Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI

“BIOPSIKOLOGI”

Di susun oleh:

M.Farid Abdul M

Dosen Pembimbing:

Nilai Utami N, SKM, S.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tahap Perkembangan Biopsikologi ”.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang
tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi
badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya.Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau
pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor
sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi
didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera
peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri,
sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar
di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.

1.2 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka permasalahan penelitian
ini adalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh dalam mengetahui maksud dri biopsikologi dan sensorik motorik
1.2.2 Bagaimana pemahaman tentang biopsikologi dan sensorik motorik.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Biopsikologi

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya
mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri
ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata keadaan rambut lurus atau
kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat
dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat
pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari
melalui pengalaman

2.2. Proses Sensorik

2.2.1. Pengertian Proses sensorik

proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan input


sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi secara otomatis, misalnya ketika mendengar
suara kicauan burung, otak langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang. Secara
umum proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera
ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan.
Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan
kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak
ada.

Secara psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak
mengabaikan proses fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah yang akan
memberi arti.
Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh karena
dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10 km dapat
memiliki arti dekat maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta adalah orang
yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di Jakarta adalah orang yang
dicintai,sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang yang dibenci atau tidak disenangin
akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam adalah 60menit atau 3600 detik. Secara
psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada saat antri membeli tiket atau menunggu seseorang).
Namun sebaliknya dapat terasa sebentar, (misalnya: saat bergembira atau bersandau gurau).
Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukan arti kejadian–kejadian yang
berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat indera merupakan alat penerima rangsang
yang akan diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawah ke otak. Sedangkan secara
psikolgis yang penting adalah kesan yang terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi
subjek.
Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses, yaitu:
1) Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.
2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.
3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima oleh alat
indera.

2.2 Tahap-Tahap Proses Sensorik

Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu individu menyadari akan adanya
input. Proses selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang
masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap
organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau mengabaikan input ini.
Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.

2.3 Proses Motorik

Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak banyak melibatkan
aspek-aspek kognitif dan perseptual. Tetapi kenyataannya adalah keterampilan-keterampilan yang
dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan penditeksian terhadap
rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan serta respon nyata yang berwujud gerakan.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses
pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara
psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Peristiwa-peristiwa laten yang tidak dapat
diamati tersebut meliputi : penerimaan informasi, pemberian makna terhadap informasi,
pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan,dan dorongan untuk melakukan berbagai
bentuk aksi-aksi motorik.
Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian, pengaturan dan
pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang terlibat dalam melaksanakan akssi-aksi
motorik.
Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi ke posisi lain yang
dapat diamati secara obyektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Untuk memberikan
pengertian yang lebih operasional tentang gerak, maka diperlukan suatu batasan yang lebih
spesifik. Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari gerak manusia melakukan aksi-aksi
motorik misalnya perubahan tempat,posisi dan ketepatan tubuh atau bagian tubuh dalam
melompat, berjalan, berlari atau menendang bola. Didalam belajar motorik, gerak juga dilihat atau
diartikan sebagai hasil atau penampilan yang nyata dari proses-proses motorik,sebaliknya motorik
adalah suatu proses yang tidak dapat diamati dan merupakan penyebab terjadinya gerak.
Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada tubuh manusia, yang
meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi
oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik dan
gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan : setiap terjadi proses dalam tubuh
manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses motorik juga
menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik.Gerakan motorik adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi
maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang
menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik, unsur-unsur yang
menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, artinya
unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang
lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan.
Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.

Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :


1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat pada
tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.

2.4 Perkembangan dan Pertumbuhan dari Manusia mulai Bayi Sampai Lanjut Usia

Perkembangan & pertumbuhan pada seorang manusia dapat dibedakan menjadi dua tahap,
yaitu tahap sebelum lahir & tahap manusia sesudah lahir. Perkembangan sebelum lahir terjadi di
dalam rahim ibu. Sedangkan perkembangan setelah lahir dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu masa
manusia masih bayi, masa manusia saat anak-anak, masa manusia menjadi remaja, masa manusia
menjadi dewasa, & masa manusia sudah lanjut usia.

Hal ini membuktikan bahwa setiap makhluk hidup akan mengalami fase tumbuh &
berkembang. Begitu juga dengan yang dialami oleh manusia. Seperti pada artikel postingan yang
telah kalian pelajari sebelumnya, Pertumbuhan manusia akan bertambah seiring dengan jumlah
penambahan dari ukuran sel yang ada pada tubuh manusia tersebut.

Contohnya yaitu ketika manusia baru lahir, ukuran berat dari badan manusia hanya sekitar
3 kg, kemudian di saat umur 6 bulan maka berat dari badan manusia akan menjadi 8 hingga 9 kg.
Jika dibandingkan dengan saat ini, berat badan manusia rata-rata sudah diatas 40 kg. Selain
ukuran dari berat badan, ukuran dari tinggi badan manusia juga dapat bertambah, hal inilah yang
menyebabkan volume dari tubuh manusia ini menjadi membesar.

Berbeda dengan makhluk hidup pada umumnya, perkembangan seorang manusia tidak
hanya mengenai masalah dari kemampuan untuk berkembang biak (bereproduksi) akan tetapi,
banyak bentuk aspek lainnya yang perlu diperhatikan. Contoh aspek dalam perkembangan yaitu
kemampuan manusia dalam berpikir serta bagaimana perkembangan kemampuan dari emosional
manusia. Bisakah kalian amati, apa saja perubahan perkembangan dari manusia mulai bayi hingga
dewasa?

Perkembangan yang terjadi pada kehidupan manusia dimulai dengan adanya proses
pembuahan. Proses pada pembuahan ini merupakan proses dimana terjadi pertemuan antara sel
telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).

Kemudian sel sperma ini akan bergabung atau melebur dengan inti dari sel telur &
kemudian terbentuk sebuah sel yang baru & dinamakan zigot. Selanjutnya zigot ini nantinya akan
membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, & seterusnya.
Dari zigot yang tadi telah melakukan pembelahan hingga jumlahnya menjadi sekian
banyak sel tadi, maka zigot ini akan masuk proses dan perkembangan menjadi sebuah embrio.
Embrio ini kemudian akan menjadi janin di dalam rahim seorang ibu. Proses waktu lamanya janin
mengalami tumbuh & berkambang di rahim ibu, dimulai dari proses pembuahan terjadi hingga
pada waktu kelahiran yaitu kurang/lebih sekitar 9 bulan.

Perkembangan dari janin ini selama berada di dalam rahim eorang ibu, dibagi kedalam tiga
tahapan. Dimana lama masing-masing tahapan ini adalah tiga bulan:

1. Trimester Pertama
Pada tiga bulan pertama ini, embrio akan berkembang hingga menjadi janin dengan panjang kira-
kira kurang/lebih 5,5 cm. Janin ini sudah mulai berbentuk seperti manusia meskipun ukuran dari
kepalanya cukup besar. Di akhir masa tiga bulan pertama ini, janin tersebut sudah mulai bisa
menggerak-gerakkan bagian tangan serta kakinya.

2. Trimester Kedua
Masa tiga bulan kedua, janin biasanya sudah semakin berkembang dengan panjang yang kira-kira
mencapai ukuran kurang/lebih 19 cm. Bagian tangan serta kakinya telah mengalami
perkembangan. Bagian dari jari-jari tangan serta kaki sudah mulai terbentuk, begitu juga muka si
janin akan tumbuh memanjang. Saat masa tiga bulan kedua ini, gerakan detak dari jantung janin
ini juga sudah bisa dideteksi.

3. Trimester Ketiga
Di masa tiga bulan ketiga, proses pertumbuhan dari ukuran janin akan berkembang sangat cepat.
Biasanya di masa ini, ukuran tubuh janin sudah proporsional seperti tubuh bayi pada umumnya.
Dikarenakan bentuk ukuran dari tubuhnya yang semakin besar, maka gerakkan janin tidak terlalu
leluasa di dalam rahim. Saat saat menjelang kelahiran dari bayi, ukuran tubuhnya pada umumnya
sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Selanjutnya di bulan ke sembilan inilah bayi akan lahir di
dunia.

Pertumbuhan dan Proses Perkembangan Manusia setelah Lahir

1. Pertumbuhan Manusia Masa Bayi


Pertumbuhan manusia di masa bayi dimulai dari lahir hingga usia 2 tahun. Saat masa awal
kelahiran hingga berusia 1 tahun, bayi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Saat usia 3
bulan, bayi sudah bisa membalikkan tubuhnya dan saat usia 6 bulan, bayi sudah dapat duduk.
Masa usia 8 – 10 bulan, bayi dapat merangkak dan menegakkan diri sendiri. Pada usia 12 – 18
bulan, anak sudah dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
Berikut ini masa pertumbuhan serta perkembangan bayi yang umum setiap bulannya:Bayi usia
1 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menggerakkan bagian kepala dari sisi ke sisi di saat posisi tengkurap


 Cengkraman tangan yang kuat
 Menatap tangan dan jari-jari
 Mengikuti gerakan dengan mata

Bayi usia 2 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menahan kepala dan leher sebentar di saat telungkup


 Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah
 Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti digendong atau diberi makan)
 Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata

Bayi usia 3 bulan, umumnya sudah bisa:

 Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai merasakan beban di kaki
 Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan meninju
 Berguman, memekik
 Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa

Bayi usia 4 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan
 Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan sarung tangan
 Tertawa keras, mengamati dengan akurat
 Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika dihentikan, mengangkat lengan sebagai isyarat
“gendonglah aku”

Bayi usia 5 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mulai berguling ke salah satu sisi badan


 Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang lain
 Meniup raspberry (menyemburkan busa)
 Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal

Bayi usia 6 bulan, umumnya sudah bisa:


 Berguling ke sisi kiri dan kanan
 Memakai tangan untuk menyambar objek kecil
 Berceloteh
 Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah akrab

Bayi usia 7 bulan, umumnya sudah bisa:

 Bergerak sedikit – mulai merangkak


 Belajar menggunakan ibu jari & jari tangan lainnya
 Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
 Merespon ekspresi emosi orang lain

Bayi usia 8 bulan, umumnya sudah bisa:

 Duduk tanpa dibantu


 Mulai bertepuk tangan
 Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika dipanggil
 Bermain permainan interaktif seperti cilukba

Bayi usia 9 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga


 Menguasai genggaman cubit
 Belajar keberadaan objek — bahwa sesuatu ada bahkan kalau mereka tidak dapat melihatnya
 Sedang takut-takutnya sama orang asing

Bayi usia 10 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menarik diri untuk berdiri


 Menyusun & mengurutkan mainan
 Melambaikan bye-bye & mengangkat tangan untuk mengatakan “naik”
 Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis, mama datang

Bayi usia 11 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menjelajah menggunakan perabotan


 Membalik halaman saat anda membaca
 Memanggil mama atau papa dengan “mama” atau ” dada”
Bayi usia 12 bulan, umumnya sudah bisa:

 Berdiri tanpa dibantu & mungkin memulai langkah pertama


 Membantu pada saat dipakaikan baju (memasukkan tangan ke lengan baju)
 Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata (biasanya “mama” & “dada”)
 Bermain permainan meniru seperti pura-pura sedang nelpon

2. Pertumbuhan Manusia Masa Anak-Anak


Setelah usia 2 – 5 tahun disebut masa kanak-kanak manusia atau balita. Pada usia ini anak sudah
mampu berbicara & mengenal lingkungannya. Setelah usia 5 tahun, anak sudah mampu
bersosialisasi dan mulai sekolah. Masa ini merupakan masa anak-anak, yaitu masa anak
mengalami perkembangan yang luar biasa. Anak dapat berbicara & berkomunikasi dengan
sesamanya. Kerja otaknya makin baik sehingga anak mulai dapat berpikir & bersikap.

3. Pertumbuhan Manusia Masa Remaja


Setelah mengalami masa anak-anak, manusia mengalami masa remaja. Saat masa remaja, manusia
berusia belasan tahun. Saat masa peralihan manusia dari anak-anak menuju manusia remaja,
manusia mengalami pertumbuhan serta pekembangan penting menyangkut organ reproduksi (alat
perkembangbiakan). Masa ini sering disebut masa pubertas manusia atau akil balig.

Pada anak perempuan, pubertas berlangsung antara usia 9 – 13 tahun. Di masa tersebut
anak perempuan mengalami perubahan fisik dan psikologis yang berkaitan dengan perkembangan
organ-organ reproduksinya.

Pada anak laki-laki, pubertas berlangsung antara usia 10 – 14 tahun. Pada masa tersebut
anak laki-laki juga mengalami perubahan fisik. Pada masa remaja ini manusia mengalami
pertumbuhan serta perkembangan yang sangat pesat.Ada beberapa ciri dari pubertas di masa
pertumbuhan serta perkembangan saat remaja ini. Ciri tersebut adalah:

Ciri pertumbuhan serta perkembangan fisik:

a. Ciri organ reproduksi primer manusia


Di masa ini, organ kelamin manusia remaja telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Pada pria
akan menghasilkan sperma pada organ testis, sedangkan pada wanita biasanya akan menghasilkan
sel telur pada indung telur (ovarium). Perkembangan dari organ reproduksi ini mulai berfungsi.
Pada masa manusia remaja pria, biasanya akan ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi
basah” atau proses dimana sperma/air mani keluar di saat tidur. Sedangkan pada wanita umumnya
ditandai dengan proses menstruasi untuk yang pertama kali.
b. Ciri organ reproduksi sekunder manusia
Pada masa manusia remaja pria, pubertas ini biasanya ditandai oleh ciri-ciri dari
kelamin/reproduksi sekunder seperti berikut ini:

 Munculnya jakun.
 Terjadi perubahan suara yang biasanya menjadi lebih besar serta berat.
 Tumbuhnya kumis maupun jenggot.
 Tumbuhnya rambut pada dada, kaki, ketiak, serta sekitar organ kelamin.
 Mulai terlihat otot-otot yang berkembang menjadi lebih besar serta menonjol.
 Bahu atau pundak melebar melebihi bagian pinggul.
 Perubahan pada jaringan kulit menjadi lebih kasar serta bagian pori-pori tampak membesar.
 Munculnya jerawat pada area wajah.

Pada masa manusia masa remaja wanita, masa pubertas ini juga ditandai oleh ciri reproduksi
sekunder berikut ini:

 Ukuran organ payudara mulai besar dan bagian puting dari susu mulai timbul.
 Bagian pinggul mulai melebar.
 Tumbuhnya rambut di ketiak serta sekitar organ kelamin.
 Suara akan lebih nyaring.
 Munculnya jerawat di area wajah.

Ciri pertumbuhan serta perkembangan secara psikis manusia:


Selain adanya perubahan yang terjadi secara fisik, pada saat masa pubertas ini manusia remaja
juga akan mengalami perubahan secara hormonal yang bisa mempengaruhi kondisi dari psikologis
serta tingkah laku. Ciri manusia remaja saat masa pubertas dari segi psikis adalah:

a. Pencarian identitas diri


Dalam usaha untuk mencari identitas diri ini, manusia masa remaja sering sekali menentang kemapanan
dikarenakan merasa terbelenggu kebebasannya. Meskipun dari cara berpikir yang belum dewasa,
perkembangan pada seorang manusia di masa remaja ini tidak mau lagi dikatakan sebagai anak-anak.
Remaja merupakan masa dimana manusia sering melakukan suatu hal yang sifatnya coba-coba karena
rasa keingin tahuan yang sangat besar.

Sebagai contoh yaitu seprti yang sering kita lihat di berita tv, dimana banyak terjadi tawuran antar pelajar.
Hal ini merupakan pencarian jati diri yang salah arah meskipun mereka tau bahwa tawuran atau berduel
tidak akan di gunakan pada saat dewasa nanti untuk mencari pekerjaan. Semuanya hanya bersifat mencari
kebanggaan diri yang semu.

Akan tetapi ada juga yang dalam perkembangan mencari jati diri diarahkan dengan benar, misalnya
remaja yang gemar berkreativitas baik itu menciptakan suatu penemuan alat sampai dengan remaja yang
gemar menulis novel sehingga bisa membangun potensi mereka ke arah yang benar.

b. Ketertarikan pada lawan jenis


Masa remaja adalah masa perkembangan yang terjadi pada masa manusia menuju dewasa. Pada masa ini,
seorang manusia remaja akan mulai merasakan ketertarikan dengan lawan jenisnya. Akan tetapi perlu
dilihat kembali norma norma yang berlaku pada masyarakat Indonesia ini agar tidak “kebablasan”. Begitu
juga dengan pernikahan di usia remaja tidak diperbolehkan oleh hukum kita dikarena secara mental psikis
dianggap belum siap. Kehamilan pada usia remaja juga bisa berpengaruh buruk, baik pada remaja
tersebut maupun pada bayi yang sedang dikandungnya. Begitu juga dengan kemapanan dalam mencari
nafkah bagi keluarga.

4. Pertumbuhan Manusia Masa Dewasa


Setelah akhir masa remaja, manusia mengalami masa dewasa. Pada masa ini pertumbuhan manusia sudah
sampai pada puncaknya. Pada manusia dewasa, kerja otaknya berfungsi amat baik sehingga dapat
memutuskan & melaksanakan pilihan terbaik dalam hidupnya.

5. Pertumbuhan Manusia Masa Lanjut Usia


Setelah itu usia manusia terus bertambah hingga memasuki masa manusia lanjut usia, yaitu setelah
melewati usia 50 tahun. Pada masa ini merupakan masa akhir dari perkembangan seorang manusia. Pada
masa manusia lanjut usia atau masa tua manusia inilah kemampuan organ-organ tubuh manusia mulai
mengalami penurunan, gerakan mulai lebih lambat & lebih mudah lelah. Pada masa ini seorang manusia
wanita akan mengalami menopause (berhentinya menstruasi) & sudah tidak dapat melahirkan.Manusia
usia lanjut perlu mendapat istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi tubuh, karena mudah diserang
penyakit.

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.1.1. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.


3.1.2. Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan
mempergunakan alat indera.
3.1.3. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses
pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

3.2. Saran

Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji menyarankan kepada
semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang konsep dasar dari makalah ini. Semoga
apa yang di sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.

Anda mungkin juga menyukai