Anda di halaman 1dari 14

Resume Manajemen Industri

Manajemen Laboratorium

Disusun oleh : Kelompok


1. Achmad Rizqi Agfian (5115152309)
2. Anggi Hermawan (5115152147)
3. Ari Prabowo (5115152234)
4. Desitha Rosyanti (5115151858)
5. Wahyu Agung Utomo (5115152199)
6. Wildan Gunawan (5115154543)

Dosen Pembimbing
Drs. Faried Wadjdi, M.Pd., M.M.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan laboratorium (Laboratoty Management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola
dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan
staff profesional yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika
tidak didukung oleh manajemen laboratorium yang baik.
Oleh karena itu, manajemen laboratorium adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang
baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang
jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi
laboratorium yang baik pula.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen, laboratorium, dan manajemen
laboratorium ?
2. Apa pengertian eksperimen?
3. Apa fungsi laboratorium ?
4. Bagaimana laboratorium yang terakreditasi?
5. Bagaimana spesifikasi laboratorium yang baik ?
6. Bagaimana struktur laboratorium yang baik?
7. Apa saja faktor-faktor pertimbangan perencanaan kualitas alat ?
8. Bagaimana penataan peralatan yang baik ?
9. Apa saja kenyamanan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang manajemen, laboratorium, dan manajemen
laboratorium.
2. Untuk mengetahui pengertian eksperimen.
3. Untuk mengetahui fungsi laboratorium.
4. Untuk mengetahui akreditasi laboratorium.

2
5. Untuk mengetahui spesifikasi laboratorium yang baik.
6. Untuk mengetahui struktur laboratorium yang baik.
7. Untuk mengetahui faktor faktor pertimbangan perencanaan kualitas alat.
8. Untuk mengetahui penataan peralatan yang baik.
9. Untuk mengetahui kenyamanan dan keselamatan kerja di laboratorium.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen, Laboratorium, dan Manajemen Laboratorium
A.1 Pengertian Manajemen :
Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen berasal dari bahasa inggris management dengan kata kerja
to manage yang secara umum berarti mengurusi.
Menurut Stoner, Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari
anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
A.2 Pengertian Laboratorium :
Sarana dan prasarana penting untuk penunjang proses pembelajaran di
sekolah.

3
Tempat dimana riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atau pelatihan
ilmiah dilakukan.
Tempat untuk mengadakan percobaan penyelidikan.
A.3 Pengertian Manajemen Laboratorium :
Suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari
perencanaan tata ruang (lab-layout) sampai dengan semua perangkat
perangkat penunjang lainnya.
Manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium
berdasarkan konsep manajemen baku.
Bagaimana cara seseorang mengelola sebuah laboratorium, seperti :
a. Uraian kerja (job description)
b. Mengelola laboratorium
c. Pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan
administrasi laboratorium yang baik pula

B. Pengertian Eksperimen
Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-periri
yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang
dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali
hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari suatu
gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut
memengaruhi akibat (variabel terikat). Penelitian ini banyak digunakan
untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan
psikologisosial. Eksperimen Laboratorium adalah suatu pengujian yang di
lakukan di laboratorium.

Penelitian eksperimen semula diambil dari Ilmu Alam dan dimulai


dalam studi ilmu Psikologi. Wilhelm M. Wundt, seorang Psikolog dari
Jerman, memperkenalkan metode eksperimen ke dalam studi Psikologi.
Wundt mendirikan sebuah laboratorium eksperimen dan dijadikan sebagai
contoh oleh para ilmuwan sosial. Akhir abad 18, Jerman sebagai pusat
pengetahuan berhasil mengundang para ilmuwan sosial dari seluruh dunia
untuk mempelajari metode tersebut.

