Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
anugerah-nyalah kami dapat menyelesaikan tugas/ makalah yang berjudul “makalah Kearifan
lokal dan pemberdayaan masyarakat” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas akhir yang diberikan sekolah. Isi dari makalah ini adalah pemaparan
pengetahuan tentang ketimpangan social yang sedang terjadi di Indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan
dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak orang dan berguna untuk para kalangan
muda khususnya pelajar.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................


DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................
A. Latar belakang ....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................
A. PENGERTIAN KOMUNITAS .........................................................................................
B. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL ...............................................................................
C. STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS LOKAL DAN KEARIFAN LOKAL .
BAB III PENUTUP .................................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Masyarakat didalam memaknai hakekat hidup, unsur utama adalah berbuat baik
dengan melakukan keseimbangan antara kebutuhan alam dengan kebutuhan kehidupan
bersama, perbuatan baik dicirikan oleh perbuatan baik (soekanto:1998) terhadap sesama
manusia dengan alam sekitar dan tempat tinggal, sehingga tercemin manusia yang
berbudi dan disegani.
Lingkungan hidup merupakan tempat atau wadah kehidupan dari makhluk hidup.
(Emil Salim:2008), segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam
ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan,
hingga terjalin hubungan yang erat antara lingkungn dengan manusia itu sendiri. Agar
berjalan dengan harmonis tentunya dibutuhkan keseimbangan dalam perjalananya, dan
apabila terdapat kesenjangan disalah satu diantaranya maka sulit ditemukan
keseimbangan, maka ketergantungan lingkungan hidup dan manusia merupakan erat
kaitanya. Secara ekologipun, manusia merupakan bagian dari lingkugan hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat dirasakan ketergantungan masyarakat dengan
lingkungan. Sedikit yang diketahui seperti pemanfaatan sumber daya alam contohnya
hutan, memang terlihat alam dibutuhkan manusia. Dengan ini pemanfaatan yang baik
serta perawatan dan penaatan kembali, dapat dikatakan inilah hubungan yang
hamonis.Suatu keseimbangan berjalan baik dan dapat berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengertian Kearifan Lokal pemberdayaan masyarakat?
2. Apa sajakah peranan Kearifan Lokal dalam kehidupan manusia dan lingkungan ?
3. Tantangan–tantangan apa sajakah yang harus dihadapi dalam mewujudkan kearifan
lokal ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNITAS

Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya sebagai
masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama.

Menurut Soerjono Soekanto (2012: 133), komunitas merupakan sekelompok manusia yang
menunjuk pada warga suatu daerah seperti desa, kota, suku, atau bangsa. Komunitas berdasarkan
empat kriteria berikut.

1. Jumlah penduduk.

2. Luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk.

3. Fungsi khusus komunitas terhadap masyarakat.

4. Organisasi masyarakat yang bersangkutan.

B. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal merupakam gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya.

klik tombol download dibawah unutk men-download file docx (microsoft word siap print)
makalah ini

C. STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS LOKAL DAN KEARIFAN LOKAL

1. Inisiator Pemberdayaan Komunitas


Perdagangan bebas dapat dimaknai sebagai proses kegiatan perdagangan antarbangsa atau
antarnegara yang ditandai tidak adanya hambatan dari pemerintah. Akibatnya, muncul
persaingan secara ketat baik antarindividu maupun perusahaan di negara berbeda. Di sisi lain,
konsumen dapat memperoleh barang-barang berkualitas internasional secara mudah. pelaku
usaha di Indonesia harus mengalami persaingan ketat.

4
a. Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat karena
bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan rakyat. pemerintah sebagai
inisiator akan memberi stimulan kepada masyarakat melalui program yang dilaksanakan, salah
satunya PNPM Mandiri.
b. Swasta
Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) juga berperan besar sebagai inisiator pelaksanaan
pemberdayaan komunitas. Artinya, lembaga ini tidak berasal dari bagian lembaga pemerintahan,
tetapi bersifat independen. LSM sangan dibutuhkan untuk membantu mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
c. Masyarakat
Kegiatan sosial masyarakat dapat mempererat hubungan sosial masyarakat.pemberdayaan dari
dalam masyarakat biasanya diprakasai oleh para pemangku kepentingan. seperti: kepala desa,
lurah, RT, RW, tokoh masyarakat.

2. Prinsip Pemberdayaan Komunitas


Pemberdayaan komunitas tidak semata-mata bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
tetapi tujuannya dapat berkembang sesuai bidang kegiatannya. Terdapat 4 prinsip pemberdayaan
komunitas.

a. Kesetaraan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip kesetaraan. Artinya, pihak
pemberdaya dan komunitas yang akan diberdayakan memiliki kedudukan setara. Dalam hal ini
pihak pemberdaya/pendamping diposisikan secara fleksibel. Selain memiliki tugas berbagi ilmu
pengetahuan, mereka mendengarkan dan mengakomodasi pendapat masyarakat.
b. Partisipatif
Dalam kegiatan pemberdayaan, masyarakat diberi kebebasan memiliki dan merumuskan
kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Mayarakat diajak melihat kemampuannya dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Keswadayaan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan aspek ke swadayaan. Artinya, ada proses
menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan dengan mengedepankan
kemampuan masyarakat.
d. Berkelanjutan
Program yang dilaksanakan dalam komunitas ada baiknya dirancang secara berkelanjutan.
Artinya, meskipun proses pemberdayaan selesai, program pemberdayaan dapat dilanjutkan dan

5
dikelola masyarakat secara mandiri. Peran dari berbagai pihak seperti peran generasi muda
diperlukan untuk menyukseskan upaya pemberdayaan.

3. Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas

Strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas sebagai berikut:

a. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat


Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan potensi masyarakat.
Artinya, fasilitator atau pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai segala potensi yang
dimiliki komunitas. Sebagai contoh, pihak pemberdaya menerima pandangan, pendapat,
pengalaman, dan pengetahuan yang dapar dimanfaatkan untuk mendukung upaya pemberdayaan.
Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai batu
loncatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah
menerima berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.
b. Memberikan Pendampingan secara Berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah kelompok.
Pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif. Sebagai contoh, untuk melakukan
pemberdayaan pemuda dalam suatu dusun perlu mendatangi pemuda satu per satu.
c. Memberikan Pelatihan Khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang meminta dilakukan
pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Sebagai contoh, dalam pelatihan kekriyaan
pemuda karang taruna, terdapat beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan
pembuatan kerajinan tangan.
d. Mengangkat Kearifan Lokal
Tidak semua norma dan kebiasaan yang menjadi kearifan lokal menghambat perubahan. Pihak
pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas.
Sebagai contoh, mengajarkan masyarakat membuat dan mengelola tambak ikan.
e. Memberikan Bantuan Sarana
Bantuan sarana berkebun seperti polybag dan tanaman dapat mempercepat proses pemberdayaan
masyarakat Sarana merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam melaksanakan
kegiatan pemberdayaan. Adapun wujud bantuan sarana dari pihak pemberdaya di antaranya
modal stimulan untuk menggerakkan program yang telah disepakati, pengadaan peralatan yang
digunkan selama program berlangsung, bantuan hukum seperti pembebasan lahan, atau bantuan
perizininan seperti menggunakan bangunan dan fasilitas umum.
f. Melaksanakan Pemberdayaan secara Bertahap
Adapun tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut.

6
1) Perencanaan
Tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara mengikutsertakan masyarakat dalam rapat
perencanaan pembangunan Pada tahap perencanaan, pihak pemberdaya dapat menerapkan
metode PRA atau Participatory Rural Appraisal. PRA pada dasarnya merupakan metode
penelitian atau kajian untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat, serta
merumuskan alternatif pengembangan dan solusi permasalahan.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode
pendampingan serta diadakan kegiatan memfasilitasi program pemberdayaan.
3) Evaluasi
Bentuk peran komunitas dalam evaluasi program pembangunan antara lain memberikan
masukan, saran, dan kritik bagi program pembangunan yang telah berlangsung. Proses evaluasi
dapat dilakukan bersama masyarakat. Jika program pemberdayaan dirasa berhasil, tahap
berikutnya adalah terminasi, yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta
penyerahan tugas pendampingan kepada komunitas tersebut.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam
mensiasati lingkungan hidup sekitar, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari
budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi.
2. Peranan Kearifan Lokal adalah sebagai berikut.

1. Berperan dalam menghadapi arus globalisasi.


2. Berperan dalam menjaga suatu lingkungan.
3. Berperan dalam pembangunan daerah.
4. Berperan dalam pengelolaan sumber daya.
5. Meskipun di akhir era ini banyak masyarakat yang acuh terhadap lingkungan
namun masih terdapat masyarakat yang memiliki kesadaran tentang lingkungan.
6. Tantangan-tantangan dalam mewujudkan kearifan lokal :
1. Jumlah penduduk yang tinggi
2. Teknologi modern dan budaya barat
3. Modal dan eksploitasi besar-besaran
4. Kesenjangan dan kemiskinan

B. Saran
1. Mengetahui dan melestarikan akan pentingnya kearifan lokal di Indonesia.
2. Membudayakan kearifan lokal tiap generasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://jejakjejakhijau.blogspot.com/2012/01/kearifan-lokal-di-lingkungan-masyarakat.html

Jusuf Nikolas Anamofa, “Kearifan Lokal Guna Pemecahan Masalah,” artikel ini

diakses pada 12 Oktober 2012 dari

http://tal4mbur4ng.blogspot.com/2010/07/kearifan-lokal-guna-pemecahan-masalah.html

“Pengertian Kearifan Lokal,” artikel ini diakses pada 12 Oktober 2012 dari

http://karodalnet.blogspot.com/2011/10/pengertian-kearifan-lokal.html Setiadi. Elly

M.dkk.2005.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

9
MAKALAH KEARIFAN LOKAL

DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

OLEH

KELOMPOK III

ALFIANI ASKAR

ITA SINTIA

MUHAMMAD SAID

RINI MARIANTI

IKA RAMADHANI

SUKMAWATI S

MA DARUL ULUM AMESSANGENG

TAHUN AJARAN 2020/2021

10

Anda mungkin juga menyukai