CAMPING
Disusun oleh :
KELOMPOK 10
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah “Makalah Kemping” ini pada waktu yang telah
ditentukan.Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah keterampilan menulis di
STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran
dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi lurusnya keilmuan yang ada.
Semoga amal baik kita semua diterima oleh Allah SWT. Atas segala kesalahan kepada Allah
kami mohon ampun dan kepada semua pihak yang terkait kami mohon maaf.
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
Camping diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai perkemahan dan berasal dari
kata dasar kemah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Camping mempunyai arti:
membuat (mendirikan) kemah (untuk bermalam dsb) Camping tidak hanya memberikan
kesenangan bagi peminatnya tetapi juga memberikan manfaat positif yaitu sebagai relaksasi diri
setelah menjalani aktivitas yang menjenuhkan karena banyak orang menganggap camping
sebagai. Macam- macam tujuan camping , misalnya: camping karena hobi, mencari pengalaman
dalam pendekatan diri kepada alam, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan,
mengembangkan tanggung jawab dalam pemeliharaan keseimbangan alam, membina kerjasama
dalam persatuan dan persaudaraan, dan masih banyak tujuan lainnya.
Camping sendiri populer sebagai aktivitas rekreasi pada awal abad ke-20 dan umumnya
disertai dengan kegiatan lainnya, seperti mendaki gunung, outbond, menyalakan api unggun,
berenang bahkan memancing. Beberapa orang menganggap camping sebagai kegiatan rekreasi
yang dilakukan untuk beristirahat dari ramai dan penatnya aktivitas perkotaan untuk menikmati
keindahan alam bebas karena dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan dengan
menggunakan tenda atau bahkan di alam terbuka tanpa atap sama sekali.
Berkemah yaitu kegiatan bermalam disuatu tempat dengan menggunakan tenda sebagai
rumahnya. Di situlah peribadi –pribadi mandiri akan terbentuk dari seorang pramuka. Didalam
perkemahan terdapat banyak sekali kegiatan baik yang menyenangkan, menantang maupun
yang menarik.
Seseorang yang biasanya di rumah tinggal perintah kepada pembantu untuk melakukan
sesuatu, tetapi di perkemahan tidak akan ada seperti itu lagi. Hal ini dikarenakan semua kegiatan
dikerjakan sendiri atau bersama kelompoknya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,
mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi.
Kegiatan-kegiatan dalam dunia perkemahan inilah yang nantinya dapat membentuk jiwa
yang berkepribadian mantap, berani dan tegas. Bahkan yang tak kalah pentingnya adalah
menumbuhkan kemandirian pada diri seseorang, sehingga pada akhirnya terciptalah generasi
yang tidak cengeng, tangguh, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Generasi ideal yang
merupakan harapan bangsa, penerus cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini.
Dengan demikian dari kegiatan berkemah secara tidak langsung dapat menumbuhkan
semangat dan jiwa kemandiran pada diri pelajar mulai dari tingkat dasar sampai perguruan
tinggi.
Pramuka dapat dikatakan sebagai pelengkap pendidikan sekolah dan keluarga serta
pengisi kebutuhan rohani peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua jenis lembaga
pendidikan tersebut. Kepramukaan mengembangkan pengetahuan,bakat dan minat yang dimiliki
oleh peserta didik. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penjelajahan, penelitian, penemuan dan
keinginan untuk tahu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMAHAN
Berkemah merupakan puncak kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan bagi
peserta didik pramuka, penggalang, penegak dan pandega serta para pembina pramuka setelah
melaksanakan latihan rutin beberapa lamadi gugus depannya. Adanya perkemahan melatih
anggota pramuka untuk hidup di alam terbuka, pegunungan, dibumi perkemahan pramuka, atau
tempat-tempat lainnya yang menarik. Berkemah melatih hidup bersahaja dengan perlengkapan
praktis, menggunakan alat-alat yang sederhana tetapi dapat mencukupi kebutuhan hidupnya
selama berkemah dengan sehat.