4
Menjelang tahun 1900, peneliti dari Amerika dan berbagai universitas
didunia mendirikan laboratorium Psikologi untuk melakukan penelitian
eksperimen. Kelahiran penelitian eksperimen dalam ilmu sosial telah
mengubah pendekatan ilmu sosial yang filosofis, introspektif, dan integratif
menjadi interpretif. Pada masa Perang Dunia II, penelitian eksperimen mulai
banyak digunakan dalam bidang sosial untuk menjelaskan studi mengenai
mental manusia dan kehidupan sosial secara objektif dan tidak
biasa.Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam
ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable
pengganggu sebab dapat mempengaruhi hasil dari pengujian hubungan
sebab akibat.

Kelebihan penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya karena hanya memfokuskan pada
pengujian hubungan sebab dan akibat.

Kelemahan penelitian laboratorium adalah penelitian ini belum tentu


dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Fungsi Laboratorium
1. Untuk membantu kegiatan akademik, yaitu praktikum mahasiswa.
2. Untuk melakukan penelitian, baik yang dilakukan oleh mahasiswa
tugas akhir maupun yang dilakukan oleh para dosen.
3. Untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, yaitu penelitian
teknologi terapan, yang langsung diaplikasikan kepada masyarakat
4. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima
sehingga antarateori dan praktik bukan merupakan dua hal yang
terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar
5. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
6. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang
tersedia untukmencari dan menemukan kebenaran.

D. Akreditasi Laboratorium

Dalam Sistem Standarisasi Nasional, lembaga yang berwenang


untuk melakukan akreditasi terhadap laboratorium penguji dan kalibrasi

5
adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sistem dan pelaksanaan
akreditasi laboratorium ini diatur dalam pedoman yang diterbitkan oleh
Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Laboratorium terakreditasi SNI 19-17025-2000 :

1. Sumber daya yang cukup melaksanakan pengujian.


2. Dilengkapi peralatan yang lengkap, terawat dan
terkalibrasi.
3. Harus pula mempunyai personil yang sesuai terlatih dan
memenuhi kualifikasi sebuah lingkup bidang pengujian
dan atau kalibrasi.
4. Fasilitasi laboratorium untuk pengujian dan atau kalibrasi
harus sedemikian rupa dapat memberikan hasil
pengujian dari atau kalibrasi yang memadai dan dapat
memberikan data yang valid dan benar.

Manajemen laboratorium harus memastikan semua


personil memiliki kompetensi mengoperasikan peralatan,
melakukan pengujian dan atau kalibrasi, mengevaluasi
hasil, dan menandatangani laporan pengujian dan sertifikat
pengujian.

Laboratorium harus memiliki manajemen teknis yang


sepenuhnya bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis
dan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk
memastikan mutu kegiatan laboratorium yang
dipersyaratkan.

E. Spesifikasi Laboratorium yang Baik


Laboratorium sebagai tempat eksperimen dan praktek tentu harus
memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Agar, peserta didik menjadi
nyaman ketika berada di dalamnya.
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, di
anjurkan laboratorium memiliki fasilitas sebagai berikut ;

6
1. Ventilasi adalah lubang angin dan atau kipas yang di adakan pada
ruangan agar terjadi pertukaran udara.
Untuk membantu lancarnya pertukaran udara, lebih-lebih di waktu
laboratorium tidak di gunakan (dalam keadaan pintu dan jendela tertutup),
maka pada bagian atas dinding laboratorium di buatkan lubang angin
secukupnya.

