Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang
tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600
otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara
mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat
pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan
satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian
dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan.
Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan
atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari
syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan
kemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung pada kondisi
otot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka pergerakan yang
terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak maksimal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Pengertian otot
 Otot dada
 Otot perut
 Otot punggung

1.3 TUJUAN MASALAH


 untuk mengetahui otot dada
 untuk mengetahui otot perut
 untuk mengetahui otot punggung
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN OTOT
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari
gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi

BAGIAN OTOT
Otot memiliki bagian-bagian, yaitu:
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot.
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril dan miofilamen berada.
3. Filamen
Tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis
dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut
otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
4. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
5. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari
miofibril. Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :
a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin),
tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang
sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja.
Otot dada terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Pectoralis major dan pectoralis minor yang
berada dibawahnya.

Fungsi otot dada adalah:


1. Pectoralis major berfungsi memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik
lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
2. Pectoralis minor berfungsi menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.

Gerakan latihan beban untuk melatih otot dada


Berdasarkan mekanisme geraknya, gerakan latihan beban itu dibagi menjadi 2, yaitu
gerakan kompon dan gerakan isolasi.
Yang disebut gerakan kompon (compound movement) dalam latihan beban adalah gerakan
yang dalam pelaksanaannya melibatkan lebih dari 1 otot yang bekerja.
Gerakan kompon ini memungkinkan kita mengangkat beban lebih berat dan melatih lebih
banyak otot dengan melakukan lebih sedikit jenis latihan, sehingga latihan dapat lebih
efisien dan lebih singkat. Dengan bisa mengangkat beban lebih berat, maka otot akan
terstimulasi untuk berkembang lebih besar dan lebih kuat dibanding sebelumnya (muscle
builder movement). Jadi gerakan kompon ini merupakan gerakan yang dianjurkan untuk
lebih banyak dilakukan jika latihan bertujuan untuk menambah massa otot.

Yang disebut dengan gerakan isolasi (isolation movement) dalam latihan beban adalah jenis
gerakan yang dalam pelaksanaannya hanya melibatkan 1 otot utama saja. Gerakan ini
memungkinkan kita memberi tekanan yang lebih besar pada otot utama dibanding dengan
gerakan kompon sehingga dapat membuat otot lebih terdefinisi (shaping movement).
Karena hanya otot utama saja yang bekerja, maka gerakan isolasi ini tidak memungkinkan
kita untuk dapat mengangkat beban seberat pada gerakan kompon. Jadi pada gerakan
isolasi, fokusnya adalah pada kesempurnaan geraknya. Gerakan isolasi juga dapat
membantu meningkatkan pertumbuhan otot terutama pada bagian yang pertumbuhannya
lebih lambat dibanding dengan pertumbuhan otot lainnya (weak point).
Berdasarkan arah geraknya, latihan beban untuk otot dada di bagi menjadi 3 bagian, yaitu
latihan untuk otot dada tengah, atas, dan bawah.

Fungsi otot perut (abdomen)

Fungsi dari otot abdomen yang melindungi organ-organ internal di daerah perut dan panggul
dan memberikan dukungan postural. Tidak ada satu, tapi beberapa otot yang terlibat dalam
dukungan dari daerah perut. Rektus abdominus adalah otot abdominal yang besar di pusat
daerah perut. Dia mengontrol panggul. Obliques internal dan eksternal adalah otot-otot perut
yang terletak berdekatan dengan abdominus rektus.

Peregangan internal yang miring dari depan perut ke belakang batang tubuh dan membantu
dalam menjalankan fungsi tubuh tertentu seperti bernapas. Obliques eksternal membantu
dalam berputar gerakan.

Fungsi Menstabilkan

Bersama dengan otot punggung otot perut menstabilkan tubuh kita dan membantu kita tetap
tegak. Otot perut menentang otot punggung. Ini berarti bahwa otot punggung membungkuk
batang tubuh otot punggung dan perut membungkuk ke depan. Keseimbangan antara
keduanya membuat kita tetap tegak.

Fungsi motorik
Fungsi motorik datang langsung dari fungsi stabilisasi. Otot perut membuat kita melakukan
banyak gerakan seperti:

 Mengangkat tubuh dari posisi tidur ke posisi duduk.


 Memutar batang tubuh.
 Memindahkan pinggul.

Jadi, ketika lain kali Anda akan bangun dari tempat tidur, Anda akan tahu bahwa Anda
melakukannya dengan menggunakan otot perut.

Ketika Anda akan berbalik untuk melihat siapa yang menelepon Anda, Anda juga akan
menggunakannya.

Fungsi Pelindung

Otot perut dan tulang rusuk melindungi organ internal dan menjaga mereka di dalam tubuh.
Mereka melindungi organ halus dari cedera dari luar. Jadi, lain kali ketika Anda disambar
oleh bola ditendang oleh putra tetangga Anda itu, usus Anda akan tetap aman berkat otot
perut.

Fungsi tambahan

Otot perut kita memiliki juga fungsi tambahan. Ketika mereka meregang dan menyusut
mereka memungkinkan untuk banyak fungsi fisiologis berlangsung. Misalnya bernapas dan
berbicara.

Otot-otot punggung bawah membantu menstabilkan, memutar, fleksibel, dan


memperpanjang tulang belakang, menara tulang vertebra 24 yang memberikan struktur
tubuh dan rumah sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang dan saraf yang
merupakan sarana yang tubuh dan otak berkomunikasi. Bersama-sama, otak dan sumsum
tulang belakang membentuk sistem saraf pusat.
Tulang belakang ada tiga bagian, dari atas ke bawah, adalah serviks (leher), dada (perut),
dan lumbar (punggung bawah). Sepanjang tulang belakang, cakram intervertebralis terbuat
dari bahan bantalan baik pad dan menghubungkan tulang belakang.

Lumbar tulang belakang meliputi:

 Vertebra lumbalis: bernomor L1 melalui L5, ini tulang berbentuk aneh menandakan
akhir dari tulang khas tulang belakang.
 Sakrum: tulang berbentuk segitiga ini terdiri dari lima vertebra menyatu. Ini cocok
seperti irisan ke belakang panggul di pinggul.
 Tulang ekor: Tulang kecil ini lebih dikenal sebagai tulang ekor tersebut.

Otot terhubung ke tulang dan tulang melalui ligamen, band yang fleksibel dari jaringan ikat.
Otot-otot yang mendalam dari belakang masuk ke dalam atau membubuhkan bagian dari
diri mereka sendiri ke alur dalam proses spinosus, atau penonjolan tulang daripada yang
dapat dirasakan melalui kulit.

Otot penting dari tulang belakang lumbar meliputi:

 Multifidus: otot panjang ini perjalanan hampir seluruh panjang belakang. Ini
menstabilkan dan memutar tulang belakang lumbar.
 Longissimus: otot panjang lainnya, yang satu ini dimulai di tengah-tengah tulang
belakang lumbar dan berlanjut hingga TK tersebut.
 Spinalis: otot dangkal ini dimulai sebagai tendon tebal dari sakrum dan perjalanan
sampai ke leher.
BAB III
PENUTUP

3.1.SIMPULAN
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
sbb :
1. Struktur otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-
sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril
memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat
miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin
sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel otot
yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa
protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan
troponin.

3.2.SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal
mengenai Otot. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih
belum sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyak
lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4th ed. Mc Graw: Hill Internasional Editions.

Razak. Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia.

Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Gramedia:
Jakarta.

Setiadi.2007.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta. Graham Ilmu

Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.

Wulangi. S Kartolo (2000). Prinsip-prinsip Fisiologi Manusia. DepDikBud: Bandung

Anda mungkin juga menyukai