Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup diluar pengendalian kita sendiri.
Misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan, perasaan
dingin yang membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya
bergerak secara otomatis, kita mempunyai perasaan pikiran, dan pengetahuan yang
merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada
berbagai keadaan.

Sehingga gerak merupakan suatu yang vital dan mempunyai nilai yang sangat
strategis bagi manusia dalam kehidupan nya. Dikatakn vital, karena melalui gerak manusia
dapat mengatasi berbagai persoalan dalam hidupnya. Gerak dikiatakan mempunyai nilai
strategis bagi manusia karena tanpa gerak maka manusia tidak akan dapat melakukan apa
apa.

Kita seringkali melakukan gerak, namun kita kurang mengetahui seperti apa proses
terjadinya gerak tersebut. Sepanjang proses kehidupan tentu kita pernah mengalami adanya
gerakan yang disadari dan gerkan yang tidak kita sadari. Gerakan yang disadari disebut
dengan gerak biasa dan gerkan yang tidak kita sadari disebut gerak refelks.

Gerak yang disadari atau gerak biasa, misalnya olahraga, berjalan, berlari, makan
dan sebagainya. Sedangkan contoh dari gerak yang tidak disadari atau gerka refleks,
misalnya gerak karena terkejut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya gerak ?
2. Bagainana proses terjadinya gerak menuruk teori kibernatik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak menurut teori kibernatik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Terjadinya Gerak


1. Pengertian Gerak
Dalam ilmu fisika, gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu
benda dari suatu posisi ke posisi lain atau dari suatu tempat ke tempat lain, yang dapat
diamati secara objektif. Dapat diamati secara objektif, maksudnya adalah bahwa
perpindahan benda tersebut dapat diukur dalam dimensi ruang dan waktu. Aspek yang
berhubungan dengan waktu misalnya, kecepatan dan percepatan yang terjadi pada saat
perpindahan benda tersebut berlangsung. Sedangkan aspek yang berhubungan dengan
dimensi ruangan adalah : luas, panjang atau lebar ruangan yang digunakan atau
terpakai akibat perpindahan benda tersebut.
Untuk lebih dapat memberikan pengertian yang lebih operasional tentang
gerak, maka diperlukan suatu batasan yang lebih spesifik. Batasan yang dimaksud
adalah pengertian gerak dari gerak manusia melakukan aksi-aksi motorik dalam
olahraga. Dengan Batasan tersebut maka gerak diartikan sebagai perubahan tempat,
posisi, dan kecepatan tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu
dimensi ruang, waktu dan dapat diamati secara objektif. Misalnya perubahan tempat,
posisi, dan kecepatan tubuh atau bagian dari tubuh dalam melompat, berjalan, berlari
atau berenang. Motorik dan gerak mempunyai hubungan sebab-akibat.
Proses terjadinya gerak pada manusia dimulai dari adanya stimulus yang
diterima oleh reseptor yang terdiri dari panca indara. Dibawa oleh syaraf-syaraf
sensorik menuju ke otak. Stimulus tersebut diolah di otak, lalu memberikan baikan
melalui syaraf motorik ke alat-alat gerak seperti otot, tulang dan sendi. Sehingga
manusia dapat bergerak.
Ada dua macam gerak pada manusia, yaitu gerak yang disadari prosesenya
oleh otak dan gerak yang tidak disadari atau gerak reflex.
a. Gerak Biasa
Gerak biasa adalah gerakn yang kita sadari. Pada gerak biasa implus dari indra
(reseptor) diterima oleh saraf sensorik dan langsung disampaikan ke otak. Kemudian
otak mengolah implus tersebut dengan memberi respons. Selanjutnya respons tersebut
dibawa oleh saraf motoric menuju otot (efektor)

Proses Gerak Biasa

2
b. Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerakan yang terjadi secara tiba-tiba di bawah kesadaran
kita. Karena sesuatu dan lain hal, sering terjadi implus yang melalui saraf sensorik
tidak smapai diolah otok, akan tetapi melalui jalan terpendek untuk segera sampai ke
efektor. Peristiwa ini disebut reflesk. Refleks pada dasarnya merupakan suatu
mekanisme respon dalam rangka mengelak dari suatu rang sang yang dapat
membahayakan atau mencelakakan.
Respon yang terjadi pada gerak reflesk berlangsung cepat dan tidak disadari.
Gerak refleks ini berpusat di sumsum tulang belakang

Proses Gerak Reflesk


Secara singkatnya proses terjadinya gerak refleks adalah sebagai berikut :
 Impuls dari reseptot - saraf sensorik - sumsum tulang belakang - saraf motorik
- efektor.
Berdasarkan reaksi yang terjadi dari suatu refleks, refleks dibedakan menjadi dua,
yaitu :

1. Refleks kompleks, apabila refleksi ini menyertakan banyak efektor. Misalnya


seseorang yang sedang menonton bola voli akan coba mengangkis bola volis
tersebut dan menggeser posisi tubuhnya untuk menghindari terkena bola voli
tersebut apabila secara tiba-tiba volinya mengarah ke tubuhnya.
2. Refleks tunggal, apabila refleks ini hanya menyertakan satu efektor. Misalnya
apabila seseorang sedang menonton bola voli dan tiba-tiba bola voli tersebut
mengarah ke tubuhnya maka ia akan mencoba menangkis bola tersebut dengan
tanganya.

Disamping refleks bawaan adapula refleks yang dipelajari. Refleks yang


dipelajari yaitu suatu rekasi tubuh karena latihan secara teratur dan terus-menerus
sehingga jika ada rangsangan yang sesuai dengan apa yang dilatihnya makan reaksinya
akan cepat seperti refleks. Misalnya orang yang sering berlatih bela diri apabila tiba-

3
tiba mendapatkan serangan berupa pukulan akan lebih cepat bergerak menghindar
sehingga pukulan tersebut tidak mengenai tubunya. Sebaliknya orang yang tidak
pernah berlatih bela diri apabila tiba-tiba mendapatkan serangan berupa pukulan akan
lambat untuk menghindarinya sehingga pukulan tersebut mengenai tubuhnya.

B. Proses Terjadinya Gerak Menurut Teori Kibernetik

Pada hakekatnya manusia dibangun oleh empat komponen dasar, yaitu : kognitif,
afektif, dan emosional. Keempat komponen dasar ini, dalam penampilan gerak saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya dikatakan bahwa gerak merupakan
implementasi interaksi keempat komponen tersebut yang diwujudkan dalam bentuk nyata,
yaitu gerak.

Empat Komponen Dasar Yang


Membangun Manusia

KOGNITIF

AFEKTIF EMOSIONAL
MANUSIA

MOTORIK

Manusia sebagai makhluk Bio-Psycho-socio Cultural

1. Komponen Emosional
Merupakan komponen yang berhubungan dengan aspek sosial dan emosional
2. Komponen Kognitif
Merupakan komponen yang berhubungan dengan intelektual
3. Komponen Motorik
Aspek gerakan manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
4. Komponen Afektif
Komponen yang berhubungan dengan tubuh manusia

4
1. Pengertian Teori Kibernetik
Teori Kibernetik merupakan salah satu teori yang relevan untuk menjelaskan proses
terjadinya gerak (aksi-aksi motorik). Teori Kibernetik dikembangkan dengan bantuan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan, antara lain : biologi, psikologi, fisiologi, dan ilmu
komunikasi, bahkan ilmu matematik. Pengintegrasian berbagai disiplin ilmu pengetahuan
tersebut, dalam mengkaji aksi-aksi motorik (gerak), telah memberikan konstribusi yang
cukup besar dalam mengungkapkan berbagai misteri aksi-aksi motorik manusia.

