Anda di halaman 1dari 2

Horog-horog, Makanan Khas Jepara

Filed under: Others Leave a comment


July 19, 2012

Horog-Horog, Makanan Khas jepara

Di tempat tinggal saya, di Jepara, Jawa Tengah, terdapat makanan yang telah
populer sejak era gerakan tiga puluh September atau biasa disebut dengan
Gestapu. Makanan yang pernah tenar pada masa Partai Komunis Indonesia
(PKI) ini merupakan salah satu kekayaan kuliner yang dimiliki oleh kota
kelahiran R.A Kartini. Horog-horog sendiri merupakan makanan olahan
sejenis nasi yang terbuat dari hasil olahan tepung aren.

Cara Pembuatan:

Diawali dengan pencucian tepung aren, pengeringan dibantu dengan


taburan abu diatas adonan, pengerukan kemudian digoreng tanpa minyak.
Selanjutnya, proses berikutnya merupakan pengulangan dari proses yang
telah dilakukan sebelumnya. Pengulangan yang dilakukan selama dua kali
pengukusan itu agar hasilnya terasa kenyal jika dimakan. Prosesnya sangat
lama dan berkali-kali naik turun pengukusan kemudian diproses dan dikukus
lagi. Agar hasilnya terasa lebih lezat hanya cukup ditambahkan garam
secukupnya.

Uniknya, kemampuan yang dimiliki oleh pembuat horog-horog belum tentu


bisa menghasilkan produk yang enak dinikmati. Sebab, lezat atau tidaknya
hasil bergantung pada hati yang membuatnya. Keikhlasan hati pembuat
horog-horog sangat menentukan kualitas produk sementara jika si pembuat
sedang kesal atau marah maka produknya menjadi gagal. Selain itu,
pembuat juga harus bersih diri. Pembuat horog-horog hendaknya bersih
secara fisik, khususnya tangan. Jika tangan masih menyisakan bau amis dan
memaksakan untuk mengolahnya maka hasilnya akan cepat membusuk.

Manfaat:

Selain sebagai makanan pengganti nasi, horog-horog juga mempunyai


manfaat lain. Berdasarkan bukti yang saya peroleh dari sumber yang
terpercaya, horog-horog sangat cocok untuk makanan bagi penderita gula
darah / diabetes. Dengan rasa yang tawar, horog-horog dapat membantu
menstabilkan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Banyak orang
disekitar saya yang sudah membuktikannya. Hanya dengan makan horog-
horog 1 minggu (tanpa makan nasi dan makanan yang manis-manis), kadar
gula darah penderita diabetes akan kembali normal.

Menurut saya, horog-horog sangat fleksibel sekali karena ia bisa dikombinasi


dengan segala macam makanan. Di daerah saya, horog-horog biasanya
dicampur dengan bakso, pecel pedas, soto, gado-gado, dll. Horog-horog juga
cocok dinikmati segala usia, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Dengan harga yang sangat murah kita bisa menikmati horog-horog ini.

Namun kini, makanan yang terbuat dari tepung aren ini semakin lama
semakin sulit ditemukan. Selain hanya orang-orang tertentu yang bisa
membuatnya, generasi penerusnya yang sedikit dan peminat makanan yang
semakin menurun menjadi penyebab semakin langkanya makanan ini.
Anehnya, horog-horog sendiri tidak masuk dalam kuliner khas Jepara.
Semoga ada perhatian dari pihak-pihak yang terkait supaya makanan khas
Jepara ini bisa dikembangkan lebih maju lagi kedepannya. Agar tidak
menghilang akibat perubahan zaman. Itu harapan saya.

Anda mungkin juga menyukai