DISUSUN OLEH :
IIS JUARSIH
NIM : 857071404
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama
bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005).
Membahas tentang moral merupakan suatu hal yang menarik ditengah
perkembangan era globalisasi saat ini. Era globalisasi tentu memberikan dampak yang
positif dan juga negatif. Adanya tantangan globalisasi merupakan sebuah tantangan
bagi generasi muda Indonesia. Sebagian kalangan generasi muda sudah terpengaruh
dengan dampak negatif dari perkembangan era globalisasi ini yang mengakibatkan
penurunan moral bangsa kita. Penurunan moral tersebut terjadi karena masuknya
kebudayaan barat ke Indonesia yang menyebabkan generasi muda Indonesia itu
mengikuti trend kebudayaan kebarat-baratan . Masalah moral yang terjadi jauh lebih
banyak dan lebih kompleks dibandingkan dengan masalah-masalah moral yang
terjadi pada masa-masa sebelumya. Masalah moral yang terjadi dikalangan generasi
muda meliputi penggunaan narkotika, miras, pornografi, penipuan, tawuran, dan
bentuk aksi kriminal lainnya, sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini
belum teratasi. Hal ini dapat terlihat pada kalangan remaja yang dalam proses
pencarian jati diri menuju pribadi yang mandiri, terlibat dalam seks bebas, kekerasan,
obat-obatan,dan problem psikologis (Rachman, 2014) serta Rachman (2014) juga
menambahkan bahwa remaja modern sekarang punya kecenderungan dan permisif
terhadap hubungan seks pranikah. Supaya tidak terjadi fenomena tersebut, perlu
adanya pembentukan karakter generasi muda, karena generasi muda yang demikian,
dapat menjadikan negara semakin terpuruk, karena generasi muda adalah subjek
utama penggerak suatu bangsa dan sebagai potret bagaimana peradaban disuatu
negara, generasi muda dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman dengan tidak
menyalahgunakannya, memiliki rekontruksi pemikiran yang ideal, untuk mewujudkan
sebuah bangsa yang terhormat.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005).
2. Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif Globalisasi
1) Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara
terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari
suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan
dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap
negara menjadi meningkat.
2) Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3) Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang
baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari
bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
b. Dampak Negatif Globalisasi
1) Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila
ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
2
2) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3) Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan
identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya
cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.
4) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang
kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam
globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan
antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.
5) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
bangsa.
B. Moral
1. Pengertian Moral
Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia
menyebut kemanusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga
moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Ada beberapa pengertian Moral, berikut Pengertian Moral menurut Para Ahli :
a. W.J.S.Poerdarminta menyatakan bahwa moral merupakan ajaran tentang
baik buruknya perbuatan dan kelakuan.
b. Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan
dengan nilai-nilai susila.
c. Baron dkk. Mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang berhubungan
dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar.
3
d. Magnis-Susino mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik
buruknya manusia sebagai manusia, sehingga bidang moral adalah bidang
kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.
4
Permasalahan moral sebenarnya sudah ada sebelum Globalisasi
muncul. Namun kemunculan Globalisasi dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya Globalisasi,
perkembangan moral dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat
dilakukan dengan cepat. Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan
pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja dengan cepat. Adapun juga
pengaruh dari globalisasi menjadi dampak yang buruk bagi masyarakat
indonesia pada umumnya. Jika menggunakan produk globalisasi dengan
perbuatan yang tercela malah menjadi masalah dan atau memanfaatkan untuk
perbuatan yang dilarang oleh agama maupun negara.
Pemahaman dan pengamalan ajaran agama semenjak dini pun diyakini
dapat menanggulangi permasalahan di atas. Pengetahuan agama akan
membentengi seseorang dari perilaku amoral, kriminal, dan budaya-budaya
asing yang negatif.
5
Globalisasi menyebabkan perubahan sosial yang memunculkan nilai-nilai
yang bersifat pragmatis, materialistis dan individualistik. Dengan demikian,
pendidikan nilai - nilai moral dan agama, menjadi sangat mutlak bagi
terbangunnya tata kehidupan masyarakat yang damai, adil makmur dan
bermartabat. Terlebih lagi, dalam konteks kehidupan global yang semakin
transparan dan penuh kompetisi, nilai-nilai agama dan moralitas merupakan
benteng agar setiap individu tidak terjerumus dalam praktik kesewenag-wenangan
dan ketidak adilan.
Untuk mengatasi globalisasi juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan
kembali rasa nasionalisme bangsa agar masyarakat dapat mencintai negaranya.
Langkah-langkah dapat dilakukan antara lain yaitu:
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri.
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
c. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama.
d. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam
arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
e. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Globalisasi memiliki dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, kita
harus bisa mengambil manfaat yang positif dan menghindari dampak negatif dari
globalisasi. Globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
perkembangan moral. Efek dari Globalisasi tersebut dapat kita rasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Meleburnya norma dan nilai di masyarakat akibat Globalisasi
membuat generasi muda tidak lagi mengindahkan aturan. Tindakan dan perilaku
masyarakat yang arogan, mengikuti mode/trend, bergaya hidup mewah/boros,
merupakan contoh nyata dari adanya globalisasi. Merosotnya moralitas generasi muda
akibat pengaruh buruk globalisasi masih dapat harus segera mendapat perhatian
khusus. Pendidikan moral amat sangat dibutuhkan untukmengatasi kenakalan remaja
yang melebihi batas normal. Pada dasarnya mereka kurang di kontrol oleh lingkungan
sekitarnya sehingga perilaku-perilaku menyimpang masih kerap terjadi. Pendidikan
moral juga bukan hanya diberikan pada lingkup disekolah saja, namun pendidikan
moral juga dapat di tanamkan sejak dini melalui lingkup keluarga, karena diperlukan
pendidikan karakter sejak dini untuk memperkuat mental generasi bangsa.
B. SARAN
Kita perlu kecerdasan dalam menyaring efek globalisasi. Akses kemajuan tehnologi
informatika dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang
nilai-nilai moral, serta harus terus meningkatkan nilai - nilai keagamaaan. Maka dari
itu diperlukan strategi penanaman nilai etika, moral, dan akhlak di kalangan remaja.
Penanaman nilai etika, moral, dan akhlak tidak hanya ditanamkan di lingkungan
keluarga saja namun diperlukan kerja sama dari pihak sekolah, masyarakat dan
pemerintah. Keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama dimana seorang anak
mendapatkan bekal pendidikan etika, moral, dan akhlak. Peranan orang tua sangat
penting dalam proses perkembangan moral anak. Sejak dini orang tua harus mampu
memberikan arahan, bimbingan, serta teladan kepada anak. Melalui pengajaran
akhlak seperti dididik dan diberikan pengertian tentang perbuatan baik dan buruk,
menanamkan nilai-nilai keagamaan, dan tata krama.
8
DAFTAR PUSTAKA
Affan, Husin. 2016. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR
Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala
Wong Nai Kung, dkk. 2011. Pendidikan moral. Selangor Malaysia: Chengage Learning Pte
Ltd.