Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biopsikologi, juga dikenal sebagai psikobiologi atau neurosains, merupakan bidang
ilmu yang menggabungkan disiplin biologi dan psikologi untuk memahami bagaimana
aktivitas otak dan proses biologis lainnya berhubungan dengan perilaku manusia.
Pendekatan ini memungkinkan kita untuk menjelajahi interaksi kompleks antara sistem
saraf dan fungsi psikologis, membantu kita memahami mengapa manusia berperilaku
seperti yang mereka lakukan dan bagaimana otak menjadi dasar dari pikiran, emosi, dan
tindakan kita.

Memperkenalkan konsep psikologi, konsep perilaku manusia, perkembangan


kepribadian dan konsep biopsikologi proses sensorimotor. Ini bisa menjadi dasar untuk
memahami perilaku manusia.

Dengan membahas konsep psikologi, Anda akan mempelajari hal-hal yang menarik
bagi psikologi, mulai dari definisi, ruang lingkup, bidang psikologi dan pengukuran
psikologi. Kemudian dipaparkan pembahasan tentang konsep perilaku manusia yang
menguraikan tentang pengertian perilaku manusia, ciri-ciri perilaku manusia, proses
pembentukan perilaku, jenis perilaku, dan domain perilaku.

Selain itu, Anda juga akan belajar tentang perkembangan kepribadian manusia, yang
menjelaskan tentang pentingnya kepribadian, perkembangan kepribadian, struktur
kepribadian, tipologi kepribadian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian,
pentingnya pengetahuan perawat tentang tipe kepribadian lainnya, dan kepribadian
perawat. Bagian terakhir Bab 1 juga membahas tentang proses biopsikologi dan proses
sensorimotor, yang membahas mengenai definisi biopsikologi, tahapan proses
perkembangan biopsikologi, definisi sensorimotor, proses sensorimotor dan faktor-faktor
yang mempengaruhi proses sensorimotor.

Setelah memahami konsep psikologi, diharapkan Anda mendapatkan jawaban


mengapa seorang perawat perlu memahami psikologi. Sebagai seorang perawat, hal yang
paling penting adalah memahami mengapa seseorang itu unik dan tidak ada orang yang
merespons rangsangan yang mereka terima dengan cara yang sama.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan bio?


2. Apa yang dimaksud dengan psikologi?
3. Jelaskan kosep dasar biopsikologi!
4. Bagaimana pemahaman tentang biopsikologi dan sensorik motorik

1.3 Tujuan

Dan Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :

1. Mengetahui definisi bio


2. Mengetahui definisi psikologi
3. Mengetahui tentang konsep dasar biopsikologi
4. Mengetahui proses sensorik
5. Mengetahui alat-alat tubuh sensorik
6. Mengetahui tahap-tahap proses sensorik
7. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensorik
8. Mengetahui gangguan mental karena faktor proses sensorik terhadap perilaku
9. Mengetahui proses motorik
10. Mengetahui jenis-jenis motorik dalam kehidupan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Pada kegiatan pembelajaran ini, Anda akan mempelajari konsep dasar biopsikologi.
Hal ini tentunya terkait dengan pemahaman bahwa manusia itu adalah makhluk holistik.
Salah satu aspeknya adalah unsur psikologis. Pada pembelajaran ini disajikan konsep
dasar biopsikologi mulai definisi, ruang lingkup. Pelajari dengan seksama semua yang
dipaparkan, agar pemahaman Anda untuk pembelajaran berikutnya akan lebih baik.
Sebelum masuk pada definisi biopsikologi kita harus mengetahui sebelum apaa itu bio
dan psikologi.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia bio memiliki arti kehidupan, organisme yang
hidup atau biologi. Sedangkan piskologi adalah Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.
Psikologi mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kepribadian,
lingkungan, genetika, dan penyakit mental. Psikologi juga dapat dibagi menjadi beberapa
cabang, seperti psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi industri dan
organisasi, dan psikologi sosial. Tujuan dari psikologi adalah untuk memahami
bagaimana pikiran dan proses mental mempengaruhi perilaku manusia, serta bagaimana
lingkungan dan interaksi sosial mempengaruhi perkembangan manusia. Psikologi juga
dapat membantu dalam pengembangan terapi dan pengobatan untuk penyakit mental dan
gangguan neurologis.

2.2 Konsep dasar biopsikologi

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada


dasarnya mewarisi sifat- sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya
secara genetik. Ciri- ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata
keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli
biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan
daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah
ciri- ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.

