Kearifan lokal masyarakat merupakan (Wisdom) hasil dari proses adaptasi turun-temurun dalam periode
waktu yang sangat lama terhadap suatu lingkungan alam tempat mereka tinggal.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang
berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam
pemenuhan kebutuhan komunitas tersebut
karakteristik kearifan lokal menurut Phongphit dan Nantasuwan adalah sebagai berikut (Affandy dan
Wulandari, 2012):
1) Memasukkan nilai-nilai yang mengajari masyarakat mengenai etika dan nilai moral.
2) Mengajarkan masyarakat untuk mencintai alam, tidak merusak alam, dan
3) Berasal dari anggota-anggota tua masyarakat.
1. Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada situasi yang dihadapi
2. Adanya pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya persepsi dari
pemegang kekuasaan dalam komunitas tersebut bahwa pemberdayaan dapat mengorbankan diri
mereka sendiri
3. Ketergantungan adalah budaya, dengan keadaan masyarakat yang sudah terbiasa dengan hierarki,
birokrasi, dan kontrol manajemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan
berbuat dalam rutinitas
4. Dorongan dari pemimpin setiap komunitas untuk tidak mau melepaskan kekuasaannya, karena inti
dari pemberdayaan adalah berupa pelepasan sebagian kewenangan untuk diserahkan kepada
masyarakat.
5. Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan
motivasi setiap orang berbeda-beda
Beberapa hal yang dapat terjadi ketika globalisasi dan modernisasi mengikis kearifan lokal adalah
a. Pergeseran pengertian manusia
c. Objektivitas manusia
d. Mentalitas teknolog
e. Krisis teknolog
Menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi komunitas masyarakat berkembang
(enabling).
Dalam rangka memperkuat potensi atau daya yang dimiliki komunitas masyarakat (empowering), maka
upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberi pendidikan, kesehatan, dan kesempatan dalam
memperoleh sumber kemajuan ekonomi (modal, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan pasar)
1. Menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal, menjaga keautentikan berbagai kearifan lokal yang
masih asli pada suku-suku pedalaman, seperti suku Baduy, suku Samin, suku Anak Dalam, suku
Dayak, dan sebagainya
2. Menjaga eksistensi budaya lokal, dengan cara memperluas fungsi dari kearifan lokal tersebut agar
bisa memenuhi fungsi-fungsi di luar urusan tradisional tanpa menghilangkan fungsi aslinya
3. Dalam sektor pertanian, dijadikan sebagai karakter masyarakat setempat dalam bertani d. Dalam
penanggulangan kemiskinan, berbagai kearifan lokal, seperti kerja keras, gotong royong, dan
penghormatan terhadap orang lain dapat diintegrasikan dengan berbagai kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dunia
4. Dalam sektor ekonomi, dapat mendorong terbentuknya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada
kekuatan ekonomi rakyat
5. Dalam pedoman hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya:
2) Hal yang diperlu diperhatikan lagi adalah memiliki kemampuan memilih yang baik
1. tindakan preventif
2. Melalui pendekatan kearifan lokal, nilai-nilai kearifan lokal sudah seharusnya dipupuk sejak
dini untuk membentuk kepribadian dan identitas diri generasi muda.
3. Dengan cara memaksimalkan peran Pendidikan. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi dan membentuk karakter,sesuai dengan nilai-nilai dan norma
bangsa Indonesia.