Anda di halaman 1dari 16

Konsep dan Tujuan

Pembangunan Masyarakat
Kelompok 7
Dovan Arya Firmansyah 203060006
Nabilah Khairiyah Athaya 203060008
Nadya Melita Virgilia Putri 203060021
Pembangunan
pada hakekatnya adalah suatu proses
transformasi masyarakat dari suatu
keadaan pada keadaan yang lain yang
makin mendekati tata masyarakat yang
dicita-citakan; dalam proses
transformasi itu ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu keberlanjutan
(continuity) dan perubahan (change),
tarikan antara keduanya menimbulkan
dinamika dalam perkembangan
masyarakat.
Pembangunan Masyarakat
(Brokensha & Hodge, 1969; Adi, 2000)

Pembangunan Masyarakat adalah suatu


kegerakkan yang direncanakan untuk
meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik
dari segenap anggota masyarakat melalui
partisipasi aktif, dan jika memungkinkan,
merupakan inisiatif dari komunitasnya … Hal ini
meliputi dari keseluruhan kemampuan
pencapaian atas aktivitas pembangunan di
daerah yang bersangkutan entah dibawah
pengawasan oleh pemerintah atau lembaga-
lembaga nonbirokrat … harus memberdayakan
kegerakkan masyarakat yang bekerjasama dan
harus menjadi satu kesatuan kerja dengan
Lembaga-lembaga pemerintahan lokal.
Tujuan Pembangunan Masyarakat
1. Peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat, pelestarian dan
peningkatan kualitas lingkungan, dan penjabaran kebijaksanaan dan program
pembangunan nasional.
2. Tujuan dan misi pembangunan masyarakat menurut sutaryat adalah: mampu
menciptakan dan mengkoordinasikan:
(a) masyarakat yang gemar membangun
(B) masyarakat mandiri,
(C) masyarakat kooperatif, dan
(d) masyarakat partisipatif.
Fungsi Pembangunan Masyarakat
a. Keterpaduan pembangunan
b. Keberlanjutan
c. Keserasian
d. Kemampuan diri
e. Kaderisasi
f. Tahapan pembangunan
g. Pendekatan arus bimbingan dari atas dan dari bawah
Prinsip Pembangunan Masyarakat
Menurut Sudjana

a. Keterpaduan, kegiatan disusun bersama, perencanaan menggabungkan top- down dan bottom-
up, pelaksanaan dan evaluasi oleh masyarakat dibantu pihak- pihak lain (pemerintah, para ahli)
b. Berkelanjutan, PM tidak dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap dan terus menerus. –
c. Kemampuan sendiri, program PM disusun dan dilaksanakan dengan berangkat dari
kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat. Keikutsertaan pihak luar untuk memberi dorongan
dan bantuan sehingga masyarakat dapat mendayagunakan sumber- sumber yang mereka miliki
secara efesien dan efektif.
d. Partisipasi, pengembangan masyarakat bertujuan tercapainya partisipasi yang maksimal, yakni
melibatkan semua anggota masyarakat dalam semua kegiatan dan semua proses yang terjadi
dalam masyarakatnya
Konsep Pembangunan Masyarakat

Pembangunan Pembangunan Pembangunan


dari bawah berbasis berbasis
ke atas sumberdaya modal sosial
lokal

Pembangunan Pembangunan Pembangunan


berbasis berbasis berbasis
kebudayaan kearifan lokal modal spiritual
Pembangunan Dari Bawah Ke Atas
● Top – Down VS Bottom – Up
● Top Down : Pencetus gagasan (perencanaan), pelaksanaan dan evaluasi milik pemerintah dan
atau elit masyarakat
● Bottum Up : perencanaan (identifikasi masalah, kebutuhan, cara terbaik yang cocok dengan
masyarakat), pelaksanaan, evaluasi milik masyarakat.
Kelemahan Kelebihan

Top down • Masyarakat tidak bisa berperan aktif • Masyarakat tidak perlu bekerja
• Masyarakat tidak bisa melihat seberapa jauh program • Biaya dikeluarkan oleh pemerintah
telah dilaksanakan • Mengoptimalkan kinerja instansi
• Masyarakat hanya penerima keputusan pemerintah

Bottom • Pemerintah tidak begitu berharga karena kurang berperan • Peran masyarakat menjadi optimal
up • Hasil pelaksanaan program belum tentu lebih baik apabila • Tujuan masyarakat akan berjalan
dibandingkan dengan aparat pemerintah yang memiliki • Pemerintah tidak perlu bekerja secara
pendidikan lebih tinggi optimal
• Tugas yang tidak jelas antara masyarakat dengan • Masyarakat akan lebih kreatif
pemerintah
Pembangunan Berbasis Sumberdaya Lokal

● Sumberdaya meliputi: manusia, uang, material, sumberdaya alam, SDM


(modal sosial, kearifan tradisional, kebudayaan, modal spiritual), infrastruktur,
kelembagaan, informasi, waktu, kemudahan, aksebilitas, jejaring.
● Sumberdaya lokal, sumberdaya yang berasal, tersedia, atau digali dari
wilayah setempat yang masih termasuk dalam batas geografis komunitas atau
lingkungan sosial setempat.
● Arti Penting Penggunaan Sumberdaya lokal adalah menjamin keberlanjutan
program/kegiatan pengembagan masyarakt untuk jangka panjang.
Pembangunan Berbasis Budaya

● Kebudayaan adalah cara berpikir manusia/masyarakat dan dalam cara itu


melakukan berbagai praktik kehidupan, praktik bekerja, praktik beragama dengan
ritual-ritualnnya, praktik pendidikan, praktik berpolitik, dan berbagai praktik
sehari-hari lainnya.
● Pembangunan berbasis kebudayaan adalah pembangunan yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam harmonisasi kearifan lokal.
Pembangunan berbasis kebudayaan akan menerobos berbagai ruang, baik ruang
reformasi, ruang sosial, ruang pengetahuan dan teknologi.
Pembangunan Berbasis Modal Sosial
Brehm dan Rahn (dalam Winarti,2011) berpendapat bahwa modal sosial merupakan hubungan
kerjasama antara warga yang memfasilitasi suatu tindakan kolektif dalam penyelasain masalah.

● Dimensi modal sosial • Unsur Modal Sosial


adalah bagaimana modal ➢ Partisipasi
sosial tersebut tumbuh dan ➢ Hubungan timbal balik
kembang. Dengan cara ➢ Rasa Percaya
yakni:
➢ Norma sosial
➢ Kohesivitas
➢ Institusional
➢ Nilai-nilai
➢ Tindakan proaktif
Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal
menurut Sibarani (2012) dalam buku Hermanto Suaib juga menjelaskan
bahwa kearifan lokal adalah kebijakan atau pengetahuan asli suatu masyarakat
yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan
masyarakat. Dengan demikian, nilai-nilai kearifan local yang terkandung dalam
suatu ekosistem masyarakat, dapat dihayati, dipraktikkan, diajarkan dan
diwariskan dari suatu generasi ke generasi lainnya yang sekaligus membentuk dan
menuntun pola prilaku manusia sehari-hari, baik terhadap lingkungan.
Kearifan lokal merupakan modal utama masyarakat dalam membangun
dirinya tanpa merusak tatanan social yang adaptif dengan lingkungan alam
sekitarnya. Kearifan local dibangun dari nilai-nilai sosial yang dijunjung dalam
struktur social masyarakat sendiri dan memiliki fungsi sebagai pedoman,
pengontrol dan rambu-rambu untuk berprilaku dalam berbagai dimensi kehidupan
baik saat berhubungan dengan sesame maupun dengan alam
Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal
Menurut Mitchell (2003), kearifan lokal memiliki 6 (enam) dimensi
Fungsi Kearifan Lokal yaitu:
a. kearifan lokal berfungsi untuk (1) Dimensi pengetahuan lokal, setiap masyarakat memiliki kemampuan
konsenrvasi dan pelestarian untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya
sumber daya alam. (2) Dimensi nilai lokal, setiap masyarakat memiliki aturan atau nilai-
b. kearifan lokal berfungsi untuk nilai lokal mengenai perbuatan atau tingkah laku yang ditaati dan
mengembangkan sumber daya disepakati bersama oleh seluruh anggotanya
(3) Dimensi keterampilan lokal, setiap masyarakat memiliki kemampuan
manusia.
untuk bertahan hidup (survival) untuk memenuhi kebutuhannya.
c. berfungsi sebagai (4) Dimensi sumber daya lokal, setiap masyarakat memiliki prinsip
pengembangan kebudayaan tertentu yang dianut dalam memanfaatkan sumber daya lokal sesuai
dan ilmu pengetahuan. dengan kebutuhannya
d. berfungsi sebagai petuah, (5) Dimensi Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal, setiap
kepercayaan, sara dan masyarakat pada dasarnya memiliki pemerintahan lokal dengan
pantangan mekanisme pengambilan keputusan secara tradisional.
(6) Dimensi Solidaritas Kelompok Lokal, dalam suatu tatanan
masyarakat tentunya membutuhkan sikap kerjasama yang tertanam
dengan baik dalam melakukan aktivitas sosialnya, budaya, dan
ekonomi juga terhadap lingkungan.
Pembangunan Berbasis Modal Spiritual
penghayatan spiritual dan pembangunan selalu ada kaitan yang erat satu sama lain
(Alkire 2006). Itulah sebabnya modal spiritual merupakan hal yang perlu
diperhitungkan di tengah masyarakat komunal, karena di dalam struktur sosial mereka
tertanam nilai-nilai yang berasal dari penghayatan spiritual mereka. Spiritualitas
sesungguhnya merupakan kekuatan yang ada di balik pembangunan (Mohatma Gandhi,
dalam Singh 2006).
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa agama, ritual kepercayaan, atau
spiritualitas tertentu dapat menjadi sebuah modal spiritual suatu masyarakat.
Penghayatan spiritual tersebut memberikan kontribusi yang cukup penting dalam
pembangunan dan kehidupan bermasyarakat. Hal ini sempat dilihat oleh Geertz
(1995:2) yang mengamati bahwa ibadat kepada leluhur mendukung otoritas hukum
generasi yang lebih tua, ritus-ritus inisiasi menjadi sarana untuk penetapan identitas
gender atau kedewasaan, pengelompokan ritual mencerminkan oposisi politis, dan
mitos-mitos memberikan dasar bagi pranata sosial serta rasionalisasi hak-hak sosial
yang istimewa.
Komponen Penting dalam Pembangunan
M a s y a r a k a t Mahbub UI Haq (Tatok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, 2013:20)

01
Kesetaraan dalam
02
memperoleh kesempatan Berkelanjutan
(Equal Acess To (Sustainability)
Oportunity)

03 04
Pemberdayaan (Empowerment)
Produktifitas (Produktivity) hal yang diterjemahkan bahwa
ini dibutuhkan investasi pada masyarakat memiliki pilihan
pengembangan kualitas SDM untuk kepentingan sendiri,
dan set-up ekonomi makro sehingga mereka harus bisa
untuk memfasilitasi mempengaruhi keputusan yang
pengembangan SDM. terkait dengan hidup mereka.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai