Di susun
O
L
E
H
3.Mey Djawali
5.Astanovyan Djailani
Bab 4 : kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala limpahan Rahmat ,
Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ini dalam bentuk isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat di pergunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Harapan kami
semoga makalah ini dapat membantu dan menambah pengetahuan,pengalaman
bagi para pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
A.Komunitasi Lokal
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti “kesamaan” kemudian
dapat di turunkan dari communis,yang berarti “sama,publik,di bagi oleh semua atau
banyak”.komunitas adalah sebuah kelompok social dari beberapa organisme berbagai lingkungan
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Hubungan antar manusia dalam kemunitas lokal sangat erat namun perkembangan
kelompoknya justru cenderung lambat.selain itu,kehidupan komunitas lokalpun masih terikat
dengan adat istiadatnya.komunitas lokal ini sangat rentan dalam menghadapi perubahan sosial.
2.Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan
minat yang sama.Misalnya,komunitas pencinta hewan dapat beradaptasi di berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan hewan,seperti memelihara hewan sharing dunia hewan.
3.Berdasarkan Komuni
Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.selain
itu,pengertian komunitas ada yang mengacu pada orang yang berdasarkan nilai-nilai dan
kepentingan bersama yang khususnya,seperti para penyandang cacat atau kelompok imigran.
B.Kearifan Lokal
Hampir setiap budaya lokal di Nusantara dikenal sebagai kearifan local yang mengajarkan
gotong royong,toleransi,etos kerja,dan sebagainya yang harus dijaga dan dilestarikan sebagai
anugerah yang telah tuhan ciptakan.Pada Umumnya, etika dan nilai moral yang terkandung
dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun,diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra
lisan (pepatah dan folklore) dan manuskrip.
Kearifan local hanya akan abadi kalau kearifan local terimplementasikan dalam kehidupan
konkret sehari-hari,sehingga mampu merespons dan menjawab arus zaman yang telah berubah.
a.Pemberdayaan Politik
b.Pemberdayaan Ekonomi
c.Pemberbdayaan Sosial-Budaya
d.Pemberdayaan Lingkungan
Deficid based merupakan program pemberdayaan masyarakat yang terpusat pada berbai macam
permasalahan yang ada serta cara-cara penyelesaiannya.
Dalam pendekatan ini,program pemberdayaan melihat potensi yang ada pada individu atau
organisasi untuk kemudian diberdayakan secara maksimal, dengan harapan potensi atau
kemampuan yang ada dapat tergali dengan sempurna.Dengan demikian,dapat menjadikan hidup
yang lebih baik.
a.Prinsip keberpihakan
b.Prinsip pemberdayaan
d.Program pengembangan dan pemberian pelayanan yang lebih efektif,efisien,dan berfokus pada
pelanggan.
c.Profitable, artinya dapat memberikan pendapat lagi masyarakat secara memadai dan mendidik.
d.Sustainable, artinya hasil yang didapatkan dapat dimanfaatkan dan dilestarikan oleh
masyarakat sehingga menciptakan pemupukan modal dalam wadah lembaga ekonomi setempat.
e.Replicable, artinya pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat digulirkan dan dikembangkan
lagi secara mudah dan lingkup yang lebih luas.
D.Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat Di indonesia Yang
Mengedepankan Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Manfaat besar dari pemberdayaan komunitas adalah memungkinkan perkembangan dan
penggunaan bakat atau kemampuan terpendam dalam setiap individu. Melalui pemberdayaan
komunitas, diharpak hambatan-hambatan tradisional dalam masyarakat dapat dihilangkan, garis
demakrasi disingkirkan, dan deskripsi pekerjaan yang menghalangi dapat dikesampingkan.
Oleh karena itu, globalisasi yang tidak terhindarkan harus diantisipasi dengan pembangunan
budaya yang berkarakter penguatan jati diri dengan kearifan local yang di jadikan sebagai dasar
pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya.
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujuan suatu program telah tercapai.
c.Pengumpulan data
a.Perencanaan
b.Kegiatan
d.Pelaku Kegiatan
e.Hasil
g.Nilai-nilai
c.Apakah sarana atau kegiatan yang di buat benar-benar dapat dicapai atau dimanfaatkan oleh
orang-orang yang membutuhkan?
e.Berapa persen jumlah atau luas sasaran sebenarnya yang dapat dijankau oleh suatu program?
f.Bagaimana mutu pekerjaan dan sarana yang dihasilkan program (kualitas hidup atau kualitas
tanaman yang ditanam)?
h.Apakah sumber daya kegiatan yang di lakukan benar-benar memberikan masukan terhadap
perubahan yang diinginkan?
i.Apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar memberikan masukan terhadap perubahan yang
diinginkan?
6.Tindak Lanjut dari Evaluasi
Kegiatan Evaluasi, baik itu perencanaan, kegiatan atau proses, maupun hasil dalam
program pemberdayaan masyarakat atau komunitas harus dapat memberikan sebuah gambaran
yang tepat tentang kondisi-kondisi nyata yang ada.Maka, pihak-pihak yang melaksanakannya
dapat memberikan rekomendasi kepada kelompok pemberdayaan masyarakat komunitas.
8.Penyusunan Laporan