Anda di halaman 1dari 21

Anatomi Tentang Arthrologi

Disusun Oleh :

.......................
.......................
Mata Kuliah
ANATOMI MANUSIA
Dosen
..............................
PJKR Non Reguler

STKIP SITUS BANTEN


Tahun 2016
. Sendi merupakan terjadinya gerakan, tetapi tidak seluruh
pertemuan antara tulang dirancang untuk pergerakan. Meskipun
penyakit ini dapat menyerang di segala golongan usia, menyerang
kedua jenis kelamin, tetapi lebih banyak dijumpai pada wanita(
perbandingan antara wanita: pria = 3:1 ) dalam masa subur.
Reumatoid artritis timbul dengan frekuensi sekitar 500 kasus
pertahun per 1 juta penduduk. Awitan reumatoid artritis biasanya
perlahan-lahan. Gejala-gejala konstitusional seperti lelah, demam ,
hilangnya nafsu makan, dan turunnya berat badan sering kali
merupakan gejala-gejala primer yang timbul. Sendi kecil pada tangan
dan kaki mungkin terasa nyeri dan kaku. Tetapi perwujudan awal
penyakit sangat berbeda-beda. Awitannya mungkin perlahan-lahan ,
mungkin pula akut dan parah, mengenai banyak sendi
Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan
tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-
tulang telapak tangan, pergelangan tangan). Menurut letaknya tulang dibagi dua,
yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan. Sendi merupakan hubungan
antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut
persendian (artikulasi). Beberapa komponen penunjang sendi:
• Kapsula sendi adalah lapisaj n berserabut yang melapisi sendi. Di bagian
dalamnya terdapat rongga.
• Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang
yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah
dislokasi.
• Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
• Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
Ada berbagai macam tipe persendian:
Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
• Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
• Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:
hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Dapat dikelempokkan menjadi:
• Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala
arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
• Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi,
namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan
jari tangan.
• Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
• Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu
bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
• Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah.
Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
Amfiartosis
Amfiartosis merupakan tipe persendian yang dihubungkan oleh jaringan
tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
• Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
Arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sendi, Sendi adalah
hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka (tulang)
Arthrologi berasal dari bahasa Yunani “arthron” yang berarti sendi dan
“logos” yang berarti ilmu.
Dari bahasa latin “article” yang berarti pula sendi, sering disebut
“articulatio”
Sendi ada yang bergerak dan tak bergerak
Sendi tak dapat bergerak dihubungkan dengan sutura ( tengkorak,
panggul)
Sendi yang banyak bergerak dihubungkan dengan tulang rawan yang
dibungkus dengan selaput synovial ( selaput ini menghasilkan cairan
yang disebut cairan sinovial). Diluar selaput ini ada dilindungi selaput
yang lebih tebal disebut capsula fibrosa. Diantara selaput ini ada
bantalan yang disebut selaput sinovial atau dinamakan bursa.
Sendi yang banyak bergerak diikat oleh ligamen
1. Berdasarkan adanya tanda-tanda struktural yang paling spesifik,
sendi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : articulatio fibrosa,
articulatio cartilaginea dan articulatio synovialis.
a. Articulatio fibrosa (Synarthrosis)
Karakteristik hubungannya disatukan oleh jaringan ikat fibrosa
1). Gomphosis. Ex: hubungan gigi dengan tulang rahang
(articulatio dentoalveolaris).
2). Sutura. Ex: hubungan antar tulang tengkorak (sutura serrata,
sutura squamosa dan sutura harmoniana/plana)
3). Syndesmosis. Ex: syndenmosis tibiafibularis, syndenmosis
radioulnaris
b. Articulatio cartilaginea
Karakteristik hubungannya disatukan oleh tulang rawan yaitu
cartilago hyaline atau fibrocartilago.
1). Synchondrosis. Ex: hubungan antar tulang-tulang
tengkorak
2). Symphisis. Ex: symphilis pubis, symphilis
intervertebratalis,
dan symphilis manubriosternalis.
c. Articulatio synovialis (Diarthrosis).
Karakteristik terdapat cairan “synovialis” yang berfungsi
sebagai pelumas, yang dihasilkan oleh kapsula sendi yang
disebut membrana synovialis.Kapsula sendi terdapat 2 lapis:
1). Bagian luar disebut stratum (membrana) fibrosum.
2). Bagian dalam disebut stratum (membrana) synovialis.
Sendi dibagi dalam bentuk
=fibrous joint=Persendian melalui jaringan ikat Synchondrosis
Synarthrosis Suturae
(fixed)
Schindylesis
= cartilaginous joint=Persendian melalui tulang Gomphosis
Amphiarthrosis Syndesmosis
rawan (slightly movable)
Symphysis
Sendi sederhana
=synovial joint=persendian yang bebas
Diarthrosis Sendi gabungan
digerakkan (freely movable)
Sendi kompleks
Sambungan sementara melalui tulang rawan antara diaphysis dan
Synchondrosis epiphysis semasa pertumbuhan. Juga daerah yang tidak menjadi tulang
diantara cranium yang sedang tumbuh
Hanya di cranium
Suturae Pertemuan 2 tulang yang dipisahkan oleh jaringan ikat ligamentum sutural
yang akan menjadi tulang pada usia dewasa
Sambungan tulang dimana pinggir tulang (margo) masuk pada lekukan
Schindylesis
yang sesuai seperti pada os. Vomer dan sphenoid
Fiksasi gigi geligi pada tulang mandibula, seperti sumbu ke dalam
Gomphosis
lubangnya
Hubungan 2 tulang secara longgar melalui lig. Interosseus. Termasuk
Syndesmosis membrane interossea pada lengan dan tungkai.contoh : articulatio tibio-
fibulare
Articulatio yang melalui jaringan fibrocartilago tanpa lapisan
synovium/capsula. Pergerakan sangat terbatas dan semuanya terdapat di
Symphisis
garis tengah tubuh. Semua permukaan tulang yang bersentuhan melekat
tanpa ada permukaan bebas.
Capsula fibrosa pada seluruh sendi
Pembungkus
Melapisi capsula dan semua struktur intraartikular kecuali
Selaput synovial discus fibrocartilago /meniscus articularis

Struktur Pada permukaan sendi. Tahan aus, tahan gesekan rendah dan
Cartilago
tahan penggerak besar
hyaline
= cairan non-Newton, hasil dialysis plasma.Berfungsi sebagai
Cairan synovial pelumas dan member nutrisi permukaan sendi

Menurut kompleksitasnya
Sendi sederhana Dua permukaan
Klasifikasi
Sendi gabungan Lebih dari 2 permukaan
Sendi kompleks Adanya discus/ cartilage intraarticular
Menurut bentuk sendinya
Sendi datar Persentuhan permukaan sendi yg datar
=gynglimus= bersumbu satu (uniaxial) dengan ligamentum
Sendi engsel
collaterale yang kuat
=trochoid= satu sumbu memutar melalui sumbu panjang
Sendi putar
tulang
Klasifikasi
Sendi bicondylar Gerakan utama ke satu satu arah dengan gerakan menyimpang sedikit
pada sumbu lain, tegak lurus pada yang pertama (900)
Sendi elipsoid =ovoid=sumbu biaxial dengan gerakan menyimpang sedikit pada
sumbu lain, tegak lurus pada yang pertama (900)
Sendi sellaris =pelana= sumbu biaxial dengan gerakan dalam 2 bidang, disertai
rotasi pada sumbu panjang
Sendi spheroid = bola dan mangkok= sumbu multiaxial

Gerakan translasi = gerakan meluncur = menggeser


a.fleksi dan ekstensi, seperti gerakan menekuk dan meluruskan
Gerakan angular melalui sumbu transversal
Gerakan
b. abduksi dan adduksi, terjadi sekitar sumbu anteroposterior
pada sendi
Gerakan
Gerakan campuran, fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi
sirkumduksi
Gerakan Rotasi Gerakan melalui sumbu longitudinal
Cabang-cabang dari pleksus periartikularis menembus capsula articularis untuk
Vaskularisasi
membentuk pleksus intra-articularis dalam lapisan selaput synovial

Aliran getah Plexus lymphaticus dalam lapisan synovial mengalirkan getah bening ke
bening lymphoid regional

Umum L saraf yang menginervasi otot yang menggerakkan sendi juga ikut
mempersyarafi sendi tersebut
Capsula articularis mengandung banyak serabut syaraf yang berfungsi untuk
Persyarafan
indra perasa (sakit), perenggangan, posisi dan getaran pada sendi. Ujung-ujung
syaraf sensorik khusus mencatat kecepatan dan arah gerakan sendi. Lapisan
synovial sendiri mempunyai persyarafan yang relative sedikit

Sendi Jenis Kemungkinan pergerakan


Sendi tulang Sendi yang tak teratur, Rotasimengelilingi sumbu sagital (di saat
selangka articulatio irregularis mengangkat bahu) rotasi mengelilingi sumbu
medial fungsional; sendi peluru longitudinal (saat menarik bahu ke depan dan
Articulatio (keistimewaan: discus ke belakang), rotasi mengelilingi sumbu
sternoclavicul articularis) panjang clavicula (di saat mengayunkan
aris lengan)
Sendi Jenis Kemungkinan pergerakan
Sendi tulang
selangka
Sendi datar, articulatio plana Rotasi mengelilingi sumbu sagital (di saat
lateral
fungsional; sendi persendian mengangkat bahu), rotasi mengelilingi sumbu
(=sudut sendi
peluru (keistimewaan;discus transversal (disaat mengayunkan lengan), rotasi
bahu)
articularis yang lebih bervariasi mengelilingi sumbu longitudinal (i saat menarik
Articulatio
dan paling tidak sempurna) bahu ke depan dan ke belakang)
acromioclavicu
laris

Menarik ke depan (menekuk) Anteversi (fleksi)


Menarik ke belakang
Retroversi (ekstensi)
(merenggangkan)
Sendi Bahu Sendi Peluru Mengangkat ke sisi Abduksi
Articulatio Humeri Articulatio Spheroidea Menarik ke dalam Adduksi
Melingkar ke dalam Rotasi dalam
Melingkar ke luar Rotasi luar
(Memutar lengan, sirkumduksi);pergerakan kombinasi
dari anteversi, abduksi, retroversi, adduksi)
Sendi Siku
Articulatio cubiti Sendi engsel Menekuk Fleksi
a) Sendi lengan atas-hasta Ginglymus Merenggangkan Ekstensi
Articulatio humero-ulnaris
Sendi peluru
Articulatio Menekuk Fleksi
b) Sendi lengan atas-radius
spheroidea Merenggangkan Ekstensi
Articulatio humeroradialis
(diperkecil, Memutar Rotasi
fungsional)
Sendi roda
c) Sendi radius-hasta proximal
Articulatio
Articulatio radio-ulnaris proximal
trochoidea Pergerakan
Pronasi
membolak-balik
Supinasi
Sendi roda tangan
Sendi radio-hasta distal
Articulatio
Articulatio radio-ulnaris distal
trochoidea
Abduksi ke arah
Sendi tangan
Pergerakan sisi ulnar
a)Sendi tangan proximal,Articulatio Sendi elips
tangan Abduksi ke arah
radiocarpalis Articulatio elipsoidea
Menekuk radial
Sendi engsel bergigi
b)Sendi tangan distal Merenggang Palmarfleksi
Articulatio mediocarpalis Dorsalekstensi
Bagian dasar tangan-bagian tengah tangan-persendian III-V

Sendi datar
Articulationes carpometacarpale Pergeseran yang berbeda arah satu sama lain
Articulations planae
Mengangkat ke sisi Abduksi
Sendi pelana ibu jari
Sendi pelana Mendekatkan ke dalam Adduksi
Articulationes carpometacarpalis
Articulationes planae Menempatkan berlawanan Oposisi
policis
Menempatkan ke belakang Reposisi
Sendi peluru
Sendi dasar jari tangan
Articulationes Menekuk Fleksi
Articulationes
spheroidea (fungsional Merenggangkan Ekstensi
metacarpophalangeales
terbatas)
Dibuka ke sisi
Abduksi
Ditutup
Adduksi
(berhubungan dg jari tengah)
Sendi jari tangan Sendi engsel Menekuk Fleksi
Articulationes interphalangeales (Ginglymi) Merenggangkan Ekstensi
Sendi Jenis sendi Kemungkinan Pergerakan
Fleksi (antefleksi)
Ekstensi (retroversi)
Articulatio coxae Articulatio spheroidea (cotylica) Adduksi
Abduksi
Endorotasi
Fleksi (antefleksi)
Ekstensi
Endorotasi (hanya pada posisi
Articulatio Genus Articulatio trochoidea/Ginglymus
tertekuk)
Eksorotasi (hanya pada posisi
tertekuk)
Persendian kaku Gerakan terbatas kea rah
Articulatio tibiofibularis superior
=Amphiarthrosis transversal dan vertikal
Articulatio tibiofibularis inferior Berjaringan ikat Ekstensi dorsal pada articulation
=Syndesmosis tibiofibularis Articulatio fibrosa talocruralis
Articulatio talocruralis
Mengangkat sisi medial kaki
a. Articulatio
(supinasi)
talocalcaneonavicularis (depan) Kombinasi Articulatio spaeroidea
Mengangkat sisi lateral kali
b. Articulatio subtalaris
(pronasi)
(belakang)
Sendi Jenis sendi Kemungkinan Pergerakan

Persendian Chopart Persendian kaku Persendian Chopart


Articulatio tarsi transversa =Amphiarthrosis Articulatio tarsi transversa
a. Articulatio talonavicularis a. Articulatio talonavicularis
b. Articulatio b. Articulatio
calcaneocuboidea calcaneocuboidea
a. Articulatio Persendian kaku a. Articulatio
cuneonavicularis =Amphiarthrosis cuneonavicularis
b. Articulatio b. Articulatio
intercuneiformes intercuneiformes
c. Articulatio cuneicuboidea c. Articulatio cuneicuboidea
Articulationes tarsometatarsal Persendian kaku Articulationes tarsometatarsal
9garis sendi LISFRANC) =Amphiarthrosis 9garis sendi LISFRANC)
Articulationes Persendian kaku Articulationes
intermetatarsales =Amphiarthrosis intermetatarsales
Articulationes Articulatio spheroidea yang Articulationes
metatarsophalangeales menyempit dan fungsional metatarsophalangeales
a. ARTICULATIO MONOAXIAL. Sendi yang mempunyai sumbu
satu (satu aksis). Ex:
1. Sendi engsel ( misal. Sendi siku dan
interphalangea )
2. Sendi trochoadea ( misal . sendi tangan)
3 articulatio humeraulnaris (sendi antara humerus, dan ulna )
b. ARTICULATIO BIAXIAL . Sendi yang mempunyai sumbu dua
(dua aksis). Ex:
1. Sendi ellipsodea ( sendi tangan)
2. Sendi sellaris.( Misalnya, sendi metacarpae)
3. articulatio humeroradialis (hubungan humerus dan radius)
c. ARTICULATIO TRIAXIAL. Sendi yang mempunyai sumbu tiga (tiga aksis).
Ex:
1. SENDI GLOBAIDEA ( SENDI LUTUT)
2. SENDI ENARTHROSIS SPHEROIDEA ( SENDI COXAE)
3. articulatio humeri (sendi bahu)
a. Articulatio Plana (permukaan hampir datar)
b. Ginglimus (permukaan dataran sendi silender)
c. Condylaris (dua permukaan disebut “conylus”)
d. Spheroidea (Globoidea) (permukaan menyerupai bola dan berupa
mangkuk cekung)
e. Ellipsodea (permukaan berbentuk elips)
f. Sellaris (permukaan menyerupai dataran pada pelana kuda)
g. Throcoidea (permukaan menyerupai dataran roda / cincin)
h. Trochlearis (permukaan menyerupai roda kerek’an sumur atau
pelek roda)
Berdasarkan jumlah komponen kerangka
(tulang) yang bersendi
a. Articulatio Symplex (hanya tersusun oleh dua tulang)
b. Articulatio Composita (tersusun oleh lebih dari dua
tulang)
Berdasarkan kemungkinan luas gerakan
a. Amphiarthrsis (gerakannya hanya sedikit sekali )
b. Articulationes (gerakannya luas)
1. Dislokasi, disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan
gantungnya (ligamentum) sobek.
2. Ankilosis, adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena
seolah-olah menyatu.
3. Terkilir, adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi
tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang
jarang dan sulit dilakukan.
4. Artritis, adalah peradangan yang terjadi pada sendi. Artrisis dapat dibedakan
menjadi empat sebagai berikut:
a. Artritis Gout, Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada sendisendi
kecil terutama jari-jari tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar.
b. Osteoartritis, adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi
Akibatnya, terjadi gangguan pada saat sendi digerakkan.
c. Artritis eskudatif, adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah
radang. Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
d. Artritis sika, adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri
saat tulang digerakkan.

Anda mungkin juga menyukai