belum /sudah dimiliki,
mengetahui jumlah BP dalam kurun waktu tertentu maupun jumlah buku-buku yang hilang.
Langkah awal yang harus dilakukan terhadap BP baik yang dipesan maupun tidak
dipesan mencakup kegiatan penerimaan dan inventaris. Kegiatan penerimaan meliputi:
kegiatan pemeriksaan terhadap bahan pustaka yang diterima, apakah benar-benar telah
sesuai dengan surat pengantar, daftar yang dipesan, memeriksa kondisi fisik buku, apakah
dalam keadaan baik/tidak rusak, lengkap atau tidak lengkap.
Tugas dan wewenang bagian inventaris adalah:
a. Menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan.
b. Menetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris serta petunjuk
untuk mengisinya.
c. Menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditentukan.
d. Menetapkan jenis BP dalam pemberian tanda kepemilikan perpustakaan (dengan
stempel) tiap bahan pustaka yang diterima.
4
2. Buku Inventaris/Buku Induk:
Untuk menentukan macam kolom-kolom dalam buku induk dan petunjuk
pengisiannya adalah sebagai berikut:
a) Sediakan buku bergaris ukuran folio, setiap halaman dobel folionya dibuatkan kolom-kolom
dengan ukuran tertentu sesuai keperluan.
b) Pencatatan buku/BP kedalam buku induk selalu berdasarkan kronologis, yaitu menurut tanggal
penerimaan.
c) Buku induk terbagi dalam kolom-kolom: Tanggal Terima, Nomor Induk Buku, Pengarang,
Judul Buku, Jumlah Eksemplar, Penerbit , Golongan/Klas DDC, Bahasa, Harga, Asal
Bahan Pustaka, dan Keterangan.
d) Tiap jilid buku mempunyai satu nomor induk. Dengan demikian buku yang berjilid 3 akan
memperoleh 3 nomor induk tiap jilidnya.
e) Tiap tahun buku induk dapat dimulai dengan nomor urut baru, atau dapat dilanjutkan dari tahun
ke tahun.
f) Jika buku hilang maka keterangan tersebut dicatat dalam buku induk (keterangan dalam buku
induk dicoret )
Contoh Buku Induk ke 1:
Ada beberapa hal yang perlu dicatat dalam buku induk/di inventarisasi yaitu:
Kolom 1 :
Tanggal Terima, kapan buku diperoleh
Kolom 2 :
No. Induk Buku,
Kolom 3 :
Pengarang, (pengarang utama/pertama)
Kolom 4 :
Judul, judul buku dan atau anak judul
Kolom 5 :
Jumlah Buku, (eksemplar)
5
3. Pemberian Tanda Kepemilikan Perpustakaan:
Bagian inventaris harus bisa membedakan jenis-jenis bahan pustaka, misalnya jenis-
jenis referens seperti, kamus, ensiklopedi atau buku-buku yang bersifat umum.
Stempel di perpustakaan ada 2 macam :
3. Stempel Kepemilikan : ada 2 bentuk stempel kepemilikan yaitu :
(a) berbentuk logo instansi, untuk dibubuhkan pada setiap halaman tertentu
(b) berbentuk lain, untuk dibubuhkan pada samping-samping buku, samping atas,
samping dan samping bawah
4. Stempel Inventaris: stempel ini khusus dibubuhkan pada balik halaman judul dan
berisi catatan:
(a) a. Tanggal :………………
(b) b. No. Induk :…………….
(c) c. Asal Perolehan :………
(d) d. No. Klasifikasi :……….
