Anda di halaman 1dari 34

VENTRIKEL TAKIKARDI

Oleh :
Gerry Pratama
1408465696

Pembimbing
Dr. Lia Valentina Astari, Sp.JP-FIHA

BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2016
ILUSTRASI KASUS

 IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. MM
 Umur : 49 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Suku : Jawa
 Status : Menikah
 No. MR : 83 04 58
 Masuk RS : 10 Mei 2016
ANAMNESIS (autoanamnesis)

Keluhan Utama
 Jantung berdebar-debar sejak 4 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
 Sejak 1,5 tahun SMRS pasien mengeluhkan
jantung berdebar-debar. Keluhan dirasakan
hilang tanpa pengobatan.
 Sejak 4 bulan SMRS pasien dibawa berobat ke
rumah sakit dengan keluhan yang sama yaitu
jantung berdebar-debar dan setelah itu pasien
rajin kontrol berobat jantung.
Riwayat Penyakit Sekarang
 Sejak 4 jam SMRS pasien mengeluhkan
jantung berdebar-debar yang dirasakan
semakin lama semakin berat dan tidak
berhenti. Sedikit rasa nyeri di dada (+),
Mual dan muntah (+), lemas (+), pusing (+)
dan berkeringat (+), sehingga pasien
kesulitan tidur dan gelisah. Sebelumnya
pasien sudah 4 kali berulang dan pernah di
kateter tetapi pasien lupa kapan dikateter
Riwayat Penyakit Dahulu

 Sudah 4 kali pasien mengeluhkan keluhan


yang sama seperti sekarang sejak 1,5 tahun
yang lalu
 Riwayat menderita penyakit jantung,
hipertensi dan diabetes melitus disangkal
pasien
Riwayat Penyakit Keluarga

 Tidak ada anggota keluarga yang


mengeluhkan sakit yang sama
 Keluarga tidak pernah menderita penyakit
jantung, hipertensi dan diabetes melitus
Riwayat Pekerjaan, Sosial
Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan
 Pasien merupakan seorang wiraswasta yang
bekerja di bengkel motor
 Pasien memiliki kebiasaan merokok
 Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal
 Pasien jarang berolahraga
Pemeriksaan Umum

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Komposmentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 207 kali/menit
 Suhu : 36,70 C
 Respirasi : 24 kali/menit
PEMERIKSAAN FISIK

 Kepala
 Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil bulat, isokor diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya +/+, exoptalmos (-).
 Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening, tidak terdapat peningkatan JVP
PEMERIKSAAN FISIK
 Paru
 Inspeksi : gerakan dinding dada simetris kiri
dan kanan, Penggunaan otot
napas tambahan tidak ditemukan
 Palpasi : vokal fremitus simetris kiri dan
kanan
 Perkusi : sonor pada semua lapangan paru
 Auskultasi:vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi :
batas jantung kanan : linea sternalis dekstra
batas jantung kiri : 2 jari medial linea midklavikula
sinistra
 Auskultasi: bunyi jantung normal, murmur (-),
gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Abdomen
 Inspeksi : perut datar, scar (-)
 Auskultasi: bising usus (+) normal
 Palpasi : hepatomegali (-), nyeri tekan (-),
massa (-)
 Perkusi : timpani pada seluruh abdomen
 Ektremitas
 Akral hangat, CRT <2 detik, udem (-), sianosis (-)
LABORATORIUM

 Darah rutin (10 Mei 2016)


 Hemoglobin : 13,8 g/dl
 Hematokrit : 43,8%
 Leukosit : 8,9x10-3/uL
 Trombosit: 243x10-3/uL
 Eritrosit : 4,49x 10-6/uL
LABORATORIUM
Kimia darah (10 Mei 2016)
 Kolesterol : 205 mg/dl
 Bilirubin Direct : 0,17 mg/dl
 Bilirubin Total : 1,96 mg/dl
 TGB : 82 mg/dl
 Ureum : 5,3 mg/dl
 Albumin : 4,37 g/dl
 Troponin : 6,34 g/dl
 Globulin : 1,4 g/dl
 GD puasa : 77 mg/dl
EKG

Hasil:
 Irama ventrikel, HR 214 x/menit reguler, gelombang P tidak terlihat,
kompleks QRS melebar atau > 0,12 detik.
RESUME
Tn. MM, 49 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
berdebar-debar sejak 4 jam SMRS. Pasien mengeluhkan
jantung berdebar-debar yang dirasakan semakin lama
semakin berat dan tidak berhenti. Sedikit rasa nyeri di dada
(+), Mual dan muntah (+), lemas (+), pusing (+) dan
berkeringat (+), sehingga pasien kesulitan tidur dan gelisah.
Sebelumnya pasien sudah 4 kali berulang dan pernah di
kateter tetapi pasien lupa kapan dikateter. Pasien memiliki
riwayat berdebar-debar sejak 1,5 tahun yang lalu. Pasien
memiliki kebiasaan merokok dan tidak pernah olahraga.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 207 x/menit dan nafas 23 x/menit. Pada EKG
didapatkan irama ventrikel, HR 214 x/menit reguler,
gelombang P tidak terlihat, kompleks QRS melebar atau >
0,12 detik.
DIAGNOSIS KERJA
Ventrikel takikardi dengan nadi

RENCANA PENATALAKSANAAN
 Oksigen 3 liter/menit
 IVFD NaCl 15 tpm
 Amiodaron 2x 200 mg
 Bisoprolol 1x 0,5 mg
 Alprazolam 1x 0,25 mg
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Kelainan elektrofisiologi jantung yang


dapat disebabkan oleh gangguan
Gangguan Irama
sistem konduksi jantung serta
Jantung gangguan pembentukan dan
penghantaran impuls
PENDAHULUAN
 Sering menyebabkan kematian mendadak adalah
ventrikel fibrilasi yang terjadi bersamaan dengan ventrikel
takikardi. Hal ini menyebabkan sekitar 300.000 kematian
per tahunnya di Amerika Serikat. Kelainan ini juga
ditemukan sebanyak 0,06%-0,08% per tahunnya pada
populasi dewasa.
 Ventrikel fibrilasi dan ventrikel takikardi merupakan
kelainan pertama yang paling sering terjadi akibat
sindrom koroner akut dan merupakan penyebab 50%
kematian mendadak, yang biasanya terjadi 1 jam setelah
onset infark miokard
TINJAUAN PUSTAKA
Ventrikel Takikardi
 Definisi
Ventrikel takikardi adalah terdapat tiga atau
lebih premature ventricular contraction (PVC)
dengan laju lebih dari 120 kali permenit.
KLASIFIKASI
Memiliki kompleks QRS yang sama
pada tiap denyutan dan
VT Monomorfik menentukan adanya depolarisasi
yang berulang dari tempat yang
sama

Ditandai dengan adanya kompleks


QRS yang bervariasi dan
VT Polimorfik menunjukkan adanya urutan
depolarisasi yang berubah dari
beberapa tempat
EPIDEMIOLOGI
Ektopi ventrikuler sering ditemukan pada orang
tua yaitu lebih dari 80%. Dimana ventrikel
takikardi terjadi kira-kira 2 hingga 4 %. Kejadian
kasus ventrikel takikardi bertambah dengan
meningkatnya usia dan biasanya penyebabnya
berkaitan dengan kelainan jantung struktural.
ETIOLOGI
 Gangguan sirkulasi koroner ( infark miokard )
 Kardiomiopati
 Gangguan keseimbangan elektrolit
 Obat obatan seperti digitalis dan antiaritmia
MANIFESTASI KLINIS
 Jantung berdebar-debar (palpitasi)
 Hipotensi
 Pusing
 Ketidaksadaran
 Sesak napas atau nyeri dada
 Lemas
PATOGENESIS
 Automaticity
 Reentry
 Triggered activity
DIAGNOSIS
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosis VT pada gambaran EKG :
 Durasi dan morfologi kompleks QRS
 Laju dan irama
 Aksis kompleks QRS
 Dissosiasi antara atrium dan ventrikel
 Konfigurasi kompleks QRS
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium ( darah rutin dan elektrolit ).
 Foto thoraks
 Monitor holter
 EKG
PENATALAKSANAAN

Mencari faktor penyebab yang dapat


dikoreksi seperti iskemia, gangguan
elektrolit, hipotensi dan asidosis. Jika
Tatalaksana Pada keadaan hemodinamik tidak stabil
Keadaan Akut (hipotensi, syok, angina, gagal jantung dan
gejala hipoperfusi otak) maka pilihan
pertama adalah kardioversi elektrik.

Tujuan terapi jangka panjang


Tatalaksana
adalah mencegah kematian
Jangka Panjang
mendadak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai