Anda di halaman 1dari 38

HAKIKAT

PERILAKU

By. Indah Kusumawati, S.Psi


PENGERTIAN PERILAKU
J.P. Chaplin : Perilaku adalah kumpulan reaksi,
perbuatan, aktivitas, gabungan, gerakan,
tanggapan ataupun jawaban yg dilakukan
seseorang seperti proses berpikir, bekerja,
hubungan seks dsb.
Ian Pavlov : Perilaku adalah
keseluruhan/totalitas kegiatan akibat belajar dari
pengalaman sebelumnya & dipelajari melalui
proses penguatan & pengkondisian.
Bandura : Perilaku adalah reaksi insting bawaan
dari berbagai stimulus yg direseptor dalam otak
& akibat pengalaman belajar
Kartini Kartono : Perilaku merupakan proses
mental dari reaksi seseorang yg sudah tampak
atau masih sebatas keinginan.
Soekidjo Notoatmodjo : Perilaku adalah totalitas
adri penghayatanj dan aktivitas yg
mempengaruhi perhatian, pengamatan, pikiran,
daya ingat adan fantasi seseorang. Meskipun
perilaku adalah totalitas respon, namun semua
respon juga sangat tergantung pada karakteristik
seseorang.
Aspek-aspek Perilaku
A. Pengamatan adalah objek dgn cara
melihat, mendengar, meraba, membau
dan mengecap. Aspek-aspek dari
pengamatan :
Penglihatan adalah proses pengenalan
objek2 luar melalui penglihatan yg
disimboliskan ke dalam simbol, lambang
atau warna yg memberikan arti, kesan, sifat
atau watak.
Pendengaran adalah proses penerimaan
suara dan sebenarnya yg didengar adalah
suara sebagai suatu makna arti.
Penciuman (Pembauan) adalah proses
pengenalan objek-objek luar melalui indera
penciuman yg pada akhirnya dapat
membentuk perilaku seseorang.
Pengecap adalah proses pengenalan objek-
objek luar melalui alat indera pengecapan
seperti rasa manis, asam, asin & pahit.
Rangasangan indera kulit adalah proses
pengenal objek-objek indera kulit
berhubungan dgn indra rasa sakit (Pain),
perabaan (pressure), rasa panas dan dingin.
B. Perhatian adalah kondisi pemusatan energi
psikis yg tertuju kepada objek dan dianggap
sebagai kesadaran seseorang dalam aktivitas.
C. Fantasi adalah kemampuan untuk
membentuk tanggapan yg telah ada. Namun tdk
selamanya tanggapan baru selalu sama dengan
tanggapan sebelumnya. Misalnya melalui fantasi
seorang ibu menemukan metode perawatan bayi.
Adanya fantasi dia menunjukkan kreativitas
dalam merawat bayi.
D. Ingatan (Memory). Tahapan Ingatan yaitu :
Encoding Stage adalah tahap penyusunan informasi
melalui tranformasi fisik, pengubahan fenomena
gelombang suara menjadi kode dan menempatkan kode
dalam ingatan.
Storage Stage adalah penyimpanan informasi yg
terorganisasi dan mempertahankan kode dalam ingatan.
Retrieval Stage adalah tahap untuk
memperoleh/mengulang kembali dari kode-kode yg
pernah diterima sebelumnya.
Berdasarkan kegiatan Ingatan dikelompokkan
menjadi :
A. Ingatan Jangka Pendek : Penyimpanan informasi
dlm kurun waktu singkat & berlangsung beberapa
detik/menit. Informasinya tersusun secara akuistik
& berbentuk kode visual.
B. Ingatan Jangka Panjang : Penyimpanan
informasi/pesan yg berlangsung lama dalam
hitungan hari, bulan/tahun. Informasi ingatan
jangka panjang akan tersusun jika memberikan arti
bagi individu tsb.
Seseorang menjadi pelupa akibat kegagalan mengingat
kembali. Informasinya masih tetap tersimpan namun tdk
ditemukan lagi karena interferensi asosiasi dan hambatan
emosional
E. Tanggapan adalah gambaran dari hasil
suatu penglihatan, sedangkan pendengaran &
penciuman adalan aspek yg tinggal dalam
ingatan.
BERPIKIR
Berpikir merupakan proses kognitif yg berlangsung
antara stimulus dan respon.
Berpikir adalah aktivitas idealistis menggunakan simbol-
simbol dalam memecahkan masalah berupa deretan ide
& bentuk bicara.
Melalui berpikir orang selalu meletakkan hubungan
antara pengertian & logika, Artinya melalui berpikir
orang mampu memberikan pengertian, asumsi, &
menarik kesimpulan.
Berpikir menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam
belajar, berbahasa, berpikir & memecahkan masalah.
Dengan berpikir seseorang akan menjadi lebih mudah
dalam menghadapi berbagai persoalan.
BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses yg
mengakibatkan adanya perubahan perilaku
(change in behavior or performance).
Masukan proses hasil
Belajar jg merupakan suatu sistem
Beberapa teori belajar :
Teori belajar yg berorientasi pada aliran
behaviorisme
Teori belajar yg berorientasi pada aliran kognitif.
Teori belajar Albert Bandura
PEMBENTUKAN PERILAKU
A. Menurut Teori Kebutuhan (Abraham Maslow)
Pembentukan perilaku manusia adalah akibat
kebutuhan2 dalam diri yg dimulai dari kebutuhan
fisiologis, rasa aman, dicintai, harga diri, dan
aktualisasi diri.
Apabila usaha dalam memenuhi kebutuhan
tercapai, maka orang itu tidak mengalami
ketegangan dan cenderung mengarah kepada
kebahagiaan. Namun sebaliknya saat usaha
pemenuhan kebutuhan tdk tercapai akan membuat
seseorang mengalami frustasi terhadap unsur2
kebutuhan.
Jadi kebutuhan merupakan motif, dorongan
ataupun keinginan seseorang dalam tingkah laku.
B. Menurut Teori Dorongan (Alfred Adler)
Perilaku adalah respon seseorang terhadap
stimulus luar diri (lingkungan). Perilaku muncul
akibat stimulus organisme memberikan respon.
Respon2 yg diberikan yaitu :
Respondent respons (reflexive) adalah respon yg
muncul akibat stimulus tertentu (eliciting
stimulation) yg relatif menetap. Misalnya melihat
makanan yg lezat akan mendorong makan.
Operant Respons (instrumental respons) adalah
respon yg timbul akibat ada rangsangan reinforcing
stimulation yg memperkuat respon.
C. Menurut Teori Belajar (Pavlov / Skinner)
Pembentukan perilaku akibat interaksi antara
individu dan lingkungannya dan adanya proses
imitasi perilaku model.
Perilaku model yg mampu memberikan
pengalaman yg menyenangkan akan menimbulkan
perilaku positif sedangkan perilaku model yg
memberikan pengalaman kurang menyenangkan
akan dihilangkan.
Peniruan perilaku model sangat dipengaruhi
kesenangan minat, keyakinan, karakter, sikap, atau
perilaku dominan model.
D. Menurut Teori Sikap (Green)
Green menyatakan Pembentukan perilaku sangat
dipengaruhi perilaku dalam diri (behavior cause) dan
perilaku luar diri (behavior causes).
Pembentukan perilaku merupakan fungsi dari niat
seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
kesehatan (behavior intention), dukungan dari
masyarakat sekitarnya (social support), ada/tidaknya
informasi ataupun fasilitas kesehatan (accessibility of
information), otonomi pribadi dalam mengambil
tindakan (personal autonomy) dan situasi yg
memungkinkan/tidak untuk bertindak (action
situation).
Secara Psikologis Perilaku terbagi
menjadi 3 Aspek yaitu :
1. Aspek Psikomotorik 3. Aspek Efektif
Persepsi Motivasi
Atensi Emosi
2. Aspek Kognitif Sikap
Kesadaran Minat
Berpikir Kepribadian
Belajar

