Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN ILMU PERILAKU

Berdasarkan ensiklopedia Amerika; perilaku diartikan sebagai suatu aksi


dan aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya.Hal ini berarti bahwa
perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Dengan demikian maka suatu
rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Bimo 201).
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan jadi perilaku manusia pada hakekatnya
adalah suatu aktivitas daripada manusia itu sendiri.
Pandangan behavioristik menyatakan bahwa perilaku sebagai respon
terhadap stimulus, akan sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya dan
individu atau organisme seakan-akan tidak mempunyai kemampuan untuk
menentukan perilakunya.
Pandangan kognitif mengenai perilaku yaitu bahwa perilaku individu
merupakan respon dari stimulus, namun dalam diri invidu itu ada kemampuan
untuk menentukan perilaku yang diambilnya.
Bentuk perilaku manusia terdiri dari perilaku yang tidak tampak /
terselubung (convert behavior) dan perilaku yang tampak (convert behavior)
perilaku yang tidak tampak dapat berupa berfikir tanggapan sikap persepsi emosi
pengetahuan dan lain-lainnya.Sedangkan perilaku yang tampak misalnya
berjalan berbicara bereaksi berpakaian dan lain-lainnya.
Perilaku dan gejala yang tampak pada kegiatan organisasi tersebut di
pengaruhi baik faktor intern maupun ekstern termasuk faktor intern adalah
pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan lain-lainnya.
Yang berfungsi untuk mengelola dan ektern ini merupakan penuntut dari
perilaku mahluk hidup termasuk perilaku manusia. Faktor intern adalah
merupakan konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk
hidup. Sedangkan faktor ekstern / lingkungan adalah merupakan kondisi atau
merupakan lahan untuk perkembangan perilaku tersebut.
Jenis perilaku .Skinner ( 1976) membedakan perilaku menjadi
1.
perilaku yang alami (innate behavior)
2.

perilaku operan (operant behavior)

Perilaku alami perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan yaitu


berupa reflek-reflek dan insting-insting.
Perilaku operan : perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.

Perilaku yang refleksi merupakan perilaku yang terjadi sebagai reaksi


secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan
misal reaksi kedip mata bila mata terkena sinar yang kuat, gerak lutut bila lutut
kena palu, menarik jari bila jari terkena api.
Reaksi atau perilaku ini terjadi secara dengan sendirinya, secara otomatis
tidak diperintah oleh otak (susunan saraf).Stimulus yang diterima oleh organisme
atau individu itu tidak sampai ke otak, sebagai pusat susunan saraf, sebagai
pusat pengendalian perilaku dalam perilaku yang refleksi respon langsung timbul
begitu menerima stimulus. Dengan kata lain begitu stimulus diterima oleh respon,
langsung timbul respons melalui faktor tanpa melalui pusat kesadaran atau otak.
Pada perilaku yang non reflektif operan lain keadaannya perilaku ini
dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini
stimulus setelah di terima oleh reseptor.Kemudian diteruskan ke otak sebagai
pusat susunan saraf sebagai pusat kesadaran kemudian baru terjadi respon
melalui efektor. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut
proses psikologis. Perilaku atau aktifitas atas dasar proses psikologis ini yaitu
disebut perilaku atau aktivitas psikologis. Pada manusianya perilaku psikologi
ialah yang dominan sebagai terbesar perilaku manusianya merupakan perilaku
yang dibentuk. Perilaku yang di pelajari dari proses belajar. Perilaku
yangreflektisif merupakan perilaku yang pada dasarnya tidak dapat dikendalikan.
Hal tersebut karena perilaku refleksif adalah perilaku yang alami. Bukan perilaku
yang dibentuk dipelajari dan dapat dikendalikan karena itu dapat berubah melalui
proses belajar disamping perilaku manusia dapat di kendalikan perilaku juga
merupakan perilaku yangintegrated yang berarti bahwa keseluruhan individu atau
organisme itu terlibat dalam perilaku yang bersangkutan bukan bagian demi
bagian. Begitu kompleksnya perilaku manusia itu maka psikologi ingin
memahami manusia tersebut.
Oleh karena itu untuk memahaminya dan membentuk perilaku yang sesuai
diharapkan adalah sebagai berikut.
1.
Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan yaitu dengan
cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan misal
dibiasakan bangun pagi atau menggosok gigi sebelum tidur, membiasakan solat
duha setiap hari, membiasakan diri untuk solat lima waktu di masjid (bagi kaum
adam). Cara ini didasarkan oleh nabi Muhammad SAW dalam kitab ahlak mulia
rosululah.
2.
Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) disamping
pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan pembentukan

perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Misal : datang kuliah
tidak terlambat karena hal tersebut dapat mengganggu teman-teman yang lain,
kalau berjalan di jalan raya sebelah kiri, kalau kita berjalan disebelah kanan bisa
terserempet kendaraan. Cara ini berdasarkan teori kognitif yaitu belajar dengan
disertai adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thoendike dalam belajar
yang dipentingkan adalah soal latihan maka dalam eksperimen Kohler adalah
dalam belajar yang penting adalah pengertian atau insight. Kohler adalahan
salah seorang tokoh dalam psikologi gestalt dan ditemukan dalam aliran kognitif.
3.
Pembentukan perilaku dengan menggunakan model pembentukan
perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakn model atau contoh kalau
orang berbicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya. Hal tersebut
menunjukkan pembentukan perilaku dengan menggunaan model, cara ini
didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory) atau observational
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1997)
A. Pengantar
Ditinjau dari segi bahasa kata psikologi berasal dari bahsa Yunani yaitu diartikan
jiwa dan kata logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan oleh karena itu
perkataan psikologi sering di artikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengethuan
tentang jiwa atau di kenal dengan ilmu jiwa.
Namun demikian ada sementara ahli yang kurang sependapat bahwa pengertian
psikologi itu benar-benar sama dengan ilmu jiwa, walaupun ditinjau dari arti kata
kedua istilah itu sama. Sebagaimana kemukakan Gerungan sebagai berikut:
Arti kata kedua istilah tersebut menurut isinya sebenarnya sama, sebab kata
psikologi itu mengandung kata psyche, yang dalam bahasa Yunani djiwa dan
kata logis yang diterjemahkan belaka daripada istilah psychology. Namun kami
gunakan kedua istilah dengan berganti dengan kesadaran adanya perbedaan
yang jelas dalam artinya sebagai berikut:
1.
Ilmu jiwa itu merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan yang
dikenal tiap orang. Sehingga kamipun menggunakannya dalam arti yang luas
dan telah lazim dipahami orang. Sedangkan kata psychology itu merupakan
suatu istilah ilmu pengetahuan istilah schientific sehingga kami
prgunakannya untuk menunjukkan kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak
ilmiah tertentu.
2.
Ilmu jiwa kami pergunakan dalam arti yang lebih luas daripada istilah
pscyhologi meliputi ilmu segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan tetapi juga

segala spekulasi mengenai jiwa itu. Psychologi meliputi ilmu pengethuan


mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah
yang memenuhi syarat-syarat istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa
pada umumnya. Sedangkan istilah psychology menunjukkan ilmu jiwa yang
ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.
Dengan demikian kiranya sudah jelas, bahwa apa saja yang kami sebut ilmu jiwa
itu belum tentulah Pscychologi akan tetapi psychology itu sendiri senantiasa
juga ilmu jiwa (Gerungan, 1966: 6)
Psychologi sebagai suatu ilmu, maka psychologi merupakan pengetahuan yang
diperoleh dengan pendekatan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah itu sendiri
adalah penelitian yang di lakukan atau dijalankan secara sitematis, terkontrol,
terarah dan dalam psykologi berdasarkan atas data yang empiris. Oleh karena itu
salah satu ciri psychology sebagai ilmu berdasarkan atas dasar data yang
empiris, diasamping itu data juga harus sistematis. Suatu ilmu yang dapat diuji (di
tes) kebenaranya.
Psychologi sebagai suatu ilmu juga mempunyai tugas-tugas atau fungsi fungsi
tertentu seperti ilmu pada umumnya, adapun tugas pokok daripada psychology
sebagai berikut:
1.
Mengadakan deskripsi: yaitu tugas untuk menggambarkan secara jelas
hal-hal yang dipersoalkan / dibicarakan.
2.
Menerangkan, tugas untuk menerangkan kedaan atau kondisi-kondisi
yang mendasarinya terjadinya peristiwa-peristiwa.
3.
Menyusun teori, tugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau
ketentuan-ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peritiwa
lain / kondisi satu dengan kondisi lainnya.
4.

Prediksi, tugas membuat ramalan (prediksi)

5.
Pengendalian, tugas untuk mengendalikan atau mengatur peritiwaperitiwa.
Demikianlah tugas- tugas dari ilmu psikologi pada umumnya.seperti telah
dipaparkan psikologi merupakan suatu ilmu, maka psychologi juga merupakan
ciri-ciri atau sifat-sifat seperti ilmu yang lain.
a. Objek tertentu
b. Metode pendekatan / penelitian tertentu
c. Sistematika yang diatur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya.
d. Mempunyai riwayat atau sejarah tertentu.

B. PENGERTIAN / DEFINISI PSIKOLOGI


Psykologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis
(jiwani) manusia. Adapun beberapa definisi tentang psikologi menurut para tokoh
1.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang aktivitas manusia
(behaviorisme radikal)
2.
Psychologi sebagai psichologi filsafat menurut plato pada tahun lebih
kurang 400 SM, berarti : ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat hakekat dan
hidup jiwa manusia (Psyche = jiwa = logos = ilmu pengetahuan)
3.
Psikologi menurut aliran ilmu pengetahuan alam / empiris dan
rasionalisme abad XVII ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari kesadaran
atau gejala gejala kesadaran.
4.
Psikologi menurut aliran psikologi dalam (freudianisme) ialah ilmu yang
mempelajari baik gejala-gejala kesadaran maupun gejala-gejala ketidak sadaran
serta gejala-gejala dibawah sadar.
5.
Psikologi adalah : ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku
dan perbuatan individu dimana tersebut tidak dapat dilepaskan dari
lingkungannya. (Robert.S. Wood-Worth)
6.
Menurut Mac Dougal pada awal abad ke 20 ialah: ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia atau human behavior. Karena itu psikologi
digolongkan dalam aliran behaviourisme. Diwakili oleh tokoh-tokoh Mac Dougal
Mordike dan Watson dari Amerika Serikat dan A. Pavior serta Van Bechterew dari
Rusia.

Anda mungkin juga menyukai