PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama
: Nn PM
Tgl Lahir
: 31 Agustus 1989
No RM
: 1318656
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Pendidikan Terakhir : S1
ANAMNESIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : normocephali
Rambut : hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut
Wajah
: simetris, pucat (-), sianosis (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
: refleks pupil (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+),
isokor, bentuk pupil bulat
Mulut : mukosa mulut baik, mukosa pipi tenang, palatum baik,
tidak ada kelainan pada gigi geligi
Hidung : deviasi septum (-), epistaksis (-/-), sekret (-/-),
pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-), sekret (-/-)
Tenggorokan : dinding faring hiperemis (-/-)
Leher: KGB dan tiroid dbn
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada nomal, bentuk tulang dada datar, sela
iga normal, retraksi sela iga (-/-), gerakan dinding dada saat
statis dan dinamis simetris
Palpasi : pergerakan dinding dada saat bernapas simetris
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, wheezing (-/-),ronchi (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
Perkusi : Auskultasi : bunyi jantung I dan II, ireguler, murmur (-), gallop
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, tidak tampak
pergerakan usus, gerakan abdomen saat
pernapasan (+), simetris
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-) seluruh kuadran,
defense muscular (-), massa (-), hepar tidak
teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan Murphy sign
(-), Ballotement (-/-)
Perkusi : timpani pada seluruh kuadran
Ekstremitas
Dalam batas normal
HASIL LAB
Hasil
Satuan
Normal
Interpretasi
7600
/mm3
4000-10000
Normal
Hemoglobin
13,4
g/dl
11,7-15,5
Normal
Hematrokit
38
33-45
Normal
3666000
/mm3
150000-400000
Normal
29,8
detik
27,4-39.3
Normal
13
detik
11,3-14,7
Normal
SGOT
29
U/I
<42
Normal
SGPT
13
U/I
<47
Normal
CK
59
U/I
<140
Normal
CK-MB
25
U/I
7-25
Normal
Trombosit
APTT
PT
HASIL LAB
Pemeriksaan
Glukosa sewaktu
Hasil
Satuan
Normal
Interpretasi
77
mg/dl
<140
Normal
Na
135
Mmol/l
135-147
Normal
4,47
Mmol/l
3,1-5,1
Normal
Cl
108
Mmol/l
95-108
Normal
Gol Darah: A+
EKG
KONSULTASI
KONSULTASI ANESTESI
3/9/2014
Pasien dengan ASA II E
Acc operasi, teknik spinal, puasa 6 jam
sebelum operasi
LAPORAN ANESTESI
LAPORA ANESTESI
LAPORA ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
LAPORAN ANESTESI
PEMBAHASAN
Aritmia
Definisi :
Suatu keadaan abnormalitas dari kecepatan denyut jantung
( rate ), Irama ( rhythm ) atau konduksi ( conduction ) yang
dapat berakibat letal ( sudden cardiac death ) atau
simptomatik ( sinkope,near sinkope, pusing,berdebar ).
Gambaran klinis
Pasien dengan aritmia, gejala awal yang sering ditemukan adalah:
Palpitasi, yaitu orang tersebut merasakan denyut jantungnya
sendiri bertambah cepat atau melambat
Tanda-tanda penurunan curah jantung, seperti:
pasien
Diagnosis
Gelombang P dan komplek QRS harus dianalisis
berdasarkan 5 parameter dasar :
1. Kecepatan gelombang P dan kecepatan QRS,
keduanya harus sesuai.
2. Keteraturan gelombang P dan komplek QRS
3. Interval : PR dan QRS
4. Hubungan antara gelombang P dan komplek
QRS setiap P diikuti oleh QRS
5. Adanya aktifitas ektopik
Peyebab dasar suatu aritmia sering sulit dikenali, tetapi beberapa factor
aritmogenikberikut ini dapat menjadi perhatian :
1. Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen menjadi iritabel
2. Iskemia: infark miokardium dan angina menjadi pencetus
3. Stimulasi simpatis : menguatnya tonus otot karena penyebab apapun
( hypertiroid, gagal jantung kongestif, latihan fisik dll ) dapat
menimbulkanaritmia
4. Obat obatan : efek pemberian obat-obatan digitalis atau bahkan obatobatanti aritmia sendiri
5. Gangguan elektrolit : ketidak seimbangan kalium, kalsium dan
magnesium
6. Bradikardi : frekuensi jantung yang sangat lambat dapat menjadi predisposisi aritmia
7. Regangan ( stretch ): hipertrofi ventrikel
. Dua jenis komplikasi infark miokardium yang harus ditanggulangi adalah:
Ketidak
KLASIFIKASI
Atrial
Junctional
Atrioventrikular AV reentrant takikardia
AV Blok
Ventrikular:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Patofisiologi
Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel umumnya
disebabkan oleh iskemia atau infark myokard.Lokasi terjadinya infark
turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika
terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada di right
coronary artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node
sehinggaimpuls alami jantung mengalami gangguan.
Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat
menimbulkangangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung,
sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya
berbagai enzim intraseldan ion kalium serta penimbunan asam
laktat , maka jalur-jalur hantaranlistrik jantung terganggu. Hal ini
dapat menyebabkan hambatandepolarisasi atrium atau ventrikel
serta timbulnya aritmia.
Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat
menstimulus pangaktifan katekolamin yang meningkatkan rangsang
systemsaraf simpatis, akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi
jantung,peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokonstriksi.Selain
itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi penyebabmunculnya
aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF.
2. Altered millieu
Gangguan Metabolik
Abnormalitas elektroloit
Hiperkalemia
Hipokalemia
Hipomagnesia
Hipokalsemia
Ketidakseibangan asam basa
Asidemia atau alkalemia berat
Iskemia miokard, CAD, hipertensi, hipoksia
Respon stres neurohormonal, hipoksia, hipokarbia,
nyeri laringoskopi dan intubasi, Respon inflamasi
sistemik, hipovolemia, dan overload cairan
3. Obat-obatan
Katekolamin
Anestetik inhalasi
Obat prolongasi interval QT
Penghentian beta bloker
Class III
Memperpanjang waktu aksi potensial
Class IV
Mencegah masuknya Calcium kedalam sel
otot jantung
Mengurangi waktu plateau aksi potensial,
effektif
memperlambat konduksi di jaringan nodal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Kennedy HL, Whitlock JA, Sprague MK, Kennedy LJ, Buckingham TA,
Goldberg RJ. Long-term follow-up of asymptomatic healthy subjects
with frequent and complex ventricular ectopy. N Engl J Med
1985;312:193-7.
Goldman L, Caldera DL, Nussbaum SR, Southwick FS, Krogstad D,
Murray B,et al.Multifactorial index of cardiac risk in noncardiac
surgical procedures. N Engl J Med 1977;297:845-51.
Chugh, Sumeet S.; Reinier, Kyndaron; Teodorescu, Carmen; Evanado,
Audrey; Kehr, Elizabeth; Al Samara, Mershed; Mariani, Ronald;
Gunson, Karen; Jui, Jonathan (2008).
"Epidemiology of Sudden Cardiac Death: Clinical and Research Implicat
ions"
.Progress in Cardiovascular Diseases51(3): 21328.doi:
10.1016/j.pcad.2008.06.003.PMC2621010.PMID19026856.
Wiener, Norbert; Rosenblueth, Arturo (1946). "The mathematical
formulation of the problem of conduction of impulses in a network of
connected excitable elements, specifically in cardiac
muscle".Archivos del Instituto de Cardiologa de Mxico16(3): 205
65.PMID20245817.