Ingatan

Kecerdasan

Bakat
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI PERILAKU
1. Faktor Instrinsik
Jenis Ras
Jenis kelamin
Bentuk fisik
Kepribadian (Emosi, Persepsi,
Motivasi, Belajar).
Bakat
Intelegensi
2. Faktor Ekstrinsik
Psikoedukatif (kehidupan keluarga/pendidikan)

Sosial budaya (norma, adat istiadat)

Spiritual (Agama, keyakinan, kepercayaan)


Ada beberapa bentuk perilaku yaitu:
1. Perilaku Motorik, gerakan yang disadari
atau tidak disadari, misalnya jalan, duduk,
berdiri dll
2. Perilaku kognitif (gejala pengenalan),
proses individu untuk mengenal
lingkungan, misalnya mengingat,
mencipta dll.
3. Perilaku konatif (gejala kemauan), kegiatan
berupa dorongan dari dalam individu,
misalnya sikap, keinginan, kemauan, dll.
4. Perilaku Afektif (gejala perasaan), kegiatan
berupa emosi, misalnya senang, marah,
sedih, dll.
SENSASI
Merupakan deteksi awal terhadap stimulus dari
luar lalu diteruskan pada persepsi.
Yang berperan penting dalam sensasi adalah
Sensory System yaitu Penginderaan
KONSEP PERSEPSI
Pengertian Persepsi secara umum adalah proses
mengamati dunia luar yg mencakup perhatian,
pemahaman dan pengenalan objek2 atau
peristiwa.
Persepsi merupakan proses yg didahului oleh
proses penginderaan yaitu proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera yg
biasa disebut juga proses sensori.
Karakteristik Umum Persepsi
1. Stimulus yg diterima harus sesuai dgn
modalitas setiap indera (Sifat sensori dasar).
2. Dunia persepsi mempunyai dimensi ruang
(tinggi-rendah, luas-sempit, dll)
3. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu
(cepat-lambat, tua-muda, dll)
4. Gejala yg ada di dalam pengamatan
mempunyai struktur yg menyatu dgn
konteksnya.
5. Seseorang cenderung melakukan persepsi pada
gejala yanga mempunyai makna bagi dirinya.
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi
Persepsi
1. Stimulus
2. Struktur sistem sensori
3. Pengalaman

Ilusi Persepsi adalah Penghayatan yang


salah terhadap stimulus/ terjadi kesalahan
persepsi pada stimulus.
Daya Ingat / Ingatan
Ingatan atau Memory merupakan kemampuan
psikis untuk menerima/memasukkan (learning),
menyimpan (retention) dan memunculkan
kembali (remembering) tentang informasi-
informasi yang talah lampau.
Ada 3 macam Memori
1. Memori Sensori yaitu proses penyimpanan
informasi melalui jalur-jalur alat sensoris
masing-masing alat indera (ingatan sepintas)
2. Memori Jangka Pendek yaitu proses
penyimpanan informasi untuk sementara
selama dibutuhkan.
3. Memori Jangka Panjang yaitu proses
penyimpanan informasi yg permanen bisa
dijangkau oleh hitungan/jam.
Tahapan proses Memori
1. Encoding (Pengendalian) yaitu proses
pemberian simbol/tanda terhadap informasi
sesuai dgn kapasitas kemampuan individu
2. Storage (Penyimpanan) yaitu proses
penyimpanan/retensi dgn kategorisasi
(pengelompokan-pengelompokan).
3. Retrievail (Pengambilan) yaitu proses mencari
dan menurunkan kembali informasi yang
sudah disimpan apabila dibutuhkan.
PENGERTIAN PERASAAN DAN
EMOSI
Perasaan dan Emosi pada umumnya disifatkan sebagai
keadaan (state) yg ada pada individu pada suatu waktu.
Misalnya perasaan senang, sedih, takut, marah ataupun
gejala-gejala yg lain setelah melihat, mendengar atau
merasakan sesuatu.
Perasaan dan emosi ini merupakan suatu keadaan jiwa
sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang
umumnya datang dari luar, yang dapat menimbulkan
kegoncangan-kegoncangan pada diri orang yang
bersangkutan.
Mekanisme Pembelaan EGO
1.IDENTIFIKASI
ingin menyamai seorang figur yang diidealkan, dimana
salah satu ciri atau segi tertentu dari figure itu ditransfer
pada dirinya. Dengan demikian ia merasa harga dirinya
bertambah tinggi.
Contoh :
Teguh, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan
artis idolanya yang ia kagumi.

