Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kasus

Ventrikel Takikardi
( VT )

Disusun oleh :

Tuko Gustari Lisa


NIM. 1508434426

Pembimbing :
dr. Rosmaliana, Sp.JP-FIHA
BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan
Irama
jantung kelainan elektrofisiologi jantung yang dapat disebabkan

oleh gangguan sistem konduksi jantung serta gangguan


pembentukan dan penghantaran impuls

gangguan
pembentukan
impuls
gangguan
penghantaran
impuls

Ventrikel
ekstrasistol
ventrikel takikardi
ventrikel fibrilasi

BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan
irama
jantung
yang
sering
menyebabkan kematian mendadak adalah
ventrikel fibrilasi yang terjadi bersamaan
dengan ventrikel takikardi
Sekitar 300.000 kematian per tahunnya di
Amerika Serikat. Kelainan ini juga ditemukan
sebanyak 0,06%-0,08% per tahunnya pada
populasi dewasa

BAB I
PENDAHULUAN
Ventrikel takikardi adalah terdapatnya tiga atau lebih
premature ventricular contraction (PVC) dengan laju lebih
dari 120 kali permenit. Denyut jantung yang lebih dari 100
kali permenit karena adanya gangguan impuls elektrik
normal yang mengontrol detak jantung
Fokus takikardi dapat berasal dari ventrikel atau akibat dari
proses reentry pada salah satu bagian dari berkas cabang
(bundle branch reentry ventricular tachychardi)

BAB I
PENDAHULUAN
ventrike
l
takikard
i

cardiac
output

denyut
jantung
cepat dan
kurangnya
kontraksi
atrium

perfusi
miokard

Ventrikel takikardi yang berlangsung lama adalah


suatu keadaan gawat darurat yang menjadi
pertanda henti jantung karena bisa menyebabkan
kematian mendadak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ventrikel
Takikardi

Definisi
Terdapat tiga atau lebih premature ventricular
contraction (PVC) dengan laju lebih dari 120 kali
permenit. Takikardi dapat berasal dari ventrikel atau
akibat proses reentry pada salah satu bagian dari
berkas bercabang (bundle branch reentry VT).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Monomorfik

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Etiologi
Ventrikel takikardi idiopatik
Ventrikel takikardi idiopatik alur keluar
ventrikel kanan (RVOT VT)
Ventrikel takikardi idiopatik ventrikel kiri (ILVT)
Ventrikel takikardi pada kardiomiopati dilatasi
non-iskemia
Bundle branch reentrant ventrikuler takikardi
Arrhythmogenic right ventricular dysplasia
(ARVD)
Ventrikuler takikardi iskemia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi
Gangguan sirkulasi koroner ( Iskemik miokard,
infark miokard, aterosklerosis koroner, spasme
arteri koroner )
Kardiomiopati
Gangguan keseimbangan elektrolit
Obat obatan seperti digitalis dan antiaritmia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala
klinis
Jantung berdebar-debar
(palpitasi)
Hipotensi
Pusing
Ketidaksadaran (pingsan)
Sesak napas
nyeri dada
Lemas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Patogenes
is
Automatici
ty

Reentry

Triggered
activity

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Durasi dan morfologi kompleks QRS
Laju dan irama
Aksis kompleks QRS
Dissosiasi antara atrium dan
ventrikel
Capture beat dan fusion beat
Konfigurasi kompleks QRS

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kriteria
brugada

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
banding
Takikardi supraventrikel dengan konduksi
aberan
Takikardi supreventrikel dengan konduksi
melalui jaras tambahan
Takikardia supraventrikel pada keadaan
hambatan berkas cabang yang sudah ada
Fibrilasi Ventrikel (VF)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksa
an
penunjang

EKG

Site of Origin
: satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel
Frekuensi
: biasanya 140-250 bpm
Irama
: biasanya reguler
Gelombang P
: tidak ada
Kompleks QRS
: bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau
> 0,12 detik
Gelombang T
: tidak ada
Kejadian
: tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu
baris , timbul mendadak

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pemeriksa
an
penunjang

Enzim Jantung
CKMB : dapat dideteksi 4-6 jam pasca infark,
mencapai puncaknya pada 24 jam pertama, kembali
normal setelah 2-3 hari.
Troponin T : spesifik untuk kerusakan otot jantung,
dapat dideteksi 3-4 jam pasca infark
LDH : dapat dideteksi 24-48 jam pasca infark,
mencapai puncaknya setelah 3-6 hari, normal setelah
mencapai 8-14 hari.
Chest x-ray : untuk menunjukan pembesaran
bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi
ventrikel atau katup.
Drug Screen : menilai adanya keracunan obat digitalis
atau quinidine
Elektrolit : peningkatan atau penurunan kadar kalium
dan atau kalsium dapat menyebabkan gangguan irama
jantung.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksaa
n
Prinsip

a. Mengembalikan irama jantung


yang normal (rhythm control)
b Menurunkan frekuensi denyut
jantung (rate control)
c Mencegah terbentuknya bekuan
darah.

Medika mentosa
Tatalaksana pada keadaan akut

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medika mentosa

Tatalaksana Pada
Keadaan Akut

Tatalaksana
Jangka Panjang

Jika keadaan hemodinamik


stabil, dilakukan pemberian
obat-obatan secara
intravena seperti amiodaron,
lidokaine dan prokainamid.

Tujuan terapi jangka


panjang adalah mencegah
kematian mendadak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Non medika mentosa
Implantable cardioverter defibrillator (ICD)
Mekanisme kerja ICD dengan mendeteksi adanya
ventrikel takiaritmia serta memberikan defibrilasi agar
hilang takikardinya. ICD juga digunakan sebagai pace
maker pada bradikardi.
Ablasi kateter
Untuk mengurangi gejala yang timbul dan
mengurangi risiko terjadi kematian mendadak.

untuk

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pencegaha
n

Menjaga tingkat elektrolit yang seimbang


Perubahan gaya hidup
Hindari penggunaan tembakau

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komplikas
i

Ventrikel Fibrilation
CHF
Kematian mendadak

ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
- Nama
: Ny. K
- Usia
: 40 Tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Agama
: Islam
- Pekerjaan
: IRT
- Status
: Menikah
- Tanggal masuk RS : 25 Mei 2016
- Tanggal pemeriksaan: 31 Mei 2016

ANAMNESIS
(autoanamnesis)
Keluhan Utama
berdebar-debar sejak 6 jam SMRS

Riwayat Penyakit
Sekarang

Sejak 4 tahun SMRS pasien mengeluhkan jantung berdebardebar. Keluhan dirasakan hilang timbul tanpa pengobatan.

Sejak 6 bulan SMRS pasien dibawa berobat ke dokter jantung


dengan keluhan yang sama yaitu jantung berdebar-debar dan
setelah itu pasien rajin kontrol berobat jantung.

Sejak 6 jam SMRS pasien mengeluhkan jantung berdebardebar yang dirasakan semakin lama semakin berat dan tidak
berhenti sehingga pasien kesulitan tidur dan gelisah, nyeri
dada juga sebelah kiri dan tidak menjalar, dada terasa panas.
Pasien juga mengeluhkan sering pingsan tiba-tiba saat
beraktivitas dan kembali normal saat beristirahat. sesak
napas (+), Lemas (+), pusing (+), berkeringat (+) mual (+),
muntah(-), demam (-).

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien

sudah 5 kali mengeluhkan


keluhan yang sama seperti sekarang
sejak 4 tahun yang terakhir.
Riwayat hipertensi dan diabetes
mellitus disangkal pasien.

Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak

ada anggota keluarga yang


mengeluhkan sakit yang sama.

Keluarga

tidak pernah menderita


penyakit jantung, hipertensi dan
diabetes melitus.

Riwayat Pekerjaan, Sosial


Ekonomi, Kejiwaan dan
Kebiasaan
Pasien seorang IRT
Tidak ada riwayat merokok
Kebiasaan mengkonsumsi

makanan yang berlemak dan


bersantan serta pasien tidak
pernah berolahraga.

Pemeriksaan Umum
- Kesadaran
: Komposmentis
- Keadaan umum : Tampak sakit ringan
- Tekanan darah : 140/90 mmHg
- Nadi
: 132 x/menit
- Nafas
: 30 x/menit
- Suhu
: 36,8C
- BB
: 60 kg
- TB
: 165 cm
- BMI
: 22 ( normoweight)

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterik, pupil bulat, isokor


diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/
+, exoptalmos (-).
Leher : tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening, tidak terdapat
peningkatan JVP

PEMERIKSAAN FISIK
Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, Penggunaan
otot napas tambahan tidak ditemukan
Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri
dan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapang
paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) Ronkhi
(-/-) Wheezing (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak


teraba

Perkusi : Batas jantung kanan : SIK


5
linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : SIK 5 linea clavikula
sinistra
Auskultasi: SI dan SII normal, Gallop (-),
murmur (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : perut datar, scar (-)
Auskultasi: bising usus (+) 8x/menit
Palpasi : hepatomegali (-), nyeri tekan (-),

massa (-)
Perkusi : timpani pada seluruh abdomen
Ektremitas
Akral hangat, CRT <2 detik, udem (-),

sianosis (-)

LABORATORIUM
Darah

rutin (25 Mei 2016)

HB
: 13,8 g/dL
HT
: 40,2 %
Leukosit : 7300 L
Trombosit : 422000 L

LABORATORIUM
Kimia darah (25 Mei 2016)
Kolesterol : 140 mg/dl
Ureum : 24 mg/dl
Kreatinin: 0,9 mg/dl
GD sewaktu : 108 mg/dl
SGOT
: 24 mg/dl
SGPT
: 20 mg/dl

LABORATORIUM
Elektrolit

:
Na+ : 139 mmol/L
K+ : 3,0 mmol/L
Ca++: - mmol/L

EKG

Hasil:
Irama sinus takikardi, HR 141x/menit reguler,
gelombang P tidak terlihat, kompleks QRS
melebar atau lebih 0,12 detik.

Resume
Ny. K berusia 40 tahun datang ke rumah sakit
dengan keluhan jantung berdebar-debar sejak 6
jam sebelum masuk rumah sakit. Jantung
berdebar-debar yang dirasakan semakin lama
semakin berat sehingga pasien kesulitan tidur
dan gelisah, nyeri dada juga sebelah kiri dan
tidak menjalar, dada terasa panas. Pasien juga
mengeluhkan sering pingsan tiba-tiba saat
beraktivitas
dan
kembali
normal
saat
beristirahat. sesak napas (+), Lemas (+), pusing
(+), berkeringat (+) mual (+), muntah(-),
demam (-).

Pasien sudah 5 kali mengeluhkan keluhan yang


sama seperti sekarang sejak 4 tahun yang
terakhir. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus
disangkal
pasien.
Keluarga
tidak
pernah
mengeluhkan hal yang sama. Pasien sering
makan makanan yang berlemak dan bersantan
serta tidak pernah olahraga. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan tekanan darah 140/90 mmHg,
nadi 132 x/menit dan nafas 30 x/menit. Dari EKG
didapatkan irama sinus takikardi, HR 141x/menit
reguler, gelombang P tidak terlihat dan kompleks
QRS melebar >0,12 detik.

Daftar Masalah
Ventrikel

Takikardi

RENCANA PENATALAKSANAAN
Oksigen

3 liter/menit
IVFD NaCl 15 tpm
Amiodaron 2x 200 mg
Bisoprolol 1x 5 mg
ISDN 3x5mg
Alprazolam 1x 0,25 mg

Pembahasan
ventrikel takikardi
anamnesis
jantung berdebar-debar yang dirasakan
semakin lama semakin berat sehingga
pasien kesulitan tidur dan gelisah
sesak napas (+)
nyeri dada sebelah kiri
dada terasa panas
Lemas (+)
pusing (+)
berkeringat (+)

Pembahasan
jantung berdenyut terlalu cepat
jumlah darah yang mengalir ke
sirkulasi semakin banyak sehingga
jantung bekerja lebih ekstra dan
akan mengalami kelelahan oleh
karena itu muncullah gejala
berdebar-debar

Pembahasan
Gangguan irama jantung yang cepat
kebutuhan oksigen miokardium
nyeri dada

Pembahasan
EKG didapatkan irama sinus takikardi,
HR 141x/menit reguler, gelombang P
tidak terlihat dan kompleks QRS melebar
>0,12 detik, terdapat lebih dari 3 PVC
Ventrikel
takikardi
ditegakkan
jika
ditemukan 3 atau lebih PVC dengan laju
lebih 120 kali permenit
gambaran kompleks QRS yang lebar

Pembahasan
Penatalaksanaan
Amiadaron

antiaritmia yang berguna untuk


membantu menjaga irama jantung
kembali normal.

TD 140/90 mmHg
ISDN
Alprazolam

bisoprolol

jenis vasodilator yang


digunakan untuk nyeri dada
benzodiazepines biasanya
digunakan untuk axietas
yang diberikan dalam waktu
jangka pendek.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai