Anda di halaman 1dari 11

Indigenous Knowledge, Partisipasi

dan Kemitraan dalam Pengelolaan


SDA dan Lingkungan

Oleh:
Alfi Nurwahidah
Sri Wahyuni

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pembahasan
01 Pengertian Indigenous
Knowledge

02 Partisipasi Masyarakat
03 Kemitraan Antara
Pemerintah dan
Masyarakat
Pengertian Kearifan Lokal
(Indigenous Knowledge)

Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinterkasi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal
tidaklah sama pada tempat dan waktu yang berbeda dan suku yang berbeda.
Perbedaan ini disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda,
sehingga pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan
berbagai sistem pengetahuan yang baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun
sosial. Sebagai salah satu bentuk perilaku manusia, kearifan lokal bukanlah suatu hal
statis melainkan berubah sejalan dengan waktu, tergantung dari tatanan dan ikatan
sosial budaya yang ada di masyarakat.
Contoh kearifan lokal yang ada di Jawa

Bebearapa contoh kearifan lokal yang ada di jawa yaitu sebagai berikut :

1. Pranoto Mongso
Pranoto monso ini berkaitan dengan aturan waktu musiman yang digunakan oleh para petani
pedesaan yang didasarkan pda naluri dari leluhur dan dipakai sebagai patokan untuk mengolah
pertanian. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat menjaga keseimbangannya.

2. Nyabuk Gunung
Merupakan cara bercocok tanam dengan membuat teras sawah yang dibentuk menurut garis
kontur. Cara ini merupakan suatu bentuk konservasi lahan dalam bercocok tanam karena
mengikuti garis kontur. Hal ini sangat baik karena bercocok tanam dengan membuat teras yang
memotong kontur dapat mempermudah terjadinya longsor.

3. Menganggap Tempat Keramat Khususnya pada Pohon Besar


Ini berari akan membuat orang tidak merusak tempat tersubut, tetapi memeliharanya, karena
merasa takut kalau akan berbuat sesuatu nanti akan menerima akibatnya.
Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan

Masyarakat setempat yang menerapkan cara hidup tradisional di daerah pedesaan yang nyaris tak
tersentuh teknologi umumnya dikenal sebagai masayarakat tradisioanl. Mereka hidup dalam berbagai ekosistem
alami yang ada di Indonesia, dan telah lama hidup berdampingan dengan alam secara harmonis, sehingga
mengenal berbagai cara memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan
Prinsip-prinsip konservasi dalam pengolahan sumberdaya alam secara tradisional sebagai berikut:

1) Rasa hormat yang mendorong keselarasan (horomon) Hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
2) Rasa memiliki yang eksklusif agi komunitas atau suatu kawasan atau jenis sumber daya alam tertentu sebagai hak
kepemilikan bersama (communal property resource).
3) Sistem pengetahuan masyarakat setempat ( local knowledge system) yang memberikan kemampuan kepada
masyarakat untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang
terbatas.
4) Daya adaptasi dalam penggunaan teknologi sederhana yang tepat guna dan hemat (input) energi sesuai dengan
kondisi alam setempat
5) Sistem alokasi dan penegakan aturan-aturan adat yang bisa mengamankan sumberdaya milik bersama dari
penggunaan berlebihan, baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh masyarakat luar (pendatang).
6) Mekanisme pemerataan (distribusi) hasil panen atau sumber daya milik bersama yang dapat mencegah munculnya
kesenjangan berlebihan di dalam masyarakat tradisional. Tidak adanya kecemburuan atau kemarahan sosial akan
mencegah pencurian atau penggunaan sumberdaya di luar aturan adat yang berlaku.
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
SDA dan Lingkungan

Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengolaan sumberdaya alam dan lingkungan.
Karena dapat dikatakan kunci sukses dalam pengolaan sumber daya alam yang ada di tentukan
dari besar kecilnya partisipasi masyarakat. Masyaraat yang memahami lebih dalam mengenai
kelestarian lingkungan akan ada gerak berupa perilaku melestarikan lingkungan dengan cara
mengkonservasi lingkungan, menjaga lingkungan , dan menaati aturan yang berlaku. Partisipasi
masyarakat meningkatkan keberlanjutan, ketika masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan,
masyarakat merasa memiliki dan termotivasi untuk mempertahankannya, namun memakan waktu,
sumber daya, logistik dan organisasinya merepotkan.
Jenis
Partisipasi Partisipasi buah
pikiran/ide
Partisipasi
tenaga
Partisipasi
harta benda

Menyumbangkan Partisipasi dalam Partisipasi yang


buah pikiran berbagai kegiatan diberikan oleh
pengalaman, yang tujuannya seseorang dalam
untuk perbaikan suatu kegiatan
pengetahuan dalam
atau pembangunan untuk perbaikan
pertemuan atau
desa, penolongan
pertemuan seperti bagi orang lain dan pembangunan
ajang sono atau rapat sebagaianya. desa pertolongan
yang dilakukan bagi orang lain
secara berkala. dan sebagainya
Kemitraan antara
Pemerintah
dengan Kemitraan (Co-management) dalam masyarakat Indonesia
Masyarakat (Co- merupakan hal yang tidak asing karena dalam kehidupan sehari-
management) hari kita mengenal gotong royong, partisipasi masyarakat dan
sebagainya. Dalam manajemen modern baik dalam pengembangan
sumberdaya manusia maupun pengembangan kelembagaan
kemitraan merupakan salah satu strategi yang biasa ditempuh
untuk mendukung keberhasilan implementasi manajemen modern.
Kemitraan tidak sekedar diterjemahkan sebagai sebuah kerjasama,
akan tetapi memiliki pola strategis dalam mewujudkan keberhasilan
sesuatu dalam perspektif administrasi public.
Proses kerjasama pemerintah dengan pihak swasta dan/atau masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut:
1. Teknik penalaran strategis dalam penetapan kebijakan melalui pengkajian pilihan – pilihan stategis (prior option
review). Metode ini bertujuan untuk menetukan apakah fungsi – fungsi atau jenis-jenis usuan pelayanan umum
tertentu yang selama ini di biayai dan diselenggarakn oleh pemerintah masih berlaku atau tidak. Selanjutnya
hasil dari Prior Option Review (POR) yaitu model-model kerjasama sebagai beikut :
a) Kebijakan penghapusan
b) Swastanisasi
c) Kemitraan
d) Kontrak kerja/karya
e) Marketing testing
f) Program efisiensi internal.
2. Teknik analisis barang publk dan barag privat (public and rivate goods).
Dengan teknik analisis ini akan diperoleh gambaran tentang banyak sedikitnya peranan pemerintah terhadap
penyelenggaraan fungsi pemerintahan atau jenis layanan tertentu. Semakin kecil intervensi pemerintah
dibutuhkan dalam suatu layanan tertentu, maka semakin besar peluang kerjasama/kemitraan antara sektor publik
dengan swasta.
Thank You
Any Quations ?

Anda mungkin juga menyukai