Selain itu dapat pula melaksanakan permainan yang menyenangkan, petualangan, penjelajahan,
mengamati, danmenyelidiki lingkungan hidup. Dengan berkemah anggota gerakan Pramuka
dapat melaksanakan dan meningkatkan pembinaan hidup beragama untuk menumbuhkan
keagungan Tuhan yang Maha Esa, Pencipta alam seisinya, membina kemandirian, daya tahan
tubuh, sikap gotong royong, dan tanggung jawab bahkan juga dapat menanamkan rasa cinta
tanah air.
Perlengkapan kemah perlu dipersiapkan sebelumnya, karena perlengkapan ini sangat penting
adanya demi kelancaran kemah. Perlengkapan tidak dibawa satu orang saja tetapi harus ada bagi-
bagi tugas agar tidak keberatan. Perlengkapan yang dibawa anggota hendaknya praktis, ringan,
serbaguna dan tidak mudah pecah. Anggota pramuka hendaknya bertanggung jawab terhadap
peralatan yang telah dibawanya, diatur rapi, agar bila dibutuhkan sewaktu-sewaktu mudah dicari.
Bagian yang tak kalah pentingnya adalah persiapan menjelang perkemahan. Persiapan itu
meliputi fisik dan mental.
e. Disiplin
Sikap disiplin secara tidak langsung akan terbentuk pada diri seorang pramuka
diperkemahan. Kerena diperkemahan banyak kegiatan yang harus diselesaikan tepat waktu.
Mulai dari bangun pagi, kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang dijadwakan, sampai dengan
menjelang tidur lagi. Semua diikuti dengan penuh gembira dan semangat.
Ketinggalan satu kegiatan saja akan membuat seorang pramuka kehilangan ilmu yang sangat
berharga. Padahal kegiatan pramuka juga termasuk pendidikan, sehingga ilmunya diperlukan
untuk setiap anggota. Dengan disiplin mengikuti segala kegiatan berarti ilmunya bertambah dan
secara otomatis pengetahuan pun akan bertambah.
f. Kesederhanaan
Kesederhanan adalah suatu hal yang terbiasa oleh para pramuka, meskipun sebenarnya
mereka lebih unggul dari pada orang lain dalam berbagai hal. Namun begitu mereka tidak
pernah sombong, karena kesombongan adalah pantang bagi pramuka, sombong sedikit saja citra
buruk mengancam mereka. Kesederhanaan itu dapat dilihat dari segi cara tidur mereka yang
hanya beralas tikar bahkan terkadang rumput kering. Disamping itu juga dari tradisi makan yang
hanya dengan lauk seadanya dan masih banyak lagi yang lain.
g. Ketabahan hati
Pramuka tidak pernah kenal menyerah, mereka selalu bertahan sampai apa yang
diusahakan tercapai. Bekerja keras dan tidak pernah takut kegagalan, karena untuk mendapatkan
sesuatu tidak semudah membalikan telapak tangan, melainkan dengan penuh perjuangan. Orang
harus bekerja keras dahulu, agar kelak mendapatkan buah yang manis .
Bila tidak didasari dengan ketabahan niscaya orang akan cepat putus asa bila mengahadapi
sesuatu. Pramuka senantiasa tersenyum bila menghadapi kesukaran. Masih bisa diingat saat di
perkemahan walaupun panas mengahadang, rasa haus menerjang pramuka tetap semangat dalam
mengikuti kegiatan.
MENUJU KEMANDIRIAN
Ternyata bila kita telusuri dengan melakukan kegiatan perkemahan, seseorang dapat
menjalankan kehidupan yang sebenarnya, walaupun hanya sebagian yang dialami disana, mereka
berusaha mengatasi segala kesulitan hidup.
Diperkemahan pula terjadi interaksi antar banyak individu, sehingga disana pula mereka
berlatih bersosialisasi dengan sesamanya, beradaptasi dengan teman-temanya, pembinanya, dan
lingkungannya. Diperkemahan itulah terjadi penggemblengan baik secara fisik maupun mental
baik secara langsung maupun tidak langsung. Disana pun terjadi kegiatan yang dapat membuat
seseorang berlatih hidup secara mandiri pada diri, orang tua dan sanak saudara.
Adanya kehidupan yang jauh dari orang tua membuat seseorang dapat hidup secara
mandiri. Berlatih mencukupi kebutuhan, menyelesaikan masalah dan menjalankan kewajiban
sesuai dengan kemampuannya.
a. Mencukupi Kebutuhan
Seorang pramuka diperkemahan selalu berusaha mencukupi kebutuhan. Bekal yang dibawa
harus cukup selama perkemahan, sehingga didalam perkemahan tidak kelaparan. Untuk itu
diperlukan keahlian managemen. Pandai-pandai mengatur keuangan (kalau belanja), makan
minum seadanya asalkan memenuhi kesehatan tidak perlu mahal namun bergizi seimbang serta
dalam melakukan segala kegiatanpun tampak bersemangat.
b. Menyelesaikan Masalah
Banyak masalah dapat diselesaikan seorang pramuka diperkemahan, misalnya saat kegiatan
mendirikan tenda, halang rintang, mencari jejak, dan kegiatan lainnya. Disana banyak
permasalahan yang harus dihadapi, seoarang pramuka pun berusaha berpikir dan bekerja keras.
Permasalahan satu persatupun dapat diselesaikan dengan baik, kegiatanpun dapat berjalan
dengan lancar, saat halang rintangpun dapat dihadapi dengan baik. Ataupun saat mencari jejak
tidak tersesat
BAB III
PENUTUP
Kegiatan berkemah ternyata memberikan dampak yang positif. Adanya kegiatan tersebut
dapat menumbuhkan kemandirian pada diri seseorang. Kemandirian itu sangat berguna bagi
seseorang. Sebagai bekal kehidupan dimasa yang akan datang, sehingga seseorang tidak mudah
putus asa dan tidak mudah tercengang bila menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Kemandirian yang timbul tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan secara bertahap.
Dari berbagai kegiatan yang dilakukan dapat membuat seseorang tajam cara berpikirnya,
cemerlang ide-idenya dan cakap dalam menghadapi segala persoalan. Banyak dan bervariasinya
kegiatan dalam perkemahan merupakan ajang latihan bagi insan-insan pramuka yang pada
akhirnya membuat pribadi-pribadi pramuka tangguh, berusaha untuk menyelesaikan masalahnya
sendiri, tanpa rasa canggung dan ragu-ragu.
Kemandirian yang timbul dari kegiatan berkemah sangatlah diharapkan sehingga tidak
sia-sia kegiatan dilakukan. Karena kegiatan yang berdampak positif sangatlah diharapkan banyak
orang. Bila dengan berkemah dapat menuju kearah yang baik, berarti kegiatan tersebut perlu
dilestarikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baden Powell Memandu Untuk Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Persaudaraan
Sedunia Jakarta, 1988
2. Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, Gerakan Pramuka Kwrada Jateng,
Lemdikada Candrabirawa, Semarang 2003
3. Donowardojo, LS. M.Djauhari, Pembinaan Latihan Siaga, Sahabat, Klaten 1995
4. M.Djauhari, Pembinaan Latihan Penggalang, Sahabat, Klaten 1995
5. Maman Rahman, dkk. Pedoman Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Gerakan Pramuka
Kwartir Daerah II Jateng, Semarang 2005
6. M.Soeparman, Pedoman Kepramukaan, Kedai Pramuka Kwartir Nasional Jakarta
7. UURI no 12 tahun 2011 tentang Gerakan Pramuka