Anda di halaman 1dari 42

MANAJEMEN ANESTESI

PADA PASIEN APPENDISITIS


AKUT
DAN VENTRIKEL EKSTRA
SISTOLE
(VES)
Disusun oleh:
Roy A H L (030.10.241)
Tarash Burhanuddin (030.10.265)

PENDAHULUAN

Ventrikel ekstrasistol (VE) adalah kompleks


EKG aneh yang dipicu oleh fokus ektopik .
Insiden VE dalam populasi klinis normal
adalah 1 % yang dideteksi oleh EKG standar
dan 40-75 % yang dideteksi oleh rekaman
EKG 24-48 jam.
VE yang muncul lebih dari 5x dalam satu
menit dikatakan meningkatkan risiko jantung
pada periode perioperatif.

LAPORAN KASUS

Identitas
Nama
: Nn PM
Tgl Lahir
: 31 Agustus 1989
No RM
: 1318656
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Pendidikan Terakhir : S1

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah


sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, tidak
bisa BAB
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien
mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak 5
hari yang lalu, muncul tiba-tiba, hilang
timbul kalau duduk, nyeri tidak menyebar.
Selain itu pasien merasakan mual dan
mengalami muntah >10 yang berisi makanan

ANAMNESIS

Pasien tidak bisa buang air besar dari lima


hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat
penyakit jantung yang diketahui sejak tujuh
tahun yang lalu. Gejala yang dirasakan
pasien nyeri di dada saat beraktivitas. Nyeri
dada tidak menyebar.
Riwayat Penyakit Dahulu: pasien belum
pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.
Asma (-), alergi (-), hipertensi (-), DM (-).
Riwayat kejang pada waktu kecil
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)

ANAMNESIS

Riwayat pengobatan : pasien sudah berobat


ke klinik dan sudah direncanakan operasi
tetapi batal karena pada saat dibius, denyut
jantung pasien tidak normal. Operasi tidak
dilanjutkan. Pasien datang ke IGD fatmawati
1 hari sebelumnya dan diberi obat penghilang
rasa sakit

PEMERIKSAAN FISIK PRA


INDUKSI
Kesadaran : Compos Mentis
TB
: 156 cm
BB
: 57 kg
Tanda vital: TD
:110/70 mmHg
Nadi : 68 x/menit ireguler, kuat,
equalitas
Suhu: 36,5O C
RR
: 20 x/menit

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : normocephali
Rambut : hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut
Wajah
: simetris, pucat (-), sianosis (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
: refleks pupil (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),
isokor, bentuk pupil bulat
Mulut : mukosa mulut baik, mukosa pipi tenang, palatum baik,
tidak ada kelainan pada gigi geligi
Hidung : deviasi septum (-), epistaksis (-/-), sekret (-/-),
pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-), sekret (-/-)
Tenggorokan : dinding faring hiperemis (-/-)
Leher: KGB dan tiroid dbn

PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada nomal, bentuk tulang dada datar, sela
iga normal, retraksi sela iga (-/-), gerakan dinding dada saat
statis dan dinamis simetris
Palpasi : pergerakan dinding dada saat bernapas simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, wheezing (-/-),ronchi (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
Perkusi : Auskultasi : bunyi jantung I dan II, ireguler, murmur (-), gallop
(-)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, tidak tampak
pergerakan usus, gerakan abdomen saat
pernapasan (+), simetris
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-) seluruh kuadran,
defense muscular (-), massa (-), hepar tidak
teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan Murphy sign
(-), Ballotement (-/-)
Perkusi : timpani pada seluruh kuadran
Ekstremitas
Dalam batas normal

HASIL LAB

Pemeriksaan Laboratorium darah dilakukan ketika pasien datang


ke IGD tanggal 2 September 2014. Hasil yang didapatkan pada
pemeriksaan sebagai berikut.
Pemeriksaan
Leukosit

Hasil

Satuan

Normal

Interpretasi

7600

/mm3

4000-10000

Normal

Hemoglobin

13,4

g/dl

11,7-15,5

Normal

Hematrokit

38

33-45

Normal

3666000

/mm3

150000-400000

Normal

29,8

detik

27,4-39.3

Normal

13

detik

11,3-14,7

Normal

SGOT

29

U/I

<42

Normal

SGPT

13

U/I

<47

Normal

CK

59

U/I

<140

Normal

CK-MB

25

U/I

7-25

Normal

Trombosit
APTT
PT

HASIL LAB
Pemeriksaan
Glukosa sewaktu

Hasil

Satuan

Normal

Interpretasi

77

mg/dl

<140

Normal

Na

135

Mmol/l

135-147

Normal

4,47

Mmol/l

3,1-5,1

Normal

Cl

108

Mmol/l

95-108

Normal

Gol Darah: A+

EKG

EKG SETELAH TERAPI OKSIGEN

KONSULTASI

Obsgyn : Status ginekologis tenang, tidak ada


tatalaksana khusus
Bedah : Appendisitis akut dengan VES, pro
appendiktomi
Interna : Acc operasi
Kardiologi : observasi chest pain, dengan VES
bigemini. Setelah terapi O2 VES (-), acc
operasi

KONSULTASI ANESTESI

3/9/2014
Pasien dengan ASA II E
Acc operasi, teknik spinal, puasa 6 jam
sebelum operasi

LAPORAN ANESTESI

LAPORA ANESTESI

LAPORA ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

LAPORAN ANESTESI

PEMBAHASAN
Aritmia
Definisi :
Suatu keadaan abnormalitas dari kecepatan denyut jantung
( rate ), Irama ( rhythm ) atau konduksi ( conduction ) yang
dapat berakibat letal ( sudden cardiac death ) atau
simptomatik ( sinkope,near sinkope, pusing,berdebar ).
Gambaran klinis
Pasien dengan aritmia, gejala awal yang sering ditemukan adalah:
Palpitasi, yaitu orang tersebut merasakan denyut jantungnya
sendiri bertambah cepat atau melambat
Tanda-tanda penurunan curah jantung, seperti:
pasien

mengeluh pusing yang disertai sinkop ( pingsan )


pulsasi lemah, hemodinamik menurun, akral dingin
Pasien kejang dan kesadaran menurun

Diagnosis
Gelombang P dan komplek QRS harus dianalisis
berdasarkan 5 parameter dasar :
1. Kecepatan gelombang P dan kecepatan QRS,
keduanya harus sesuai.
2. Keteraturan gelombang P dan komplek QRS
3. Interval : PR dan QRS
4. Hubungan antara gelombang P dan komplek
QRS setiap P diikuti oleh QRS
5. Adanya aktifitas ektopik

Peyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali, tetapi beberapa factor
aritmogenikberikut ini dapat menjadi perhatian :
1. Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen menjadi iritabel
2. Iskemia: infark miokardium dan angina menjadi pencetus
3. Stimulasi simpatis : menguatnya tonus otot karena penyebab apapun
( hypertiroid, gagal jantung kongestif, latihan fisik dll ) dapat
menimbulkanaritmia
4. Obat obatan : efek pemberian obat-obatan digitalis atau bahkan obatobatanti aritmia sendiri
5. Gangguan elektrolit : ketidak seimbangan kalium, kalsium dan
magnesium
6. Bradikardi : frekuensi jantung yang sangat lambat dapat menjadi predisposisi aritmia
7. Regangan ( stretch ): hipertrofi ventrikel
. Dua jenis komplikasi infark miokardium yang harus ditanggulangi adalah:
Ketidak

stabilan elektris atau aritmia


Disfungsi mekanik atau kegagalan pompa jantung

KLASIFIKASI

Atrial
Junctional
Atrioventrikular AV reentrant takikardia
AV Blok
Ventrikular:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Premature Ventricular Contraction ( PVC )


Ventricular Bigeminy Trigeminy
Salvo / Kuplet
Ventricular Tachycardia
Monomorphik Ventricular Tachycardia
Polymorphic Ventricular Tachycardia
Ventricular Fibrillation
Accelerated Idioventricular Rhythm

Patofisiologi
Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel umumnya
disebabkan oleh iskemia atau infark myokard.Lokasi terjadinya infark
turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika
terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada di right
coronary artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node
sehinggaimpuls alami jantung mengalami gangguan.
Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat
menimbulkangangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung,
sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya
berbagai enzim intraseldan ion kalium serta penimbunan asam
laktat , maka jalur-jalur hantaranlistrik jantung terganggu. Hal ini
dapat menyebabkan hambatandepolarisasi atrium atau ventrikel
serta timbulnya aritmia.
Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat
menstimulus pangaktifan katekolamin yang meningkatkan rangsang
systemsaraf simpatis, akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi
jantung,peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokonstriksi.Selain
itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi penyebabmunculnya
aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF.

Trias Risiko Aritmia


1. Penyakit Jantung Struktural
Penyakit arteri koronaria
Penyakit Jantung Katup
Penyakit jantung Kongenital
Kardiomiopati
Sick Sinus Syndrome
Sindroma pemanjangan interval QT
Sindroma Wolff-Parkinson-White

2. Altered millieu
Gangguan Metabolik
Abnormalitas elektroloit
Hiperkalemia
Hipokalemia
Hipomagnesia
Hipokalsemia
Ketidakseibangan asam basa
Asidemia atau alkalemia berat
Iskemia miokard, CAD, hipertensi, hipoksia
Respon stres neurohormonal, hipoksia, hipokarbia,
nyeri laringoskopi dan intubasi, Respon inflamasi
sistemik, hipovolemia, dan overload cairan

3. Obat-obatan
Katekolamin
Anestetik inhalasi
Obat prolongasi interval QT
Penghentian beta bloker

TATALAKSANA PERIOPERATIF ARITMIA

Treat the patient and not the ECG


Terapi sesuai kegawatan : ABCD
Stabilisasi hemodinamik
Terapi antiaritmia yang spesifik
Target irama sinus
Pencegahan komplikasi

KLASIFIKASI OBAT ANTI - ARITMIA


VAUGHAN WILLIAMS CLASSIFICATION
Class I
Mencegah masuknya Na kedalam sel.
Menghambat konduksi, memperlambat masa
pemulihan ( recovery ) dan mengurangi
kecepatan otot jantung untuk discharge
secara spontan.
Class Ia memperpanjang Aksi Potensial
Class II
Anti simpatetik, mencegah efek
katekolamin pada aksi potensial
Termasuk gol - adrenergik antagonis

Class III
Memperpanjang waktu aksi potensial
Class IV
Mencegah masuknya Calcium kedalam sel
otot jantung
Mengurangi waktu plateau aksi potensial,
effektif
memperlambat konduksi di jaringan nodal.

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.

3.

4.

Kennedy HL, Whitlock JA, Sprague MK, Kennedy LJ, Buckingham TA,
Goldberg RJ. Long-term follow-up of asymptomatic healthy subjects
with frequent and complex ventricular ectopy. N Engl J Med
1985;312:193-7.
Goldman L, Caldera DL, Nussbaum SR, Southwick FS, Krogstad D,
Murray B,et al.Multifactorial index of cardiac risk in noncardiac
surgical procedures. N Engl J Med 1977;297:845-51.
Chugh, Sumeet S.; Reinier, Kyndaron; Teodorescu, Carmen; Evanado,
Audrey; Kehr, Elizabeth; Al Samara, Mershed; Mariani, Ronald;
Gunson, Karen; Jui, Jonathan (2008).
"Epidemiology of Sudden Cardiac Death: Clinical and Research Implicat
ions"
.Progress in Cardiovascular Diseases51(3): 21328.doi:
10.1016/j.pcad.2008.06.003.PMC2621010.PMID19026856.
Wiener, Norbert; Rosenblueth, Arturo (1946). "The mathematical
formulation of the problem of conduction of impulses in a network of
connected excitable elements, specifically in cardiac
muscle".Archivos del Instituto de Cardiologa de Mxico16(3): 205
65.PMID20245817.

Anda mungkin juga menyukai