KEARIFAN LOKAL
DISUSUN OLEH :
IIS JUARSIH
NIM : 857071404
BAB I
PENDAHULUAN
Di Era Otonomi Daerah seperti sekarang ini menjadi sebuah model baru untukberlomba-
lomba dimasing-masing daerah menunjukkan kepiawaiannya dalammengeksploitasi sumber-
sumber yang dimiliki. Kearifan lokal dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan
menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek
atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu (Ridwan, 2007). Kearifan lokal dapat
diketahui di suatu daerah, maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya yang baik yang
ada di dalam daerah tersebut. Nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun
temurun oleh orang tua kepada anak-anaknya, Karena kearifan lokal merupakan nilai-nilai
yang baik dan telah diyakini oleh masyarakat secara turun temurun, maka mengenali unsur-
unsur kearifan lokal suatu masyarakat sangat penting dalam proses pemberdayaan dan
pembangunan bagi mereka.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Partisipasi Masyarakat
1. Pengertian Partisipasi Masarakat
Konsep partisipasi adalah salah satu konsep yang penting karena konsep ini
berhubungan langsung dengan kedudukan rakyat sebagai pemilik kedaulatan
tertinggi negara. Semakin tinggi partisipasi rakyat di suatu negara maka semakin
baik pula negara tersebut. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
participation, take a part artinya peran serta atau ambil bagian dalam kegiatan
bersama-sama dengan orang lain. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
merupakan bagian yang integral yang harus ditumbuhkembangkan yang pada
akhirnya akan menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) rasa tanggung
jawab.
Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses
pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan
dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau
materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil - hasil pembangunan
(I Nyoman Sumaryadi, 2010).
a. Partisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain (contact change) sebagai
salah satu titik perubahan sosial.
B. Pembangunan
Pembangunan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan yang tidak pernah
kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan dalam
kehidupan masyarakat dalam rangka mencapa perbaikan mutu-hidup, dalam situasi
lingkungan kehidupan yang juga terus menerus mengalami perubahan-perubahan
( Aprillia Theresia, 2015). Pembangunan sebagai suatu proses pada hakekatnya
merupakan pembaharuan yang terencana dan dilaksanakan dalam tempo yang relatif
cepat. Berbagai pembaharuan yang telah dilakukan membawa kita pada kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan kecanggihan sarana
komunikasi. Akan tetapi pembangunan yang berdasar pada kecanggihan teknologi
dan pertumbuhan ekonomi justru menciptakan gap dalam masyarakat. Kearifan lokal
sangat erat kaitannya dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Oleh
karena itu sepatutnya pembangunan dalam masyarakat harus beriringan dengan
kearifan lokal yang ada. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa membuka
ruang bagi penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan karakteristik, budaya,
serta kearifan lokal masing-masing daerah.
C. Kearifan Lokal
1. Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam
masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran
masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya
berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai yang profan. Dalam pengertian
kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan
lokal (local).
Kemudian menurut Sibarani (2013) dalam buku Hermanto Suaib juga
menjelaskan bahwa kearifan lokal adalah kebijakan atau pengetahuan asli suatu
masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan
kehidupan masyarakat. Dengan demikian, nilai-nilai kearifan local yang
terkandung dalam suatu ekosistem masyarakat, dapat dihayati, dipraktikkan,
diajarkan dan diwariskan dari suatu generasi ke generasi lainnya yang sekaligus
dan menuntun pola prilaku manusia sehari-hari, baik terhadap lingkungan.
Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat
yang telah berlangsung lama. Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin
dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu
menjadi pegangan kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi
bagian hidup yang dapat diamati melalui sikap dan perlakuan mereka sehari-hari.
Kearifan lokal berkaitan sangat erat dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu
sendiri. Oleh sebab itu sepatutnya pembangunan yang melibatkan masyarakat harus
beriringan dengan kearifan lokal yang saat ini ada. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang desa membuka ruang bagi penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan
karakteristik, budaya, serta kearifan lokal di tiap-tiap daerah. Pembangunan berbasis kearifan
lokal yang berjalan dengan baik bertujuan untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan
kegotong royongan masyarakat dalam menunjang pembangunan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Ridwan, N. A.2007.Landasan Keilmuan Kearifan Lokal IBDA, Vol. 5, No. 1, Jan-Juni 2007,
hal 27-38. Purwokerto: P3M STAIN
Sibarani, 2013. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan MetodeTradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi
Tradisi Lisan (ATL).
Suaib Hermanto, Suku Moi. 2019.Nilai-Nilai Kearifan Local Dan Modal Social Dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Sorong : An1mage