3
2.3 Proses Sensorik

A. Pengertian
Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan input
sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi secara otomatis, misalnya ketika
mendengar suara kicauan burung, otak langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara
binatang. Secara umum proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya
rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar
dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki
perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran
setelah stimulus tidak ada.
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir disebut
persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar
pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum di sadari
sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa
yang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah mampu
membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan objek, disebut “apersepsi”
dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek. Secara
psikolog perbedaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses
fisiologi secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah yang akan memberi arti.
Contoh :Secara fisiologis jarak Cilegon-Jakarta kurang lebih 10 km, kita rasakan jauh
karena dimanapun berada memiliki jarak yang tetap, yaitu 10km. Secara psikologis jarak 10
km dapat memiliki arti dekat maupun jauh. Memiliki arti dekat apabila yang berada di Jakarta
adalah orang yang berarti bagi orang yang di Cilegon. Misalnya orang yang berada di Jakarta
adalah orang yang dicintai,sebaiknya apabila yang berada dijakarta adalah orang yang dibenci
atau tidak disenangin akan memiliki arti yang jauh. Secara fisiologis 1 jam adalah 60menit
atau 3600 detik. Secara psikologis dapat terasa lama. (missalnya: pada saat antri membeli
tiket atau menunggu seseorang). Namun sebaliknya dapat terasa sebentar, (misalnya: saat
bergembira atau bersandau gurau). Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau
menentukan arti kejadian–kejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara psikologis alat
indera merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ tubuh lain

4
yang dibawah ke otak. Sedangkan secara psikolgis yang penting adalah kesan yang terjadi,
setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses, yaitu:
1) Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.
2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.
3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima
oleh alat indera.

B. Alat-Alat Tubuh Sensorik


Di dalam tubuh manusia terdapat bermacam – macam reseptor untuk mengetahui
rangsangan dari luar atau disebut juga ekstraseptor. Ekstraseptor sering disebut juga alat
indera.
Ada lima macam alat indera pada tubuh manusia yaitu, indera penglihatan, indera
penciuman, indera peraba, indera pendengaran, indera pengecap. Alat indera berfungsi untuk
mensensor keadaan diluar , apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita cium, apa
yang kita rasakan, apa yang kita dengar dapat mempengaruhi perilaku keadaan sesesorang.
1) Mata (visual)
Sumber cahaya → kornea →aquos humor pada kamera okuli anterior → pupil
→ aquos humor pada kamera okuli posterior →lensa kristalina → korpus vitreum →
retina →nervus optikus → otak → terjadi kesan-kesan apa yang kita lihat.
Ada tiga bentuk pengamatan melalui indera penglihatan, yaitu:
(1) Pengamatan warna, terdiri atas warna dasar (merah, kuning, dan biru) dan warna
yang memengarui perasaan ke jiwaan.
Contoh:
Warna hijau memberi suasana tenang
Warna orange menimbulkan suasana riang
Buta warna, yaitu undividu yang tidak dapat membedakan warna satu dengan
warna yang lain. Buta warna merupakan kelainan yang dibawa sejak lahir
sehingga sampai saat ini belum dapat disembuhkan. Penyebab buta warna adalah
tidak ada atau kurang sempurna nya alat yang berfungsi untuk membedakan
warna pada retina yang disebut cones. Buta warna total apabila yang terlihat
semuanya berwarna abu-abu ( kelabu ) dieut monokromat. Buta hanya melihat dua
warna dinamakan bikromat ( missal : hanya dapat melihat warna merah dan
hijau ).

5
(2) Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus, dan balok.
Orang yang mudah menerima kesan melalui mata tersebut disebut tipe visul.
(3) Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak ( misal : berada di ruang kelas,
ruang,terbuka, dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat lain).
2) Hidung (olfaktori)
Indera pembau yang terdapat pada mukosa ( selaput lendir ) hidung hanya dapat di
rangsan oleh gas. Manusia dapat mengenal 2000 sampai 4000 bau yang berbeda.
Saraf yang menerima rangsangan pembau, yaitu Nervus olfactorius,
rangsangannya adalah wangi-wangian, bensol, lisol, dan gas yang busuk. Nervus
trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper, kloroform dan ether.
Bau dapat mempengaruhi perilaku sesorang, misalnya : dekat orang yang wangi,
menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.
3) Kulit (taktil)
Kulit merupakan indera untuk stimulus mekanik (raba dan tekan), panas,
dingin, dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-
beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, tidak tedapat satu pada kulit kita.
Macam-macam reseptor pada kulit:
(1) Corpus cula tactus dari meisner, terdapat pada papilla terutama pada puncak
bibir,puncak jari, dan papilla mamae. Rangsangan yang diterima adalah tactil,
(rabaan).
(2) Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium (kulit
jagat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
(3) Corpus cula bullo idea Krousa, terdapat pada corium. Rangsangan yang diterima
adalah panas.
(4) Corpus cula Lamellasa paceni, terdapat di subkutis terutama di ujung jari yang
berfungsi untuk meraba benda.
(5) Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang terdapat
hampir seluruh jaringan tubuh.
4) Telinga (auditori)
Di dalam telinga terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran dan
keseimbangan. Proses pengamatan suara melalui tiga bagian di telinga ,yaitu telinga
bagian luar (Acusticus eksternus) telinga bagian tengah (Acusticus medialis) telinga
bagian dalam (Meatus acusticus internus).

6
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara yaitu mendengar
lagu-lagu mars membuat kita jadi semangat, mendengar lagu-lagu dangdut membuat
kita ingin berjoget, mendengar lagu-lagu slow membuat kita jadi tenang, mendengar
lagu-lagu melayu membuat kita menjadi ngantuk, mendengar ledakan keras membuat
kita jadi terkaget.
5) Lidah (gustatori)
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh kita diterima oleh reseptor kimia
atau disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa
tunas pengecap yang berupa lidah. Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut
dalam kelembaban mulut sehingga dapat menstimulasi kuncup rasa atau tunas
pengecapan.
Pada lidah terdapat 3 macam papil sebagai berikut:
(1) Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh permukaan
lidah.
(2) Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu
saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papil pengecap.
(3) Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah, juga merupakan papil
pengecap.

C. Tahap-Tahap Proses Sensorik


Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu individu
menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation, yaitu tahap dimana
individu memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan
input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap organization, yaitu tahap dimana
otak memutuskan untuk memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir
adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.

2.4 Proses Motorik


A. Pengertian
Proses sensori adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra ke otak
(serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
B. Pengamatan
Proses sensori disebt juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar
dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan anggapan (respon) memiliki

7
perbedaan. Respons yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran setelah stimulus tidak
ada.Proses awal dari pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses akhir disebut
presepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas
dasar pengalaman yang lalu. Presepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum
disadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan
pemisahan apa yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari
sehingga individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek
dan objek, disebut “apresepsi” .
Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh
organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara psikologis yang penting
adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
1) Proses pengamatan (penyerapan atau presepsi) melalui tiga proses yaitu :
2) Fisik, stimulus mengenai alat indra.
3) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke otak.
4) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima

oleh alat indra.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik


Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor – faktor
sebagai berikut:
1) Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses
sensorik.
2) Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila
perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak
sempurna.
3) Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses
sensorik.
4) Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

D. Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku


Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan semestinya
dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam perilaku sebagai berikut :

8
1. Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah
beralih sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan. Dalam ilusi
terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya ilusi adalah Keadaan
fisik,adapun penyebab rangsangan yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu
objek yang serupa, harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai
prasangka, tidak adanya analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan
secara keseluruhan.
2.5 Proses Motorik
Istilah motor menyiratkan adanya gerak otot, yang seakan-akan tidak banyak
melibatkan aspek-aspek kognitif dan perseptual. tetapi kenyataannya adalah
keterampilan-keterampilan yang dilakukan biasanya merupakan sesuatu yang kompleks
dan melibatkan penditeksian terhadap rangsang, evaluasi dan pengambilan keputusan
serta respon nyata yang berwujud gerakan.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan
proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara
fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Peristiwa-
peristiwa laten yang tidak dapat diamati tersebut meliputi : penerimaan informasi,
pemberian makna terhadap informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan
keputusan,dan dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi-aksi motorik.
Setelah itu dilanjutkan dengan peristiwa fisiologis yang meliputi pemberian,
pengaturan dan pengendalian impuls kepada organ-organ tubuh yang terlibat dalam
melaksanakan akssi-aksi motorik.
Gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi ke
posisi lain yang dapat diamati secara obyektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu.
Untuk memberikan pengertian yang lebih operasional tentang gerak, maka diperlukan
suatu batasan yang lebih spesifik. Batasan yang dimaksud adalah pengertian gerak dari
gerak manusia melakukan aksi-aksi motorik misalnya perubahan tempat,posisi dan
ketepatan tubuh atau bagian tubuh dalam melompat, berjalan, berlari atau menendang
bola. Didalam belajar motorik, gerak juga dilihat atau diartikan sebagai hasil atau
penampilan yang nyata dari proses-proses motorik,sebaliknya motorik adalah suatu
proses yang tidak dapat diamati dan merupakan penyebab terjadinya gerak.

9
Sedangkan proses motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada tubuh manusia,
yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik)
yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan
yang baik.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia.
Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan : setiap terjadi
proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan : Motorik tidak
dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati.
Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik.Gerakan
motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan
yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam
bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik
mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses
motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”,
artinya unsurunsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi
dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna
keadaannya.
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut
menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak
kurang terampil.

Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :


1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau
kulit)

10
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang
terdapat pada tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.

Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :


1. motorik sehari-hari
2. motorik bekerja atau pekerjaan
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
3.1.1. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
3.1.2. Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indera.
3.1.3. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ
tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya
suatu gerakan.

3.2. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang
konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi
manfaat untuk kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

EGMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta:
2004. Hal 21-26.C.

Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International


edition. New york. Page 496-513

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International Edition.


Page 491-519

12

Anda mungkin juga menyukai