(e) a s/d c diisikan pada saat pencataatan buku induk, ditulis dengan memakai tinta yang
tidak mudah luntur, sedang d (No.Klasifikasi diisikan setelah buku diklasifikasi)
PERPUSTAKAAN MASJID JAMI’ ULUL ALBAB PERPUSTAKAAN MASJID JAMI’
Masuk Tgl :…………………….H/P ….. ULUL ALBAB UNNES
No. Induk : ……………………Lok……
No. Gol : ………………….. Cek ……
1. Pendahuluan
Katalog dalam arti luas adalah daftar suatu barang atau bahan yang disusun secara
sistematis untuk tujuan tertentu. Katalog dalam perpustakaan adalah daftar informasi
buku/bahan pustaka, atau disebut juga sebagai wakil buku di rak. Oleh karenanya dalam
proses identifikasi BP berbentuk “Deskripsi Bibliografi” secara rinci disebut
“mengkatalogisasi bahan pustaka”
Aturan pengkatalogan pada umumnya menggunakan pedoman AACR2 (Anglo
American Cataloging Rules). AACR2 selalu mengalami perkembangan dan
penyempurnaan sehingga sampai sekarang buku tersebut merupakan buku edisi revisi
yang ke 2. Sedangkan yang dimaksud katalogisasi deskriptif adalah kegiatan mencatat
identitas setiap bahan pustaka yang diperlukan untuk memberikan gambaran umum
tentang ciri-ciri bahan pustaka.
6
di bagian kata pengantar, teks, kulit buku, punggung buku dan sumber lain dari luar
publikasi, misalnya katalog dalam terbitan (KDT).
b) Organisasi deskripsi
Deskripsi katalog pada dasarnya terdiri dari 8 daerah yaitu:
(1) Daerah Judul dan Penanggung Jawab
(2) Daerah Edisi
(3) Daerah Materi Data Khusus
(4) Daerah Publikasi (impresium)
(5) Daerah Deskripsi Fisik (kolasi)
(6) Daerah Seri
(7) Daerah Catatan
(8) Daerah Nomor Standar Buku (ISBN)
c) Tanda Baca
Tanda baca digunakan untuk membedakan tiap-tiap daerah dan setiap keterangan
bibliografis yaitu:
Daerah Judul/Keterangan Penanggung Jawab
Judul Pokok
= Judul paralel
: Judul lain atau informasi judul lain (anak judul)
/ Keterangan pengarang (penanggung jawab)
, Keterangan pengarang kedua, ketiga (yang sederajat)
; Keterangan penanggung jawab kedua, ketiga yang tidak sederajat
seperti, editor, ilustrator dan sebagainya.
Daerah Edisi
. -- Keterangan edisi dan cetakan
. -- Keterangan cetakan
Daerah Keterangan Publikasi (impresium)
. – Tempat penerbit (nama kota)
: Nama penerbit
, Tahun terbit
Daerah Deskripsi Fisik (kolasi)
Jumlah halaman angka romawi
, Jumlah halaman angka arab
: Keterangan ilustrasi (gambar, grafik, peta, dll.)
; Dimensi / ukuran tinggi buku dalam cm.
Daerah Seri
. -- Keterangan seri
: Keterangan sub seri
; Penomoran dalam seri/sub seri
Daerah Catatan
Catatan ditulis pada paragraf baru, informasi yang ditulis adalah data penting yang
berhubungan dengan:
a. Judul , misalnya:
judul asli ……
Terjemahan dari :……
b. Kepengarangan, misalnya:
naskah asli oleh ……..
c. Edisi, misalnya:
edisi revisi pertama tahun ………
edisi revisi kedua tahun ………..
diterbitkan dalam edisi khusus
Daerah Nomor Standard (ISBN)
Nomor standard buku secara internasional ditulis di bawah catatan
Misalnya :
ISBN 0-13-072090-9; ISBN 0-13-960849-4; ISBN 04-01-105-1
7
4. Spesifikasi Unsur pada Deskripsi
a) Pernyataan Judul
Tulislah judul pokok persis seperti yang tercantum pada sumber informasi utama,
biasanya pada halaman judul bukan pada covernya, kecuali huruf besar dan tanda baca
maka harus ditulis berdasarkan aturan pengkatalogan.
Pernyataan judul terdiri dari:
1. Judul Pokok
2. Judul Pokok : ditambah informasi judul lain (anak judul)
3. Judul Pokok = disertai judul parallel
Contoh :
(Judul Pokok)
Mahir Berbahasa Indonesia
8
d). Keterangan Penerbitan
Keterangan penerbit pada umumnya ditulis dalam tiga rangkaian, yaitu:
Tempat terbit, Nama penerbit dan Tahun terbit. Hal-hal yang perlu diperhatikan
apabila ada keterangan penerbitan yang tidak diketahui; tempat terbit, nama
penerbit, tahun terbit, penulisan pada kartu katalog adalah sebagai berikut:
1. S.l . atau (sine loco) jika tidak diketahui tempat / kota penerbitnya
2. S.n. atau (sine nomain) jika tidak diketahui nama penerbitnya
3. S.a. atau (sine alie) jika tidak diketahui tahun terbitnya
Dalam hal ini istilah dalam katalog boleh memakai istilah sendiri asalkan
dalam penggunaanya secara konsisten, misalnya: Tkt = tanpa kota terbit, apabila
kota terbit tidak diketahui, Tnp = tanpa nama penerbit, apabila nama penerbit tidak
diketahui dan Ttt = Tanpa tahun terbit, apabila tahun terbit tidak disebutkan.
Contoh:
Klaten : Intan Pariwara, 2000
S.l : Intan Pariwara, 2000
Klaten : S. n. , 2000
Klaten : Intan Pariwara, S.a
e. Deskripsi Fisik
Deskripsi fisik dapat diketahui pada jumlah halaman romawi, halaman angka
arab, keterangan lain pada isi buku misalnya, ilustrasi dan ukuran tinggi buku serta
ditambah bahan lain bila disertakan misalnya : disket, kaset, dan sebagainya.
Penggunaan dalam katalog dapat dilihat di bawah ini :
xii, 289 hal.: ilus.; 23 cm
xii, 289 hal.: ilus.; 23 cm + disket
f. Pernyataan Seri
Pernyataan seri biasanya ditulis di antara tanda kurung pada informasi buku,
misalnya (seri ceritera rakyat), (seri karaoke), (seri matematika), (seri lingkungan
hidup) dsb. Untuk penggunaannya ditulis pada paragraf baru
contoh sebagai berikut:
Seri ceritera rakyat
Seri karaoke
Seri matematika dsb.
g. Catatan
Catatan ditulis pada paragraf baru dan informasinya ditulis adalah keterangan
penting yang belum/tidak bisa dimasukkan dalam deskripsi utama. Dalam
penulisannya seperti contoh dibawah ini:
Komedi dalam dua babak
Terjemahan dari: La Muerte de Artemio Cruz
Disadur dari ceritera 1001 malam
h. Nomor Standar
Nomor standar buku atau ISBN (International Standard Book Number) ditulis
dibawah catatan, dalam penulisan pada katalog dapat dilihat sbb:
ISBN 0-904576-17-5 ; ISBN 979-511-659-2 ; ISBN 979-518-364-8
5. Menentukan Tajuk Entri Utama (TEU) dan Tajuk Entri Tambahan (TET)
a) Karya Perorangan
Karya perorangan terdiri dari satu pengarang, dua pengarang, tiga pengarang
dan atau lebih dari tiga pengarang. Ada juga karya pengarang campuran yaitu terdiri
pengarang asli dan editor ataupun ilustrator. Untuk hal tsb. tulislah nama pengarang
yang pertama sebagai tajuk entri utama dan pengarang lain sebagai tajuk entri
tambahan.
9
Dalam penulisan pengarang cataloger juga perlu memperhatikan nama-nama
yang digunakan oleh pengarang seperti, nama keluarga, nama panggilan, gelar
bangsawan, nama samaran, gelar keagamaan, dsb.
10
Tajuk JAYADININGRAT, Achmad, Pangeran Raden Hario
Teuku Umar Tajuk UMAR, Teuku
4. Pengarang Wanita dengan mengikutsertakan nama suaminya
Ny. Nani Sudarsono Tajuk SUDARSONO, Nani, Ny (nyonya)
Ny. Yanti Soewondo Suparmono Tajuk SOEWONDO SUPARMONO, Yanti,
Ny (nyonya)
5. Pengarang dengan gelar keagamaan
Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim Tajuk HASYIM, Abdul Wahid, Kyai Haji
Uskup Agung Leo Sukoto Tajuk SUKOTO, Leo, Uskup Agung
Adapun untuk pembuatan kartu katalog online yakni cukup memasukkan data deskriptif
BP seperti contoh berikut ini:
LEMBAR KERJA
Tgl.Terima Bahasa Jml.Eks ISBN No.Induk No.Klas
01 -12-2010 Ind. 4 979-99012-0-0 1001078p 020/LAS/m
Jenis: Tajuk Entri: Lasa Hs
BPn
(Bk pengayaan) Judul: Manajemen perpustakaan sekolah
Asal: P Cet: 3 Edisi: -
Harga: Impresium: Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009
Pusat/Fak/Jur/ Kolasi: vi, 228p.: il.: tab.; 21 cm.
………………. Jejakan: 1. Manajemen Perpustakaan 2. Library Management
8. Pengetikan Katalog
Pengetikan katalog online/otomasi dari data di atas didata ke dalam komputer sesuai
formatnya, seperti:
11
Otomasi UNNES
Pencarian Canggih
o Cari Pustaka
Menu
o Pustaka
o Tambah Pustaka
o Buku Tak Terdaftar
o Keanggotaan
o Peminjaman
o Pemesanan
o Skripsi
o Cetak Form Sirkulasi
o Laporan
o Kalender
o Jejaring Pustaka
o Berita
o Stock Opname
Cetak
o Barcode anggota
o Label Buku
o Cetak Due Slip Kosong
(kertas folio/F4)
lanjut >>>
12345
TAMBAH PUSTAKA
Asal Bahasa : Jml. eks. ISBN/ISSN: No Induk Pustaka : No. Klas :
Editor
12
Penyunting
Judul* :
Edisi: Cetakan :
Impresium :
Kota Terbit Penerbit* Tahun Terbit*
: ,
Kolasi :
Seri Pustaka :
Subjek/Kata Kunci :
Subject
- - - -
Kondisi Pustaka
Penjelasan Isi :
Koleksi *
Lokasi *
Foto Pustaka
File Sumber
Pustaka
1. Pengertian
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya orang sering melakukan kegiatan klasifikasi,
misalnya pedagang buah-buahan yang mengelompokkan dagangannya menurut jenis buah-
buahan, seperti jeruk, mangga, apel atau durian yang masing-masing dikelompokkan menurut
jenis buah-buahan. Begitu juga dengan pedagang pakaian yang menyusun dagangannya
menurut kelompok atau jenis pemakainya, misalnya pakaian anak-anak, pakaian remaja,
pakaian pria, pakaian wanita, pakaian keagamaan, dan sebagainya. Di rumah, seperti di dapur,
ibu-ibu menata alat-alat dapur sedemikian rupa, misalnya sendok, garpu, piring, panci dan lain-
13
lain ditata terpisah satu dengan yang lain. Di sekolah, peserta didik dibagi dalam beberapa kelas,
misalnya kelas I, kelas II, kelas III dan seterusnya. Semua kegiatan tersebut termasuk kegiatan
pengklasifikasian (klasifikasi). Klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
mengelompokkan suatu benda/hal yang sama dan sekaligus memisahkan benda/hal tersebut dari
Memudahkan pencarian
yang tidak sama dengan tujuan:
Memudahkan penyimpanan
Supaya indah dipandang mata
Bahan pustaka dapat dikelompokkan (diklasifikasi) menurut ciri-ciri fisiknya, seperti; bentuk
buku, majalah, surat kabar, laporan, warna sampul, tebal-tipis, ukuran tinggi, pengarang, proyek,
nomor induk, tahun terima, dsb. yang lazim disebut “klasifikasi artifisial”. Akan tetapi di suatu
perpustakaan pada umumnya dilakukan klasifikasi berdasarkan ciri-ciri isi (subjek) yang lazim
disebut “klasifikasi fundamental”. Disamping itu, kebanyakan perpustakaan menyusun
koleksinya di rak dengan menganut sistem penempatan relatif (relative location); koleksi
disusun berdasarkan notasi (nomor klasfikasi), mulai dari kelas 000, 100, 200 dst.nya dari arah
kiri ke kanan. Susunan tersebut bersifat relatif, artinya susunan itu secara luwes akan bergeser
ke kiri atau ke kanan bila ada koleksi baru yang diterima perpustakaan.
Untuk dapat mewujudkan cara penyimpanan dan penyusunan koleksi perpustakaan, para pakar
ilmu perpustakaan (pustakawan) telah menciptakan berbagai bagan klasifikasi. Paling tidak saat
Adapun ciri-ciri bagan klasifikasi yang baik antara lain:
Universal (universal), mencakup semua ilmu
Mutakhir (up to date), selalu diperbarui dan direvisi
Mudah (user friendly) cara menggunakannya
Murah (economics) harganya
Luwes (flexible), dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Banyak digunakan (well-known) yang akan memudahkan jaringan
2. Tujuan
Uraian di atas telah menjelaskan alasan dan keuntungan klasifikasi, namun secara
khusus tujuan klasifikasi di suatu perpustakaan adalah:
Memudahkan pengolahan
Memudahkan penyimpanan
Memudahkan mencari kembali
Menginformasikan subjek-subjek yang dimiliki
Memperlihatkan keseimbangan antar subjek
Menghemat tempat penyimpanan
Memberikan gambaran umum cakupan ilmu pengetahuan
3. Pedoman Praktis Analisis
Judul, seringkali melalui judul saja suatu dokumen sudah dapat ditentukan
Untuk melakukan analisis subjek dapat dilakukan melalui:
Daftar isi, adakalanya dengan melihat daftar isi suatu dokumen sudah diketahui
subjeknya.
Daftar bacaan atau bibliografi yang digunakan oleh pengarang untuk menyusun
subjeknya.
14
Menanyakan pada pakar, yaitu orang yang dianggap ahli dalam subjek tsb.
4. Prinsip Klasifikasi
Pada prinsipnya mengklasifikasi bahan pustaka harus sesuai dengan keinginan
pengarangnya. Namun demikian untuk orang lain diberikan beberapa cara yang dapat
Apabila suatu dokumen memiliki 2 (dua) subjek atau lebih, kelaskan pada subjek
yang paling dominan.
Contoh:
Dasar-dasar fisika dan kimia,
pilih antara klas 530 atau 540, ambil yang dominan
Apabila salah satu subjek digunakan sebagai alat membahas subjek lain, maka
pilihlah subjek yang menggunakan alat tersebut.
Contoh:
Pelajaran bahasa Inggris melalui televisi. Masukkan dalam klas
bahasa Inggris klas 420 bukan televisi klas 384.5
Apabila suatu karya memiliki subjek yang disajikan untuk kepentingan pemakai
bidang tertentu (kelompok tertentu) maka kelaskan pada subjek yang disajikan.
Contoh:
Kursus bahasa Arab untuk jamaah haji. Masukkan dalam klas
bahasa Arab klas 492.7 bukan haji klas 2X4.1 atau 297.1
15
hanya terdiri dari 42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan dan 18
halaman indeks. DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Pada tahun
2003 diterbitkan DDC edisi ke-22. Selain edisi lengkap, DDC juga tersedia dalam bentuk “edisi
ringkas.” Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi
kurang dari 20.000 judul.
Kelestarian DDC tetap terus terjaga karena ada sebuah lembaga yang mengawasinya yaitu:
The Lake Placed Education Foundation and The Library of Congress di Amerika Serikat.
Kemutakhirannya dilakukan dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Minimal
setiap sepuluh tahun diterbitkan DDC dengan edisi revisi terbarunya. Selanjutnya untuk
komunikasi dengan pengguna, diterbitkanlah warta (newsletter) dengan judul DC& (Decimal
Classification Added, Notes and Decisions).
Untuk menampung keluhan terhadap DDC yang cenderung condong ke Amerika, Kristiani,
Bahasa Inggris, Sastra Amerika, dsb.nya, DDC menyediakan pilihan/opsi (optional) yang dapat
dipertimbangkan oleh pengguna DDC. Di Indonesia misalnya, klas 2X0 – Islam (pada edisi ke-
21 dan 22 dengan notasi 297), 410 (Bahasa Indonesia) dan 810 (Sastra Indonesia) adalah
contoh memanfaatkan opsi yang diberikan DDC.
Saat ini DDC telah digunakan lebih dari 135 negara dan diterjemahkan kedalam lebih dari 30
bahasa. Di Indonesia penggunaan DDC untuk klasifikasi sangat populer, hampir semua
perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC. DDC edisi ringkas telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia oleh Perpustakan Nasional RI. Disamping itu beberapa pustakawan lain
mengadakan terjemahan dan melakukan adaptasi untuk subjek-subjek tertentu. Uraian dalam
makalah ini didasarkan pada Terjemahan Ringkas Klasifikasi Desimal Dewey & Indeks Relatif
yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 1993.
Bagan (schedules)
Secara umum DDC terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu:
1. Bagan (Schedules)
Bagan merupakan batang tubuh DDC. Didalam bagan ini semua ilmu disusun
sedemikian rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam
bentuk angka terdiri dari tiga angka. Apabila terdapat 4 (empat) angka atau lebih, maka
antara angka ketiga dan keempat diberi tanda titik (.) seperti pada contoh 332.1 (Bank
dan perbankan).
10
Dengan prinsip desimal, DDC memberikan tiga ringkasan yang terdiri dari :
100 divisi
klas utama
Bila diinginkan masing-masing seksi dibagi pula secara desimal pada beberapa sub seksi.
a. Klas Utama (10 ringkasan pertama), yaitu:
000 Karya umum
100 Filsafat & Psikologi
200 Agama
300 Ilmu-ilmu sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-ilmu murni dan matematika
600 Ilmu-ilmu terapan (Teknologi)
700 Kesenian, hiburan, olahraga
800 Kesusastraan
900 Geografi, Biografi dan Sejarah
FIC Fiksi atau ditulis dng FIK
16
b. Divisi (100 ringkasan kedua)
Setiap kelas utama dibagi secara desimal menjadi sub klas yang disebut “divisi”
(100 ringkasan kedua)
Contoh: Misalnya diambil dari klas 300 (Ilmu-ilmu sosial):
300 Ilmu-ilmu sosial
310 Statistik umum
320 Ilmu politik
330 Ilmu ekonomi
340 Ilmu hukum
350 Administrasi negara (Pemerintahan), Ilmu militer
360 Layanan sosial, Asosiasi
370 Pendidikan
380 Perdagangan, Komunikasi dan Pengangkutan
390 Adat istiadat, Etiket dan Foklore
17
Untuk subjek “Pendidikan” terdapat sebagai berikut:
Pendidikan 370
Adminitsrasi 371.2
Departemen 353.8
Etika 370.1
Hukum 344.07
Subsidi 379
Dengan demikian untuk “pendidikan” terdapat sejumlah notasi yang dapat mewakili
subjek tsb dan tergantung pada aspek yang dibahas. Apabila pendidikan secara umum
notasinya klas 370, maka yang terkait dengan subsidi adalah klas 379, pemerintahan
klas 353.8 dan undang-undang pada klas 344.07.
Disamping melalui indeks relatif, pengguna DDC dapat pula mencari notasi secara
langsung dan bertahap, mengikuti tahap ringkasan yang ada. Pertama-tama tentukan
klas utama subjek tersebut. (lihat ringkasan pertama). Kemudian dari klas utama yang
dipilih tentukan divisinya (lihat ringkasan kedua). Apabila divisinya telah ditemukan
selanjutnya tentukan seksi (lihat ringkasan ketiga). Jika tidak tersedia ringkasan ketiga,
maka langsung lihat ke dalam bagan.
Indeks relatif mengacu kepada notasi yang terdapat pada bagan atau pada notasi yang
3. Tabel-Tabel
Untuk memperluas dan mengkhususkan suatu klasifikasi bahan pustaka, dalam DDC
terdapat notasi “tabel-tabel” yang dapat ditambahkan pada notasi dalam bagan. Pada
Apabila tidak ada perintah/contoh dalam bagan, maka notasi bagan dapat
ditambah langsung dengan notasi T1.
Contoh: “Penelitian Sekolah Dasar pada klas 372. 072
18
372 = Sekolah Dasar (lihat bagan)
-072 = Penelitian (T1)
Penulisan subyeknya = Sekolah Dasar – Penelitian
Sudah terdaftar
Dalam kasus tertentu, notasi subdivisi standar sudah tercantum dan
Apabila pada bagan tak ada perintah khusus mengenai penggunaan T2 ini,
maka sebelum menggunakan tabel 2 harus diawali dengan –09 sebagai
interposisi wilayah dari T1.
Rumus: Notasi Bagan + -09
Contoh : Perkembangan bank di Bali 332.109 598 6
+ Notasi T2
19
c). Tabel Subdivisi Kesusasteraan (T3)
Notasi T3 ini hanya digunakan untuk klas 800 (kesusasteraan) dan dapat
ditambahkan langsung. Rumus : Notasi bagan + Notasi T3
Contoh : Fiksi Belanda 839.33
839.3 = Kesusasteraan Belanda
--3 = Fiksi (T3)
4. Kebijakan Klasifikasi
a). Dalam penggunaan DDC pengkatalog dapat mengambil kebijakan sesuai dengan
kebutuhan dan tenaga yang dimiliki perpustakaan. Pustakawan dapat membuat
Bagan yang digunakan hanya pada Klas utama, Divisi atau Seksi saja,
21
g). Kesalahan dalam analisis subjek akan berakibat kesalahan dalam menentukan
notasi. Selanjutnya akan terjadi kesalahan dalam penyimpanan di perpustakaan.
Untuk perpustakaan dengan layanan sistem terbuka (open access) kesalahan
tersebut berakibat fatal, pemakai tidak akan menemukan buku yang dicarinya
karena salah penempatan koleksinya.
539
HOL HOLLIDAY, David
F Fisika modern=Physics / David Holliday,
Robert Resnick ; Pantur Silaban (alih bahasa).
– ed.3. – Jakarta : Erlangga, 1990
X, 243 p.: il.; 24 cm.
Resnick, Robert
539
HOL HOLLIDAY, David
F Fisika modern=Physics / David Holliday,
Robert Resnick ; Pantur Silaban (alih bahasa)
. – ed.3. – Jakarta : Erlangga, 1990
X, 243 p.: il.; 24 cm.
22
KARTU KATALOG JUDUL
Fisika Modern=Physics
539
HOL HOLLIDAY, David
F Fisika modern=Physics / David Holliday,
Robert Resnick ; Pantur Silaban (alih bahasa)
. – ed.3. – Jakarta : Erlangga, 1990
X, 243 p.: il.; 24 cm.
FISIKA MODERN
539
HOL HOLLIDAY, David
F Fisika modern=Physics / David Holliday,
Robert Resnick ; Pantur Silaban (alih bahasa)
. – ed.3. – Jakarta : Erlangga, 1990
X, 243 p.: il.; 24 cm.
MODERN PHYSICS
539
HOL HOLLIDAY, David
F Fisika modern=Physics / David Holliday,
Robert Resnick ; Pantur Silaban (alih bahasa)
– ed.3. – Jakarta : Erlangga, 1990
X, 243 p.: il.; 24 cm.
23
DAFTAR BACAAN
Dewey, Melvil. 2006. Dewey Decimal Classification and Relative Index Ed. 22. Dublin:
Online Computer Library Center, Inc.
Gorman, Michael. 1986. AACR2 Ringkasan. Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Jakarta.
Pusat Pembinaan Perpustakaan.
Hamakonda, Towa P. 1991. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 1995. Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan. Jakarta:
Perpustakaan Nasional R.I.
Zen, Zulfikar. 2006. Prinsip Dasar Klasifikasi dan DDC Edisi 22 Tahun 2003. Makalah Pada
Pelatihan Bimbingan Teknis Klasifikasi). Semarang: Kantor Perpustakaan Daerah Jawa
Tengah.
***
24