Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Lengkap

Pada bagia ini akan diberikan salah satu sifat dari yang sering disebut dengan
Sifat Lengkap (Completeness Property). Tetapi sebelumnya, perlu dijelaskan terlebih
dahulu konsep supremum dan infimum.

1. Supremum dan Infimum

Berikut ini diperkenalkan tentang batas atas dan batas bawah dari suatu himpunan
bilangan real.

Defenisi 1.3.1. Diberikan subset tak kosong .

a. Himpunan dikatakan tertbatas ke atas (bouncled above) jik terdapat suatu


bilangan sedemikian hingga untuk semua . Setiap bilangan
seperti ini disebut dengan batas atas (upper bound) dari .
b. Himpunan S dikatakan terbatas kebawah (bounded below) jika terdapat suatu
bilangan sedemikian hingga untuk semua . Setiap bilangan
seperti ini disebut dengan batas bawah (lower bound) dari S.
c. Suatu himpunan dikatakan terbatas (bounded) jika terbatas ke atas dan kebawah.
Jika tidak, maka dikatakan tidak terbatas ( unbounded).

Contoh :

Apakah himpunan S={xR:x<2} terbatas ke atas, terbatas ke bawah atau tidak terbatas?

Penyelesaian :

S={xR:x<2}

S={.,-1,0,1}

Jadi himpunan S={x R:x < 2} terbatas ke atas sebab bilangan 2 dan sembarangan
bilangan lebih dari 2 yaitu 3,4.5, dan seterusnya merupakan batas atas dari S. Himpunan

1
S tidak mempunyai batas bawah atau tidak terbatas ke bawah. sehingga dapat di
simpulkan bahwa himpunan S merupakan himpunan yang tidak terbatas.

Contoh :

Apakah himpunan S={xR:4<x} terbatas ke atas, terbatas ke bawah atau tidak terbatas?

Penyelesaian :

S={xR:4<x}

S={4, 5, 6,.}

Jadi himpunan S={xR:4<x} terbatas ke bawah sebab bilangan 4 dan sembarangan


bilangan kurang dari 4 yaitu 3,2,1, dan seterusnya merupakan batas bawah dari S.
Himpunan S tidak mempunyai batas atas atau tidak terbatas ke atas. sehingga dapat di
simpulkan bahwa himpunan S merupakan himpunan yang tidak terbatas

Contoh :

Apakah himpunan S={xR:1 x 4} terbatas ke atas, terbatas ke bawah atau tidak


terbatas?

Penyelesaian :

S={xR:1 x 4}

S={1, 2, 3, 4}

Jadi himpunan S={xR:1 x 4} terbatas ke atas 4 dan terbatas ke bawah 1. Sehingga


dapat di simpulkan bahwa himpunan S merupakan himpunan yang terbatas.

Defenisi 1.3.2. Diberikan S subset tak kosong .

a. Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan disebut supremum (batas atas
terkecil) dai S jika memenuhi kondisi berikut :
1) merupakan batas atas S

2
2) Jika adalah sebarang batas atas S, maka . Ditulis = sup S.
b. Jika S terbatas kebawah, maka suatu bilangan disebut infimum (batas bawah
terbesar) dari S jika memenuhi kondisi berikut :
1) merupakan batas bawah S
2) Jika adalah sebarang batas bawah S, maka . Ditulis = inf S.

Contoh :

Tentukan batas atas, batas bawah, supremum dan infimum dari himpunan
A={5,6,7,8,9,10} !

Penyelesaian:

A={5,6,7,8,9,10}

Batas Atas = 10,11,12,13,.

Batas Bawah = 5,4,3,2,1,0,-1,.

Supremum = 10

Infimum= 5

Agar kita lebih mudah memahaminya, maka kita gunakan sebuah konsep pemahaman
yaitu jika diberikan suatu himpunan S subset dari R, maka hanya terdapat satu
supremum atau supremumnya tunggal. Juga dapat ditunjukan bahwa jika u` adalah
sembarang batas atas dari suatu himpunan tak kosong S, maka sup Su`, sebab sup S
merupakan batas atas terkecil dari S. Suatu subset tak kosong SR mempunyai empat
kemungkinan yaitu :

1. Mempunyai supremum dan infimum,


2. Hanya mempunyai supremum,
3. Hanya mempunyai infimum,
4. Tidak mempunyai infimum dan supremum.

3
Setiap bilangan real aR merupakan batas atas dan sekaligus juga merupakan batas
bawah himpunan kosong . Jadi himpunan tidak mempunyai supremum dan
infimum.

Lemma 1.3.3. Suatu bilangan u merupakan supremum dari subset tak kosong
jika dan hanya jika u memenuhi kondisi berikut:

1)
2) Jika < , maka terdapat sedemikian hingga <

Lemma 1.3.4. Diberikan subset tak kosong ,

a) = sup jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat 1 sedemikian
hingga < 1
b) = jika dan hanya jika untuk setiap > 0 terdapat 2 sedemikian
hingga < 2

Bukti:
a. Diketahui = sup dan diberikan > 0 . Karena < , maka
bukan merupakan batas atas. Oleh karena itu, terdapat 1 lebih besar dari
, sehinggah < 1 .
Diketahui < 1. Jika u merupakan batas atas S, dan jika memenuhi v < u,
maka diambil . maka jelas > 0, dan diperoleh bahwa u = sup S

Contoh :

1. Jika suatu hinpunan tak kosong 1 mempunyai elemen sebanayak berhingga,


maka dapat dilihat bahwa 1 mempunyai elemen terbesar, dinamakan dengan
dan elemen terkecil dinamakan dengan . Maka = sup dan = inf , maka
keduanya merupakan elemen dari S.
2. Himpunan 2 = {: 0 1} mempunyai batas atas 1. Akan dibuktikan
bahwa 1 merupakan supremumnya. Jika < 1 , maka terdapat 2
sedemikan hingga < . Oleh karena itu, bukan merupakan batas atas 2 dan

4
karena merupakan sebarang dari < 1 , maka dapat disimpulkan bahwa
2 = 1. Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa 2 = 0.

Sifat Lengkap R

Akan ditunjukkan bahwa subset tak kosong R yang terbatas ke atas pasti mempunyai
batas atas terkecil. Sifat seperti ini disebut Sifat Lengkap R . Sifat Lengkap juga sering
disebut dengan Aksioma Supremum R .

1.3.6. Sikap lengkap


Jika subset tak kosong terbatas keatas, maka supremumnya ada,
yaitu terdapat sedemikian hingga = sup .
1.3.7. Jika subset tak kosong terbatas kebawah, maka impremumnya
ada, yaitu terdapat sedemikian hingga = inf .

Bukti : Misalkan himpunan T terbatas kebawah, . dibentuk himpunan

= {: }, maka S terbatas keatas dan tidak kososng. Menurut aksioma


supremum, maka sup S ada da

n dinamakan = sup , maka = inf

B. Penggunaan Sifat Aksioma Supremum

Pada subbab ini,kami akan membahas beberapa akibat dari aksioma supremum.

Teorema 1.4.1 :

diberikan subset tak kosong yang terbatas keatas dan sebarang .


Didefenisikan himpunan + = { + : } , maka berlaku sup ( + ) = +
sup().

Bukti :

(1) Jika diberikan = sup maka untuk semua , sehingga +


+ . Oleh karena itu, + merupakan batas atas dari himpunan + .
Akibatnya sup( + ) + .

5
(2) Misalkan v adalah sebarang batas atas + , maka + untuk semua
. Akibatnya untuk semua , sehingga merupakan batas
atas S. Oleh karena itu, u = sup S . Karena v adalah sebarang batas atas
a + S, maka dengan mengganti v dengan u = sup S, diperoleh +
sup ( + ). Di lain pihak diketahui up ( + ) + . Akibatnya terbukti
bahwa up ( + ) = + = + sup .

Teorema 1.4.2 :

Diberikan subset tak kosong yang terbatas keatas dan sebarang bilangan real
> 0. Didefenisikan himpunan : = {: }, maka berlaku inf (aS) = a inf (S)

Bukti :

Tulis u = inf aS dan v = inf S. Akan dibuktikan bahwa u = av. Karena u = inf aS, maka
, untuk setiap . Karena v = inf S, maka untuk setiap .
Akibatnya untuk setiap . Berarti av merupakan batas bawah aS. Karena u
batas bawah terbesar aS, maka av . Karena untuk setiap , maka

diperoleh untuk setiap (sebab a > 0). Karena v = inf S, maka yang

berakibat u . Di lain pihak diketahui av . Akibatnya u = av jadi terbukti bahwa


inf (aS) = a inf (S).

Teorema 1.4.3:

Jika A dan B subset tak kosong . dan memenuhi untuk semua dan ,
maka

Sup A inf B

Bukti :

Diambil sebarang , maka untuk semua . Artinya bahwa b merupak an


atas A, sehingga sup . Selanjutnya , berlaku untuk semua , maka sup A
merupakan batas bawah B. Akibatnya diperoleh bahwa sup A inf B

Contoh soal

6
Contoh 1:

Tentukan supremum dan infimum jika ada dari himpunan : { : + 2 2 }

Pembahasan

{ : + 2 2 }

{ : 2 2 0}

{ : ( + 1)( 2) 0}

Selanjutnya kita cari solusi untuk ( + 2)( 2) 0

Kasus 1: jika 1 dan 2, maka nilai x yang memenuhi { : 1 2}

Kasus 2: jika 1 dan 2, maka tidak memeiliki solusi, atau solisimya { }

Sehingga solusi yang memenuhi dari pertidaksamaan ( + 2)( 2) 0 adalah


{ : 1 2} . selanjutnya di peroleh = 1 = 2

Anda mungkin juga menyukai