Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami makalah ini
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................


B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................

Pengertian resintegrasi sosial ..........................................................................

Faktor faktor reintegrasi social .........................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................

a. Kesimpulan ............................................................................................
b. Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BAB 1

LATAR BELAKANG

Konflik terjadi di setiap kehidupan masyarakat, menurut Devid Lockwood, consensus dan
konflik merupakan dua sisi dari suatu kenyataan yang sama dan dua gejala yang melekat secara
bersama-sama di dalam masyarakat. Maksudnya adalah setiap konflik yang terjadi nantinya akan
merusak suatu integrasi tertetu yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan kerusakan dalam
strukur masyarakat itu atau kehilangan salah satu fungsinya. Untuk mengembalikan semuanya
seperti semula, maka dibutuhkan sebuah reintegrasi sosial .

Rumusan Masalah

1. Apa Itu Resintegrasi Sosial


2. Apa Faktor faktor Reintegrasi Sosial

TUJUAN

1. Agar kita mengetahui resintegrasi sosial


2. Agar kita mengetahui faktor faktor resintegrasi sosial
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Reintegrasi Sosial

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial,
dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan
waktu yang lama

Disintegrasi atau disorganisasi adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga


kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat

Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang
berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak
konflik.

Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-
norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai
disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada
ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam
sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi
chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu
keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan
tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana
lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang
selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.

Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali
norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang
mengalami perubahan.

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial,
dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan
waktu yang lama.
2.Hubungan antara Reintegrasi dan Konflik

Konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat menimbulkan adanya perasaan dendam,
keretakan hubungan antar pihak yang terkait, maupun perasaan tidak suka. Maka dari itu
dilakukanlah proses reintegrasi untuk mengembalikan kondisi masyarakat seperti sebelum
terjadinya konflik.

Hubungan antara Reintegrasi dan Perubahan Sosial

Reintegrasi dan Perubahan Sosial pada dasarnya hampir sama yaitu sebagai suatu proses
modifikasi struktur sosial, pola budaya dalam masyarakat. Yang juga dalam reintegrasi bertujuan
untuk mengembalikan nilai norma kembali dalam kondisi semula.

Mengingat, manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovatif,
agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.

Hubungan antara Reintegrasi, Perubahan Sosial, dan Disintegrasi

Disintegrasi sosial (menurut Soerjono Soekanto) adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat
yang membuat pudarnya nilai dan norma dalam masyarakat.

Bila terjadi disintegrasi, maka keadaan masyarakat sudah tidak bisa memilah mana yang baik
dan yang buruk, dan tidak mampu mengukur tindakannya. Maka dari itu, diperlukan suatu proses
Reintegrasi.

Reintegrasi sebagai upaya membangun kembali Modal Sosial

 Modal Sosial adalah investasi hubungan yang aktif antarkomunitas.

Modal Sosial terdiri atas (jaringan hubungan, nilai & norma, kepercayaan, hubungan sosial

lainnya yang mengikat masyarakat).

Usai Konflik » kurangnya kepercayaan, persediaan modal sosial, dan kohesi


sosial dilakukannya Reintegrasi upaya pembangunan kembali kepercayaan, modal
sosial.

Proses reintegrasi dalam hal ini membutuhkan waktu lama.


FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI BERIKUT:

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.

2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam


Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila


dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.

6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.

Contohnya:

 Melalui kompromi antara perwakilan


 Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan
yang telah diperbuatnya
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial,
dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan
waktu yang lama
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
M, Idianto. 2005. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung:
PT.Gelora Aksara Pratama

Anda mungkin juga menyukai