2. Ruang Persiapan dan Penyimpanan/Gudang dapat di artikan tempat


persediaan, persiapan alat-alat atau bahan-bahan yang akan di gunakan
baik untuk kegiatan praktikum maupun demonstrasi.
Karena itu terdapat persyaratan khusus, antara lain ;
Ruangan cukup luas
Ruangan di sarankan dekat dengan ruang instruktur /guru
praktikum guna memudahkan instruktur memberikan kontrol
pada hasil praktikum.
Alat-alat atau bahan-bahan yang tersedia di dalamnya harus
mudah di ambil
Ruang Gudang harus tersusun secara sistematis dan bukan
merupakan timbunan, mudah di bersihkan, terang, tidak lembab,
ventilasi baik, dan harus kuat dan aman.
3. Lampu Penerangan
Sumber penerangan dari cahaya matahari, dapat memanfaatkan
cahaya matahari, serta menggunakan jendela kaca.
Kaca untuk jendelanya pun lebih efisien menggunakan kaca nako
di maksudkan juga untuk ventilasi.
Dari segi keamanan setiap jendela perlu di lengkapi
Agar ruang laboratorium dapat gelap, misalnya untuk kebutuhan
presentasi, pemutaran film sebaiknya di lengkapi kain gorden
hitam
Untuk menunjang kepentingan khusus lampu darurat di perlukan
steker-steker pada dinding laboratorium yang umumnya
berdampingan dengan stop kontak.
Untuk menunjang kegiatan sebaiknya setiap meja praktikum di
lengkapi dengan lampu (neon), di samping kiri dan kanan lengkap
dengan stop kontak dan stekernya.

7
Di maksudkan bila cuaca buruk, sedangkan kegiatan
membutuhkan cahaya yang kuat, maka neon dapat di nyalakan.

4. Mebeler
Mebeler adalah peralatan mebel seperti meja,kursi,rak, dan sebagainya
untuk menunjang praktikum peserta didik.
5. Instalasi Air
Pada beberapa laboratorium fasilitas air merupakan kebutuhan yang tak
terpisahkan sebagai bagian dari media praktikum siswa.
Umumnya fasilitas air dapat di temukan di laboratorium biologi, kimia.
Untuk kepentingan praktikum air dapat di peroleh dari keran air
yang di atur pada deretan tengah ruang laboratorium.
Wastafel pada laboratorium juga dapat di manfaatkan untuk
membuang sisa-sisa bahan kegiatan praktikum
6. Instalasi Gas
Fasilitas gas juga di perlukan pada laboratorium seperti praktikum yang
menggunakan kompor untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi
gas dapat di gunakan dengan tabung LPG
7. Pintu
Jika memiliki ruangan laboratorium cukup luas di sarankan memiliki
pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda
8. Kotak P3K (Petolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Umumnya Kotak P3K tergantung di dekat pintu laboratorium, guna kotak
P3K adalah sebagai pertolongan awal jika terjadi kecelakaan/insiden kecil
saat praktikum.
9. Tabung Pemadam Kebakaran

F. Struktur Laboratorium
a) Kepala Laboratorium
Sebagai kepala laboratorium harus memiliki kemampuan untuk
mengelola laboratorium sehingga laboratorium sebagai sarana penunjang
program pendidikan dapat berfungsi secara optimal.
Yang dimaksud dengan mengelola laboratorium tidak hanya terbatas
pada pengelola segi akademik saja tetapi juga sampai dengan pengelola
administrasinya.

Sekelompok orang (SDM)

8
Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi
yang melekat keberadaannya pada seseorang pekerja baik
potensi fisik dan potensi non fisik. SDM yang bekerja di dalam
pelayanan laboratorium cukup beragam baik profesi maupun
tingkat kependidikannya.
Dalam sekelompok orang (SDM) yang mencakup laboratorium
adalah guru,dosen,asisten dosen yang memiliki pengetahuan dan
potensi dalam memberikan ilmu kepada murid atau mahasiswa
dalam melaksanakan praktek di laboratorium
Keuangan
Demi kelancaran kegiatan laboratoriumdan kesinambungan
fungsional laboratorium sangat tergantung kepada
anggaran/keuangan yang memadai. Pengertian
keuangan/anggaran disini adalah suatu proses yang meliputi
perencanaan sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat
uang. Untuk anggaran laboratorium harus sudah disiapkan dua
atau tiga bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai,sehingga
cukup waktu untuk pertimbangan pembatalandan finalisasi
pesanan pesanan dan pengadaan alat.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk bagian
keuangan laboratorium dalam penyusunan anggarang adalah :
a. Cek semua persediaan alat/bahan
b. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium
mintakan informasi mengenai :
Barang habis tahunan
Periode mana dari tahun ajaran,bahan habis tertentu
dibuthkan untuk digunakan
Alat yang mengalami kerusakan akut
Alat alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang
akan datang
Alat/bahan yang rusak atau hilang
c. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai
air,listrik,gas dan lain-lain
d. Mengecek harga harga alat atau bahan

9
e. Menyiapkan daftar kebutuhan untuk tahun yang akan
datang
f. Mendiskusikan hal-hal yang penting untuk penyelesaian
kebutuhan alat dan bahan kepada kepala sekolah
Peralatan
Pelaksanaan tenaga dalam bidang peralatan yaitu memiliki tugas
sebagai berikut :
a. Inventarisasi alat dan bahan
b. Persiapan alat dan bahan sesuai program praktek
c. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang ada di
laboratorium
d. Bertugas memlihara peralatan laboratorium agar selalu siap
jika ingin digunakan

Fasilitas
Fasilitas laboratorium adalah sarana fisik laboratorium seperti
fasilitas ruangan,fasilitas instalasi listrik,gas serta fasilitas
lainnya. Semua fasilitas tersebut setiap saat dapat berubah
keadaan jenis,kualitas dan kuantitasmya karena banyak faktor.
Untuk memudahkan pengontrolan dan analisis kebutuhan semua
fasilitas maka diperlukan seorang pada bagian yang mengawasi
dan menyediakan fasilitas yaitu tenaga fasilitas.

b) Teknisi
Fungsi tenaga teknisi adalah memberikan pelayanan kepada
kelancaran setiap jenis kegiatan laboratorium dengan jalan antara
lain:
Mengkonstruksi rangkaian alat yang akan digunakan untuk
praktikum, kecuali bila penrangkaian harus dilaksakan oleh
mahasiswa sendiri,atau harus dirangkai oleh dosen atau asisten
di hadapan mahasiswa, misalnya dalam acara
,mendemonstrasikan cara merangkai alat percobaan
Memodifikasi alat atau unit alat, rangkaian alat atau rangkaian
unit alat tanpa mengurangi fungsi alat sebagai media
instruksional. Untuk alasan ini seorang teknisi dituntut

10
keterampilannya lebih dari pada laboran,yaitu memahami tujuan
instruksionalnya sehingga ia mampu merangkai alat yang
mampu menonjolkan gejala-gejala yang muncul dengan
membuat latar belakang yang kontras
Mereparasi alat atau rangkaian alat yang rusak ringan
Mmeberikan pengertian kepada mahasiswa dan sisten,kalau
perlu kepada dosen mengenai kesalahan penggunaan alat yang
tidak sesuai dengan prinsip mekanisme kerja alat
Mencatat kebutuhan yang belum tersedia di laboratorium yang
akan digunakan karena perkembangan selanjutnya
c) Laboran
Fungsi Laboran adalah memberikan pelayanan kepada kelancaran
kegiatan laboratorium seperti :
Melayani peminjaman alat atau unit alat oleh mahasiswa, dan
asisten atau dosen sehubungan degan kegiatan yang akan
dilakukan
Melayani pengembalian alat dalam keadaan bersih dari
mahasiswa
Membuat catatan mengenai nama mahasiswa yang
merusakkan alat/unit alat,kemudian melaporkan kepada
bagian administrasi non akademik (umum)
Menempatkan kembali atau menyimpan kembali alat/unit alat
yang telah selesai digunakan pada tempat penyimpanannya
semula dalam keadaan rapi dan aman
Membuat daftar bahan yang habis atau hampir habis dan
kemudian melaporkan kepada bagian administrasi non
akademik(umum)
Mengontrol kesiapan alat-alat yang bersifat umum seperti
listrik,gas dan air serta memelihara dan merawatnya
Membantu penyediaan termasuk pembelian bahan atau
preparat yang bersifat sementara

d) Petugas kebersihan
Tugas keamanan dan kebersihan adalah mnyelamatkan laboratorium
dari gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan laboratorium dan

11
gangguan yang dapat menyebabkan hilangnya alat atau barang
laboratorium

G. Faktor-Faktor Pertimbangan Perencanaan Kualitas Alat

1. Potensi alat untuk unit produksi.


2. Kemampuan alat mengerjakan pekerjaan.
3. Kesesuaian alat dengan pengguna.
4. Kualitas kelistrikan alat.
5. Kualitas pembuatannya.
6. Kesederhanaan komponen dan penampilannya.

H. Penataan Peralatan

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan


penempatan peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut
berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi. Kata pengaturan
dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa
dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan
penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan
langkah-langkah penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang
diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus memiliki luas yang
memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman
dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat
sampai ke tempat kerja dengan mudah dan lancar.

Tujuan Tata Letak laboratorium :


a. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
b. memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna/pekerja/operato.
c. Memaksimalkan penggunaan peralatan.
d. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
e. Mempermudah pengawasan.

12
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak
peralatan dan perabotan laboratorium adalah:
a. mudah dilihat
b. mudah dijangkau
c. aman untuk alat
d. aman untuk pemakai

I. Kenyamanan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keadaan dalam suatu laboratorium haruslah aman dan nyaman, agar


para pengguna laboratorium maupun pengoperasi merasa nyaman dalam
melakukan segala kegiatan yang berlangsung dalam laboratorium. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keaman di laboratorium,
yaitu :
a. Pakaian kerja atau jas laboratorium
Pakaian kerja tersebut berfusngsi sebagai pelindung tubuh atau
pakaian dari kontak langsung dengan bahan kimia atau panas.
Memakai pakaian kerja sebuah keharusan bagi pekerja laboratorium.
Biaasanya pakaian kerja tersebut terbuat dari bahan katun. Bergantung
pula pada kebutuhan, dapat pula terbuat dari plastik, wol atau karet.
b. Kacamata dan goggles
Pelindung mata amatlah perlu untuk bekerja dalam laboratorium
karena mata amat rawan terhadap percikan asam, basa, atau terhadap
pecahan kaca / gelas. Pelindung mata dapat berupa kacamata biasa
dengan atau tanpa pelindung samping dan goggles.

13
Pelindung dengan goggles lebih aman daripada kacamata karena
goggles kuat terikat dan lebih banyak bagian muka yang terlindungi
dibandingkan dengan kacamata. Goggles dipakai untuk percobaan
yang mungkin amat berbahaya bagi mata. Lensa pada kacamata atau
goggles terbuat dari plastikatau kaca yang antipecah.
c. Perisai muka (face shields)
Perisai muka dipakai untuk melindungi muka secara sempurna
termasuk mata. Alat tersebut tahan terhadapa benturan mekanik atau
bahan kimia. Amat baik dipakai pada waktu menangi asam, basa dan
terutama bhan bahan atau percobaan yang tersposif.

d. Alat pelindung pernapan


Alat pelindung pernapasan (respiratora) adalah amat penting
mengingat 90% kasus keracunan sebab akibat masuknya bahan
bahan kimia beracun atau korosif lewat saluran pernafasan.
e. Pelindung kaki (sepatu)
Untuk melindungi kaki kemungkinan tumpahan bahan kimia korosif /
beracun, sepatu biasa yang tidak licin dan terumit rendah dapat
dipakai. Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu
dihindarkan.
f. Sarung tangan
Mengingat bahan bahan kimia dapat merusak kulit (seperti asam
sulfat, asam sinitrat, dan sebagainya) atau teradsorpi lewat kulit, maka
sarung tangan amat diperlukan untuk menangani bahan bahan kimia
diatas. Bahan sarung tangan dapat terbuat dari karet atau neoprene.

14

Anda mungkin juga menyukai