2. INTROJEKSI
Merupakan bentuk sederhana dari identifikasi, dimana
nilai-nilai, norma-norma dari luar diikuti atau ditaati,
sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar.
Contoh :
Rasa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang
dicintai dialihkan dengan cara menyalahkan diri sendiri.
3. PROJEKSI
Hal ini berlawanan dengan introjeksi,dimana
menyalahkan orang lain atas kelalaian dan kesalahan-
kesalahan atau kekurangan diri sendiri, keinginan-
keinginan, impuls-impuls sendiri.
Contoh :
Seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia
mempunyai perasaan seksual terhadap rekan
sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya
tersebut mencoba merayunya

4. REPRESI Penyingkiran unsur psikis (sesuatu afek,


pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi nirsadar
(dilupakan/tidak dapat diingat lagi).
Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls
berbahaya.
Contoh :Suatu pengalaman traumatis menjadi
terlupakan
5.REGRESI Kembali ke tingkat perkembangan terdahulu
(tingkah laku yang bersifat primitif).
Contoh :
Seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi,
ketika seorang adiknya dilahirkan.
Esvi yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak
adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit

6. REACTION FORMATION Bertingkah laku berlebihan yang


langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan,
perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena
sifatnya ekstrim dan sukar diterima.
Misalnya :
Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya,
akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
7. UNDOING Meniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak
baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan.
Misalnya :
Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul
anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan
kasih sayang

8. DISPLACEMENT Mengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi


dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan)
kepada orang lain, benda atau keadaan lain.
Misalnya :
Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan
sepulangnya ke rumah marah-marah pada adik-adiknya
9. SUBLIMASI Mengganti keinginan atau tujuan yang
terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh
masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar
disalurkan oleh karena mengganggu individu atau
masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah
bentuknya sehingga tidak merugikan
individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan
Misalnya :
Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha
yang bermanfaat

10. ACTING OUT Langsung mencetuskan perasaan bila


keinginan terhalang.
Misalnya :
Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit
bertengkar
11. DENIAL Menolak untuk menerima atau menghadapi
kenyataan yang tidak enak.
Misalnya :
Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya,
menghindarkan diri dari pembicaraan mengenai pacar,
perkawinan atau kebahagiaan

12. KOMPENSASI Menutupi kelemahan dengan


menonjolkan kemampuannya atau kelebihannya.
Misalnya :
sandi yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang
negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi
pendidikannya
13. RASIONALISASI Memberi keterangan bahwa
sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah
rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.
Misalnya :
Anton yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika
ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai
semesternya buruk.

14. FIKSASI Berhenti pada tingkat perkembangan salah


satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau
pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya
terhambat.
Misalnya :
Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan
atau seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu
mengharapkan bantuan dari orang tuanya dan orang
lain.
15. SIMBOLISASI Menggunakan benda atau tingkah laku
sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang
sebenarnya
Misalnya :
Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk
menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah
ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan masturbasi
sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor

16. DISOSIASI Pemisahan suatu kelompok proses mental


atau perilaku dari kesadaran /identitasnya. Keadaan
dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri
seorang individu.
Misalnya :
Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi
karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan
kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali)
17. KONVERSI Adalah transformasi konflik emosional ke
dalam bentuk gejala-gejala jasmani.
Misalnya :
Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-
tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk
kuliah
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai