Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPETENSI PENDIDIKAN
KODE ETIK DAN ISU DALAM PROFESI GURU

DISUSUN OLEH :

FAJAR ARIF BUDI SURAHMAN 5115152293


MUHAMMAD MALIKI 5115154104

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT atas


berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun oleh penulis dengan harapan dapat membantu menambah pengetahuan
pembaca tentang makna dari etika ,profesi dan kode etika profesi, khususnya
tentang kode etik guru dimana berperan sebagai pendidik di negeri ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta sekadar untuk memberikan
beberapa penjabaran analisis Penulis mengenai etika ,profesi dan kode etika
profesi, khususnya tentang kode etik guru .

Penulis yakin bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menjadi koreksi bagi makalah
ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jakarta, 4 April 2018

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika.................................................................................................3
2.2 Pengertian Profesi..............................................................................................4
2.3 Pengertian Kode Etik Profesi.............................................................................4
2.4 Pengertian Kode Etik Guru Indonesia……………………………………..…..5

2.5 Hal yang termasuk dalam Kode Etik Guru Indonesia…………………………6

2.6 Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru Indonesia………………………………...8

2.7 Isi dari Kode Etik Guru Indonesia…………………………………………...10

2.8 Sanksi Pelanggaran Kode Etik Guru…………………………………………11

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14

DAFTAR PUSATAKA 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan.


Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat
ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh
kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang
dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun
sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah
lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena
itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi
seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang
guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
professional.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam
menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun
pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah
menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di
Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik
Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik
sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud etika?
1.2.2 Apa yang dimaksud profesi?
1.2.3 Apa yang dimaksud kode etik profesi?

1
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan kode etik guru?
1.2.5 Hal apa saja yang termasuk kode etik guru?
1.2.6 Apa tujuan dan fungsi dari kode etik guru?
1.2.7 Apa isi kode etik Guru Indonesia?
1.2.8 Apa pelanggaran dari kode etik Guru di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan latar belakang yang diangkat maka makalah ini bertujuan :
1.3.1 Untuk mengetahui tentang makna dari etika
1.3.2 Untuk mengetahui tentang makna dari profesi
1.3.3 Untuk mengetahui tentang makna dari kode etik profesi
1.3.4 Untuk mengetahui tentang makna dari kode etik guru
1.3.5 Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari kode etik guru
1.3.6 Untuk mengetahui isi dari kode etik guru
1.3.7 Untuk megetahui isi dari Kode Etik Guru di Indonesia
1.3.8 Dapat menjelaskan pelanggaran Kode Etik Guru di Indonesia
. 1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang yang diambil maka makalah ini memiliki
manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Pembaca akan lebih memahami makna tentang etika
1.4.2 Pembaca akan lebih memahami makna tentang profesi
1.4.3 Pembaca akan lebih memahami makna tentang kode Etik
1.4.4 Pembaca akan lebih memahami makna tentang Kode Etik Guru
1.4.5 Pembaca akan lebih memahami makna tentang tujuan dan fungsi
dari kode etik guru
1.4.6 Pembaca akan lebih memahami makna tentang isi dari kode etik
guru
1.4.7 Pembaca akan lebih memahami makna tentang pelanggaran kode
etik guru di Indonesia

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan


hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur
bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan
mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik , seperti yang
dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
• Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.

4
2.2 Pengertian Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal
yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan
dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi
dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum
cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang
mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan
dalam praktek
PROFESI adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Sehingga profesi itu mencakup :

- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.


- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna
waktu). - Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

2.3 Pengertian Kode Etik Profesi

Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,


tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu,
misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan
suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis.

Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat
maupun di tempat kerja.

MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)


Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga kode etik profesi merupakan norma - norma yang harus


diindahkan dan diamalkan oleh setiap anggotanya dalam pelaksanaan
tugas dan pergaulan hidup seharihari di masyarakat. Norma-norma
tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagaimana mereka melaksanakan

5
profesinya, dan larangan-larangan, tentang apa yang tidak boleh diperbuat
atau dilaksanakan, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi, tetapi
dalam pergaulan hidup sehari-hari di dalam masyarakat.

2.4 Pengertian Kode Etik Guru Indonesia

Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan


nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan
sistematik dalam suatu system yang utuh. Kode Etik Guru Indonesia
berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru
warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di
dalam maupun di luar sekolah serta dalam pergaulan hidup sehari-hari di
masyarakat. Para pendidik (Guru) hendaklah selalu mengaplikasikan Kode
Etik Guru Indonesia yang telah di tetapkan dalam pribadinya masing-
masing untuk mencapai predikat sebagai seorang guru yang berkompeten
dan profesional.

Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai


Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia
merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI
dalam melaksanakan panggilan pengabdian bekerja sebagai guru. Kode
Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh
seluruh utusan Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru
tanah air, pertama dalam Kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973, dan
kemudian di sempurnakan dalam Kongres PGRI ke XVI tahun 1989 juga
di Jakarta.

PGRI misalnya, telah membuat Kode Etik Guru yang disebut


dengan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI). KEGI ini merupakan hasil
Konferensi Pusat PGRI Nomor V/Konpus II/XIX/2006 tanggal 25 Maret
2006 di Jakarta yang disahkan pada Kongres XX PGRI No.
07/Kongres/XX/PGRI/2008 tanggal 3 Juli 2008 di Palembang.

6
KEGI ini dapat menjadi Kode Etik tunggal bagi setiap orang yang
menyandang profesi guru di Indonesia atau menjadi referensi bagi
organisasi atau asosiasi profesi guru selain PGRI untuk merumuskan Kode
Etik bagi anggotanya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa: “Organisasi
profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan yang didirikan dan diurus
oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru“.

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau


penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002),
mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky
(dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa
”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling


menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan
Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”

2.5 Hal-hal yang Termasuk dalam Kode Etik Guru

Hal-hal yang termasuk kedalam kode etik guru adalah:

1. Hubungan guru dengan peserta didik, diantaranya:

a. Guru berperilaku secara professional dalam melaksanakan tugas


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
serta mengevaluasi proses dan hasil belajar.

b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan


mengamalkan hak-hak dan kewajibannya sebagai individu, warga
sekolah, dan anggota masyarakat.

c. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali


merendahkan martabat peserta didiknya.

2. Hubungan guru dengan orang tua / wali siswa, diantaranya:

7
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan
efesien dengan orang tua / wali siswa dalam melaksanakan proses
pendidikan.

b. Guru memberikan informasi kepada oaring tua / wali secara jujur dan
objektif mengenai perkembangan peserta didik.

c. Guru memotovasi orang tua / wali siswa untuk beradaptasi dan


berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas
pendidikan.

3. Hubungan guru dengan masyarakat, diantaranya:

a. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam pengembangan


dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

b. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam


masyarakat.

c. Guru melakukan semua usaha untuk bersama-sama dengan


masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya.

4. Hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat, diantaranya:

a. Guru menciptakan suasana sekolah yang kondusif

b. Guru menciptakan suasana kekeluargaan didalam dan diluar sekolah.

c. Guru menghormati rekan sejawat.

5. Hubungan guru dengan profesi, diantaranya:

a. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu


pendidikan dan bidang studi yang diajarkan.

b. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai profesi.

c. Guru terus menerus meningkatkan kopetensinya.

6. Hubungan guru dengan organisasi profesinya, diantaranya:

8
a. Guru menjadi anggita organisasi profesi guru dan berperan serta
secara aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi
kepentingan pendidikan.

b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang


memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan.

c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi


pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru
dan masyarakat.

7. Hubungan guru dengan pemerintah, diantaranya:

a. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan


yang berbudaya.

b. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh


pemerintah atau satuan pendidkan untuk kemajuan pendidikan dan
pembelajaran.

c. Guru berusaha menciptakan, memlihara, dan meningkatkan rasa


persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Namun selain hubungan-hubungan diatas, masih ada pula hubungan


yang turut diatur oleh kode etik. Menutur tim pengembangan MKDK IKIP
Semarang, hubungan tersebut adalah hubungan antara guru dengan
Tuhannya.

2.6 Tujuan dan Fungsi Kode Etik Guru di Indonesia


 Secara umum tujuan diadakannya kode etik adalah sebagai berikut:

1. Menjunjung tinggi martabat profesi.

Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau
masyarakat agar mereka tidak memandang rendah terhadap profesi
yang bersangkutan.

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.

9
Kesejahteraan mencakup kesejahteraan lahir (material) maupun batin
(spiritual, emosional, mental). Kode etik umumnya memuat larangan-
larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan
kesejahteraan para anggotanya.

3. Pedoman berperilaku.

Kode etik mengandung peraturan yang membatasi tingkah laku yang


tidak pantas dan tidak jujur bagi para anggota profesi dalam
berinteraksi dengan sesame rekan anggota profesi.

4. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,


sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui
tugas dan tanggungjawab pengabdiannya dalam melaksanakan
tugasnya.

5. Untuk meningkatkan mutu profesi.

Kode etik memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota


profesi selalu berusaha unutk meningkatkan mutu pengabdian para
anggotanya.

6. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi


dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi.

 Fungsi Kode Etik

Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan


pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat
pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Menurut Gibson and Mitchel
fungsi kode etik adalah sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional
anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu

10
profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang
bertindak di luar kewajaran.

Secara umum fungsi kode etik guru berfungsi sebagai berikut:

1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.

2. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.

3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.

4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.

5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan


diri.

6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan
pemerintah.