Inti dari teori Kibernetik terletak pada mekanisme pengolahan informasi secara
berkelanjutan yang tidak hanya terbatas pada pengolahan informasi yang menyangkut
tentang pelaksanaan gerakan, tetapi meliputi pengolahan informasi tentang jalannya suatu
gerakan yang telah diprogramkan sebelumnya. Penerimaan dan pengolahan informasi
tentang jalannya suatu gerakan dikenal dengan istilah feed back, yang merupakan inti dari
teori kibernetik.

2. Konsep Dasar Teori Kibernetik


Dari hasil telusuran literatur yang berkaitan dengan teori kibernetik, dapat ditemukan
beberapa konsep dasar.
a. Manusia bukanlah makhluk yang pasif dalam menentukan suatu respon-respon.
Manusia adalah penentu dan pengendali dari respon-respon yang ditampilkan.
Konsep ini dipertegas dari pengertian kata kibernetik itu sendiri. Kata
KIBERNETIK berasal dari bahasa laten “KYBERNETES” yang artinya : nahkoda
kapal. Maksudnya adalah manusia merupakan penentu dan pengendali proses dan
arah tingkah laku yang ditampilkan (perilaku gerak).
b. Manusia, merupakan suatu sistem pengaturan dan pengendalian informasi.
c. Teori Kibernetik, menerangkan tingkah laku dan aksi-aksi motorik manusia sebagai
suatu model interne yang dinamis, dimana tingkah laku tergantung pada flexibelitas
dan kemampuan adaptasi reaksi. Dalam hal ini otak manusia menempati hirarki
tertinggi sebagai pengatur dan pengendali segala aktivitas organismus dalam
pelaksanaan aksi-aksi motorik.
d. Pengaturan dan pengendalian aksi-aksi motorik dimungkinkan, karena adanya
sistem informasi umpan balik secara berkelanjutan, terutama umpan balik
propriseptif yaitu umpan balik yang datang dari reseptor, terutama kinestetik, yang
langsung memberikan informasi kepusat susunan syaraf.
e. Teori Kibernetik, memandang manusia sebagai suatu sistem informasi. Artinya,
dalam menampilkan suatu respon, manusia aktif dalam menerima dan mengolah
informasi secara interne, yaitu pengolahan informasi secara psikis. Hal ini
dimungkinkan, karena manusia memiliki sistem informasi itu sendiri, yaitu alat-alat
reseptor dan sistem persyarafan.
f. Memandang manusia tidak hanya sebagai organismus yang aktif dalam menerima
dan mengolah informasi, melainkan juga mampu melakukan reproduksi dari

5
ingatan-ingatan dan pengalaman–pengalaman yang telah dimilikinya, serta mampu
melakukan koreksi-koreksi terhadap aksi-aksi motorik yang dilakukannya.
g. Adanya kemampuan manusia untuk memproduksi kembali ingatan dan
pengalaman, dimungkinkan karena manusia memiliki suatu konstalasi
penyimpanan ingatan dan pengalaman yang pada suatu saat siap diaktifkan
kembali. Dari aksi-aksi motorik yang telah dilaksanakan, diduga meninggalkan
jejak atau bekas yang disimpan pada salah satu konstalasi ingatan diotak, yang pada
suatu waktu bisa diaktifkan atau direproduksi kembali. Aspek yang demikian,
disebut dengan ingatan motorik yang juga berfungsi sebagai bahan banding bagi
individu untuk memodefikasi aksi-aksi motorik berikutnya.

Teori Kibernetik yang dibangun melalui pengembangan prinsip-prinsip teori


pemerosesan informasi dan komunikasi, dapat digambarkan melalui skema sederhana
dibawah ini.

Stimulus Alat Pengolahan Aksi-aksi


atau Indra dan Analisis motorik
Informasi oragan Informasi (Out-put)
receptor
rrrrlkawe
Skema gjporrrrr
sederhana tentang proses terjadinya gerak

Secara umum skema diatas dijelaskan sebagai berikut. Stimulus yang diartikan
sebagai informasi, merupakan input bagi sistem pemerosesan informasi. Informasi
tersebut diterima oleh alat-alat indera (mata, telinga, kulit otot, dan alat keseimbangan
yang ada pada bagian dalam telinga). Dalam belajar gerak, yang dimaksudkan dengan
informasi adalah penjelasan-penjelasan tentang tugas-tugas gerakan yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang harus diperhatikan, dan sebagainya.
Informasi ini dapat disajikan melalui bahasa verbal maupun non verbal, seperti film-
film dan gambargambar. Setelah imformasi diterima oleh alat receptor, informasi
tersebut diteruskan ke pusat susunan syaraf. Pada konstalasi ini, terjadi proses
pengolahan informasi meliputi : pemberian arti atau makna, pengambilan pengertian
terhadap informasi tersebut, menemukan alternatif respon dan pengambilan keputusan
tentang respon atau aksi-aksi motorik yang akan ditampilkan. Dalam proses analisis
ini, maka pengalaman-pengalaman masa lalu (ingatan aksi-aksi motorik) turut berperan
aktif, terutama sebagai bahan banding atau pertimbangan dalam menentukan respon
yang akan ditampilkan. Analisis dan pengolahan informasi, menghasilkan alternatif
respon. Setelah itu individu tersebut sampai pada tahap pengambilan keputusan tentang
respon yang akan ditampilkan.

6
Berikut ini adalah skema yang lebih lengkap tentang proses pengolahan
berdasarkan teori Kibernetik

BAB III

7
PENUTUP

Kesimpulan
Tulang-tulang yang tersusun secara teratur disebut rangka.Tulang-tulang pada
manusia membentuk rangka yang berfungsi untuk memberikan bentuk tubuh, menahan
dan menegakkan tubuh, tempat pelekatan otot, tempat menyimpan zat kapur, dan
tempat pembentukan darah Tulang membantu melindungi bagian-bagian tertentu pada
tubuh kita.
Bagian yang dapat menggerakkan rangka disebut otot. otot adalah jaringan dalam
tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan
tulang. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi.
Sedangkan pada hewan jaringan otot merupakan sekumpulan sel–sel yang memiliki
ciri khas aktif bergerak

Saran
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan,
maka dari penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. syaifuddin,AMK. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan


Penerbit Buku Kedokteran EC, Jakarta

Kiram, Yanuar, Tingakt Belajar Motorik dan Implikasinya Terhadap Proses Belajar Mengajar,
Universitas Negeri Padang, 1991

Bauman. H. Bewegungslewe, Verlag Hofmann GmbH, Frankfrurt, 1984.

Bauman. H. Methoden der Fehleranalyse durch Bewegungs Beobachtung, Limpert Verlag


GmbH, 6380 Bad Homburg v. d. H,1985

Bos, Klaus, Mechling, Heinz, Dimensionen sportmotorischer Leistungen, Band 17, Verlag
Homann 7060 Schorndorf, 1983

Brehm, Walter, Mit Hilfe welcher Aktionsformen konnen Fertigkeiten im Sport gelehrt werden,
im Methoden im Sportunterricht, Ein Lehrbuch in 13 Lektionen Bielefelder Sportpadagogen,
Verlag Hofmann, 7060 Schorndorf, 1989

Brehm, Walter, Wie lehrt man offene Fertigkeiten, im Methoden im Sportunterricht, Ein
Lehrbuch in 13 Lektionen Bielefelder Sportpadagogen, Verlag Hofmann, 7060 Schorndorf, 1989
Bremer, D. Beobachtung – Beobachtunganalyse-FehlerKorrktur in: Bornemann. R/B Zein (Red)
: Tennismetodik, Ahrensburg, 1982.

8
Bundesinstitut fur Sportwissenschaft, 5000 Koln 40, Hertzstrasse 1, Die Menschliche Bewegung,
Verlag Karl Hofmann, 7060 Schorndorf, 1976

Anda mungkin juga menyukai