KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa.atas berkat rahmat dan
hidaya-nya pulalah makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.makalah ini
membahas materi biologi secara menyeluruh berdasarkan tahun ajaran
2016/2017.dan mengembangkan proses pembelajaran siswa aktif dengan tiga
aspek kompetensi,yaitu sikap (efektif) , pengetahuan (kognitif),dan keterampilan
(psikomotor).
Makalah ini di harapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran
yang fokus pada pemberian pengalaman belajar siswa dalam mengembangkan
kompetensinya agar kelak mampu memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna.oleh karena
itu,kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan buku ini pada masa yang
akan dapptang.Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan, penyusunan, hingga penerbitan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….........
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A.TUJUAN
PRAKTIKUM………………………………………………………………………………………………………
BAB II ALAT DAN
BAHAN………………………………………………………………………………………………………………
BAB III LANGKAH
KERJA………………………………………………………………………………………………………………..
BAB IV
PRAKTIKUM/PENGAMATAN……………………………………………………………………………..
BAB V HASIL
PENGAMATAN……………………………………………………………………………………………………
BAB VI PENUTUP
A.KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………
B.SARAN…………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui anatomi dari hewan vertebrata melelui kegiatan pembedahan pada
katak sawah (Rana cancarivora),dan mengetahui bagian-bagian isi katak.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
ALAT
Alat yang di gunakan dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Gunting
Jarum pentul
Kaca pembesar
Alat seksi satu set
Papan seksi (gabus)
pinset
BAHAN
Bahan yang di gunakan dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Katak (sebagai hewan yang akan di praktekkan)
Tissue
Kapas
Sarung tangan
Masker
BAB III
LANGKAH KERJA
Pembedahan Untuk Melihat Alat-Alat Dalam Tubuh yaitu:
Melentangkan hewan coba (katak) di atas papan seksi (gabus).
Merentangkan kaki-kakinya dan menusuk telapak kaki dengan jarum pentul untuk
menahan agar tidak goyang atau tidak bergerak.
Menjepit kulit pertengahan perut dengan pinset secara melintang. Menggunting lipatan
kulit yang terjepit sehingga terjadi sobekan.
Memasukkan ujung yang tumpul kedalam sobekan kulit tersebut, menggunting kulit ke
arah kepala sampai gunting menumbuk pada bagian dada.
Melanjutkan pula pengguntingan kulit kearah ekor sampai menumbuk pada pangkal
paha.
Mempelajari perletakan kulit pada otot/daging. Tidak semua permukaan kulit langsung
pada daging. Hanya pada bagian-bagian tertentu kulit melekat pada otot yang disebut
septum. Dengan demikian terjadi kantong-kantong antara kulit dengan otot yang disebut
saccus (kantong).
Meletakkan kembali hewan tersebut pada punggungnya.
Merentangkan kaki-kakinya dan menusuknya kembali dengan jarum pentul agar tidak
mudah goyang.
Membuat torehan pada pertengahan otot perut secara membujur, sampai menembus
(hati-hati jangan sampai melukai isi perut).
Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah yang terbentuk, dan
menggunting otot perut arah kepala sampai pada tulang dada. Melanjutkan irisan ini ke
arah ekor sampai pangkal paha.
Masih dengan menggunakan gunting, membuat irisan kesamping dan menahannya
dengan jarum pentul.
Menyingkapkan dinding perut kesamping dan menahan dengan jarum pentul.
Dengan terbukanya rongga badan, maka akan kelihatan bagian –bagian isi perut seperti
sebagai berikut:
Jantung
Paru-paru
Empedu
Tulang belakang
Usus
Hati
Denyut nadi
BAB IV
PRAKTIKUM/PENGAMATAN
Hati
jantung
paru-paru
Empedu
Tulang belakang
Denyut nadi
Usus
BAB V
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Pengamatan morfologi Rana cancarivora (katak sawah)
Keterangan:
1. Maxilla 9. Radius ulna 17.karpal
2. Nareks eksterna 10. metakarpel
3. Mandibula 11. Falanges (jari-jari tangan 4)
4. Valvebra interior 12. Femur
5. Membran tympanium 13. Fibua fibula
6. Jembatan orbita 14. Metatarsal
7. Vakvebra superior 15. Falanges (jari-jari kaki 5)
8. Humerus 16 Tarsal
MORFOLOGI
Pada pengamatan morfologi katak sawah (Rana cancarifora) dapat dilihat dengan jelas
bagian-bagian sebagai berikut :
1. Bentuk tubuh
Tubuhnya berbentuk bilateral simetris yaitu antara bagian kanan dan bagian kiri
mempunyai bentuk yang sama persis.
2. Warna tubuh
Warna tubuh katak yang telah diamati berwarna kecoklatan di sekujur tubuh dengan
bagian atas tubuh lebih gelap dibandingkan bagian bawah tubuh. Adanya warna kulit
demikian karena adanya lapisan yang terdapat pada bagian bawah kulit yaitu lapisan
melanofora. Lapisan ini mengandung melanin, jenis pigmen yang menghasilkan warna
cokelat gelap atau hitam sehingga kulit katak ini berwarna kecoklatan. Katak melindungi diri
dengan warna yang sesuai dengan warna sekitarnya. Warna kecoklatan yang gelap dan
terang yang berbeda pada kedua sisi tubuhnya disebabkan karena mengumpul dan
menyebarnya butir-butir pigmen dan chromatofora. suhu juga dapat mempengaruhi warna
tubuh pada katak. Karena jika Suhu rendah maka akan menghasilkan warna yang gelap
sedangkan suhu tinggi dan keadaan kering atau meningkatnya sinar menghasilkan warna
terang. Hal tersebut tampak jelas pada bagian atas tubuh katak yang berwarna gelap dan
pada bagian bawah tubuh yang berwarna terang.
3. Kulit
Kulit pada katak licin dan lunak. Kulit yang lemas sebagai penutup tubuh berfungsi
menutupi tubuh terhadap gangguan yang bersifat fisis atau pathologis. Kulit tersusun atas
epidermis yang merupakan lapisan kulit paling luar dan dermis yang terbagi atas jaringan
lain. Dalam kulit terdapat butir-butir pigmen (pada epidermis) dan sel pigmen (chromatofora)
pada dermis.
4. Kepala (caput) dan Extremitas
Pada bagian kepala terdapat sepasang organon visus (mata) yang bulat dan menonjol.
Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Selain itu,
juga terdapat mulut yang agak moncong ke depan yang berfungsi sebagai alat pencernaan. Di
dalam mulut terdapat gigi yang terdiri atas gigi maxilla (rahang atas ) dan mandibula (rahang
bawah), Lingua (lidah), berpangkal dicranial mandibula bersifat bifida (bercabang), ujung
caudal bebas dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
Extremitas depan yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas :
brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa
radius ulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas
metacarpus dan phalangus (jari – jari) pada telapak tangan terdapat palm. Extremitas
belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang
terdiri atas betis (tibia fibula), tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas
meta tarsus dan phalanges (jari – jari).
5. Kaki
Katak memiliki 2 pasang kaki yaitu sepasang kaki depan memiliki 4 jari dan sepasang
kaki belakang memiliki 5 jari. Selain itu pula katak memiliki kaki yang berselaput yang
berfungsi untuk berenang. Struktur kaki katak sangat bervariasi di antara spesies katak sesuai
dengan habitat yang ditempatinya yaitu seperti di tanah, dalam air, di pohon atau di liang
tanah. Katak harus mampu bergerak cepat melalui lingkungan mereka untuk menangkap
predator atau mangs dan melarikan diri, serta beradaptasi banyak membantu mereka
melakukannya.
Katak memiliki susunan tubuh yang terdiri atas kepala, badan dan alat gerak. Kepala
katak terdiri atas beberapa organ yaitu: mulut berukuran lebar dan berada sedikit ke bawah
serta membelah secara horizontal hampir seluruh bagian kepala, mata dilapisi selaput
(membran nictitan) untuk mencegah masuknya air, gendang telinga (membran tympanium)
ada pada setiap sisi kepalanya dan lubang hidung yang sangat kecil. Badan yang terdiri dari
perut dan punggung memiliki panjang tingkali panjang kepala. Perut berwarna putih
kekuningan dengan kulit yang halius dan elastis. Punggung berwarna hijau dengan kulit agak
kasar dan tulang punggungnya menonjol (Anonymous, 2010).
Katak memiliki dua alat penggerak yaitu sepasang kaki depan dengan jari-jari sebanyak
empat, dan jari belakang sebanyak lima, semuanya mempunyai selaput renang yang elastis.
Kaki katak bias mencapai 15 – 17,5 cm, sedangkan beratnya bisa mencapai 1 kg (Anonymous,
2010).
BAB VI
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
katak (Rana cancarovora) memiliki kulit halus dan berlendir, Katak dapat melompat lebih
jauh atau lebih tinggi karena kaki belakangnya panjang,Tempat tinggalnya basah.
Pada katak (Rana cancrivora) memiliki kulit yang lembab, permukaan kulitnya halus,
tidak memiliki tonjolan, tidak memiliki jembatan orbital, memiliki selaput mata, memiliki
membran timpani, dan kakinya panjang.
Sedangkan pada anatomi katak mempunyai : kerongkongan (esofagus), paru-paru
(pulmo), hati (hepar), jantung (cor), empedu, rektum, lambung (gaster), saluran urogenitalia,
usus halus (intestinum tenue), usus besar (intestinum carsum), ginjal (ren).
B.SARAN
Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan
kelincahan kita dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya perhatian dalam masalah
kebersihan laboratorium maupun sarana dan prasarananya, serta saya sarankan kepada
teman-teman mahasiswa agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai anatomi dan
morfologi pada katak .
Sebaiknya untuk praktikum pengenalan hewan vertebrata berdasarkan karakter
morfologi dan anatomi, praktikan diharapkan membawa alat tulis yang lengkap agar
memperlancar praktikum serta tidak saling meminjam satu sama lain dan waktu untuk
menggambar ditambahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hibberd, Ty, Moore, Kirrily. Field Indetification Guide to heard Island and Mcdonald Islands
Benthic Invertebrates : A guide for Scientific Observers Aboard Finishing Vessels. 1st Edition
Australia: Australia Government