2.7 Isi Kode Etik Guru Indonesia

Dalam UU Guru dan Dosen yakni UU RI No 14 Tahun 2005


dimasukkan juga sebuah dictum yang penting sebagai salah satu
persyaratan sebuah profesi, yaitu KODE ETIK yang akan menjadi
kerangka acuan etika dan moral dalam menjalankan profesinya.

Karena hal itulah Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari


bahwa pendidikan adalah merupakan suatu bidang pengabdian terhadap
Tuhan Yang Maha esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 merasa turut bertanggungjawab atas terwujudnya cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan RI terpanggil untuk menunaikan karya sebagai
guru yang professional dengan memedomi dasar-dasar yang lebih dikenal
sebagai Kode Etik Guru Indonesia yang berisikan point-point sebagai
berikut :

a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk


manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

11
b. Guru memiliki kejuruan profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi


tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.

d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara


hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan
anak didik.

e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar


sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.

f. Guru secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama berusaha


mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesame guru baik


berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.

h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan


mutu organisasi guru professional sebagai sesame pengabdiannya.

i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan


Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

2.8 Pelanggaran Kode Etik Guru

SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK :

a. Sanksi moral

b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi

Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu
dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena
tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis,
seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional,

12
seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode
etik

Contoh Kasus Pelanggaran :

1. Guru memposisikan diri sebagai penguasa yang memberikan sanksi dan


mengancam murid apabila melanggar peraturan atau tidak mengikuti kehendak
guru.

2. Guru tidak memahami sifat - sifat yang khas / karakteristik pada anak didiknya.

3. Guru memperlakukan peserta didiknya secara tidak tepat sehingga membentuk


prilaku yang menyimpang.

4. Tidak memahami peserta didiknya sesuai dengan proses perkembangan anak,


sehingga dalam melakukan bimbingan dan pembinaan sering menimbulkan
kecelakaan pendidikan.

5. Guru tidak mampu mengembangkan strategi, metode, media yang tepat dalam
pembelajaran disebabkan tidak memahami tingkah laku peserta didiknya.

6. Guru tidak menunjukan kejujuran sehingga tidak pantas untuk ditiru.


misalnya : memanipulasi nilai. mencuri waktu mengajar, pilih kasih.

7. Tidak mengajar sesuai dengan bidangnya sehingga melakukan kesalahan secara


keilmuan.

8. Guru tidak mengkomunikasikan perkembangan anak kepada orang tua sehingga


orangtua tidak tahu kemajuan belajar anak.

9. Guru tidak menumbuhkan rasa kepercayaan dan penghargaan atas diri peserta
didiknya, sehingga mematikan kreatifitas si anak.

10. Hubungan antar guru yang tidak harmonis. misal : saling menjatuhkan.

Adapun Sanksi - Sanksi yang di kenakan untuk pelanggaran Kode Etik


tersebut :

a. Guru dapat di berhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai guru,
karena :

13
1. Melanggar sumpah dan janji jabatan.

2. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

3. Melalaikan kewajiban dalam melaksanakan tugas selama 1 bulan atau lebih


secara terus menerus.

Sanksi terhadap guru dapat juga berupa :

1. Teguran

2. Peringatan tertulis

3. Penundaan pemberian hak guru

4. Penurunan Pangkat

5. Pemberhentian dengan hormat

6. Pemberhentian tidak dengan hormat

7. Pidana

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
PROFESI adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai
pedoman dalam berprilaku. Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan
sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun
dengan baik dan sistematik dalam suatu system yang utuh.

3.2 Saran

Kode etik profesi guru perlu diketahui dan diaplikasikan ketika


sedang bertugas. Kode etik ini bermaksud untuk menjaga hubungan baik
dengan peserta didik sehingga tercipta proses pembelajaran yang baik.
Seorang mahasiswa kependidikan harus memahami kode etik sedemikian
rupa, sebagai contoh harus bisa mengetahui perkembangan peserta
didiknya dan menemukan jalan penyelesaian untuk menghadapi
permasalahan yang ada pada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

15
http://www.prasetyapuspita.info/berita-140-kode-etik-seorang guru-.html. Diakses
pada tanggal 1 April 2018. pukul 17.00 WIB

http://blog.uin-malang.ac.id/ilyasbima/2011/06/17/pengertian-hakikat-dan-fungsi-
kode-etik-profesi-guru/. Diakses pada tanggal 1 April 2018. pukul 16.30 WIB

http://dnurningsih.blogspot.com/2011/07/makalah-kode-etik-guru.html. Diakses
pada tanggal 1 April 2018. pukul 16.00 WIB

Sardiman A.M.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT Raja Grafindo


Persada:Jakarta

Purwanto Ngalim.2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.PT Remaja Rosdakarya


Offset:Bandung

16

Anda mungkin juga menyukai