Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PELAYANAN PEMBACA

“Disusun Untuk Memenuhi Kebutuhan Tugas Mata Kuliah Pengelolaan


Perpustakaan Sekolah Dasar Dengan Dosen Pengampu Bapak Sunardin,
M. Pd’’

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


Azrul Arrazi Al Afghani (1686206156)
Faizal Aminuddin (1786206216))
M. Fajar Septiawan (1786206253)
Nurhidayatulloh (1786206270)
Revi Mauldi (1786206175)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah banyak
memberikan karunia-Nya berupa kekuatan, kesatuan, serta kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah dalam bentuk sederhana ini,
sehingga penulis dapat memenuhi syarat untuk menyelesaikan perkuliahan dalam
mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Shalawat dan salam juga penulis
sanjungkan keharibaan Nabi besar Muhammad saw yang telah membawa umat
manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan. Judul
makalah ini adalah “Pelayanan Pembaca”.

Dalam makalah ini penulis akan memaparkan beberapa pelayanan ada di


perpustakaan yang ditujukan untuk pengguuna perpustakaan. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pembaca, agar
penulis dapat lebih baik lagi dalam penyusunan makalah selanjutnya. Amiin Ya
Rabbal ‘Alamiin.

Tangerang, 22 Oktober 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
A. Pelayanan Sirkulasi.................................................................................................. 3
1. Peminjaman Buku ............................................................................................... 3
2. Pengembalian Buku ............................................................................................ 4
3. Statistik Pengunjung/Peminjaman...................................................................... 6
B. Pelayanan Referensi................................................................................................ 8
1. Pelayanan Informasi............................................................................................ 8
2. Pelayanan Pemberian Bimbingan Belajar ......................................................... 10
C. Tata tertib perpustakaan sekolah ......................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 1

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi yang


semakin hari semakin mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Harapan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berada pada pundak perpustakaan dan pengelolanya. Menurut
William S. Di, pustakawan dari peerpustakaan Princeton University di
America Serikat, mutu suatu perpustakaan diukur dari keamampuannya
memberikan buku yang tepat kepada peminat pada saat buku tersebut
dikehendaki.

Dapat juga dikatakan bahwa suatu perpustakaan dianggap bermutu


apabila memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan benar kepada
pemakainya. Selain itu perpustakaan yang baik dapat dilihat dari
pelayanannya dan bahan informasinya. Agar bahan informasi yang dikelola
perpustakaan dan fasilitas yang disediakan lebih berdayaguna, maka
perlu usaha untuk memberdayakan secara optimal. Upaya pemberdayaan
ini dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan
rujukan, penelusuran literature, penyajian informasi dan layanan lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor pendukung layanan perpusakaan ?


2. Apa saja sisem layanan yang diterapakan di perpustakaan ?
3. Apa saja macam-macam layanan pembaca ?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Perpustakaan.


2. Mengetahui Pengertian Layanan Perpustakaan.
3. Mengetahui Layanan yang Ada di Perpustakaan

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan


pengembalian buku perpustakaan. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain
melayani murid yang akan meminjam buku perpustakaan sekolah, melayani
mjurid yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam dan membuat
statistik pengunjung.

1. Peminjaman Buku

a. Sistem Terbuka

Pada sistem terbuka, murid diperbolehkan mencari dan


mengambil buku yang dibutuhkan. Murid boleh masuk ke ruang
buku, apabila akan dipinjam maka buku yang telah ditemukan
dibagian bawah ke bagian sirkulasi untuk dicatat seperlunya.
Contohnya jika murid mau meminjam buku, pertama-tama murid
melihat kartu katalog untuk mengetahui apakah buku yang akan
dipinjamnya tersedia atau tidak. Apabila tersedia cari buku yang
akan dipinjamnya ke ruang buku dan setelah ditemukan buku lalu
dibawa ke bagian sirkulasi untuk dicatat oleh petugas sirkulasi.
Penyerahan buku ke bagian sirkulasi menunjukkan kartu anggota
atau kartu siswa. Kemudian petugas sirkulasi mengambil kartu
peminjaman di laci kartu. Pada kartu peminjam dicatat nomor buku
yang dipinjam dan tanggal pengembaliannya. Pada slip tanggal yang
ditempel pada halaman belakang buku dicatat tanggal
pengembalian, sedangkan kartu bukunya dicabut dari kantong buku
dan catatlah nomor siswa yang meminjam dan tanggal
pengembaliannya pada kartu tersebut.

3
Setelah selesai, maka kartu anggota atau kartu siswa beserta
bukunya diserahkan kepada murid yang bersangkutan, kartu
bukunya di file di laci kartu buku, sedangkan kartu peminjamnya di
file kembali di laci kartu peminjam.

b. Sistem Tertutup

Pada sistem tertutup, murid tidak diperbolehkan ke ruang buku


untuk mengambul buku sendiri. Apabila ingin mencari buku melalui
petugas. Contohnhya jika murid akan mencari buku, pertama murid
tersebut melihat kartu katalog untuk mengetahui apakah buku yang
dibutuhkan tersedia atau tidak. Apabila ada mintalah kartu pesanan
yang biasanya terbuat dari kartu tipis. Pada kartu pesanan tersebut
tulislah nama pesanan dan buku yang dipesannya serta serahkan
kembali kepada petugas. Setelah ditemukan buku tersebut dibawa
ke bagian sirkulasi untuk dicatat seperlunya. Mengenai tata cara
pencatatnya sama seperti sistem terbuka.

2. Pengembalian Buku

Tata cara pengembalian buku antara system terbuka dan


tertutup sama saja.Pertama buku yang akan di kembalikan di serahkan
kepada bagian sirkulasi. Petugas meneliti tanggal pengembalian yang
tertera pada slip tanggal untuk mengetahui apakah pengembalian buku
terlambat atau tidak. Jika terlambat harus di beri sanksi menurut
peraturan yang berlaku. Kemudian petugas mengambil kartu
peminjaman. Keterangan peminjaman pada kartu tersebut di coret atau
di tempel tanda kembali. Akhirya kartu peminjaman di file lagi ke
kantongya dan buku di simpan lagi di rak atu lemari semula.

Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perlu di persiapkan


kartu anggota, kartu peminjaman dan kartu pesanan. Kartu anggota
perpustakaan di berikan kepada setiap warga sekolah yang

4
mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan. Kegunaanya sebagai
tanda pengenal pada waktu akan masuk perpustakaan dan dapat di
tunjukan sewaktu-waktu jika akan meminjam buku.berikut contoh kartu
anggota perpustakaan :

NAMA PERPUSTAKAAN

KARTU ANGGOTA
No :
Nama :
Alamat :

Ka. perpustakaan
Foto

3 x3

KARTU ANGGOTA

Selain kartu anggota, setiap anggota memiliki kartu peminjam yang


dapat di buat dari kertas manila digunakan untuk mencatat buku yang
di pinjam oleh yang bersangkutan.

5
Contoh Kartu Peminjaman Sebagai Berikut:

3. Statistik Pengunjung/Peminjaman
Tugas ketiga bagian sirkulasi adalah membuat statistik pengunjung dan
peminjaman untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan perpustakaan,
contohnya berapa jumlah pengunjung pada setiap harinya, setiap
bulannya atau setiap tahunnya, berapa jumlah buku yang dipinjam, buku
golongan apa saja yang sering dipinjam oleh murid dan sebagainya.

6
Statistik pengunjung dan peminjaman buku dapat dijadikan dasar
pembuatan laporan, juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat
perencanaan pengadaan buku.

TAHUN :
BULAN :
GOLONGAN BUKU TANGGAL JUMLAH
YANG DIPINJAM 1 2 3 4 5 28 29 30 31
000 Karya Umum
100 Filsafat
200 Agama
300 Ilmu-Ilmu Sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-Ilmu Murni
600 Ilmu-Ilmu Terapan
700 Kesenian, Olahraga
800 Kesusastraan
900 Geografi & Sejarah
= Lain-Lain
Jumlah Peminjaman
Jumlah Pengunjung

PETUGAS

..…………

Model Statistik Bulanan

Untuk mengetahui jumlah peminjaman pada setiap harinya dapat dilakukan


dengan du acara. Pertama dengan cara menghitung jumlah kartu buku yang

7
dikelompokan menurut nomor golongannya. Setiap buku yang akan
dipinjam kartu bukunya harus diambil dari kantongnya dan di file di laci
kartu buku. Sebelum perpustakaan ditutup kartu buku tersebut dihitung
sehingga jumlahnya dapat diketahui. Jumlah kartu buku menunjukan
jumlah peminjaman pada hari tersebut. Kedua, dengan cara menggunakan
lembar peminjaman tersendiri yang dibuat dari kertas tipis. Setiap buku
yang dipinjam ditulis pada lembar peminjaman, sebelum perpustakaan
ditutp dihitung jumlah tellys-nya, sehingga hasilnya menunjukan jumlah
peminjaman. Untuk menghitung jumlah pengunjung dapat dilihat pada
daftar hadir perpustakaan yang seharusnya disediakan di pintu masuk
perpustakaan. Janganlah menghitung jumlah pengunjung dengan jumlah
peminjaman karena tidak semua pengunjung meminjam buku, lalu kadang
pengunjung meminjam lebih dari satu, sehingga jumlah pengunjung tidak
sama dengan jumlah peminjaman.

Dari hasil penghitungan statistik pengunjung dan peminjaman bulanan


dimasukan kedalam statistik pengunjung dan peminjaman tahunan sehingga
dapat diketahui perkembangan pengunjung dan peminjamannya, semakin
lama semakin meningkat atau semakin bekurang yang dapat dijadikan dasar
dalam perencanaan pengembangan perpustakaan.

Hasil perhitungan statistik ditujukan kepada siapa saja dengan dibuatkan


grafik peminjaman dan grafik pengunjung yang dapat dibuat dari kertas
manila putih dengan menggunakan alat tulis dan spidol.

B. Pelayanan Referensi

1. Pelayanan Informasi
Perpustakaan sekolah harus mampu memberikan pelayanan informasi.
Perpustakaan sekolah yang sudah maju petugas pelayanan informasi
menjadi tanggung jawab petugas referensi, sedangkan pada

8
perpustakaan yang masih baru dirintis yang tenaganya terbatas,
pelayanan informasi langsung ditangani oleh kepala perpustakaan
sekolah sendiri.

Tugas pelayanan informasi ini akan bias terselenggarakan dengan


sebaik-baiknya tergantung pada dua factor, yaitu :

a. Kelengkapan koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat
memengaruhi pelayanan informasi. Pengadaan bahan pustaka
harus diusahakan secara berkala. Apabila tidak mampu membeli
buku, usahakanlah dengan cara tukar menukar atau meminjam
dari perpustakaan sekolah lainnya.

Dalam pelayanan informasi bagi koleksi referensi, seperti


kamus, eksiklopedia, buku pegangan, buku tahunan, almanac
laporan penelitian ilmiah, laporan pertemuan ilmiah, skripsi,
tesis, disertasi, tinjauan perkembangan, bibliografi, katalog
induk, buku petunjuk, biografi, jangan diperbolehkan dibawa
pulang, tetapi dibaca diperpustakaan.

b. Kemampuan bertugas
Petugas referensi harus mempunyai sikap lemah lembut, sabar,
tidak cepat bosan, dan putus asa dan mampu mengadakan
“human relation” dengan pengunjung sehingga pengunjung
tidak merasa takut minta bantuan kepada petugas referensi,
pengunjung merasa aman apabila sedang berada di dalam
perpustakaan.

9
2. Pelayanan Pemberian Bimbingan Belajar

Sepeti pada umumnya sering kita jumpai adanya murid-murid yang


berhasil dalam belajarnya dan murid-murid yang mengalami kesulitan
belajar. Guru pustakawan janganlah hanya memperhatikan murid yang
berhasil atau murid yang mengalami kesulitan, tetapi keduanya harus
dibimbing. Hal ini tugas dari guru pustakawan bias bekerja sama dengan
guru bidang stud khusunya bidang studi Bahasa Indonesia dan bekerja
sama dengan petugas bimbingas atau konselor sekolah.
Bimbingan berarti proses pemberian bantuan secara kontinyu
kepada murid-murid dengan memperhatikan keadaaan individu murid
tersebut, sehingga murid dapat maju semaksimal mungkin dalam
kehidupannya. Sedangkan bimbingan belajar adalah proses pemberian
bantuan bimbingan belajar secara kontinyu kepada murid dalam
mencapai penyesuain dan kemajuan pendidikan. Berarti guru
pustakawan harus sedikit banyak memahami konsepsi dasar tentang
belajar, seperti hakikat belajar, prinsip-prinsip belajar, karakteristik
belajar. Selain itu harus memahami kesulitan belajar yang biasa terjadi
dan bagaimana cara penyelesainnya. Pemahaman tentang konsepsi
dasar inilah nantinya diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses
pemberian bimbingan belajar kepada pengunjung perpustakaan.

Berbicara mengenai kesulitan belajar, ada beberapa gejala sebagai


pertanda adanya kesulitan belajar pada anak :

1. Prestasi akademiknya rendah dalam arti dibawah rata-rata nilai


yang dicapai oleh kelompok kelasnya
2. Adanya ketidakseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan
usaha yang dilakukan.
3. Cenderung lambat dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.

10
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak atau kurang wajar,
seperti pemurung, mudah tersinggung, acuh tak acuh, senang
mengganggu teman lain yang sedang belajar dan sebagainya.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru pustakawan


dalam memberikan bimbingan belajar kepada murid-murid yang sedang
mengalami kesulitan belajar :

1. Kenalilah siapa yang sedang mengalami kesulitan belajar.


Pada langkah ini yang perlu direkam adalah nama siswa yang
sedang kesulitan belajar, nomor induk, kelas, jenis kelamin, dan
identitas lainnya yang perlu.
2. Tentukan sifat dan jenis kesulitannya.
Pada langkah ini guru pustakawan menganalisis sifat dan jenis
kesulitan, apakah murid sulit dalam menghafal, atau sulit belajar
dan sebagainya.
3. Mengumpulkan data
4. Analisis data yang telah dikumpulkan sehingga bisa menentukan
sebab-sebab timbulnya kesulitan belajar.
5. Mencari alternative pemecahan.
6. Memilih satu alternative yang paling mungkin dapat ditempuh
untuk memecahkan masalah.
7. Melaksanakan alternative yang telah dipilih pada langkah
keenam.
8. Selanjutnya dilakukan follow up untuk mengetahui keberhasilan
bimbingan belajar yang telah dilaksanakan. Apabila tidak
berhasil perlu dilaksanakan bimbingan belajar dengan cara yang
lebih baik.

11
Data yang dikumpulkan untuk mengetahui latar belakang timbulnya
masalah. Data yang dikumpulkan adalah adalah :

a) Tingkah laku di dalam kelas


b) Riwayat belajarnya
c) Kemampuan dasar

C. Tata tertib perpustakaan sekolah

Tata tertib sebaiknya dibuat oleh panitia khusus yang melibatkan kepala
sekolah, guru-guru, panitia perpustakaan dan segenap petugas perpustakaan
sekolah. Tata tertib harus dibuat secara singkat, jelas dan sederhana
sehingga mudah dimengerti pengunjung.

Masalah yang harus dicantumkan dalam tata tertib, yaitu :


1. Sifat dan status perpustakaan sekolah
2. Keanggotaan perpustakaan sekolah
3. Bahan bahan pustaka yang tersedia
4. Sanksi dan hukuman bagi pelajar
5. Iuran bagi setiap anggota
6. Sistem penyelenggaraan
7. Waktu pelayanan atau jam buku

Rumusan tata tertib harus diumumkan kepada anggota perpustakaan


sekolah agar diikuti dan ditaati. Cara mengumumkan nya dapat dilakukan
dengan dua cara. Pertama rumusan tata tertib ditulis pada selembar kertas
manila. Usahakan ditulis dengan baik, indah, bersih, dan jelas. Setelah itu
ditempelkan ditembok yang sekiranya mudah dibaca oleh pengunjung. Cara
kedua adalah setiap anggota diberi selelmbar tata tertib. Jadi rumusan tata

12
tertib yang telah dibuat itu diketik dan distensil sebanyak mungkin, lalu
diberikan kepada setiap orang atau murid yang baru mendaftarkan diri
sebagai anggota perpustakaan sekolah.

Berikut adalah sebuah contoh peraturan perpustakaan di perguruan tinggi :

13
Tata Tertib Perpustakaan IKIP Malang

14
Pada setiap tata tertib perpustakaan sekolah dicanntumkan sanksi – sanksi
tertentu bagi pengunjung yang melanggar larangan – larangan atau
melakukan sesuatu yang tidak di perbolehkan, sebagai berikut:

1. Merokok, makan, minum diruang perpustakaan


2. Membuat gaduh, berbicara keras, menyanyi, tertawa, bersiul, dan
bersenda gurau didalam ruangan perpustakaan
3. Merusak bahan bahan perpustakaan dan perlengkapan perpustakaan
4. Mencorat-coret bahan bahan pustaka, meja, kursi, dan perlengkapan
lainnya
5. Memindahkan letak buku sehingga tidak sesuai dengan sistem
penempatan yang berlaku
6. Membawa keluar buku – buku dari perpustakaan yang sebelumnyya
tanpa di proses secara administratif
7. Membuang sampah sembarang tempat
8. Terlambat mengembalikan buku – buku yang dipinjam

Pengunjung perpustakaan yang melanggar larangan harus diberi sanksi atau


hukuman yang mendidik, contohnya pengunjung yang terlambat
mengembalikan buku akan dikenakan denda Rp. 500/buku/hari,
pengunjung yang merusak bahan – bahan pustaka harus memperbaiki
kemba, pengunjung yang menghilakan buku harus menggatinya dengan
judul yang sama atau hampir sama, pengunjung yang mebawa buku keluar
tanpa prosedur peminjaman harus dicabut haknya sebagai anggota
perpustakaan dalam waktu tertentu dan sebagainya. Sanksi tersebut harus
diterapkan tanpa memandang siapa pelanggarnya.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan di


perpustakaan terutama pelayanan pembaca yang terdiri dari layanan
sirkulasi dan layanan referensi tetaplah mengacu pada layanan informasi,
karena semuanya itu bertujuan untuk memberikan petunjuk/ informasi bagi
pengunjung atau pemustaka dalam pencarian pustaka, peminjaman,
pengembalian dan lainnya.

Pengaruh pelayanan pembaca berpengaruh pada kepuasaan


pemustaka, karena jika pelayanan pembaca tidak efektif/ maksimal maka
dapat dilihat bahwa pemustaka akan merasa tidak puas, begitupula
sebaliknya jika pelayanan pembaca puas maka pemustaka akan merasa
puas. Maka tidak salah jika pelayanan pembaca dapat menjadi tolak ukur
kualitas perpustakaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Lasa HS, Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan: Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press, 1993, hlm. 221-222
Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi dan Komunikasi, dan
Kepustakaan. Jakarta:Bumi Aksara, 2013
Puwono, Pemaknaan Buku bagi Masyarakat Pembelajar, Jakarta: Sugeng
Seto, 2008
Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, Yogjakarta : Graha Ilmu,
2007
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan Dan Pustakawan, Yogjakarta
: Kanisius, 1992

Anda mungkin juga menyukai